🏚️ Kediaman Kevin Lee🏚️
" Ada apa Bii..? Tanya Clarisa menghentikan kegiatannya sejenak.
" Ayo sarapan dulu, ntar baru dilanjutin lagi.Kamu kan tadi belum selesai sarapan."
" Ya udah" Kalau gitu aku sarapan dulu." Sambil keluar dari dalam kamar mandi, diikuti Bibi Sofia.
Clarisa menikmati sarapan paginya, yang sempat tertunda dalam keheningan.
" Risa..!!
Menghentikan kegiatan makannya sejenak, begitu mendengar Bibi Sofia menyebut namanya.
" Ada apa Bii..? Sambil menatap lekat, manik mata wanita paruh baya itu.
" Kamu punya ga perasaan sama Tuan Kevin? Dengan tatapan serius.
" Maksud Bibi..? Dengan tatapan yang tiba - tiba serius.
Menghela nafas berat, dan tersenyum karena Clarisa tidak mengerti maksudnya.
" Maksud Bibi, apakah kamu sudah mulai mencintainya.
Tersenyum, yang mengandung banyak makna didalamnya.
" Mana aku berani mencintai dia Bii..,karena jelas - jelas dia tidak mencintaiku. Dan dia dengan lantang mengatakan padaku, bahwa jangan pernah bermimpi untuk menjadi Nyonya Kevin.
Sofia tersenyum hambar, ada guratan kesedihan yang terpampang jelas dari raut wajah wanita paruh baya itu, tapi sebisa mungkin ia menyembunyikan.
" Dan bagaimana perasaanmu Nak, saat dia mengatakan seperti itu.Karena bagaimanapun dia adalah Suamimu sekarang.
" Tetap menyadari posisiku dirumah ini sebagai seorang pelayan, dan bukan seorang Nyonya.
Keheningan terjadi sesaat, diantara kedua wanita beda usia itu.
" Sudahlah Bii.., jangan terlalu mengkhawatirkan aku, aku baik - baik saja." Sambil menggenggam erat jemari Sofia, karena ia tahu wanita paruh baya itu tengah mengkhawatirkan dirinya.
Tersenyum, dan dia begitu mengagumi sosok Clarisa yang tampak begitu tegar, padahal Kevin sudah memperlakukannya dengan tidak begitu pantas.
" Kalau begitu Bibi tinggal dulu." Sambil melangkahkan kaki keluar dari kamar.
Clarisa kembali melanjutkan sarapannya, yang tertunda.
Karena bagaimanapun ia harus mengisi perutnya, agar bisa mempunyai tenaga untuk membersikan kamar ini.
Setelah selesai sarapan, Clarisa kembali melanjutkan kembali kegiatan menyikat lantai kamar mandinya.
Sementara di lantai bawah aksi drama masih tetap berlanjut.
" Sudahlah jangan menangis." Seru Kevin, dengan berusaha menenangkan adik iparnya, yang masih saja meneteskan air mata.
" Maaf Kaa.., maaf. Aku..., dengan menjeda sejenak kalimatnya. Sebelum melanjutkan drama kesedihannya.
" Mungkin karena aku terlalu menyayangi Kakakku, membuat aku sulit untuk menerimah kenyataan ini." Sambil mengusap airmata buayanya.
Sofia berdecak kesal, saat melihat aksi drama Jeni.
" Tuan" semoga saja anda tidak jatuh kepelukan wanita licik itu." Bathinnya sambil berlalu pergi dari ruang tamu.
" Ka Kevin mau kekantaor? ." Tanya Jeni, ketika merasa suasana hatinya sudah mulai membaik.
" Iya, aku mau berangkat kekantor sekarang."
" Apakah aku boleh ikut Kaa.., soalnya aku tidak bawa mobil." Sambil menampilkan senyum terindahnya.
" Boleh."
" Ya sudah ayoo.." Seru Jeni, karena ini merupakan langkah awalnya untuk mendekati Kevin, dan ia sama sekali tidak memperdulikan status Kevin yang sudah beristri.
