🌟 Luar rumah🌟
Berlari sekuat tenaga mengejar seorang pria, untuk mengambil tas.
Clarisa hanya menangis, karena tak mampu lagi mengejar penjambret yang sudah merampas tasnya, karena saat berlari ia tersandung, hingga membuat kakinya terkilir.
" Aku harus bagaimana ini, hiks....hiks...hiks..., uang itu harus aku kirimkan ke Ibu, untuk membayar cicilan rumah, hiks...hiks....hiks..." Dengan menunduk dan menaruh kepalanya dikedua sisi kakinya.
" Ini Nona tasnya. Terdengar suara yang mengejutkannya saat ia tengah menangis, saat ia mendongakkan kepala,
mendapati sosok laki - laki tampan tengah menatapnya, dan tersenyum.
" Ini tas anda Nona..? Sambil menyerahkan tasnya pada Clarisa.
Mengusap airmata dengan kedua ibujari, dan tersenyum menatap lelaki tampan itu
" Terimah kasih Tuan.." Dan saat bangun, merasa kakinya begitu sakit.
" Auuuww.." Alhasil diapun duduk kembali, karena tak sanggup untuk berdiri.
Mengulurkan tangannya, untuk membantu gadis itu berdiri.
" Tuan.." Mendongakkan kepala, dan menatapnya.
" Aku bukan orang jahat Nona..?
Mengulurkan tangannya, digenggaman lelaki tampan itu.
Mereka berjalan kesebuah kursi, yang terletak disebuah taman yang tidak jauh dari mereka.
Membantu Clarisa duduk dikursi, sebab wanita itu masih susah berjalan akibat kakinya, yang terkilir.
Duduk berjongkok, dan mencoba untuk mengobati kaki Clarisa.
" Apa yang akan anda lakukan Tuan..?
" Tahanlah, mungkin ini sedikit akan sakit."
Mengangguk, tanda setuju.
Memegang telapak kaki Clarisa, dan membalikkan melawan arah.
" Auuwww..." Rintihannya, dan seketika merasa lebih enak.
" Bagaimana, masih sakit ? Tanyanya Dengan bangun dari duduknya.
Dan duduk disisi Clarisa, yang masih kosong.
Saat Cristian duduk disebelahnya, Clarisa langsung menggeserkan posisi duduknya, karena merasa terlalu dekat.
Tersenyum, dan ia begitu mengagumi sosok gadis disebelahnya.
" Terimah kasih Tuan..,!, karena sudah menolongku.
" Bukankah sesama manusia, kita harus saling tolong menolong? " Sambil tersenyum.
Tersenyum, dalam bathinnya memuji kebaikan laki - laki tampan, yang baru ditemuinya itu.
" Sekali lagi terimah kasih Tuan."
" Dari mana asalmu, sepertinya kamu bukan berasal dari Korea.., dan aku minta jangan memanggilku Tuan karena sepertinya kita sebaya.
" Maaf, aku memang bukan berasal dari Korea, aku berasal dari Indonesia. Dan aku harus memanggil dengan sebutan apa..?
" Panggil aku Cristian, namaku Cristian. Dan aku harus memanggilmu dengan sebutan apa..?
" Panggil saja aku de." Belum selesai Clarisa berbicara, terdengar suara telepone di phonsel milik Cristian.
" Tunggu sebentar, ada telepone dari Omku." Dengan beranjak dari duduknya.
Saat melihat dilayar phonsel, yang menelponnya adalah Kevin, Cristian langsung menekan tombol hijau.
📲Percakapan lewat telepone📱
Cristian: Hallo Om
Kevin: Kau berada dimana?, kenapa belum sampai dikantor Om.
Cristian: Maaf Om, ada sedikit masalah aku akan pergi sekarang.
Kevin: Baiklah cepat datang, Om sudah dari tadi menunggumu.
Cristian: Baiklah, kalau begitu aku pergi sekarang. Sambil memutuskan sambungan teleponenya.
" Aku pergi dulu, Omku menunggu. Sampai ketemu lagi."
Hanya menggangguk, dan tersenyum.
" Aku akan memanggilmu, dengan sebutan Melati..!! Teriak Criastian, saat akan melakukan mobilnya, meninggalkan tempat itu.
