Jatuh sakit

"Jadi mereka sebelumnya pacaran dan Brian di selingkuhin." gumam Kaila yang duduk termenung di sofa yang ada di kamar. " Ternyata nasib kita sama, sama-sama di khianati oleh orang yang begitu dekat dengan kita." sambungnya. "Tapi kok sepertinya kelurga ini tak tau hubungan mereka berdua ya." imbuhnya lagi.

Otak Kaila terus saja bekerja memikirkan semua itu, bahkan menerka-nerka jika sebenarnya hubungan Brian dan Isabela adakah hubungan yang masih di sembunyikan dari keluarga.

"Ah masa bodohlah, bukan urusan aku." kata Kaila yang kemudian beranjak dari duduknya bejalan menuju ke ranjang untuk bergabung dengan Ica dan Natalia yang sudah tertidur sangat lelap. Apalagi cuaca di sana yang lebih dingin karena hujan turun, semakin membuat tidur lebih nyenyak.

Sudah di paksa untuk tidur, tapi tetap saja dirinya tak bisa memejamkan matanya. Pikirannya masih saja tertuju dengan apa yang di lihatnya tadi di ruang makan.

Kaila terpaksa kembali duduk dan menghela nafasnya dalam-dalam, barulah memutuskan untuk turun.

Langkah kakinya membawa gadis itu ke arah teras belakang vila. Entahlah ... menurutnya mungkin akan sangat indah dan damai saat menikmati rintikan hujan dengan background taman yang banyak di hiasi tumbuhan bunga.

Baru juga sampai di pintu, matanya sudah bisa menangkap siluet seseorang yang berdiri membelakangi dirinya.

"Brian." gumam Kaila dengan sedikit rasa kagetnya saat mendapati pria itu di sana.

Dari pada memangil, Kaila lebih memilih untuk kembali masuk guna mengambil payung.

"Bi, ada payung tidak?" tanya Kaila saat mendapati bik Ningsih ada di dapur.

"Eh non Kaila, ada non ... sebentar bibi ambilkan." sahut wanita paruh baya tersebut.

Bik Ningsih langsung mengambilkan barang yang di butuhkan oleh Kaila.

❤️

Brian yang sedang berdiri sambil menutup matanya pun langsung membuka mata kala tak lagi merasakan dinginnya air hujan mengenai tubuh kekarnya.

"Kaila." lirih Brian begitu menolehkan kepalanya dan mendapati Kaila yang berdiri di sampingnya dengan memayunginya dan bibir yang menampilkan senyuman.

"Ayo masuk Bri, sudah cukup main hujannya ... nanti kamu bisa sakit loh." kata Kaila dengan nada yang terdengar begitu lembut di telinga.

"Aku masih pengen di sini Kai, ingin menikmati hujan." sahut Brian dengan pandangan yang kembali lurus kedepan.

"Baiklah kalau begitu, aku temani." sahut Kaila.

Baru juga Kaila mengerakkan payungnya untuk di turunkan, tangan Brian lebih cepat menahan tangannya.

"Ayo kita masuk." kata Brian yang sebenarnya tak ingin Kaila ikut hujan-hujanan seperti dirinya.

Mendengar perkataan Brian membuat bibir Kaila tersenyum tipis. Hatinya merasa sedikit menghangat, karena dia merasa Brian perduli padanya.

"Kaila, Brian ... ya ampun." pekik tante Wanda kala melihat Brian dan Kaila, apalagi dengan tampilan Brian dengan tubuh yang basah kuyup. "Bik, ambilin handuk ... cepat!" serunya memberi perintah pada bik Ningsih. "Ini kenapa kayak gini?" tanyanya pada Brian juga Kaila.

"Cuma lagi pengen main air hujan aja tante." jawab Brian.

Tante Wanda langsung merebut handuk yang di pegang bik Ningsih dan memberikannya pada Brian. Bahkan Kaila pun ikut memegang salah satu sisi handuk tersebut untuk membantu Brian mengeringkan rambutnya.

"Tolong bikinin wedang jahe ya bik." pinta Kaila.

Melihat kulit Brian yang putih pucat dan bibir yang sedikit membiru, Kaila bisa menebak jika pria itu saat ini sedang merasakan kedinginan namun tak dia tunjukan secara langsung.

"Kamu cepat ganti mandi dengan air hangat dan pakai pakaikan yang sedikit tebal Bri." kata tante Wanda dan Brian pun menurutinya.

