Sweet

Isabela merasa kesal, tangannya terkepal erat untuk melampiaskan amarahnya, bahkan dia menghentakkan kakinya beberapa kali saat pergi dari depan kamar yang di tempati oleh Brian. Sudah susah payah mencari alasan agar bisa pergi dari Lucas dan orangtuanya eh saat membuka pintu kamar yang terlihat adalah sebuah pemandangan yang membuat hatinya sakit dan kesal. Bagiamana tidak ... dia melihat Brian dan Kaila yang masih tertidur lelap dan posisi saling berpelukan ... cemburu? tentu saja, karena sejatinya di lubuk hatinya masih ada nama Brian yang tersimpan di dalamnya, hanya rasa cintanya kemarin-kemarin kalah dengan hawa nafsu. Tapi dulu saat masih bersama dengan Isabela, Brian tak pernah melakukan hal ini, pernah suatu hari Isabela sakit dan dia minta tidur di peluk sama Brian, tapi apa yang terjadi ... Brian hanya duduk di kursi yang di letakkannya di samping tempat tidur dan menggenggam tangan Isabela sampai wanita itu terlelap.

Baru melihat begitu saja sudah merasa seperti kebakaran jenggot ... hei wahai Isabela, bahkan yang kamu lakukan dengan Lucas lebih dari itu dan Brian melihatnya langsung, pasti sudah kebayangkan gimana sakitnya.

Begitu Isabela pergi dari depan kamar Brian, tak berselang lama tante Wanda juga datang untuk melihat kondisi Brian, namun mereka mengurungkannya.

"Mereka so sweet banget ya pa." kata tante Wanda tersenyum dengan mata menatap kearah dua orang yang masih asik dengan tidurnya.

"Iya ma." jawab om Andreas dengan pandangan yang sama seperti istrinya. "Semoga Kaila bisa menjadi penawar rasa sepi yang Brian rasakan sejak kematian kak Gina." kayanya. "Ayo kita pergi dari sini ma, biarin mereka istirahat." sambungnya dan tante Wanda pun menurut.

Tante Wanda tak lupa menutup pintu dengan perlahan agar tak mengganggu tidur Brian juga Kaila.

❤️

"Bagaimana keadaan Brian Wan?" tanya nenek Rosa begitu melihat kehadiran anak dan menantunya.

"Belum tau Bu, soalnya aku sama mas Andreas gak jadi masuk." jawab tante Wanda.

"Loh kenapa?" tanya kakek Bili yang jadi penasaran.

"Brian sama Kailanya lagi tidur yah, takutnya nanti malah ganggu." jawab om Andreas.

"Iya biarkan mereka istirahat." sahut nenek Rosa. "Brian biar bisa lekas sembuh dan Kaila pasti juga capek ngerawat Brian dari semalam." sambungnya lagi dengan pengertian.

Tak tau saja di ujung sofa ada Isabela yang merasa sangat kesal saat ini, begitu pula ibu Yesi ... beliau merasa iri karena dengan mudahnya Kaila di terima jeng keluarga itu sedangkan dirinya ... heh boro-boro di terima, di peduliin aja enggak.

"Kenapa wajahnya di tekuk gitu? Cemburu?" tanya Lucas dengan suara lirih atau lebih tepatnya berbisik agar tak ada yang mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Apaan sih." sahut Isabela dengan acuh tak acuh.

"Jangan kamu pikir aku gak tau apa yang kamu katakan sama Brian pas di dapur Bel." lirih Lucas kembali yang membuat Isabela langsung menoleh kearahnya dengan mata yang melotot sangking kagetnya. "Jangan macam-macam Isabela, atau aku akan membuat hidupmu menderita." sambungnya dengan kata tersirat penuh ancaman.

"Kalian kenapa dari tadi bisik-bisik?" tanya papi Ferdian pada anak sambungnya dan membuat semuanya refleks menatap ke arah Lucas juga Isabela.

"Oh ini pi, Isabela ngerasa jenuh aja di vila dari kemarin." jawab Lucas yang tentu saja mengatakan sebuah kebohongan.

"Kalau ingin keluar, ya keluar aja ... gak apa-apa, lagian ada banyak orang yang jaga jika ada apa-apa sama Brian." kata nenek Rosa dengan bijak. "Lagian niat kita kesini selain supaya bisa mengakrabkan diri antara yang satu dengan yang lain juga mau liburan." sambungnya. "Kalian kalau mau keluar juga gak apa-apa?" imbuhnya dengan mantap satu persatu anak dan cucu serta menantunya.

