Ep.20.Cemburu.

🏚️ Kediaman Kevin🏚️

" Jadi kau kerja disini..?

" Iya Tuan.., eh maksudku Cristian..!! Sambil tertawa.

" Kau sangat lucu Melati, seandainya aku tau kau bekerja disini pasti aku akan sering menemuimu." Dengan tatapan matanya menatap intens gadis cantik itu.

" Kalian berdua saling mengenal..? Pertanyaan yang keluar dari bibir Kevin, yang mengejutkan mereka berdua.

" Hallo selamat pagi Om..!!

" Pagi"

" Kalian berdua saling mengenal..? Sebuah pertanyaan yang sama lagi, keluar dari bibirnya.

" Tentu Om, kami berdua saling mengenal. Aku memngenal melati, karena secara tak sengaja aku menolongnya saat ada pencopet merampas tasnya.

" Melati..? Dengan mengernyitkan kedua alisnya.

" Iya Om,aku memanggilnya dengan sebutan Melati. Itu nama panggilan special dariku.

" Panggilan spescial..? Dengan nada yang terdengar tidak suka.

" Iya. Dan aku juga tak menyangkah, akan bertemu dengan Melati disini, padahal Melati bekerja dirumah Om." Serunya,dengan senyuman bahagianya.

Menghembuskan nafas kasar, ntah kenapa ia merasa sesak didadahnya.

Begitu melihat keakraban Clarisa, dan keponakannya.

" Maaf Cristian, Tuan, silahkan dilanjutkan ngobrolnya, Saya permisi kedapur dulu."

" Baik Melati." Seru Cristian dengan sebuah senyuman , yang membuat wajah Kevin semakin memerah.

Berjalan ingin meninggalkan Suami, dan keponakannya, ia dikejutkan saat Kevin menarik tangannya.

" Tuan.." Serunya, dan kaget saat Kevin, merengkuh pinggangnya dengan begitu posesif.

Cristian sedikit kaget saat menyaksikan pemandangan, dimana Omnya merengkuh pinggang pembantunya sendiri.

" Oh iya, Om senang karena kamu sudah mengenal baik dengan istri Om. Kenalkan dia ini Clarisa, istri Om yang sekarang, dan dia adalah Tante kamu, walaupun kalian sebaya Om harap kamu memanggilnya dengan sebutan Tante.

" Tuan...!! Ucapnya dengan mata membulat sempurnah, yang merasa aneh dengan perkataan Kevin, sebab selama ini Kevin tidak pernah menganggapnya sebagai istri, bahkan pernikahan merekapun dirahasiakan.

Cristian hanya tertawa, menyaksikan pemandangan didepan matanya itu.

" Ha...ha....ha....ha..., Om , Om, Om jangan berbohong, bercanda Om sama sekali gak lucu, mana ada seorang istri memanggil Suaminya dengan sebutan Tuan. Iya kan sekretaris Denis.?

" Betul, saya sangat setuju dengan perkataan Tuan Cristian.

" Aku kan sudah sering bilang padamu, jangan panggil aku Tuan, panggil aku Sayang...!! Seru Kevin, dengan menatap tajam istrinya.

" Apaa..." Terkejut.

Sejak kapan Tuan bilang seperti itu padaku. Dengan tatapan bingungnya.

Merengkuh pinggang istrinya dengan sangat posesif, dan berbisik pelan ditelingahnya.

" Kamu mau aku memecatmu Clarisa....!! Ucapan yang penuh ancaman, yang membuat gadis itu wajahnya seketika memucat.

" Iya Tuan..., eh maksudku iya Sayang...!! Serunya yang masih sangat fasih , saat memanggil Kevin, dengan sebutan Sayang.

" Kamu percayakan sekarang, kalau dia benar - benar istri Om?

Terdiam, dengan terus menatap pasutri itu,dan merasa ada yang janggal.

