20. Perburuan Dimulai

“Berapa lama undangan perjamuan presiden dikirim ke para undangan sebelum hari H?” tanya Andrea pada Brian.

“Aku tidak tahu, aku belum pernah diundang ke perjamuan kenegaraan.” Brian meringis. “Mari kita tanya kepada Sekretaris Sosial.” Brian memijit sebuah nomor, dan tak lama kemudian terhubung.

“Detektif Brian Eldridge dari MPD. Bisa bicara dengan Brooke Livingstone?” Brian berkata, lalu mendengarkan seseorang yang mungkin bertanya dari seberang.

“Tentang perjamuan presiden satu bulan lalu. Malam penghargaan untuk lima puluh pengusaha muda paling berpengaruh.” Brian menjawab. “Baiklah, terima kasih.”

Dia menoleh pada Andrea. “Sedang disambungkan.”

“Halo Nona Livingstone. Maaf mengganggu waktu Anda. Saya hanya ingin tahu, berapa lama undangan makan malam kenegaraan dikirim ke para undangan sebelum hari H?” Brian mengangguk-angguk, tanda sedang mendengarkan dengan saksama.

“Terima kasih atas informasinya. Kami sudah menemukan titik terang. Ya, akan kami kabari jika ada perkembangan yang lebih berarti. Selamat sore.” Brian menutup sambungan telepon.

Andrea menatapnya, dan Brian langsung menjelaskan tanpa perlu ditanya.

“Jika pesta skala kecil yang diselenggarakan di Sayap Timur Gedung Putih, biasanya undangan dikirim antara enam hingga delapan minggu sebelum hari H. Tetapi untuk perjamuan di hari itu, karena jumlah undangan mencapai seribu orang, itu dikirim jauh sebelumnya. Enam bulan.”

Andrea mengangkat alis, “Waktu yang sangat pas. Bertepatan dengan waktu Wanjiru dipecat. Mungkin dia sempat melihat undangan itu dan mengintip menunya. Kemudian timbul ide untuk menyusup dengan menyamar sebagai pelayan, sehingga bisa menyajikan oktopus langsung kepada Gandawasa dengan tangannya sendiri.”

“Jika benar demikian, dia sangat berani untuk menguji nyali. Selain berisiko ditangkap, juga sangat besar kemungkinan Gandawasa mengenalinya.” Ujar Brian.

“Itulah yang membuatku penasaran, apa yang membuatnya merasa harus datang sendiri ke perjamuan itu,” Andrea melipat satu tangan di depan dada, dan satu tangan lain menopang dagu. “Apa pendapatmu?”

Brian tampak berpikir. “Sebenarnya, bahkan tanpa meracuninya dengan tetrodotoxin, miliuner itu sudah pasti mati, bukan? Karena sudah terpapar thallium dalam waktu lama dan tidak diketahui. Malah itu sudah aman karena tidak akan dicurigai, akan dianggap sebagai kematian wajar dan tidak akan dilakukan otopsi.”

“Benar. Itulah yang aku tidak mengerti.” Ujar Andrea lagi. “Aku akan mendiskusikan ini dengan Anderson. Jika kau memiliki pemikiran, tolong sampaikan pada kami nanti.”

“Pasti,” kata Brian. “Sekarang, apa yang akan kita lakukan?”

“Kita harus menyebarkan foto Wanjiru berikut beberapa variasi penampilannya, ke polisi negara bagian lain.”

“Sementara tim digital bekerja, mari kita datangi alamat yang tertera di data… “ Brian melirik nama di bawah foto Kenneth, “Evan Toshiro. Di sini alamatnya di DC, meskipun aku yakin itu palsu, atau dia sudah tidak ada di sana. Tapi siapa tahu ada beberapa petunjuk yang bisa kita dapatkan.”

Sebelum seseorang ditetapkan sebagai tersangka, kepolisian tidak boleh merilis identitas orang tersebut ke media.

Biasanya mereka hanya akan membagikannya dalam buletin intelijen dan menyebut bahwa itu adalah wajah yang diduga pelaku pembunuhan kasus tertentu. Lalu meminta kerja sama mereka jika orang tersebut tertangkap kamera, agar menginformasikan kepada mereka.