"Kami di vila aja nek, masak mau jalan-jalan sedangkan kak Brian masih sakit." sahut Rafael, kekasih dari Natalia. "Lagian kita juga masih bisa quality time meskipun tak pergi keluar." sambungnya lagi.

Berbeda dengan Rafael, tanpa banyak kata Lucas langsung berpamitan dan menarik tangan Isabela agar pergi dari dari sana. Pria itu membawa sang kekasih menggunakan mobilnya. Dengan kecepatan sedang mobil yang mereka tumpangi menyelusuri jalan yang di kiri dan kanannya penuh dengan pepohonan hingga Lucas mengentikan mobilnya ketika sampai di sebuah penginapan yang tak jauh dari vila.

"Luc, kenapa kita kesini?" tanya Isabela setelah turun dari mobil dan berjalan mengikuti langkah Lucas yang sudah di depan.

Mendengar pertanyaan dari Isabela, Lucas pun langsung menghentikan langkahnya dan menunggu hingga Isabela sudah berada di sampingnya.

"Aku ingin memakanmu." bisik Lucas. "Bukannya beberapa hari ini kita tak melakukannya baby." sambungnya dengan kelingan nakal dari matanya.

Sekesal-kesalnya Isabela, semarah-marahnya dia ... tak akan pernah mampu untuk menolak kepuasan yang satu itu. Dia memang semurahan itu.

Dengan begitu tak sabarannya Lucas langsung menyerang Isabela begitu pintu kamar mereka terbuka. Bahkan dengan. tergesa-gesa dirinya menguncinya pintunya kembali seolah tak akan ada waktu lagi untuk melakukan hal yang dia inginkan.

"Kamu tak akan pernah bisa lepas dariku Isabela ... tak akan pernah bisa." bisik Lucas di sela-sela pergulatan panas mereka.

Entah karena sudah beberapa hari tak melakukannya atau karena merasa cemburu sebab Isabela masih menyimpan rasa untuk Brian, kali ini Lucas melakukannya dengan menggebu bahkan cenderung kasar sehingga membuat Isabela yang bisanya bisa mengimbanginya permainan mereka menjadi kuwalahan.

❤️

Brian yang baru saja membuka matanya merasakan jantungnya berdebar sangat kencang kala mendapati wajah Kaila yang begitu dekat dengannya apalagi jika melihat posisi tidur mereka saat ini.

"Cantik." gumam Brian mengagumi wajah ayu di hadapannya. "Sepertinya aku sudah jatuh cinta padamu." sambungnya dengan senyum yang tersungging di bibirnya.

Melihat kelopak mata Kaila yang mulai bergerak, membuat Brian langsung buru-buru menutup kedua matanya. Pria itu ingin tau apa yang akan di lakukan Kaila.

Begitu membuka mata, Kaila menghela nafasnya dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan.

"Tenang Kaila ... tenang." lirihnya. Tak jauh dari apa yang di rasakan oleh Brian, karena Kaila pun merasakannya.

"Tampan." satu kata yang terucap kala Kaila memandang wajah Brian.

Brian yang memang sudah bangun harus menahan dirinya agar tak tersenyum kala mendengar kalimat pujian dari bibir Kaila. Padahal selama ini banyak yang mengatakan hal serupa padanya namun rasanya sungguh sangat berbeda. Jika biasanya dirinya akan merasa muak mendengarnya, tapi begitu Kaila yang berkata hatinya jadi berbunga-bunga.

Tangan Kaila kemudian menyentuh kening Brian untuk memastikan kondisi pria tersebut.

"Untunglah panasnya sudah turun." gumam Kaila dengan perasan yang lega begitu merasa kening Brian sudah tak sepanas semalam, hanya masih sedikit hangat saja.

Terpopuler

Comments

Ani Sifa

Ani Sifa

kok g nikah2 brian&kaila???

2025-02-09

0

antha mom

antha mom

Isabella segitu murahannya kamu tanpa ikatan pernikahan tapi kamu berani melakukan hubungan seksual sama Lucas,

2025-02-10

1

Pasrah

Pasrah

semoga ini awal yang baik buat mereka berdua

2024-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!