Melihat penampilan Clarisa, yang tampak seperti wanita biasa, dan mendengar panggilan Clarisa pada Omnya, membuat ia meyakini kalau Omnya tidak menganggap Clarisa sebagai istri, sebab ia sangat mengetahui bagaimana cintanya Omnya itu, pada mendiang istrinya Shin.

" Maafkan aku Om, karena tidak mengetahui siapa Melati ini, ehh maksudku Clarisa ini."'

" Kenapa Tuan Kevin jadi aneh seperti ini, padahal dia selalu mengingatkanku kalau aku dan dia hanya sebatas, pelayan dan majikan. Dan kenapa juga, dia harus menyuruhku memanggilnya dengan sebutan Sayang. Berbagai pertanyaan, terlintas dalam benaknya, dengan keanehan Suaminya.

" Ya sudah, kalau begitu lebih baik kita lanjutkan obrolannya, diruang kerja saja."

" Baik Om." Sambiil berjalan meninggalkan Clarisa, yang terdiam ditempatnya.

🌟 Ruang kerja🌟

" Om.." Panggil Cristian tiba - tiba.

" Ada apa..?

" Apakah Om mencintai Tante Clarisa? Sebuah pertanyaan yang terkesan biasa bagi Cristian, tapi tidak dengan Kevin.

Matanya menyipit, dan dengan tatapan penuh,ia menatap keponakannya karena merasa janggal dengan pertanyaannya.

" Kenapa kau menanyakan itu, tentu saja aku sangat mencintainya. Bukankah sebuah pernikahan harus didasari dengan cinta..?Ucapan penuh kebohongan, yang dilontarkan oleh lelaki tampan itu.

" Iya Om, maaf aku hanya menanyakan saja."

" Dari gelagatnya, sepertinya Cristian mempunyai perasaan lebih terhadap Clarisa, dan kenapa aku jadi tidak suka melihat kedekatan mereka, jelas - jelas aku hanya menganggapnya, sebagai pelayanku saja.

Mereka terus berbincang, dan terdengar suara ketukan pintu yang mengalihkan perhatian mereka.

" Masuk" Teriak Kevin dari dalam ruangan.

Dan muncul sosok Clarisa, yang sedang membawa nampan.

Cristian tersenyum menatap Clarisa, sementara Kevin menatap dengan raut wajah tidak suka, melihat tatapan keponakannya terhadap istrinya.

" Kemarilah, biar aku saja yang membawanya." Seru Cristian, dengan mengambil nampan berisi minuman untuknya dan Kevin.

" Terimah kasih Cristian, kamu sangat baik." Dengan senyuman terindahnya.

" Kenapa kamu yang membawanya?, kenapa tidak menyuruh Ana, Ani, atau pelayan yang lain, bukankah kamu Nyonya dirumah ini? Tanya Cristian, yang sengaja menanyakan hal ini, sebab rasa penasaran yang teramat sangat.

Senyuman hambar, membingkai sempurnah diwajah cantiknya, yang merasa malu dengan status sebagai istri dari pemilik rumah ini, tapi kehidupan yang ia jalani sehari - hari layaknya seorang pembantu.

" Saya sendiri yang ingin melakukan ini Cristian, pelayan yang lain sangat sibuk.Ucap Clarisa, yang lebih memilih untuk berbohong.

"Ohh.." Jawaban singkat, yang keluar dari bibir lelaki tampan itu.

" Tuan..., eh maksudku Sayang ini minumnya." Sambil meletakkan minuman diatas meja.

Cristian terdiam, dan nampak berpikir. Dari semua yang dia liat hari ini, membuatnya. beramsumsi kalau Omnya, tidak memperlakukan Clarisa selayaknya seorang istri.

Waktu terus berjalan, dan hari ini ia memutuskan untuk tidak kekantor.

Masuk kekamar, dan mendapati istrinya tengah berada dikamar.

" Tuan...!! Seru Clarisa yang sedikit kaget, karena tidak menyadari kedatangan Suaminya.

" Kamu sedang apa?