" Melati.." Seutas senyuman tersungging di bibirnya, saat mendengar Cristian menyebut nama Melati.
🏢 Perusahaan GK 🏢
Gedung menjulang tinggi, dengan interior yang sangat elegant, itulah gambaran dari perusaahan yang dipimpin oleh Kevin Lee.
Sibuk dengan setumpuk berkas - berkas, yang berada diatas meja kerjanya, dengan ditemani oleh sekretarisnya Denis.
Pandangannya terahlihkan,saat terdengar suara ketukan pintu.
Mereka saling berpandangan, dan penasaran siapakah yang berada dibalik pintu itu.
" Mungkin itu keponakan anda Tuan..?.
" Mungkin, karena dia akan datang kesini." Jawab Kevin.
" Masuukk" Teriaknya pada, seseorang yang tengah menunggu, agar mengijinkan mereka masuk.
Pintu terbuka lebar, dan nampak sosok laki - laki paruh baya, yang datang bersama orang kepercayaannya Bobi.
" Papa.."' Seru Kevin, karena tidak menyangkah ayahnya, akan datang keperusahaannya.
" Tuan Coi" Seru Denis.
Seutas senyuman, terukir dibibir lelaki paruh baya itu.
" Apakah kau sedang sibuk Kevin..? Sebuah pertanyaan yang terlontar dari bibirnya, sambil duduk di kursi yang tersedia, diruang kerja anaknya.
" Sedikit, dan ada apa Papa datang keperusahaanku? Dengan senyuman sinis, terpampang jelas diwajah tampannya.
" Kau masih saja berkata kasar padaku Kevin, padahal aku adalah Papamu."
Menghela nafas berat, dan berusaha menahan amarahnya. Karena memang ia, dan ayahnya mempunyai hubungan yang tidak baik.
" Ada apa Papa mencariku? Tanyanya yang tidak suka berbasa - basi.
" Istrimu sudah meninggal Kevin, Papa ingin kau menikahi wanita yang setara dengan kita. Setidaknya, wanita yang akan melahirkan anak - anakmu nanti, memiliki derajat yang sama denganmu."
Berusaha menahan amarah, yang sedikit lagi akan membuncah.
" Maaf aku tidak bisa Paa..!! Jawaban singkat, tapi terdengar tegas.
" Kenapa tidak bisa, bukankah istrimu sudah meninggal? Dengan tatapan tajam, menatap anak lelaki bungsunya.
" Berhenti menjodohkanku Paa..., karena aku hanya mencintai Shin..!! Dengan suara mulai meninggi.
" Tapi dia sudah meninggal Kevin.., dan Papa ingin cucu darimu.Dan itu harus dari perempuan yang sederajat dengan kita."
" Maaf aku tidak bisa" Jawabnya singkat, dengan nada penuh penekanan.
Senyuman sinis, dan berusaha untuk menahan amarahnya.
" Katakan pada Papa, apakah betul kamu sudah menikah, dan wanita yang kamu nikahi adalah seorang pelayan..?
Terkejut dengan pertanyaan yang keluar dari bibir Ayahnya, karena selama ini dia merahasiakan pernikahannya dengan Clarisa, tapi sebisa mungkin ia menyembunyikannya.
" Ia aku sudah menikah, dan wanita yang kunikahi adalah seorang pelayan." Ucapnya dengan menghela nafas panjang.
Menggrebak meja, saat mendengar perkataan putra bungsunya.
" Braakkkk..." Yang membuat mereka yang berada didalam ruangan itu, sangat terkejut.
" Kau selalu saja membuat ku malu Kevin..., dulu Shin adalah seorang penjaga toko. Sekarang kau menikahi wanita yang jauh lebih rendah,yaitu seorang pelayan.., kau mau membuatku malu Kevin..., apa didunia ini tidak ada wanita lagi, hingga kau harus menikahi seorang pelayan....!! Dengan nada tinggi, dan kemarahan yang terpampang jelas di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
EndRu
aku tidak kenyangKAH.
2024-01-22
0
my love
melati melati harum dan mewangi..syalalakalalaaa🤣🤣
2023-04-08
0
Pia Palinrungi
papah pelayan jg manusia, kalau jodoh mah nggak pandang bobot bebet bibit
2022-10-22
0