🏚️ Kediaman Kevin 🏚️
Takbisa dipungkiri, dia sangat malu dengan dirinya sendiri.
Berstatus sebagai istri, tapi Kevin memperlakukan dia tidak beda jauhnya, dengan seorang pelayan.
Saat memakaikan sepatu,dia tak berani untuk mengatakan sesuatu,hanya menunduk, dan menghindar dari tatapan Kevin.
" Clarisa kamu harus kuat, ingat kamu masih punya seorang Ibu, yang harus kamu hidupi. kamu tidak mau kan..!!, Ibumu bekerja sebagai buruh cuci lagi." Bathinnya menyemangati diri sendiri.
" Sudah selesai Tuan." Serunya ketika selesai memasangkan sepatu dikaki Kevin.
" Ambilkan sarapanku...!!
" Baik Tuan..." Jawabnya, sambil berjalan menuju lantai bawah.
Saat tiba didapur, Clarisa mendapati keberadaan Bibi Sofia, Ana,Ani, dan beberapa pelayan.
" Selamat pagi...!! Sapanya ramah.
" Waah..., pengantin baru sudah bangun...!! Goda Ani.
" Ada apa Nyonya...!! Sapa Sofia.
Mendengar panggilan Sofia, yang memanggilnya dengan sebutan Nyonya, Clarisa tersenyum hambar, yang mewakili kepedihan hatinya. Karena walaupun sudah berstatus istri dari Kevin Lee, tapi Kevin tetap menganggap dia pembantu dirumah ini
" Jangan memanggilku dengan sebutan Nyonya Bibi..., karena aku tetap seorang Clarisa." Serunya, yang ingin mengatakan walaupun aku adalah istri dari pemilik rumah ini, tapi aku tetap seorang pelayan.
" Ahh..., kamu terlalu merendah Nyonya Kevin." Goda Ana.
Dan Clarisa hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.
" Oh iya Clarisa kamu lagi butuh apa..? Tanya Sofia.
" Aku mau mengambil sarapan buat Tuan Kevin Bii.." Serunya sambil mengambil beberapa menu makanan, yang akan disuguhkan buat Suaminya.
" Biar.., aku saja yang mengantarkan kekamar Clarisa.." Seru Ana, yang ingin meraih apa yang dilakukan, oleh Clarisa.Tapi Clarisa langsung menggagalkan.
" Sudah" biar aku saja.." Jawabnya dengan langsung berlalu meninggalkan mereka.
" Bibi..., sepertinya ada yang tidak beres.." Seru Ani ketika Clarisa sudah pergi, meninggalkan mereka.
Sofia tidak menjawab, dia hanya menatap nanar Clarisa yang telah berjalan menuju lantai 3.
" Apakah Tuan Kevin, memperlakukan dia tidak selayaknya seorang istri." Bathin Sofia, yang memikirkan Clarisa.
Clarisa melangkahkan kakinya dengan sedikit tergesa - gesa, karena takut dengan amukan Kevin, sebab dia sudah membuat Kevin menunggu, waktunya sudah sedikit terbuang saat dia berbincang dengan para Asisten rumahtangga.
" Dari mana saja kamu... kamu mau buat saya mati kelaparan apaa....!! Dengan nada tinggi, saat melihat Clarisa baru melangkahkan kaki memasuki kamar mereka.
Clarisa menelan salivanya, karena ada rasa ketakutan melihat tatapan tajam Kevin.
" Maafkan saya Tuan..." Jawabnya sembari menunduk.
" Apakah ada yang anda butuhkan lagi Tuan...? Tanya Clarisa ketika Kevin mulai menyantap sarapan paginya.
" Tidak ada.." jawabnya singkat.
" Kalau begitu saya permisi dulu Tuan...!! Saya mau sarapan pagi bersama para pelayan.
" Pergilah, karena tempatmu memang disana."
Clarisa hanya menghela nafas berat, mendengar hinaan Kevin pada dirinya.
Tapi mulai sekarang dia harus terbiasa, dengan setiap hinaan yang dilontarkan Kevin buatnya, sebab menurutnya itu akan menjadi makanannya sehari - hari.
" Terimah kasih Tuan.." Sambil berlalu keluar dari kamar.
Clarisa turun kelantai bawah, dan langsung menghampiri para asisten rumah tangga di tempat yang khusus disiapkan bagi mereka yang bekerja dirumah ini, dimana ada ruang makan yang disiapkan bagi para pelayan, dan ditempat itu juga mereka sering menghabiskan waktu , sembari berbincang - bincang.
" Clarisa..." Seru Ana, yang terkejut dengan kedatangan Clarisa.
Tersenyum, itu yang dilakukannya saat para pelayan kaget dengan kedatangannya, keruang makan itu.
