Nasehat Sahabat

Kaila terus berlari tanpa menghiraukan hujan deras menerpa tubuhnya. Bahkan dia pun sempat tersungkur kerena tersandung kakinya sendiri dan membuat lututnya terluka, namun dirinya tak perduli. Rasa sakit di hatinya jauh lebih sakit dari luka di tubuhnya.

Kaila yang sejak tadi terlihat seperti orang bodoh memilih untuk menghentikan taksi yang akan mengantarkannya ke suatu tempat. Begitu sampai gadis itu kemudian berdiri di depan sebuah pintu dan mengetuknya perlahan.

Tok

Tok

Tok

"Siapa?" seru seseorang dari dalam namun Kaila memilih untuk diam tanpa menjawabnya dan kembali mengetuk pintu tersebut.

"Ck, siapa sih ... ganggu orang mau tidur aja." gerutu orang yang ada di dalam karena merasa sedikit kesal.

Sudah menganggu waktu istirahatnya, eh di tanya malah gak mau jawab dan masih ketuk-ketuk pintu ... kayak orang iseng gak tuh.

Cklek

"Siapa sih is ... " kata orang tersebut kala baru membuka pintu. "Kaila." sambungnya yang merasa begitu kaget melihat sosok yang berdiri di sana, orang yang sudah hampir membuatnya naik darah karena mengganggu waktu istirahatnya dengan ketuk-ketuk pintu. "Apa yang terjadi?" tanyanya namun Kaila hanya diam dan malah kembali terisak.

"Hiks ... hiks ... " isak tangis Kaila dengan tubuh yang bergetar dan kepala yang tertunduk.

Inilah yang membuat Kaila tak menjawab pertanyaan tadi, karena jika dirinya buka suara maka dia tidak bisa untuk tak menangis. Air matanya akan meluncur bebas dengan begitu saja tanpa bisa di cegah.

"Ayo masuk dulu." ajak sang pemilik tempat sambil menarik tangan Kaila dengan pelan untuk masuk ke dalam kontrakannya.

Yang Kaila kunjungi saat ini adalah kontrakan Yuma, sahabat Kaila satu-satunya. Yuma juga berkerja di restoran tempat Kaila bekerja, hanya posisi mereka saja yang membedakan. Jika Kaila adalah salah seorang asisten chef dan Yuma bekerja di bagian kasir.

Yuma kemudian meminta Kaila untuk mandi dan mengganti pakaiannya yang basah, sementara Yuma sendiri akan menyiapkan teh hangat agar sahabatnya itu tak begitu kedinginan.

Badan basah kuyup, bibir pucat, mata bengkak, membuat Yuma semakin bertanya-tanya tentang apa gerangan yang terjadi sehingga membuat sahabatnya itu terlihat begitu memprihatinkan, padahal kalau di ingat lagi tadi sewaktu pulang kerja wajah Kaila cukup ceria.

Yuma bahkan harus berkali-kali mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil sahabatnya itu, karena Kaila sudah hampir satu jam di dalam sana sehingga membuat Yuma begitu sangat khawatir.

"Kai! kalau kamu gak keluar juga ... Aku dobrak pintunya!" teriak Yuma dari luar.

Cklek

Tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan Kaila yang sudah berganti pakaian sehingga membuat Yuma bisa bernapas dengan lega.

Yuma kemudian menuntun sang sahabat untuk duduk lesehan di karpet, karena memang kontrakan milik Yuma hanya berisi satu ranjang, satu lemari juga televisi, kulkas lengkap dengan AC serta kamar mandi dan dapur kecil di dalamnya.

Begitu memastikan Kaila duduk, Yuma kembali beranjak untuk mengambilkan segelas teh hangat juga semangkuk mie instan yang di masak lengkap dengan telur plus sayuran di dalamnya, karena dia yakin pasti sahabatnya itu belum makan.

"Ini, minum dan makan dulu biar tubuh kamu hangat." kata Yuma.

Yuma pun kemudian mengambil hairdryer miliknya dan memposisikan dirinya di belakang Kaila.

"Aku bantu buat keringin rambut kamu, biar gak pusing." kata Yuma memberi tahu apa yang akan dia lakukan.

❤️

"Sekarang katakan apa yang terjadi hingga kamu bisa kacau seperti tadi?" tanya Yuma ketika mereka berdua sudah duduk berhadapan.

Melihat keadaan Kaila sewaktu datang dan di tambah sama sekali tak menyentuh makanannya membuat Yuma semakin yakin jika sahabatnya itu sedang memiliki masalah yang besar.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Yuma, Kaila justru malah kembali menangis sehingga membuat Yuma langsung memeluk tubuhnya.

