🏚️ Kediaman Kevin Lee🏚️
Clarisa memutuskan untuk tidak mengantarkan Suaminya, karena hal itupun, pasti tidak diinginkan Kevin.
" Tuan Kevin sudah berangkat, ini saatnya aku untuk membersikan kamar ini. Siapa tau Tuan dia , berbaik hati memberikan aku bonus yang banyak." Serunya tersenyum, untuk menyemangati diri sendiri.
Clarisa terdiam sebentar, memikirkan dari ruang mana yang akan dibersikannya terlebih dahulu.
" Dari kamar mandi.., atau ruang ganti yaa...!! Sambil manggut - manggut.
" Ahh..., dari kamar mandi aja deh..., !! Sambil berjalan kearah kamar mandi.
Clarisa berjalan kearah kamar mandi, dan mulai membersihkan kamar mandi itu, dengan dimulai menyikat lantai kamar mandi, tak ada rona kesedihan sama sekali yang ditunjukkan gadis itu, ia bekerja dengan sangat semangat, dan sesekali ia menyeka keringat yang membasahi dahinya.
Mengingat ada seseorang yang bergantung hidup padanya, membuat ia melupakan rasa sakit hati yang dilakukan Kevin padanya.
Sementara di lantai bawah
Kevin menuruni lantai bawah, tanpa didampingi oleh Clarisa tentunya.
" Selamat pagi Tuan...? Sapa Sofia.
" Selamat pagi Bibi Sofia...!
Tak lamapun muncul sosok Jeni, yang baru saja datang kekediaman Kakaknya.
Saat melihat sosok Kevin, Jeni langsung memulai akting sedihnya, dan berpura - pura menangis.
" Ka..Kevinn..." Dengan sedikit berlari, dan menubrukan tubuhnya, dan memeluk erat Kevin.
Sofia yang melihat pemandangan itu,hanya berdecak kesal.
Karena ia tahu, Jeni hanya berpura - pura sedih.
" Aktingnya terlihat sempurnah,untuk meyakinkan Tuan Kevin" Bathin Sofia, dengan menatap kesal Jeni. Sebab ia sudah tahu bagaimana liciknya, wanita itu.
" Kaa..Kevin..., hiks...hiks..., aku harus bagaimana...hiks..hiks..hiks.., sekarang aku tidak punya siapa - siapa lagi, Ka Shin sudah pergi..., kini aku sebatang kara...hiks...hiks...hiks.." Sambil memeluk erat tubuh Kevin.
Kevin terdiam, dan berusaha untuk kuat, karena dia adalah orang yang paling kehilangan Shin saat ini.
Dia melepaskan pelukan Jeni, dan menyeka airmata wanita itu.
" Jangan menangis, ingat kamu tidak sendiri. Sampai kapanpun aku adalah Kakak iparmu." Sambil tersenyum, ditengah rapuh hatinya saat ini.
" Terimah kasih Ka.., terimah kasih karena sudah menganggap aku seperti adikmu sendiri."
" Bibi Sofia...!! Sapa Ana, yang memecahkan ketegangan diantara mereka.
" Ada apa..!!
" Ini makanan buat Nyonya Clarisa.." Sambil menyerahkan nampan berisi, makanan untuk Clarisa.
" Berikan padaku, aku yang akan mengantarkannya, buat Nyonya.
Kevin terdiam, mendengar ucapan Sofia yang menyebut Clarisa dengan sebutan Nyonya.
Kenyataan memang tak bisa dihindari, karena faktanya adalah Clarisa memang resmi berstatus istrinya.
Walaupun ia tidak menganggap kehadiran wanita itu sama sekali, dan hanya menganggapnya sebagai seorang pelayan.
" Tuan..apakah Nyonya sedang berada dikamar...?
" Ia dia sedang berada dikamar." Sambil menghela nafas berat.
" Baiklah Tuan..,aku akan mengantarkan sarapannya kekamar." Seru Sofia, dengan langsung berjalan kearah tangga, menuju lantai 3.
