Tak tau malu

Karena ini baru hari pertama dan masih sedikit lelah di perjalanan, semuanya memutuskan untuk bersantai dulu di rumah. Tentu saja hal ini juga bertujuan untuk saling mengakrabkan diri antara yang satu dengan yang lain. Tapi ya tetap sajalah ada yang tak mau berbaur dengan yang lainnya, yaitu ibu Yesi dan Isabela, mungkin kerena tak selevel kali ya atau gak suka akan keberadaan Kaila di sana.

"Kak, itu loh bilangin sama istrinya buat gabung sama kita-kita, gimana mau akrab kalau nyampur aja gak mau padahal kamu sama dia itu sudah nikah cukup lama bahkan sudah puluhan tahun loh." kata Tante Wanda pada tuan Ferdian saat pria itu baru saja berbincang bersama ayah dan adiknya.

Biasanya mereka terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing, jadi mumpung lagi liburan bersama tak ada salahnya untuk mengobrol bertiga.

"Istri aku dimana Wan?" tanya tuan Ferdian.

"Entahlah, dikamar kali." sahut Wanda dengan acuh tak acuh.

"Ya sudah aku cari dia dulu." pamit tuan Ferdian, namun baru mau melangkahkan kakinya ... adik iparnya itu sudah bersuara lagi.

"Jangan lupa di nasehati kak." kata Wanda lagi yang di angguki oleh Ferdian.

Memang kalau di pikir-pikir, istrinya itu jarang sekali mau berbaur dengan anggota keluarganya yang lain, jadi wajar saja dirinya tak akrab meskipun sudah lama menikah dengannya. Bahkan sama nenek Rosa yang notabene ibunya Ferdian saja seperti orang asing. Yesi tak seperti Gina ... maminya Brian yang langsung bisa akrab dan pandai menepatkan diri di hadapan keluarga.

❤️

Cklek

"Kenapa kalian di kamar aja? Gak gabung sama yang lain di luar?" tanya Ferdian ketika baru saja masuk kedalam kamar dan mendapati tiga orang di dalamnya yang bahkan tak ada pembicaraan sama sekali melainkan sibuk sendiri-sendiri dengan gadget di tangan mereka masing-masing.

"Males." jawab ibu Yesi tanpa mengalihkan pandangannya dari latar ponsel pintarnya tersebut.

"Males gimana sih Yes?" tanya papi Ferdian dengan nada yang sedikit frustasi.

"Ya males." sahut ibu Yesi yang sudah meletakkan ponselnya dengan kasar di atas tempat tidur. "Karena apa? Karena keluarga kamu itu sampai sekarang gak ada yang suka sama aku dan Lucas, ku dengar sendiri gimana nada bicara mereka saat ada aku." sambungnya dengan amarah yang mulai terpancing.

"Ya itu semua karena kamu yang tak mau berbaur dengan mereka." sentak tuan Ferdian. "Cobalah untuk keluar, mengakrabkan diri, nanti lama-lama kamu juga akan terbiasa dengan mereka Yes seperti Gina dulu." sambungnya.

"Gina? Oh jadi kamu sekarang banding-bandingin aku sama istri kamu yang sudah jadi tanah itu, iya!" kata ibu Yesi dengan berapi-api bahkan wanita itu kini sudah berdiri dari duduknya dan berhadapan dengan sang suami.

"Enggak, bukan begitu maksud aku Yes." kata tuan Ferdian yang berusaha meluruskan sebuah kesalahpahaman.

"Terus maksud kamu apa, hah?" tanya ibu Yesi dengan dagu terangkat seolah dirinya tak takut dengan tuan Ferdian ... suaminya.

"Aku cuma mau kamu akrab dengan keluarga aku, itu saja." jawab tuan Ferdian.

"Dari pada kamu disinii hanya nyuruh-nyuruh

sama nasehatin aku, mendingan kamu keluar dan nasehatin tuh adik dan adik ipar kamu supaya lebih hormat sama aku yang notabene istri dari kakaknya." kata ibu Yesi yang kembali duduk dan meraih ponselnya.

Tuan Ferdian hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam, rasanya sia-sia saja dirinya menasehati sang istri yang begitu keras kepala, karena yang ada malah akan membuat pertengkaran di antara mereka berdua jika di bahas terus-terusan. Tuan Ferdian kemudian menikah untuk keluar bergabung dengan keluarganya yang lain, tak enak juga sama kedua orangtuanya jika dirinya hanya di kamar seperti apa yang di lakukan oleh Yesi. Lagian tuan Ferdian juga ingin bisa lebih dekat dengan sang putra semata wayangnya, karena semenjak pria paruh baya itu menikah ... hubungan keduanya menjadi berjarak dan semakin jauh.

