Pengkhianatan

Sudah beberapa hari Kaila tinggal di rumah kedua orangtuanya, walau sendiri dan tinggal di rumah yang begitu sangat sederhana namun cukup membuat perasaan Kaila lebih baik. Daripada tinggal di rumah omnya yang setiap hari harus bertemu dengan para penghianat yang membuatnya sangat muak.

"Pesttt ... " panggil Yuma ketika Kaila baru saja datang dan hendak masuk ke area dapur.

"Apa?" tanya Kaila pada sang sahabat yang tenyata juga baru juga datang dan berada di belakangnya.

"Nanti pulang kerja jalan yuk." ajak Yuma. "Hitung-hitung refreshing, biar gak stres." sambungnya.

"Boleh." jawab Kaila.

Mereka berdua lalu berjalan bersama menuju sebuah ruangan khusus karyawan. Ruangan itu terbagi menjadi dua bagian yaitu ruangan khusus karyawan wanita dan karyawan pria demi untuk menjaga kenyamanan serta privasi para karyawan.

Setelah berganti menggunakan pakaian kerja dan menyimpan barang mereka di loker masing-masing, keduanya keluar untuk memulai pekerjaannya.

Yuma menuju meja kasir sedangkan Kaila ke arah dapur.

❤️

Sedangkan pagi ini ada seorang pemuda yang dadanya naik turun berusaha untuk menahan amarah yang kini menyeruak dalam dirinya.

Bagiamana tidak marah, dirinya yang baru saja pulang dari luar negeri karena urusan bisnis harus di hadapkan dengan sesuatu yang begitu sangat menguras emosi.

Dia yang harusnya pulang esok hari mempercepat kepulangannya dan mengejar segala pekerjaannya yang ada di sana agar cepat terselesaikan sehingga dirinya bisa lekas kembali ke tanah air demi memberikan kejutan untuk kekasih tercinta, tapi ternyata apa ... bayangan yang ada di benaknya tak sesuai ekspektasi.

Begitu dari bandara pemuda itu memilih untuk turun di apartemen milik sang kekasih dan membiarkan sang asisten pulang.

Sesampainya di depan pintu, alih-alih menekan bel yang ada ... dirinya malah menekan kode password untuk masuk yang memang jelas-jelas dirinya ketahui.

Baru juga masuk, wajah sumringahnya langsung terganti suram dengan amarah yang memuncak kala mendengar suara d***han bersahut-sahutan dari dalam kamar sehingga menuntun langkahnya untuk terus melangkah ke arah sumber suara.

Pintu yang sama sekali tak terbuka dan malah terbuka lebar membuatnya bisa langsung melihat apa yang terjadi di dalam sana.

Pria itu memilih untuk mengambil ponselnya dan merekam adegan yang sangat menjijikan di depan sana untuk beberapa saat, baru setelah itu dirinya memilih untuk menonton sambil menyenderkan tubuhnya di pintu dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana dengan senyum yang sulit di artikan.

Prok

Prok

Prok

Dia yang sudah merasa tak tahan untuk melihat adegan lebih lanjut pun memutuskan untuk bertepuk tangan guna mengalihkan atensi dari dua orang yang sedang bergumul sangat panas di depan sana yang memang sedari tadi sama sekali tidak menyadari kehadiran dirinya.

Gerakan langsung terhenti seketika, pemuda yang tadinya sedang memacu sang wanita langsung menolehkan kepalanya dengan rasa kesal untuk melihat siapa gerangan yang sudah mengganggu aktivitas panasnya.

Senyum mengejek langsung tercetak jelas di wajah pemuda tersebut kala melihat kakak tirinyalah yang ada di sana.

"Bri - an." kata sang wanita yang langsung mendorong tubuh pria yang sedari tadi menga**hinya.

Meraih benda apa saja di sekitarnya yang sekiranya bisa untuk menutupi tubuh yang saat ini polos tanpa sehelai benangpun.

"Bri ini ... ".

"Gak seperti yang aku bayangkan." potong Brian dengan cepat seolah tau akan apa yang di katakan sang wanita. "Basi." cibirnya. "Mulai saat ini aku Brian Davis memutuskan hubungan pertunangan dengan Isabela Veranda." katanya dengan tegas.

"Bri, jangan seperti ini Bri ... pernikahan kita ..." kata Bela yang tak ingin berpisah dari Brian.

"Pernikahan kita batal dan kamulah penyebabnya Bela!" seru Brian dengan amarah memuncak.