"Gak apa-apa kalau kamu belum siap buat cerita." kata Yuma dengan tangan mengelus punggung Kaila.

Kaila menumpahkan kembali tangisnya di pelukan Yuma, bayang-bayang tentang penghianatan yang baru di alami olehnya terus saja terbayang di pelupuk mata.

Begitu sudah sedikit lebih tenang, Kaila melepaskan pelukan Yuma dan menatap ke arah sang sahabat.

"Rafa selingkuh sama Dea di belakang aku." lirih Kaila. "Aku baru saja memergoki mereka sedang melakukan hubungan suami istri di apartemen Rafa." katanya lagi yang membuat Yuma mengepalkan kedua tangannya.

"K***g a**r." geram Yuma. "Pokonya kamu gak boleh nangis lagi kerena tuh dua orang manusia." kata Yuma. "Air matamu terlalu berharga untuk menangis penghianatan mereka berdua." sambungnya. "Terus rencana pernikahan kalian bagiamana?" tanya Yuma.

"Batal, aku besok akan bicara dengan om dan tante." jawab Kaila.

"Bagus , lebih cepat lebih baik." sahut Yuma yang tentu saja mendukung apa yang akan di lakukan oleh Kaila, seandainya bila Rafa ada di hadapannya saat ini ... pasti Yuma sudah memukulnya tanpa ampun. "Ayo makan dan berhenti menangis, karena pria sepertinya tak pantas untuk kamu tangisi." kata Yuma. "Kamu harus tunjukkin pada kedua manusia itu jika kamu bisa tanpa mereka dan tetap kuat setelah melihat penghianatan mereka." nasehat gadis itu dengan sangat dewasa. "Kalau kamu lemah kayak gini, yang pasti mereka akan merasa semakin puas dan menang, terutama si Dea." imbuhnya.

Kaila yang merasa semua omongan dari sahabatnya itu benar, menggerakkan tangannya untuk meraih semangkuk mie yang sudah mengembang dan memakannya.

"Aku harus bisa dan tunjukkin kalau aku kuat dan bahagia." gumamnya dalam meyakinkan diri sendiri.

❤️

Pagi-pagi sekali Kaila sudah pulang ke kediaman keluarganya. Matanya pun sudah tak begitu bengkak karena sempat di kompres olehnya tadi.

Kaila adalah seorang gadis yatim piatu yang kedua orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Beruntungnya saat kejadian tersebut Kaila sedang tak bersama mereka sehingga dirinya masih selamat. Kaila yang kala itu masih berumur tujuh belas tahun, harus hidup bersama adik sayang ayah, yaitu ayah dari Dea.

Kehadiran Kaila dalam keluarga omnya membuat sang tante merasa kesal karena merasa Kaila hanyalah sebuah beban, sedangkan Dea menjadi begitu benci ... sebab merasa jika perhatian sang ayah yang selama ini hanya untuknya yang seorang anak tunggal menjadi terbagi.

"Selamat pagi." sapa Kaila kala menginjakkan kakinya di ruang makan yang mana om, tante, serta Dea berada di sana untuk sarapan.

"Pagi." sahut om Anto. "Kamu baru pulang Kai? semalam nginap dimana?" tanyanya lembut dengan pandangan menatap ke arah di mana Kaila berdiri.

"Kamu ini di sini cuma numpang, jadi jangan seenaknya gak pulang tanpa ngasih kabar." kata tante Rika dengan nada yang tak bersahabat, berbanding terbalik dengan sang suami.

Sedangkan Dea, gadis itu masih asik dengan sarapannya tanpa menghiraukan kehadiran Kaila di sana.

"Om, ada yang ingin aku bicarakan." kata Kaila.

"Apa?" tanya om Anto.

"Hem, Kaila memutuskan untuk mengakhiri hubungan Kaila dan Rafa, jadi pernikahan kami ... Kaila batalkan." kata Kaila yang tentu saja membuat om dan tantenya kaget bukan main.

Terpopuler

Comments

Mardiyah Diyah

Mardiyah Diyah

blm apdhe lg thor

2024-08-14

1

SigMa love

SigMa love

Kamu harus kuat..... meski sakit.....