❤️

Sudah hampir makan malam, namun Brian masih belum terlihat batang hidungnya disana membuat tante Wanda dan Kaila sedikit khawatir.

"Kai, kamu panggil Brian di kamarnya gih." kata tante Wanda. Gimanapun di sana Kaila adalah kekasih Brian, bahkan Brian sudah memperkenalkannya sebagai calon istri, jadi pikir tante Wanda tak akan jadi masalah jika Kaila menghampiri Brian di kamarnya.

Kaila menganggukkan kepalanya dan mulai berjalan melangkah ke lantai dua dimana di sana terdapat kamar Brian, Nathan, Rafael, Lucas, juga kamar ketiga gadis. Sedangkan untuk kamar Isabela, kakek Bili, om Andreas dan papi Ferdian di lantai satu.

Tok

Tok

Tok

"Brian, sudah ditunggu untuk makan malam di bawah." seru Kaila dari balik pintu setelah beberapa kali mengetuk pintu kamar Brian.

"Brian, Bri." panggil Kaila lagi saat tak mendapatkan sahutan dari dalam. "Aku masuk ya Bri." serunya lagi dan mulai memutar handle pintu.

Cklek

Baru juga masuk, Kaila bisa melihat Brian yang berbaring di ranjang dengan selimut tebal menyelimuti tubuhnya. Tubuh Brian seperti menggigil karena melihat selimut itu seperti bergerak-gerak samar.

Kaila yang sudah berjalan mendekat pun sedikit menarik selimut tersebut agar sedikit turun dan barulah tangannya di ulurkan untuk menyentuh kening Brian.

Betapa kaget Kaila saat merasakan panas di tangannya tersebut.

"Bri, kamu demam." lirih Kaila namun Brian tak menanggapi bahkan mata pria itu terus saja tertutup rapat.

Kaila kemudian buru-buru turun ke bawah untuk mengatakan pada anggota keluarga yang lain akan kondisi Brian.

"Tante, itu Brian demam ... badannya panas tapi juga menggigil." kata Kaila dengan nafas yang memburu akibat menuruni anak tangga dengan cepat. "Apa ada termometer?" tanyanya.

Dengan sigap bik Ningsih pun langsung mengambilkannya dan memberikan pada Kaila.

"Bik, tolong bawain kompresan ke atas ya." pinta Kaila lagi dan bergegas kembali ke kamar Brian.

❤️

"Ini yang tante khawatirin saat lihat Brian basah kuyup tadi." kata tante Wanda yang juga sudah di kamar menyusul Kaila untuk melihat keadaan Brian.

Mendengar perkataan tante Wanda membuat Kaila langsung mengehentikan gerakannya yang hendak mengompres kening Brian.

"Maksud tante?" tanya Kaila menoleh ke arah tante Wanda.

"Dari kecil Brian itu tak tahan sama yang namanya air hujan, karena terkena sedikit saja ... dia akan sakit." jawab tante Wanda. "Pernah sekali dirinya bermain hujan bareng sama Nathan dan Natalia, sangking pengennya ... alhasil dia sampai harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari karena demamnya tak turun-turun." imbuhnya dengan pikiran menerawang jauh ke masa lalu. "Tolong rawat Brian ya Kai, tapi jangan kaget nanti dengan kelakuannya ya ... " sambung tante Wanda dengan di iringi senyuman.

"Kenapa tan?" tanya Kaila penasaran.

"Dia sangat manja kalau lagi sakit." jawab tante Wanda.

Pembicaraan mereka terpaksa harus terhenti karena dokter yang di panggil untuk memeriksa Brian sudah datang.

Begitu dokter berpamitan, Kaila menitipkan Brian sebentar pada tante Wanda dan yang lainnya karena dirinya ingin ke dapur untuk membuatkan Brian bubur agar pria itu bisa segera meminum obatnya.

Terpopuler

Comments

Fitri Yah

Fitri Yah

kena hujan aja kau langsung tumbang Bri

2025-02-15

1

Merica Bubuk

Merica Bubuk

😄😄😄

2025-01-26

0

Neno Arya

Neno Arya

apa kamu melakukannya krn perempuan ug bernama Isabella..??
ada kaila yg jauh lbh baik bri
buang jauh2 Isabella dr hdp mu

2024-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!