❤️

Begitu makan siang selesai, semuanya memilih untuk kembali ke kamar untuk istirahat siang, kegiatan yang jarang-jarang bisa mereka lakukan kalau tidak pas hari minggu atau hari libur nasional. Sebenarnya bukan tak bisa melainkan lebih tak ada waktu, karena di buru dengan pekerjaan dan aktivitas masing-masing.

Brian yang merasa haus, memilih untuk keluar menuju ke area dapur guna mengambil minuman untuk menyegarkan tenggorokannya yang kering.

"Hai Bri." baru saja selesai menenggak satu gelas air, Brian sudah di kejutkan dengan kehadiran Isabela yang berada tak jauh darinya.

Pria itu meletakkan gelasnya dengan kasar dengan sedikit menghentakkannya di atas meja makan. Jujur dirinya begitu tak suka jika hanya berdua saja dengan Isabela. Bayangan-bayangan perselingkuhan yang di lakukan Isabela seolah langsung muncul menari-nari di pelupuk matanya.

"Kenapa kamu menghindar dariku Bri?" tanya Isabela kala Brian hendak pergi dari sana. "Aku mau menikah dengan Lucas." kata Isabela.

"Selamat untuk kalian bedua" ucap Brian.

Saat pria itu akan melangkahkan kakinya kembali, dengan lancangnya Isabela malah memegang tangan Brian untuk menahan pria itu agar tidak pergi.

Tatapan tajam Brian langsung tertuju pada tangannya yang di pegang Isabela tersebut.

"Lepaskan tangan kamu." kata Brian penuh penekanan dan tatapan mata yang sangat tajam sudah menghunus ke arah Isabela.

"Oke aku lepaskan, tapi kita perlu bicara Bri." kata Isabela dengan mengangkat tangannya, menuruti apa kata Brian. "Jujur aku itu masih cinta sama kamu Bri, hubungan aku sama Lucas itu sebelumnya cuma seperti simbiosis mutualisme yang mana kami berdua butuh orang buat puasin hasrat kita masing-masing." kata Isabela lagi dengan tak tau malu. "Ini semua juga bukan sepenuhnya salah aku Bri, coba saja kamu lebih perhatian sama aku, lebih punya banyak waktu buat aku, pasti aku juga gak bakal selingkuh sama Lucas." sambungnya lagi dengan kata-kata mencari kebenaran untuk dirinya sendiri.

"Perhatian?" kata Brian sambil tersenyum sinis. "Aku selalu nyempetin waktu buat kamu Bel, kapan pun kamu butuh aku ... aku selalu usahain buat dateng bahkan tak jarang aku reschedule jadwal aku cuma buat kamu, aku rela buat lembur sampai tak tidur hanya agar pekerjaan aku yang di luar negeri cepat selesai bahkan sebelum waktunya hanya agar apa? agar aku bisa cepat ketemu sama kamu, apapun yang kamu mau selalu aku usahain buat penuhin Bel." papar Brian dengan emosi.

"Aku itu wanita dewasa Bri, wanita normal yang juga butuh di b***i ... butuh kepuasan untuk memenuhi h****t aku yang memuncak, itu yang aku gak dapetin dari kamu." sahut Isabela. "Aku cinta sama kamu Bri, jadi bisakah kita bersama kembali meskipun di belakang Lucas dan kekasih kamu itu?" tanya Isabela dengan percaya dirinya.

"Itulah kamu Bel, wanita yang hanya mementingkan nafsu." cibir Brian. "Dan maaf aku bukan seperti kamu yang suka berselingkuh." sambungnya dan langsung pergi dari sana.

Tanpa keduanya sadari, ada satu orang yang mendengar pembicaraan mereka ... yaitu Kaila.

Kaila juga berniat ingin mengambil minum, namun niatnya itu dia urungkan tatkala mendengar suara seperti dua orang yang berbincang di dalam dapur. Ketika melihat Brian akan keluar, Kaila buru-buru bersembunyi di kamar mandi yang ada di samping ruang makan ... karena posisinya memang lebih dekat kesana. Dia tak ingin keberadaannya di ketahui baik oleh Brian maupun Isabela.

Terpopuler

Comments

amalia fitri

amalia fitri

Oalah mbak, kok malah jadi stress alias edan. piye Iki...

2025-01-26

1

Neno Arya

Neno Arya

Isabella perempuan gk bermartabat blm nikah uda nuruti syahwat

2024-10-05

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

semoga kaila gak salah paham sama Brian

2024-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!