🏚️ Esok hari, di Kediaman Kevin🏚️
Shin tengah berbaring di kamarnya, dengan duduk menyandarkan kepalanya di bantal, yang menjadi penopang, sambil menonton drama Korea, yang di tayangkan salah satu channel televisi.
Tiba - tiba, ia dikejutkan dengan kedatangan Jeni, adik kandungnya.
Melihat kedatangan Jeni, raut wajah Shin yang tadi tersenyum, langsung berubah kesal.
" Selamat malam Kakakku.., bagaimana kabarmu..?,kapan kau akan pergi, agar aku bisa cepat menggantikan posisimu." Dengan tersenyum sinis, menatap tubuh yang tengah terbaring lemah itu
" Kenapa kau sangat tega berkata seperti itu padaku Jeni, aku ini Kakak kandungmu. Kenapa kau justru mengharapkan kematianku." Seru Shin, dengan air mata telah membasahi pipinya.
" Kalau memang kau kakaku, kenapa dari dulu kau tidak membiarkan Suamimu menjadi milikku, kau kan tau, aku sangat mencintai Ka Kevin, apa kau tega membiarkan Suamimu melalui hidup seperti ini, mempunyai istri penyakitan seperti dirimu, yang hanya bisa merepotkan saja, dan aku juga yakin pasti sudah lama kau tidak, memenuhi kebutuhan biologisnya, dan itu pasti dia sangat tersiksa, sebab bagaimanapun dia adalah laki - laki normal, pasti juga merindukan hal itu.." Ucap Shin, dengan menyunggingkan senyum disudut dibibirnya.
Mendengar ucapan Jeni, hatinya teramat sakit, hingga membuat wanita itu menangis.
Kenapa kau tega mengatakan itu padaku Jeni, padahal aku adalah Kakak kandungmu.". Ucapnya, dengan deraian airmata yang terus mengalir.
' Karena aku kasian padanya, kalau kau mau aku bersedia menggantikanmu." Jawabnya acuh.
Terkejut, mendengar ucapan adiknya.
" Apa...?, apa maksudmu Jeni...?" Tanya Shin dengan ekpresi heran, menatap adiknya.
" Kau jangan berpura - pura bodoh, maksudku setelah kepergian mu nanti, aku bersedia menggantikanmu, menjadi Nyonya Kevin yang baru. Ucapnya, tersenyum.
" Aku tidak menyangkah, kau akan berkata itu padaku Jeni, kau adalah wanita yang jahat..., kau tidak punya hati, padahal aku adalah Kakak kandungmu sendiri.." Seru Shin, di balik tangisannya.
" Tentu" karena aku sangat mencintai Suamimu, jadi saat aku tau kau mengidap penyakit yang mematikan ini, aku sangat bersyukur, karena Tuhan mendengarkan doaku selama ini." Serunya, dengan seringai jahat diwajah cantiknya.
" Sekalipun aku sudah mati, aku pastikan bukan kau yang akan menggantikan posisiku."
Clarisa yang baru masuk, sedikit terkejut saat mendapati Shin tengah menangis.
" Nyonya" kenapa anda menangis...? Tanyanya, dengan langsung menghampiri wanita itu.
Tatapan matanya, beralih menatap tajam Jeni, karena dia yakin wanita itu yang sudah membuat, Shin menangis.
" Apa yang anda lakukan Nona..?" Tanya Clarisa dengan nada tinggi, pada adik dari majikannya.
" Siapa kau" berani berteriak padaku..!! Ucapnya, dengan tatapan tajamnya, menatap Clarisa.
" Aku tau posisiku dirumah ini, Nona. Tapi bukankah tidak pantas, anda berkata seperti itu kepada Kakak kandung anda sendiri, apalagi sekarang dia tengah sakit.
" Kalau dia Kakakku, seharusnya dia menyuruhku menikahi Suaminya. Karena bagaimanapun dia tidak boleh egois, kasian Ka Kevin, karena seharus dia memikirkan perasaan Suaminya.
" Aku minta anda keluar Nona, sebelum aku mengadukan semua ini, pada Tuan Kevin..!" Titah Clarisa, dengan sedikit berteriak. Clarisa.
Mendengar perkataan Clarisa, ada sedikit rasa takut pada diri Jeni. Dia menatap dua wanita itu dengan ekspresi yang begitu kesal, dan wajah yang begitu memerah, hingga akhirnya memutuskan keluar dari kamar itu.
Clarisa berjalan kearah wanita itu, dan merangkulnya, untuk menenangkannya yang yang tengah menangis. Dan hari ini, dia mendapati kenyataan, kalau ternyata hubungan Nyonya Shin, dan adiknya Jeni tidaklah baik, dan yang membuat ia lebih terkejut adalah, kalau Jeni mempunyai perasaan lebih pada Kakak iparnya, Tuan Kevin.
Ya Tuhan, aku sangat iba melihat keadaan Nyonya, engkau sudah memberikan dia penyakit seperti ini, dan kenyataan adik satu -satunya menyukai Suaminya, pasti itu adalah hal yang paling menyakitkan buat Nyonya."Bathin Clarisa, dengan merangkul Shin, berusaha menenangkan wanita itu, yang masih terus menangis.
" Nyonya anda tidak boleh menangis, aku yakin anda pasti sembuh."
" Mau sampai kapan kau membuatku senang Clarisa..,aku tau hidupku tidak lama lagi." Serunya, dengan air mata yang terus membasahi pipinya.
Clarisapun, turut ikut menangis.Gadis itu, mengusap air mata, yang masih mengalir membasahi pipinya.
" Nyonya, apakah Tuan Kevin mengetahui hal ini..?
" Tidak" dia tidak mengetahuinya sama sekali, karena bagaimanapun juga, Jeni adalah adikku.
" Hati anda sangat mulia Nyonya, walaupun adik anda sudah berperilaku seenaknya terhadapmu Nyonya, tapi anda masih memikirkannya.
" Aku hanya wanita biasa Clarisa, sendainya Suamiku tau kelakuan adikku, pasti dia akan mencabut semua fasilitas yang sudah diberikannya pada Jeni, dan aku tidak mau hal itu sampai terjadi, apalagi hidupku tidak lama lagi.
" Aku tidak menyangkah, ternyata Nyonya Shin adalah wanita biasa, dan dia adalah rakyat biasa sama sepertiku. Bathin Clarisa, yang sedikit terkejut.
" Anda tidurlah Nyonya, aku akan menemanimu disini." Pinta Clarisa
" Kau adalah wanita yang baik Clarisa, aku bersyukur bisa mengenalmu." Serunya pelan.
" Aku juga Nyonya, senang bisa mengenal anda. Seru Clarisa, sambil tersenyum.
" Sekarang aku semakin yakin, Clarisa adalah wanita yang tepat menggantikan posisiku, setelah aku pergi nanti. Aku akan memintah Kevin menikahinya, sebelum aku meninggal." Bathin Shin sambil terus menatap Clarisa.
" Kenapa anda menatapku seperti itu Nyonya..?
" Kau sangat cantik Clarisa, dan juga baik hati. Beruntung pria yang akan menjadi Suamimu nanti , memiliki istri sebaik dirimu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
neng ade
jahat banget itu si Jeni.. semoga dia tak berhasil menggoda Kevin ..
2023-02-04
1
Pia Palinrungi
lanjut thor, aq padamu
2022-10-20
0
Aa
makin seru cerita nya.. clarisa bertahan untuk menjaga, dan menghibur majikan nya.. semangat clarisa semua pasti ad hikmah nya👍👍👌👌
2022-05-10
0