ShiHye terus menatap Clarisa, melihat Clarisa yang tengah berinteraksi dengan Elena, membuat ia tersenyum bahagia.
Dan walaupun baru saling mengenal, tapi mereka terlihat tampak akrab.
" Sayang... kenapa kau senyum - senyum sendiri..? Tanya Kevin, pada istrinya.
" Menurutmu Clarisa cantik tidak..? Tanya Shin, dengan bolamata masih tertuju pada Clarisa, dan Elena.
Seketika Kevin menatap intnes istrinya, karena merasa aneh dengan pertanyaan yang keluar dari bibir istrinya.
" Kenapa kau bertanya soal itu padaku..? Tanyanya, dengan nada penuh selidik, hingga kedua alisnya ikut menyurut.
" Aku hanya minta pendapatmu Sayang...?
Menghela nafas berat, sebelum ia berbicara, karena sesungguhnya ia enggan.
" Ia,dia sangat cantik." Jawabnya, pelan.
ShinHye hanya tersenyum, menatap Suaminya yang memuji kecantikan seorang Clarisa.
" Ya sudah Sayang aku ke perusahaan sebentar..! Pamit Kevin, dengan mengecup singkat bibir istrinya, dan berlalu keluar dari kamar.
Melihat kecupan mesrah yang diberikan Kevin pada istrinya, membuat Clarisa sangat malu. Karena sekarang posisi di kamar hanya mereka bertiga, dan dengan cepat wanita cantik itu, mengalihkan tatapan matanya.
" Hati - hati Sayang..., cepat pulang aku menunggu. Seru Shin, dengan suara lemahnya.
" Tentu Sayang.., aku akan cepat pulang." Jawab Kevin, sebelum berlalu keluar dari kamar.
Setelah perginya Kevin, ShinHye berbicara pada Clarisa, karena merasa tidak enak, dengan kemesraan ia, dan Kevin.
" Maaf...." Ucapnya ramah.
" Ti.., tidak Nyonya aku tidak melihatnya. Sangkal Clarisa.
Mendengar ucapan Clarisa, Shin hanya tersenyum, melihat ekspresi salah tingkah dari wanita itu.
Dan saat Shin ingin mengambil minum, secepat kilat Clarisa langsung berjalan menghampirinya.
" Anda mau minum Nyonya..?
" Iya..!! Jawab Shin, sambil mengangguk pelan.
Dengan cepat, ia langsung menuangkan air minum, kedalam gelas dan membantu wanita lemah itu untuk meneguknya.
" Aku bisa sendiri Clarisa.." Seru Shin, yang enggan dibantu.
" Tidak Nyonya.., biar aku membantu anda."
Mereka terlibat perbincangan yang sangat akrab, walaupun baru saling mengenal tapi mereka tampak begitu dekat, dan sesekali Shin tertawa lepas, saat mendengar cerita lucu dari Clarisa, dan ia tampak begitu bahagia.
" Nyonya istirahatlah, ini sudah saatnya anda harus tidur."
" Terimah kasih, karena hari ini kau sudah membuatku tertawa Clarisa."
" Sama - sama nyonya.." Jawabnya, sembari tersenyum.
Shin membaringkan kepalanya diatas bantal,dengan Clarisa. Dan ia tersenyum, sambil menarik selimut berbahan lembut, menutupi tubuhnya.
" Tidurlah Nyonya.., aku akan menjaga anda.
Shin tidak menjawab, dia hanya memejamkan matanya perlahan, untuk menuju alam mimpinya.
Clarisa menarik sebuah kursi, dan di letakkan di pinggir tempat tidur.
Gadis berparas cantik itu, terus menatap Shin yang tengah tertidur.
" Tidurlah Nyonya.., aku akan menunggumu hingga terjaga. Serunya pelan, dengan terus menatap wanita itu.
Clarisa mengedarkan pandangannya kesegalah arah, didalam kamar itu.
Terdapat beberapa foto pernikahan yang dipajang di didinding kamar, di setiap foto tampak rona bahagia, yang terlihat jelas ditujukan oleh pasangan suami istri itu.
" Ternyata uang tidak sanggup membeli segalanya, bahkan kesehatan sekalipun." Gumamnya, yang larut dalam pemikirannya sendiri.
Clarisa terus memandang wajah Shin yang tertidur, dengan pulasnya, dan sesekali dia membenahi selimut, yang terkadang melorot kebawah.
Gadis cantik itubeberapa kali menguap, karena berusaha menahan kantuknya yang begitu mendera, dan dia pun tak bisa lagi, hingga akhirnya tertidur.
Detik terus berjalan, hingga malampun menyambut.
Wanita yang tengah terbaring lemah itu, membuka matanya perlahan, dan ia mendapati Clarisa tengah tertidur sambil menggenggam tangannya.
Hanya tersenyum, menatap Clarisa yang tengah tertidur dengan lelapnya.
Shin berusaha bangun dari ranjang, karena ingin kekamar mandi. Tapi apa daya, tubuhnya tak mampu menopangnya.
Clarisa yang merasakan pergerakan wanita itu, seketika langsung terjaga, sembari membuka matanya perlahan, mengucek - ngucek matanya, untuk memperjelas penglihatannya.
Dan ia sedikit terkejut, saat melihat upaya Shin, yang berusaha untuk bangun dari tidurnya.
" Anda mau kemana nyonya...?
" Aku mau kekamar mandi." Jawabnya, dengan suara lemahnya.
" Biar, aku mengantarmu Nyonya" Pinta Clarisa.
" Terimah kasih."
Clarisa membopong Shin menuju kamar mandi, dengan langka perlahan.
Saat sampai didepan pintu kamar mandi, dia berbicara pada istri dari majikannya itu, karena dia berniat menemani wanita itu hingga kedalam.
" Ijinkan aku untuk menemanimu, Nyonya." Pinta Clarisa.
" Tapi Clarisa, apakah engkau tidak merasa jijik denganku...?"
" Aku tau, aku tidak pantas berkata ini padamu Nyonya, tapi anggap saja aku sebagai saudari perempuanmu, jadi aku mohon, biarkan aku menemanimu."
Seketika Shin tersenyum, menatap bagaimana tulusnya seorang Clarisa, pada dirinya.
"Dia bukan hanya cantik tapi juga sangat baik hati, melihat ketulusannya padaku mungkinkah, dia wanita yang cocok menemani Suamiku setelah kepergian ku nanti."Bathin Shin yang mengagumi bagaimana ketulusan Clarisa, yang ditunjukkan padanya.
Setelah selesai dengan urusannya, merekapun keluar dari kamar mandi.
Elena sedikit terkejut saat melihat Clarisa, keluar bersama Shin dari kamar mandi.
" Apakah kau menemani Nyonya sampai didalam kamar mandi..? Tanya Elena, memastikan.
" Ia Clarisa menemaniku sampai kekamar mandi Elena..! Jawab Shin, sambil berbaring pelan di atas ranjang, dibantu oleh Clarisa.
*********.
Waktu terus berjalan, dan kegelapan semakin menenggelamkan. Saat ini, Clarisa tengah berada dalam kamarnya.
Gadis itu, menatap gambar Ibunya, yang terdapat di layar phonshel miliknya.
" Ibuu..., Clarisa rindu." Gumamnya pelan, sambil duduk termenung, dengan tatapan yang begitu penuh kerinduan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Azjahrotun Nisah
semngt thor
2023-03-12
0
Pia Palinrungi
orang yg baik hati terpancar dr kecantikan nya yg alami
2022-10-20
0
Aa
clarisa benar benar menjaga nyonya muda.. 👍👍👍
2022-05-10
0