🏚️ Kediaman Kevin Lee🏚️
Duka, bercampur kebahagian. Itulah hal yang tengah terjadi dikediaman pengusaha tampan Kevin Lee.
Acara pemakaman telah usai, kini Kevin duduk termenung diruang kerja, sembari menatap foto istrinya.
Ia tersenyum, sembari menangis meratapi nasibnya.
Mengingat kembali bagaimana perjalanan kisah cinta mereka, yang penuh Lika - liku.
Bagaimana ia meyakinkan keluarganya, agar bisa menerimah Shin menjadi menantu dan keluarga Choi Lee.
" Aku sangat mencintaimu Shin, sangat mencintaimu. Bisakah aku melewati hari - hariku tanpa dirimu Shin.." Serunya dibalik tangisannya, dengan menatap figura istrinya, yang penuh keceriaan.
Kevin sibuk dengan pikiran, memikirkan kepergian istrinya Shin.
Hingga dia tidak menyadari, ada wanita lain yang sekarang sudah berstatus resmi menjadi istrinya.
*******
Clarisa memandang seisi kamar, yang terdapat beberapa foto pernikahan Kevin, dan Shin, tersenyum penuh kehampaan saat melihat foto - foto itu.
Ia berjalan kearah ruang ganti, guna untuk menyimpan baju - bajunya dilemari.
Saat membuka lemari, Clarisa mendapati pakaian - pakaian Shin, dan tentu saja dengan harga yang sangat mahal, sepatu - sepatu tersusun rapi, dan juga tas - tas brendend yang tak ternilai harganya.
Dia tersenyum miris, membandingkan barang miliknya, dan kepunyaan Shin yang perbedaan bagaikan bumi, dan langit.
" Sampai kapanpun, aku tidak bisa mengantikan posisi anda Nyonya.., sekalipun anda sudah tiada.Aku hanya istri di mata agama, dan negara. Tapi bukan istri di hati Tuan Kevin." Dengan guratan penuh kehampaan disana.
Setelah membenahi pakaian - pakaiannya, Clarisa membersikan diri dikamar mandi.
Dia menyalahkan shower, untuk membasahi tubuhnya, sejenak menjernihkan pikirannya.
Tersenyum miris, meratapi nasipnya saat ini, akankah rumah tangganya akan bahagia, atau tidak, yang jelas drama kehidupan seorang Clarisa baru saja akan dimulai, sebab dia akan menghabisi sisah hidupnya dengan laki - laki yang tidak mencintainya, dan hanya mencintai satu wanita yaitu,, Istrinya Shin.
Setelah selesai dengan ritual mandinya, Clarisa segera membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, sejenak melepas lelah seharian dengan aktifitas sangat melelahkan.
Karena terlalu lelah, wanita cantik itupun langsung tertidur.
Kevin menapaki kakinya menuju kamarnya, yang berada dilantai tiga kamarnya.
Saat membuka pintu, ia sedikit terkejut saat mendapati Clarisa, berbaring diatas ranjang miliknya.
Seketika amarah langsung terpancar jelas diwajahnya, dan ia tidak Sudi seorang pelayan seperti Clarisa berbaring diatas ranjang miliknya, dan Shin.
" Banguunn...." Teriaknya, dengan volume suara meninggi.
Mendengar suara yang mengejutkan, seketika Clarisa membuka matanya perlahan, karena terkejut dengan teriakan Kevin, dan mendapati Kevin sedang menatapnya dengan tatapan tajam.
" Tu..tuan.." Dengan nada sedikit gugup, dan wajah yang terlihat pucat.
" Siapa yang menyuruhmu tidur diatas ranjang itu, sampai kapanpun kau itu hanya seorang pelayan...,kau hanya status istri dimata agama, dan negara.
Sekalipun dia sudah tidak ada, Shin yang selamanya akan menjadi istriku. Cam kan kata - kataku.Seru Kevin, dengan volume suara meninggi.
Mendengar itu, wanita cantik itu hanya meneteskan air mata, dan dia tidak menyangka, Kevin akan memperlakukan dirinya seperti.
Dia memutuskan untuk bangun dari ranjang, dan berjalan kearah sofa panjang yang terletak didalam kamar itu.