Bahkan jika seseorang telah ditangkap, nama atau detail identitas orang yang ditangkap atau diduga melakukan kejahatan tidak boleh dirilis kepada pers atau publik, kecuali dalam keadaan luar biasa. Misalnya jika ada risiko langsung bagi publik, atau mengancam nyawa publik.

Namun, kepolisian dapat memberikan informasi yang tidak dapat diidentifikasi seperti usia, jenis kelamin, kejahatan yang dilakukan, dan lokasi umum penangkapan.

Akan tetapi, keputusan untuk merilis nama orang yang ditangkap harus dibuat di tingkat perwira kepala dan harus ada catatan mengenai alasan merilis informasi tersebut.

Ketika seseorang didakwa, informasi yang dirilis ke media dapat mencakup nama, alamat, pekerjaan, dan rincian dakwaan untuk orang dewasa dan harus dirilis jika tidak ada batasan hukum yang berlaku.

Andrea mengikuti Brian ke luar kantor, dan menaiki mobilnya untuk menuju ke alamat Kenneth. Sementara mobil melaju, Andrea menghubungi Max di San Francisco.

“Anderson,” kata Andrea begitu Max menjawab. “Aku sedang menuju alamat yang tertera di datanya ketika melamar sebagai pelayan kontrak. Dia menggunakan nama Evan Toshiro dan mengaku sebagai mahasiswa fakultas perhotelan berusia dua puluh dua. Dia sangat cermat, dan aku merasa kita tidak akan mudah menangkapnya. Apa yang kau temukan di sana?”

“Dia pengacara yang hebat, dan warga negara yang taat hukum. Tidak ada catatan kejahatan atas namanya. Sepertinya ini baru pertama kali dia melakukan kejahatan, dan sudah hampir sempurna. Bayangkan, jika tidak ada orang lain yang keracunan teh, mungkin kita akan berkutat di oktopus. Dia telah mengecoh kita. Dan tidak main-main, yang dipilih adalah perjamuan akbar presiden!” Max berkata panjang lebar.

Karena Andrea melakukan pembicaraan dengan memasang pengeras suara, Brian juga mendengar analisis Max.

“Ah, jadi itu tujuan dia. Untuk mengecoh kita! Supaya kita berkutat menyelidiki oktopus dan tetrodotoxin, sementara alat bukti, yaitu piring, telah pecah. Dan data-data dirinya, semua palsu. Sepertinya dia tidak menduga bahwa thallium di tubuh Gandawasa akan terdeteksi.” Brian menyampaikan buah pikirannya.

Andrea menatap Brian kaget. “Aku rasa kau benar. Jika waktu itu Gandawasa tidak diotopsi, hanya akan ditemukan bahwa kematiannya akibat keracunan tetrodotoxin. Tetrodotoxin bereaksi sangat cepat, dan sangat nyata terlihat, sehingga akan disimpulkan dia mati keracunan setelah makan oktopus. Sementara thallium dibutuhkan penelitian yang saksama, karena tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.”

“Kita bertemu lawan yang berotak. Kabari temuan apa pun yang kalian dapat.” Max mengakhiri telepon.

Andrea dan Brian telah tiba di alamat yang dituju.

Ternyata itu sebuah flat sederhana tiga lantai tanpa lift. Untuk naik ke lantai dua dan tiga hanya ada tangga manual dari besi di bagian luar gedung.

Mereka masuk ke ruangan penerima tamu dan menunjukkan lencana masing-masing.

“Satu bulan lalu, ada penyewa yang bernama Evan Toshiro di sini?” tanya Brian.

Penerima tamu, seorang anak muda pria dengan wajah penuh jerawat, mencari di buku tamu.

‘Ada, Sir.”

“Apakah kau mengingat orangnya? Bisa gambarkan ciri-cirinya?”

“Hm… waktu itu kebetulan hunian di sini sedang tidak penuh. Dan dia orang Asia, jadi aku cukup ingat. Dia tampak biasa, sepertinya orang Jepang, atau Korea, atau Cina?” Anak muda itu menggaruk kepala, lalu meringis. “Maaf, aku tidak bisa membedakan, mata mereka sama-sama seperti terpejam.”

