Kesepakatan

"I - ni maksudnya apa?" tanya Kaila saat Brian menyodorkan satu map di hadapannya.

Saat ini keduanya sudah berpindah duduk di ruang kerja Brian. Walaupun tadi tak ada orang selain mereka berdua di ruang tamu, tapi Brian tetap harus waspada dan berjaga-jaga agar rencananya tak ada orang lain yang tau.

"Kamu bisa bacakan?" kata Brian yang malah balik mengajukan sebuah pertanyaan alih-alih menjawab pertanyaan dari Kaila.

Dengan gerakan perlahan, tangan Kaila mulai terangkat untuk meraih map tersebut. Di bukannya sampul map tersebut dan membaca satu persatu kata demi kata yang tertera di dalamnya.

"I - ini maksudnya gimana?" tanya Kaila yang merasa masih belum paham.

"Seperti yang tertera di kertas itu, kamu harus menikah dengan saya dengan kontrak minimal selama satu tahun ... maka semua biaya perbaikan mobil saya yang kamu tabrak kemarin saya anggap lunas." jawab Brian. "Seperti layaknya seorang istri pada umumnya, kamu juga akan mendapatkan nafkah dari saya, kecuali nafkah batin." sambung Brian yang secara tidak langsung mulai menjelaskan isi kontrak.

"Kontak fisik? ini maksudnya gimana?" tanya Kaila kembali.

"Dalam sebuah hubungan pasti ada kontak fisik, terlebih kita akan berpura-pura menjadi sepasang kekasih dan akan berlanjut ke pernikahan." sahut Brian. "Sekedar pegangan tangan, pelukan atau bahkan ciuman bila di perlukan saat di tempat umum atau di depan banyak orang terutama di hadapan keluarga." sambungnya. "Oiya, kamu tidak boleh dekat dengan pria lain selama menjalani kontrak, karena hal tersebut bisa merusak reputasi saya." imbuhnya lagi.

"Kalau saya menolak bagaimana?" tanya Kaila.

"Gampang, kamu tinggal bayar uang perbaikan mobil saya saat ini juga." jawab Brian dengan entengnya.

"Masalah pekerjaan bagaimana? apa saya masih boleh bekerja?" tanya Kaila.

"Tidak, kamu gak boleh bekerja mengingat jam kerja kamu yang pulang hingga malam." jawab Brian. "Sebagi gantinya, saya akan memberikan kamu sebuah ruko yang bisa kamu buat menjadi sebuah kafe untuk kamu kelola dan saya yang akan memberikan modalnya." sambungnya. "So ... apa jawaban kamu?" desak Brian yang sangat membutuhkan sebuah kepastian dari jawabnya Kaila.

Kaila memejamkan matanya sambil menarik nafas sebentar, barulah dirinya mengambil keputusan. Walau bagaimanapun ini adalah pilihan yang cukup berat untuknya.

"Baiklah saya terima." jawab Kaila dengan pasrah, karena tak ada jalan lain ... mau menolak, dia tak punya uang sebanyak itu ingin ganti rugi, lagian dirinya juga tak mau jika harus mendekam di penjara nantinya.

"Good, pilihan yang bagus." sahut Brian yang kemudian menyodorkan sebuah pena pada Kaila yang akan di gunakan untuk membubuhkan tanda tangan.

Kedua pihak sudah menandatangani kontrak perjanjian, kini saatnya Kalila untuk berpamitan pulang.

"Kalau sudah tak ada lagi yang ingin di bicarakan, saya pamit undur diri." kata Kaila.

Brian melirik sebentar kearah jam yang ada di ruangan tersebut.

"Biar di antar supir, nanti motor kamu biar di bawa sama anak buah saya yang lain." sahut Brian yang tak setega itu membiarkan seorang wanita pulang sendirian di tengah malam begini.

Hampir satu jam, Kaila barulah sampai di rumahnya. Sebelum masuk tak lupa dirinya mengucapakan terimakasih pada kedua orang suruhan Brian tersebut.

"Ya Tuhan, apa pilihan aku ini sudah benar." kata Kaila begitu merebahkan tubuhnya di kasur.

Dirinya sudah membersihkan diri dan bersiap untuk istirahat supaya besok tak kesiangan yang berakibat telat masuk kerja.

"Ah masa bodoh ... jalani aja, makin di pikirin makin bikin aku pusing." keluh Kaila yang langsung memilih untuk memejamkan kedua matanya.

