Berlibur

Setelah pertemuan bersama keluarga besar Brian dari pihak sang ayah, para saudara pria itu pun beberapa berkunjung dan tak jarang bertukar pesan dengan Kaila sehingga hubungan mereka semakin akrab.

Hari ini, Kaila di ajak oleh keluarga tersebut untuk pergi berlibur ke puncak. Katanya sebelum pesta pernikahan Nathan di gelar, karena selanjutnya mereka pasti akan di sibukkan akan hal itu.

Sebenarnya cukup mampu untuk berlibur ke luar kota bahkan keluar negeri, tapi waktunya yang tak ada ... semuanya terkendala dengan pekerjaan. Ini saja Brian harus mencuri waktu dengan semua meeting yang tak bisa di lakukan secara virtual harus di alihkan menjadi minggu depan, jadi bisa di pastikan setelah liburan pasti pria itu akan lebih sibuk lagi.

"Sudah siap?" tanya Brian kala Kaila sudah keluar dari kamarnya.

Pemuda itu datang untuk menjemput Kaila yang nanti akan langsung berangkat kelokasi. karena para saudaranya yang lain pun akan segera bertolak ke sana.

"Ini gak barengan sama yang lain berangkatnya?" tanya Kaila ketika sudah di dalam mobil.

"Nanti ketemu sama mereka di resto buat makan malam." jawab Brian. "Ini mereka juga sudah mulai berangkat kok." sambungnya lagi dan Kaila hanya bisa ber'o saja.

Selanjutnya tak ada lagi pembicaraan di antara keduanya, Brian lebih fokus ke jalan, sedangkan Kaila fokus dengan ponselnya.

Kaila sengaja membuat grup chat bersama seluruh karyawannya untuk memudahkan mereka berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. Seperti saat ini ... dirinya sedang bertanya akan keadaan cafe, jadi yang lagi gak sibuk dengan kerjaan ... itulah yang membalasnya.

"Perasaan dari tadi mainan ponsel terus." sindir Brian dengan melirik Kaila menggunakan ekor matanya.

Entah kenapa ada perasan kesal kala melihat Kaila yang lebih asik dengan ponselnya ketimbang mengobrol dengan dirinya. Merasa terabaikan atau bahkan terlupakan keberadaannya.

"Oh ini aku lagi chat anak-anak di cafe, buat tanya kondisi di sana gimana." sahut Kaila. "Tau sendiri inikan malam minggu jadi cafe sedikit lebih rame dan jam tutup pun lebih malam." sambungnya.

Brian pun menganggukkan kepalanya tanda menerima jawaban dari Kaila. Selanjutnya Kaila mencoba untuk membangun perbincangan dengan Brian supaya keadaan mobil tidak terlalu sepi yang membuat Kaila menjadi jenuh.

Hingga pukul setengah tujuh malam mobil yang di kendarai Brian telah sampai di resto tempat mereka janjian. Ternyata sudah ada mobil omnya Brian yang terparkir di sana.

"Hai Kaila, Brian." sapa tante Wanda dengan ramah saat Brian dan Kaila masuk ke dalam ruangan privat yang telah mereka pesan. "Gimana cafe amankan kamu tinggal?" tanya tante Wanda membuka obrolan.

"Ada anak-anak yang bisa handle tante, aku juga pantau terus meskipun dari jauh." jawab Kaila.

Tak berselang lama Nathan datang bersama Ica, kemudian di susul dengan Natalia bersama sang kekasih, barulah yang terakhir papi Ferdian bersama ibu Yesi juga Lucas dan Isabela.

❤️

Mereka melanjutkan perjalanan kembali hingga sampai di vila keluarga tepat pukul delapan malam.

Semuanya langsung masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat, tak terkecuali Kaila juga Brian.

Para pemuda memilih untuk tidur di kamar masing-masing, sedangkan para gadis tidur menjadi dua kamar yang artinya seharusnya satu kamar dua orang, tapi ini tidak ... nyatanya Ica dan Natalia memilih tidur bersama dengan Kaila, sedangkan Isabela terpaksa tidur sendirian.

"Kalian ini kenapa sih? Kasihan Isabela tau." kata Kaila ketika ketiganya sudah berbaring di atas ranjang.

"Aku males sama dia, judes banget." sahut Natalia.

"He'em, lagian kami juga gak begitu akrab sama dia." sambung Ica.

"Dari pada ngomongin tuh orang, gimana kalau kita ngomongin hubungan kak Kai sama kak Brian saja." kata Natalia yang menjaga Kaila tadinya menatap ke langit-langit kamar langsung menoleh ke arah gadis tersebut.

"Aku sama Brian?" tanyanya.

"He'em." sahut Natalia sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gimana awal ketemunya?" tanya Natalia.