Sementara dilantai tiga, Clarisa masih terus melakukan aksi bersih - bersihnya.
Setelah selesai membersikan kamar mandi, Clarisa masuk keruang ganti, guna membersihkan barang - barang milik Shin.
Dia membuka lemari,dan terperangah dengan tas - tas miliknya.
" Wahh...., bagus banget, bahannya aja tebal , ini pasti dari kulit asli." Sambil memandang sebuah tas mewah milik almarhumah Shin.
Dan meraih sebuah tas lagi.
" Waahh..., ini masih ada harganya."
ini kalau dirupiahkan bisa membeli sebuah rumah nih.., heemm..., Nyonya anda betul - betu beruntung. Aku saja sampai matipun, ga mungkin bisa membeli tas mewah seperti ini."
Clarisa mulai melakukan aksi membersikan barang - barang milik Shin, dan sesekali ia menenteng tas - tas mahal itu, dan bergaya didepan kaca sambi senyum - senyum sendiri .
Clarisa menjatuhkan dirinya, kesofa panjang yang menjadi ranjangnya saat ini, setelah semua sudah dibereskan olehnya.
"Ahhh.... cape banget..!! Sambil merenggangkan otot - ototnya.
🌻 Tempat lain🌻
" Terimah kasih ya Kaa.., sudah ngantarin aku." Seru Jeni, tersenyum manja, saat tiba di apartemennya.
" Sama- sama Jeni." Sambil tersenyum, menatap adik iparnya, saat Jeni sudah keluar dari mobil .
" Ya sudah kalau begitu aku masuk dulu." Sambil berjalan meninggalkan kakak iparnya.
" Denis..., ayo berangkat." Seru Kevin, pada sekretaris pribadinya.
" Tuan.., apakah aku boleh berbicara sesuatu..! Sambil menyetir mobil.
" Sejak kapan aku melarangmu untuk berbicara Denis..!, memang apa yang mau kau bicarakan.
Menghembuskan nafas kasar, sebelum mengatakan apa yang ingin diucapkan pada Bosnya.
" Apakah anda tidak merasakan, kalau sikap Nona Jeni kepada anda sedikit berbeda..?
Menaikkan sebelah alisnya, karena merasa aneh dengan pertanyaan Sekretaris pribadinya itu.
" Aneh bagaimana?, bukankah itu hal yang wajar, diakan adik ipar saya."
Denis tersenyum dengan ucapan Tuanmudanya itu, karena merasa Kevin sangatlah bodoh.
" Maaf Tuan.., kalau saya harus mengatakan ini.Tapi saya melihat sikap Nona Jeni kepada anda, bukan perasaan sayang seorang adik kepada kakaknya, tapi yang saya liat Nona Jeni itu menyukai anda."
Kevin tertawa, karena merasa lucu dengan ucapan sekretaris pribadinya.
" Ha...ha...ha.., Denis , Denis, itu tidak mungkin, Lagi pula aku hanya menganggapnya sebagai seorang adik,dan selamanya akan begitu.
" Seandainya Nona Jeni, mencintai anda, apakah anda akan membalas cintanya..? Pertanyaan yang terlihat sangat penasaran.
" Tidak , karena aku hanya mencintai satu wanita yaitu ShinHye. Sambil menatap nanar, dengan tersirat makna yang penuh kesedihan.
" Terus bagaimana dengan Nona Clarisa?, karena bagaimanapun, dia adalah istri anda sekarang.
Seketika ia tersadar dari lamunannya, begitu mendengar Denis mempertanyakan soal Clarisa.
"Ntahlah..." Jawaban singkat yang keluar dari bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lela Lela
semoga kevin cepet menerima clara
2022-11-25
0
Pia Palinrungi
udh thor lanjut
2022-10-21
0
Irma Lisnawati
Jeni ngeselin dehhhh 😅😅😅
2022-04-05
0