2024-08-12

0

Fitria Syafei

Fitria Syafei

yang sabar ya Kaila 🥺 KK kereeen 😘😘

2024-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Nasehat Sahabat
3 Kembali ke Rumah
4 Pengkhianatan
5 Ide Gila
6 Kesepakatan
7 Memulai
8 Berdiskusi
9 Undangan
10 Kedatangan Kaila
11 Hancurnya Pesta
12 Grand opening
13 Bertemu Keluarga
14 Berlibur
15 Tak tau malu
16 Jatuh sakit
17 Masih sakit
18 Sweet
19 Sebutan untuk diri sendiri
20 Insiden
21 Emosi
22 Marah-marah
23 Kantin
24 Badmood
25 Ungkapan Perasaan
26 DTMC 26
27 DTMC 27
28 DTMC 28
29 DTMC 29
30 DTMC 30
31 DTMC 31
32 DTMC 32
33 DTMC 33
34 DTMC 34
35 DTMC 35
36 DTMC 36
37 DTMC 37
38 DTMC 38
39 DTMC 39
40 DTMC 40
41 DTMC 41
42 DTMC 42
43 DTMC 43
44 DTMC 44
45 DTMC 45
46 DTMC 46
47 DTMC 47
48 DTMC 48
49 DTMC 49
50 DTMC 50
51 DTMC 51
52 DTMC 52
53 DTMC 53
54 DTMC 54
55 DTMC 55
56 DTMC 56
57 DTMC 57
58 DTMC 58
59 DTMC 59
60 DTMC 60
61 DTMC 61
62 DTMC 62
63 DTMC 63
64 DTMC 64
65 DTMC 65
66 DTMC 66
67 DTMC 67
68 DTMC 68
69 DTMC 69
70 DTMC 70
71 DTMC 71
72 DTMC 72
73 DTMC 73
74 DTMC 74
75 DTMC 75
76 DTMC 76
77 DTMC 77
78 DTMC 78
79 DTMC 79
80 DTMC 80
81 DTMC 81
82 DTMC 82
83 DTMC 83
84 DTMC 84
85 DTMC 85
86 DTMC 86
87 DTMC 87
88 DTMC 88
89 DTMC 89
90 DTMC 90
91 DTMC 91
92 DTMC 92
93 DTMC 93
94 DTMC 94
95 DTMC 95
96 DTMC 96
97 DTMC 97
98 DTMC 98
99 DTMC 99
100 DTMC 100
101 Promo karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal mula
2
Nasehat Sahabat
3
Kembali ke Rumah
4
Pengkhianatan
5
Ide Gila
6
Kesepakatan
7
Memulai
8
Berdiskusi
9
Undangan
10
Kedatangan Kaila
11
Hancurnya Pesta
12
Grand opening
13
Bertemu Keluarga
14
Berlibur
15
Tak tau malu
16
Jatuh sakit
17
Masih sakit
18
Sweet
19
Sebutan untuk diri sendiri
20
Insiden
21
Emosi
22
Marah-marah
23
Kantin
24
Badmood
25
Ungkapan Perasaan
26
DTMC 26
27
DTMC 27
28
DTMC 28
29
DTMC 29
30
DTMC 30
31
DTMC 31
32
DTMC 32
33
DTMC 33
34
DTMC 34
35
DTMC 35
36
DTMC 36
37
DTMC 37
38
DTMC 38
39
DTMC 39
40
DTMC 40
41
DTMC 41
42
DTMC 42
43
DTMC 43
44
DTMC 44
45
DTMC 45
46
DTMC 46
47
DTMC 47
48
DTMC 48
49
DTMC 49
50
DTMC 50
51
DTMC 51
52
DTMC 52
53
DTMC 53
54
DTMC 54
55
DTMC 55
56
DTMC 56
57
DTMC 57
58
DTMC 58
59
DTMC 59
60
DTMC 60
61
DTMC 61
62
DTMC 62
63
DTMC 63
64
DTMC 64
65
DTMC 65
66
DTMC 66
67
DTMC 67
68
DTMC 68
69
DTMC 69
70
DTMC 70
71
DTMC 71
72
DTMC 72
73
DTMC 73
74
DTMC 74
75
DTMC 75
76
DTMC 76
77
DTMC 77
78
DTMC 78
79
DTMC 79
80
DTMC 80
81
DTMC 81
82
DTMC 82
83
DTMC 83
84
DTMC 84
85
DTMC 85
86
DTMC 86
87
DTMC 87
88
DTMC 88
89
DTMC 89
90
DTMC 90
91
DTMC 91
92
DTMC 92
93
DTMC 93
94
DTMC 94
95
DTMC 95
96
DTMC 96
97
DTMC 97
98
DTMC 98
99
DTMC 99
100
DTMC 100
101
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!