“Apakah… dia melakukan kejahatan, Sir? Mam?” Dia bertanya, memandang bolak-balik Andrea dan Brian. “Sepertinya dia orang baik, dan tidak banyak bicara.”

“Berapa lama dia menyewa di sini?” Alih-alih menjawab, Brian balik bertanya.

“Dia membayar untuk satu bulan, tapi hanya menempati unitnya satu minggu.” Jawab anak muda itu.

“Apakah kami bisa melihat unit yang dia tempati?” kali ini Andrea yang bertanya.

Anak muda itu melihat buku tamu lagi.

“Maaf, Mam. Unit dia telah dihuni penyewa lain. Kecuali yang bersangkutan tidak keberatan, sepertinya Anda tidak bisa masuk.”

Andrea dan Brian saling berpandangan. Mereka tidak membawa surat perintah, tentu saja tidak bisa masuk dengan paksa.

Lagi pula, itu hanya ditempati Kenneth satu minggu, dan sekarang telah dihuni orang lain. Jika pun ada sesuatu yang mencurigakan, pasti telah dibersihkan.

Sekali lagi, mereka telah ketinggalan satu langkah.

Ketika kembali ke MPD, tim digital telah selesai membuat beberapa foto Kenneth dengan penampilan berbeda. Beberapa model rambut yang berbeda, dengan dan tanpa kaca mata, serta dengan dan tanpa kumis dan jenggot.

Foto Kenneth dalam berbagai versi, langsung disebarkan di kepolisian seluruh wilayah pesisir barat.

Terpopuler

Comments

adi_nata

adi_nata

nah ini gimana caranya ni ? Wanjiru bawa masakan sendiri atau gimana ? kan susah menyusupkan satu piring menu fine dining kalau ga kerjasama dengan pihak dapur . karena Wanjiru harus menduplikat persis tampilan menunya.

2024-12-29

0

adi_nata

adi_nata

kalau analisanya begini malah lebih aman kalau Kenneth ga meracuni Ganda dengan oktopus. kematian Ganda mungkin akan dianggap sebagai kematian akibat penyakit Gastroenteritis akut.

2024-12-30

0

adi_nata

adi_nata

kalau terdaftar dengan nama Evan Toshiro, berarti waktu menyewa unit itu, Wanjiru menggunakan kartu identitas palsu.