" Tuan.., bolehkah aku tidur dikursi ini..?"
" Terserah, sekalipun kau tidur dilantaipun aku tidak perduli."
" Matikan lampunya."
" Baik Tuan.." Jawab Clarisa, dengan mematikan lampu kamar.
Dia berjalan kearah kursi, dan membaringkan badannya.
Tak terasa air matanya menetes, mengingat hal yang baru saja terjadi saat ini.
" Tuhan.., kuatkan aku. Karena bagaimanapun dia adalah Suamiku sekarang." Gumamnya, dengan memejamkan mata menuju alam mimpinya.
*********
Mentari pagi telah tersenyum, menyapa bumi setelah kegelapan, menghilangkan wajahnya.
Clarisa bangun, dan sedikit terkejut mendapati Kevin telah berdiri didepannya, dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Maaf Tuan.., aku bangun terlambat." serunya, dengan menunduk karena takut dengan tatapan Kevin.
" Aku hanya ingin memberitahukan, supaya kau tau tugasmu saat ini. Karena sekarang istriku sudah meninggal, sekarang tugasmu mengurus semua keperluanku , dan aku tetap akan menggajimu setiap bulan.Dan jangan pernah bermimpi untuk menjadi Nyonya Kevin, karena kau hanya seorang pelayan.
Clarisa hanya tersenyum, walaupun hatinya saat ini begitu sakit mendengar ucapan Kevin yang sangat menyakitkan hati, tapi apalah daya saat ini ia sangat membutuhkan uang.
" Terimah kasih Tuan..., atas kebaikan anda. Apa yang harus aku lakukan Tuan.., ?
" Siapkan aku air mandi, dan jasku " Titahnya.
" Baik Tuan"
Clarisa melangkahkan kaki kearah kamar mandi untuk menyiapkan air mandi.
Setelah mengisi air mandi hingga penuh, dan mengisi dengan sedikit aromatherapi.Dan tak lupa ia menyiapkan handuk buat Kevin.
" Tuan air mandinya sudah siap...! Seru Clarisa sambil menghampiri Suaminya.
Tanpa menjawab, Kevin langsung berjalan kearah kamar mandi, untuk melakukan ritual mandinya.
Clarisa hanya menghela nafas berat, karena Kevin sama sekali tak memperdulikan ucapannya, dan menganggapnya tidak ada.
Ia bergegas keruang ganti, untuk menyiapakan jas.
Setelah mengambil satu stelan jas,dan menyiapkan semua keperluan Suaminya Clarisa, bergegas keluar dari ruang ganti.
Saat sedang duduk termenung, dia dikejutkan oleh suara bariton dari Kevin.
" Siapa yang menyuruhmu untuk duduk, cepat rapikan ranjang itu, dan bawa makananku kemari, karena aku akan sarapan pagi dikamar, apa kau lupa statusmu dirumah ini...!!.
" Maafkan saya Tuan..." Seru Clarisa, dan langsung berjalan kearah ranjang, untuk merapikan tempat tidur.
Setelah selesai dengan kegiatan merapikan tempat tidur, dia kejutkan oleh suara Kevin saat ia akan turun kelantai bawah mengambil makanan.
" Mau kemana kau...!!! Dengan suara sedikit meninggi.
" Saya mau mengambil sarapan anda Tuan...?
" Cepat... pakaian aku sepatu ini..!!! Dengan nada memerintah, dan melemparkan sepatu kearah Clarisa, yang ditangkap wanita itu dengan gelagapan.
" Baik Tuan..., " Sambil berjalan kearah kursi,dimana Kevin sedang duduk menantinya.
Clarisa duduk berjongkok, dan mulai memakaikan sepatu di kaki Kevin.
" Kalau kau bekerja dengan baik, aku akan menaikkan gajimu."
" Terimah kasih Tuan...!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
my love
ga sabar liat Kevin bucin sama Clarissa
2023-04-08
0
Pia Palinrungi
sabar clasisa entar lama2 kevin jd bucin
2022-10-20
0
Rinnie Erawaty
gengsi tuh gedein Kevin, munafik aja hati kamu.... sekali ada yg suka sama Clarissa nyahook lu.....
2022-10-20
0