❤️

Ting

"Saya mau mulai mengurus surat pengunduran diri."

Pagi-pagi sekali, bahkan Kaila baru saja membuka kedua matanya ... tapi dirinya sudah mendapatkan pesan dari nomor yang tidak di kenal.

"Wah orang iseng nih." gumam Kaila.

Ting

"Balas pesan saya."

"Siapa sih ini." gerutu Kaila yang kemudian memilih untuk membalas pesan tersebut.

"Ini siapa?" tanya Kaila.

Ting

"Brian, simpan nomor saya."

"Hah si diktator." kata Kaila. "Eh tapi ngomong-ngomong dia punya nomor aku dari mana." monolognya. "Tanya aja deh dari pada penasaran." sambungnya lagi.

"Maaf tuan punya nomor saya dari mana?" tanya Kaila.

Ting

"Tidak penting saya tau dari mana." jawab Brian di balasan pesannya yang membuat Kaila mendengus kesal.

Merasa tak akan ada pesan lagi dari Brian, Kaila memutuskan untuk memulai aktivitasnya karena waktu terus saja berjalan.

Setelah mencuci wajah dan menggosok gigi, Kaila mulai membersihkan rumahnya ... untung ruang peninggalan orangtuanya tidak terlalu besar, jadi tak membutuhkan waktu lama untuk beberes. Baru setalah itu gadis itu menuju ke dapur guna menyiapkan sarapan, cukup membuat nasi goreng simpel aja ... toh hanya untuk dirinya sendiri.

❤️

Seusai makan siang, Kaila memutuskan untuk menemui pemilik restoran guna menyampaikan pengunduran dirinya.

"Jadi kamu mau bicara apa Kaila?" tanya sang owner.

"Ah begini bu, rencananya saya ingin mengajukan pengunduran diri." jawab Kaila memberi tahu tujuannya.

"Hah, kok mendadak gini? kamu ada masalah atau ada yang membuatmu tak nyaman kerja di sini?" tanya sang owner yang tentu saja kaget mendengar perkataan Kaila barusan. Kaila sudah cukup lama berkerja di sana dan bisa di bilang pekerjaan Kaila cukup baik dan memuaskan.

"Saya, em saya ada sesuatu yang tak bisa di bicarakan dengan orang lain Bu, maaf." cicit Kaila.

"Heum baiklah, tapi kamu gak bisa keluar begitu saja ... paling tidak harus menunggu dua hingga tiga hari sampai saya mendapatkan pengganti kamu." kata owner.

"Baik Bu, tidak masalah dan terimakasih sudah mengizinkan saya untuk resign." ucap Kaila. "Saya permisi." pamitnya yang di angguki oleh Bu Maryam sang owner.

Kaila langsung keluar dan hendak kembali ke dapur di mana dirinya bekerja.

"Kai." panggil Yuma yang hendak kembali ke meja kasir, karena jam istirahat hampir berakhir.

"Hem." sahut Kaila.

"Kamu kenapa dari ruangan Bu bos?" tanya Yuma penasaran.

"Aku mau resign." jawab Kaila.

"Hah, sumpah demi apa?" tanya Yuma kaget. "Kamu kenapa mau resign? Mau kerja apa Kai?" tanyanya lagi.

"Ada deh, nanti kamu juga tau." sahut Kaila penuh teka teki. "Aku balik ke dapur dulu." pamitnya.

Yuma hanya bisa memandang punggung Kaila yang berlalu dari sana dengan rasa penasaran yang begitu tinggi.

❤️

"Sam, nanti setelah meeting dengan perusahan Wijaya, kita mampir dulu ke ruko yang kemarin aku beli ya." kata Brian kala Samuel selesai membacakan agendanya hari ini.

"Mau ngapain?" tanya Samuel.

"Cuma mau lihat-lihat, rencananya tempat itu mau aku pakek buat bikin kafe." jawab Brian. "Gimana menurut kamu?" tanyanya.

"Bagus sih menurut aku, tempat itukan strategis banget ... apalagi dekat dengan kampus dan sekolah menengah atas, jadi pasti bisa di gunain untuk tempat nongkrong." jawab Samuel yang di angguki oleh Brian.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

yg pk perjanjian gini nih
yg buat aqu pusing


wkwkwk

2025-01-09

0

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

selalu ada perjanjian ya, coba dibuat lain

2025-01-11

0

niktut ugis

niktut ugis

perjanjian pasti di langgar sama Brian

2025-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!