"Dengar penjelasanku dulu Bri, kamu gak bisa memutuskan hubungan kita secara sepihak." pinta Bela. "Oke aku mengaku salah, tapi aku melakukan semua ini karena kamu Bri, karena kamu gak pernah ada waktu buat aku, karena kamu gak bisa memenuhi kebutuhan biologis aku ... kamu selalu menolak ketika aku menginginkan lebih dari sekedar cium pipi atau kening." sambung Bela untuk membenarkan kelakuannya, namun Brian malah tersenyum saking jijiknya mendengar semua ucapan wanita tersebut.

"Harusnya kamu sadar Bela, aku melakukan semua itu karena menghormati dan untuk menjaga kamu, aku tak ingin memanfaatkan situasi untuk merusak kamu sampai nanti waktunya tiba di mana kita sudah sah di mata hukum dan agama." papar Brian. "Tapi dasar j***ng tetaplah j***ng." cibir Brian. "Dan untuk kamu Luc, selamat menerima sampah yang telah aku buang." sambungnya dan langsung pergi dari sana.

❤️

Hancur, itulah yang Brian rasakan saat ini. Walau bagaimanapun Isabela adalah wanita yang dia cintai sebelum penghianatan ini dia lihat.

Merasa seolah tak bertenaga, Brian memutuskan untuk menghubungi sang asisten dan meminta untuk menjemput dirinya.

"Are you oke Bri?" tanya Samuel yang merupakan sahabat sekaligus asisten Brian.

"Tidak Samuel, aku sedang tidak baik-baik saja saat ini." jawab Brian dengan tatapan kosong lurus ke depan.

Samuel langsung menghentikan mobil yang dia kendarai di pinggir jalan, memutar tubuhnya untuk melihat ke arah sang sahabat yang duduk di kursi penumpang bagian belakang.

"Ada apa?" tanya Samuel. "Bukannya tadi kamu bahagia sekali ketika sampai di apartemen Bela?" tanyanya lagi yang mengingat bagaimana tadi Brian dengan wajah berbinar tidak sabaran untuk segera berjumpa sang tunangan guna meluapkan rasa rindu.

"Dia berkhianat Sam." jawab Brian.

"Sudah aku duga." sahut Samuel.

"Apa maksud kamu Sam?" tanya Brian yang jujur merasa kaget mendengar kata asistennya itu.

"Aku dari awal memang sudah tak suka padanya Bri, bahkan beberapa kali aku juga berusaha untuk menunjukan kebusukan wanita itu ... tapi dasarnya kamu yang sudah di budak cinta jadi sama sekali tak mengindahkan perkataanku." jawab Samuel. "Wanita itu hanya menjadikan kamu ATM berjalannya saja Bri." sambungnya lagi yang membuat Brian terkekeh.

"Dasar aku saja yang selama ini terlalu bodoh Sam." sahut Brian. "Dia berselingkuh dengan Lucas." sambungnya lagi.

"Hah ... kakak tirimu yang tak tau diri itu?" tanya Samuel yang di benarkan oleh Brian. "Gak emak gak anak, kelakuannya sama saja." sambung Samuel.

Kenapa Samuel bisa berkata seperti itu, karena ibu dari Lucas yang notabene adalah sekretaris papi nya Brian ternyata menjadi selingkuhan sang papi dan menyebabkan mami dari Brian meninggal akibat terkena serangan jantung dan darah tinggi akibat mengetahui hal tersebut. Dan hal itu pula yang membuat hubungan ayah dan anak antara Brian dan sang papa semakin jauh.

"Antar aku ke rumah Sam, aku lelah dan ingin istirahat." pinta Brian yang memang kurang istirahat selama di luar negeri.

"Lalu pernikahan kamu gimana Bri?" tanya Samuel yang membuat Brian mendengus kesal.

"Tentu saja batal, apalagi." jawabnya.

"Bri, kamu gak ada rencana gitu buat cari wanita untuk jadi mempelai wanitanya?" tanya Samuel yang seolah memiliki ide di kepalanya. "Buat tunjukkin ke para pengkhianat itu kalau kamu tenyata baik-baik saja, lagian kabar pernikahan kamu sudah tersebar di mana-mana, hanya mempelai wanitanya saja yang masih membuat mereka penasaran." sambungnya lagi.

Memang selama ini hubungannya dengan Isabela menjadi rahasia, sebab Bela yang merupakan seorang model di tuntut untuk tak memiliki hubungan dengan siapapun selama masih terikat kontrak.

Terpopuler

Comments

niktut ugis

niktut ugis

Rafa/Dea + Lucas /Isabella= jalang² yg mengistimewakan hubungan badan menjadi sah saat blm sah jd pasutri

2025-01-15

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

ternyata ada yang senasib dengan kayla.

2024-10-30

0

Pasrah

Pasrah

Bagus banget idenya bapak asisten

2024-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!