" Aku akan sarapan disini" Serunya, dan langsung menyendok makanan kedalam piring, tanpa memperdulikan tatapan para asisten rumah tangga yang menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
Clarisa menikmati sarapan dengan sangat lahap, walaupun tak bisa dipungkiri ada rasa tidak nyaman saat melihat tatapan mereka, karena melihat Nonya rumah ini, sarapan ditempat yang khusus, untuk para asisten rumah tangga.
Bibi Sofia terus menatap Clarisa yang sedang menikmati sarapan paginya, sekarang ia semakin yakin, kalau apa yang dipikirkannya tidaklah salah. Kalau Kevin tidak memperlakukan Clarisa layaknya seorang istri.
Ketika sedang menikmati sarapannya, Clarisa dikejutkan dengan suara telepon, diphonshel miliknya.
Dan saat melihat, yang menelponnya adalah Kevin, dia langsung mengangkatnya.
📲 Percakapan lewat telepone📱
Clarisa: Hallo...." Dengan nada gugup
Kevin: Kamu di mana..?
Clarisa:" Saya lagi sarapan Tu..., belum sempat Clarisa menyelesaikan kata - katanya. Kevin sudah menyela.
Kevin:' Cepat kemari...? Terdengar suara yang sedikit meninggi.
Clarisa:" Baik Tuan...!! Sambil memutuskan sambungan teleponnya.
" Kenapa...? Tanya Sofia memandang iba Clarisa.
" Tuan Kevin memanggil saya Bii...!!
" Pergilah..., nanti Bibi akan mengantarkan makananmu kekamar."
" Makasih ya Bii..., kalau begitu aku kekamar dulu." Dengan langkah tergesa - gesa.
" Kasian kamu Clarisa...,semoga suatu saat pintu hati Tuan Kevin akan terbuka".
Clarisa mengambil langkah seribu, saat menaiki tangga menuju lantai 3 kamarnya, sebisa mungkin ia tidak mau kena amukan dari Kevin.
" Tuan...!! Panggilnya, menghampiri Kevin dengan nafas terengah - engah.
" Dari mana saja kamuu..."
" Apakah dia sudah hilang ingatan, bukankah tadi aku sudah bilang padanya. kalau aku akan sarapan bersama para pelayan"
"Maaf Tuan, bukankah tadi saya sudah memberitahukan pada anda, kalau saya sarapan dibawah."
Mendengar ucapan Clarisa, Kevin hanya menyunggingkan senyumannya.
" Kamu lupa.., status kamu dirumah ini. Karena kamu sekarang sudah menikah dengan saya, jadi kamu mau berlaku seenaknya, ingaat yaa..., Clarisa. Kamu itu pembantu dirumah ini, jadi disaat saya membutuhkan kamu, kamu harus selalu ada.Mengertii....!! Dengan nada yang terdengar kesal.
Clarisa hanya tersenyum, mendengar ucapan Kevin.
" Saya juga lebih memilih untuk menjadi pembantu selamanya, daripada harus menikah dengan pria seperti anda.Setidaknya status saya lebih terhormat, dari pada menjadi istri, tapi itu hanya sebuah status, malah perlakuan anda lebih seenaknya terhadap saya.
" Apa yang kamu pikirkan..?
" Tidak ada Tuan, apa yang anda butuhkan Tuan..?
" Saya akan berangkat kekantor sekarang, ketika saya pulang, saya ingin barang - barang peninggalan istri saya sudah dalam keadaan bersih." Dengan nada memerintah.
" Baik Tuan.., saya akan membersikan barang - barang Nyonya Shin."
" Tentu" karena saya tidak mau melihat ada debu - debu yang menempel pada barang - barang miliknya."
Ketika Kevin akan melangkahkan kaki, keluar dari kamar.
Clarisa memanggil namanya, yang membuat langkah kakinya terhenti, saat akan melewati pintu kamar.
" Tuaann..."
" Ada apaa...!! Tanpa menoleh menatap Clarisa.
" Apakah boleh saya memintah gaji saya untuk bulan ini , lebih awal Tuan...!!, karena saya mau mengirimkan uang , buat Ibu saya yang ada dikampung."
" Mengirimkan uang...!! Sambil membalikkan badannya menatap Clarisa.
" Iya Tuann.., maaf kalau saya mengambil gaji saya bulan ini lebih awal." Serunya pelan.
" Baiklah" Tunggu saya pulang, saya akan memberikan gajimu."
" Terimah kasih Tuan.." Sambil tersenyum.
" Tuan..!! Panggilnya lagi, ketika Kevin akan berlalu keluar dari kamar.
" Ada apa, apa ada yang kamu butuhkan lagi...!!
" Hati - hati Tuan...!!
Kevin hanya menghela nafas panjang, tanpa menjawab, ia pun langsung membalikkan badannya, berjalan menuju lantai bawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
my love
belum ketemu apem Indonesia..JD blom klepek"🤣🤣🙏🙏
2023-04-08
0
Patrish
Penonton menanti bucinnya.. 😀😀😀🤣🤣
2022-11-29
0
Lela Lela
sabar clarisa
2022-11-25
0