Jeni berdecak kesal, karena sekarang ia masih punya penghalang untuk menjadi Nyonya Kevin, tapi mengingat kalau Kevin, dan Clarisa menikah karena dijodohkan Kakaknya, membuat ia yakin kalau pernikahan Kakak iparnya, tanpa cinta.Dengan begitu mudah baginya, meluluhkan hati pria pujaannya.
Sofia melangkahkan kakinya, menuju kamar Clarisa ,dan Kevin yang berada dilantai 3.
Sampai disana ia mendapati pintu kamar terbuka lebar, dan tanpa mengetuk pintu, Sofia langsung melangkahkan kaki, kedalam kamar itu.
Mendapati keheningan yang tercipta dikamar itu, sembari meletakkan nampan diatas meja dan melangkahkan kaki mencari sosok Clarisa.
" Nyonya...Nyonyaa...,Nyonya Clarisa..."
Terdengar suara berisik dikamar mandi, dan ia langsung berjalan kearah kamar mandi tersebut.
Dan alangkah terkejutnya ia, saat mendapati Clarisa tengah berjongkok sambil menyikat lantai kamar mandi, dan sesekali wanita cantik itu menyeka keringatnya.
" Nyonya..., apa yang anda lakukan...!! Serunya nada sedikit tinggi.
Mendengar seruan Sofia, Clarisa langsung menghentikan kegiatannya, dan tersenyum menatap wanita paruh baya itu.
" Apa yang anda lakukan..? Sambil memandang Clarisa dengan rasa iba.
" Aku sedang menyikat lantai Bii..."
" Kenapa anda harus melakukan ini, ini bukan tugas anda Nyonya. Disini banyak pembantu."
" Bibi " Tuan Kevin memandangku sebagai seorang pelayan , bukan sebagai seorang istri.
Lagi pula tidak masalah bagiku untuk melakukan hal ini, selama dia masih mengijinkan aku bekerja dirumah ini, aku tidak pernah mempermasalahkan dia memperlakukan aku sebagai seorang pembantu, bukan sebagai seorang istri.
Aku masih punya Ibu, yang harus aku bahagiakan Bii.., lagi pula Tuan Kevin tidak mencintaiku.Jadi status sebagai istri hanya tertulis di atas kertas saja Bii.., bukan dihatinya. Serunya tersenyum.
Mendengar ucapan Clarisa, Sofia langsung merangkul tubuh wanita cantik itu, sembari memberikan kekuatan.
" Kamu wanita yang baik Clarisa, tidak salah Nyonya Shin memilih kamu untuk menggantikan posisinya.
Semoga suatu saat Tuan Kevin menyadari kesalahannya, karena sudah menyia - nyiakan kamu.."
Clarisa hanya tersenyum, dan tidak menjawab.
Ia cukup tahu diri, siapa dia dirumah ini.
Datang kerumah ini, untuk menjadi seorang pembantu, dan ia tidak mau bagai punggung merindukan bulan.
Impiannya cukup sederhana, yaitu membahagiakan Ibunya, ya hanya Ibunya.
🛫 Bandara ✈️
Tampak dari kejauhan, sosok laki - laki tampan yang baru saja menginjakkan kakinya di bandara Incheon Korea Selatan.
Setelah beberapa tahun, menempuh kuliahnya di Amerika serikat, kini Cristian Lee, pulang kembali ketanah air.
Ia terus menyunggingkan senyumannya, saat tiba di tanah kelahiran, apalagi dia akan segera bertemu dengan Om kesayangannya yaitu Kevin Lee.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
my love
calon pesaing Kevin otw😆😆
2023-04-08
0
Pia Palinrungi
asikkk ada saingan, mdh2 kevin uring2an nanti
2022-10-20
0
Rinnie Erawaty
beuhhh Cha Eun Woo 👍👍👍👍👍
2022-10-20
0