" Saya baru saja selesai membersikan barang - barang milik Nyonya Shin, Tuan..?

Menghela nafas panjang, dan duduk disebuah kursi.

" Kamu mempunyai hubungan khusus dengan keponakanku..? Sebuah pertanyaan, yang sedari tadi ingin dilontarkan.

" Hubungan khusus apa Tuan...?, Saya tidak mengerti maksud anda.

" Yang benar saja kamu tidak mengerti Clarisa, tentu saja hubungan layaknya sepasang kekasih." Dengan suara sudah mulai meninggi dari sebelumnya.

" Tidak Tuan.., saya dan Cristian hanya berteman, Cristian sangat baik."

Senyuman sinis terpampang jelas diwajahnya, dan menampkan aurah tidak suka.

Menutup pintu kamar, dan menguncinya.

" Tu...Tuan..., apa yang akan anda lakukan..? Tanya Clarisa, saat Kevin mengunci pintu kamar, dan berjalan mendekatinya.

" Aku melihat kamu sangat dekat dengan keponakanku Cristian , tapi dengan aku Suamimu, kamu menganggap hanya seperti orang asing. Dengan sorot mata menatap tajam Clarisa.

Menyerngitkan dahinya, karena merasa aneh dengan ucapan lelaki berambut hitam pekat itu.

" Wajar saya berperilaku seperti itu Tuan.., karena anda adalah majikan saya..!

" Ohhh..., itu masalahnya, jadi kamu marah karena selama ini saya hanya menganggap kamu sebagai pelayan, dan bukan istri..?

" Ti...tidak Tuan, saya cukup tau diri.Dan saya tidak pernah, bermimpi menggantikan posisi Nyonya Shin. Dengan terus memundurkan langkahnya, hingga membuat terjatuh diatas ranjang.

Melihat istrinya terjatuh diatas ranjang, seketika membangkitkan gairahnya sebab bagaimanapun ia adalah laki - laki normal.

" Tu...Tuan..., apa yang akan anda lakukan..? Tanya Clarisa, saat Kevin telah merangkak naik keatas ranjang.

Tidak menjawab, dan dengan tatapan sudah diliputi gairah, ia mengunci pergerakan istrinya, dan menindihnya yang membuat Clarisa sangat terkejut.

" Tuan.., yang akan anda lakukan..? Ucapnya yang sedikit ketakutan.

" Tentu saja, aku akan memberikan hakmu sebagai istriku."

" Apa..? Dengan tidak melanjutkan kata - katanya, karena Kevin telah membungkamnya, dengan sebuah ciuman lembut. Bibirnya mengecap bibir mungil itu, dan tangannya sudah bermain dibukit kembar istrinya.

Mendesah, dan memejamkan mata,dan ia begitu menikmati sentuhan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

" Tuan..., aku mohon jangan lakukan ini, ini salah." Serunya dengan memejamkan mata, saat bibir Kevin, sudah mulai bergerak disekitar area dadanya, dan meninggalkan banyak tanda merah disana.

Menghentikan aktifitasnya, dan sejenak menatap istrinya.

" Kamu berbohong Clarisa, bibir kamu mengatakan tidak, tapi tubuh kamu menikmati setiap sentuhan saya.Buktinya kamu membiarkan, saat saya menyentuh dada kamu." Serunya tersenyum, dan menjatuhkan diri disamping istrinya.

Wajahnya merona karena malu, dan merutuki dirinya sendiri, tak bisa dipungkiri diapun menikmati sentuhan tadi.

Menyadari ini semua salah, karena ia hanya seorang pelayan bagi suaminya, dan memutuskan untuk bangun, tapi seketika tangannya dicekal oleh Kevin, hingga membuatnya kembali terjatuh.

" Tu..., Tuan.., lepaskan saya, kerjaan saya masih banyak. Serunya dengan berusaha melepaskan pelukan Kevin.

" Tidurlah, nanti aku akan menyuruh Ana atau Ani yang membersihkannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***