"Iya kak, aku penasaran banget sama kisah kalian berdua, kok bisa kak Kaila naklukin tuh kulkas dua belas pintu." timpal Ica.

"Em gimana ya ... " kata Kaila yang sengaja tambah memancing rasa penasaran kedua gadis itu. "Aku ... " kata Kaila yang kembali menjeda kalimatnya. "Aku mau tidurlah, capek." sambungnya yang langsung membalikkan tubuh memunggungi keduanya.

"Ih kak Kaila." protes Natalia yang lagi penasaran banget, eh malah di goda kayak gitu. "Ayo dong cerita, penasaran banget tau ... jangan sampai aku gak bisa tidur nih gara-gara rasa penasaran aku belum terjawab." rengeknya yang malah membuat Kaila terkekeh.

"Rasa penasarannya di simpan dulu, besok langsung tanya aja sama Brian." sahut Kaila tanpa membalik posisi tidurnya.

Bukannya apa-apa, Kaila hanya takut jika nanti dirinya salah berucap. Karena pasti akan menjadi panjang dan merembet kemana-mana, jadi lebih baik cari aman saja.

❤️

Kaila yang memang hidup sendiri sudah terbiasa dengan bangun pagi dan menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Jadi pagi-pagi buta dia saat semuanya masih sibuk bergelung dengan selimut, karena udara di puncak memang dingin jadi ini enak-enaknya untuk tidur, tapi dirinya sudah berdiri di depan kompor ... berkutat dengan peralatan dapur serta perbumbuan membantu art di sana untuk membuat sarapan.

Pagi ini Kaila lebih memilih untuk membuat bubur ayam, hem sepertinya enak dan membayangkannya saja sudah membuat air liur Kaila serasa ingin menetes.

Barulah setelah selesai semuanya, Kaila kembali ke kamar untuk membersihkan diri.

Kini semuanya sudah berada di ruang makan, mereka hanya perlu menunggu Kaila untuk memulai sarapan pagi mereka.

"Nata, Kaila mana?" tanya Brian saat hanya Kaila saja yang tak terlihat.

"Tadi waktu aku sama Ica keluar, kak Kaila masih di kamar kak." jawab Natalia.

"Ck." decak ibu Yesi. "Apa kamu gak bisa cari pacar yang bener Bri? Lihat pacar kamu, jam segini belum bangun dan malah membuat kita jadi menunda waktu sarapan." sambungnya dengan nada tak suka.

"Belum datang bukan berarti belum bangun tante." sahut Kaila yang baru saja datang dan mendengar perkataan ibu sambung Brian. "Maaf semua jadi menunggu lama." ucap Kaila dengan rasa tak enak.

"Gak apa-apa Kai, lagian juga kami baru duduk di sini kok." sahut tante Wanda.

"Kenapa sayang? Capek?" tanya Brian dengan sengaja menggenggam tangan Kaila yang ada di atas meja untuk menunjukan kemesraan mereka.

"Enggak kok, aku tadi bales chat anak-anak dulu yang ngebahas soal cafe." jawab Kaila.

"Halah alasan, cuma punya cafe kecil aja sok sibuk." cibir ibu Yesi.

"Sudah-sudah, sekarang lebih baik kita mulai saja sarapannya." lerai kakek Bili yang gak ingin ada keributan lagi di ruang makan.

Satu persatu dari mereka mulai menikmati sarapannya.

"Ini bubur ayamnya enak banget, bumbunya pas, gak amis dan gurih." kata tante Wanda mengomentari makanannya. " Bik, nanti saya minta resep buburnya ya ... kapan-kapan mau coba bikin di rumah." katanya saat art di sana datang membawa satu teko yang berisi air minum.

"Maaf nyonya, tapi saya tidak punya resepnya." jawab bik Ningsih. "Ini semua yang buat non Kaila, saya cuma bantu-bantu saja tadi pagi." imbuhnya yang membuat sebagian langsung menatap ke arah Kaila.

"Ini seriusan Kai?" tanya tante Wanda untuk lebih memastikan. "Wah Brian, kamu beruntung banget sih bisa dapet perempuan yang paket komplit kayak gini, udah cantik, pinter, mandiri, baik, bisa masak lagi." puji tante Wanda.

"Iya tante, aku beruntung banget." sahut Brian sambil menatap Kaila dengan lekat sehingga membuat gadis itu tersipu malu.

Tapi hal ini membuat dua orang yang lain menjadi kesal, yaitu ibu Yesi dan juga Isabela.

Terpopuler

Comments

amalia fitri

amalia fitri

panas Khan jadinya dua pelakor itu.

2025-01-26

1

Pasrah

Pasrah

pelakor sama artis mana mau di depan kompor /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-10-18

0

Neno Arya

Neno Arya

yesi dan Isabella jgn nyolot aja mulut lu

2024-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!