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sang Miliuner Telah Mati
2 2. Istri Sang Miliuner
3 3. Presumption of Innocence
4 4. Di Ruang Interogasi
5 5. Siapakah Gandawasa Natadharma?
6 6. Pemakaman
7 7. Menyelidiki Racun
8 8. Kembali Ke Mansion
9 9. Pertemuan Pertama
10 10. That Winter In Manhattan
11 11. The Sparks
12 12. Gadis Teh Botol
13 13. Motif
14 14. Penyelidikan Andrea
15 15. Di Hotel
16 16. Tuduhan Pelecehan
17 17. Korban Kedua
18 18. Penyelidikan Max di Kantor Gandawasa
19 19. Profil Sang Pembunuh
20 20. Perburuan Dimulai
21 21. Adu Pintar
22 22. Lily Membantu Penyelidikan
23 23. Bisnis Baru Sang Miliuner
24 24. Pertemuan Rahasia
25 25. Penyamaran Yang Sempurna
26 26. Menyembunyikan Jejak
27 27. Penyesalan Lily
28 28. Tangkap Aku Jika Kau Bisa
29 29. Awal Semuanya Bermula
30 30. Sang Investor
31 31. Harga Diri Yang Terluka
32 32. Kemarahan Kenneth
33 33. Menesuluri Jejak Sang Pembunuh
34 34. Jejak Yang Tertinggal
35 35. Lily Bebas Dari Segala Praduga
36 36. Hidup Kembali Normal
37 37. Kencan Makan Siang
38 38. Hasil Otopsi
39 39. Penyelidikan Lanjutan
40 40. Perbedaan Pendapat
41 41. Informasi Penting
42 42. Max Menggertak Lily
43 43. Keraguan Andrea
44 44. Kebimbangan Max
45 45. Pengungkapan
46 46. Aku Akan Melindungimu
47 47. Melacak
48 48. Pameran Lukisan
49 49. Percobaan Pembunuhan
50 50. Max Membawa Lily Tinggal di Rumahnya
51 51. Pagi Yang Panas
52 52. Titik Terang
53 53. Sebuah Teori
54 54. Kebenaran Mulai Terungkap
55 55. Kasus Kembali Dibuka
56 56. Surat Misterius
57 57. Odette dan Odilia
58 58. Informasi Berguna
59 59. Fake It Til You Make It
60 60. Penangkapan
61 61. Kehidupan Si Angsa Hitam
62 62. White Lily
63 63. Nolo Contendere
64 64. Motif Sebenarnya
65 65. Rencana Yang Sempurna
66 66. Perjamuan Presiden
67 67. Membungkam "Saksi"
68 68. Eksekusi
69 69. Sang Detektif
70 70. Peluru Hampa
71 71. Jane Doe
72 72. Bangun
73 73. Pengirim Tiket
74 74. Face to Face
75 75. Epilog
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Sang Miliuner Telah Mati
2
2. Istri Sang Miliuner
3
3. Presumption of Innocence
4
4. Di Ruang Interogasi
5
5. Siapakah Gandawasa Natadharma?
6
6. Pemakaman
7
7. Menyelidiki Racun
8
8. Kembali Ke Mansion
9
9. Pertemuan Pertama
10
10. That Winter In Manhattan
11
11. The Sparks
12
12. Gadis Teh Botol
13
13. Motif
14
14. Penyelidikan Andrea
15
15. Di Hotel
16
16. Tuduhan Pelecehan
17
17. Korban Kedua
18
18. Penyelidikan Max di Kantor Gandawasa
19
19. Profil Sang Pembunuh
20
20. Perburuan Dimulai
21
21. Adu Pintar
22
22. Lily Membantu Penyelidikan
23
23. Bisnis Baru Sang Miliuner
24
24. Pertemuan Rahasia
25
25. Penyamaran Yang Sempurna
26
26. Menyembunyikan Jejak
27
27. Penyesalan Lily
28
28. Tangkap Aku Jika Kau Bisa
29
29. Awal Semuanya Bermula
30
30. Sang Investor
31
31. Harga Diri Yang Terluka
32
32. Kemarahan Kenneth
33
33. Menesuluri Jejak Sang Pembunuh
34
34. Jejak Yang Tertinggal
35
35. Lily Bebas Dari Segala Praduga
36
36. Hidup Kembali Normal
37
37. Kencan Makan Siang
38
38. Hasil Otopsi
39
39. Penyelidikan Lanjutan
40
40. Perbedaan Pendapat
41
41. Informasi Penting
42
42. Max Menggertak Lily
43
43. Keraguan Andrea
44
44. Kebimbangan Max
45
45. Pengungkapan
46
46. Aku Akan Melindungimu
47
47. Melacak
48
48. Pameran Lukisan
49
49. Percobaan Pembunuhan
50
50. Max Membawa Lily Tinggal di Rumahnya
51
51. Pagi Yang Panas
52
52. Titik Terang
53
53. Sebuah Teori
54
54. Kebenaran Mulai Terungkap
55
55. Kasus Kembali Dibuka
56
56. Surat Misterius
57
57. Odette dan Odilia
58
58. Informasi Berguna
59
59. Fake It Til You Make It
60
60. Penangkapan
61
61. Kehidupan Si Angsa Hitam
62
62. White Lily
63
63. Nolo Contendere
64
64. Motif Sebenarnya
65
65. Rencana Yang Sempurna
66
66. Perjamuan Presiden
67
67. Membungkam "Saksi"
68
68. Eksekusi
69
69. Sang Detektif
70
70. Peluru Hampa
71
71. Jane Doe
72
72. Bangun
73
73. Pengirim Tiket
74
74. Face to Face
75
75. Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!