Ponsel Clarisa seketika terlepas dari genggamannya, dan juga Clarisa seketika pucat begitu mendengar ucapan Nadia.
"Nadia loe kalau mau bercanda jangan seperti ini juga tahu nggak" ucap Clarisa.
"Gue lagi nggak bercanda Clarisa, loe nggak lihat gue udah nangis begini dan mana mungkin sih gue mau bercanda sampai seperti ini" ucap Nadia sambil sesenggukan.
Clarisa langsung terduduk di lantai setelah mendengar ucapan Nadia, Clarisa merasa dirinya lemas seketika.
"Clarisa loe nggak apa-apa kan?" tanya Nadia khawatir.
"Clarisa" ucap Nadia lagi sambil menggoyangkan bahu temannya itu.
Clarisa langsung menangis sejadi-jadinya membuat Nadia khawatir.
"Clarisa loe jangan seperti ini dong, ayo kita ke rumah Diki sekarang, gue udah izin pada bos dan dia izinin kita berdua, jadi ayo kita pergi lihat Diki untuk yang terakhir kalinya" ucap Nadia masih dengan perasaannya yang benar-benar sedih.
Clarisa pun akhirnya berdiri untuk segera ke rumah Diki, Clarisa tidak berbicara sama sekali dia hanya menangis saja dan mengikuti kata-kata Nadia.
"Clarisa ponsel loe" ucap Nadia yang melihat ponsel Clarisa masih ada di lantai.
Clarisa pun mengambilnya.
######
Di perjalanan ke rumah Diki, Nadia terus menghubungi Angel namun ponsel Angel tidak aktif-aktif juga karena Devan telah membuang ponsel Angel.
Miko dan Mila yang tahu bahwa Diki telah meninggal langsung meminta izin agar bisa pulang lebih awal, karena mereka ingin ke rumah Diki. Orang tua Angel pun bersama saudara-saudara Angel, segera ke rumah Diki dengan perasaan yang campur aduk.
Mila membawa mobil yang telah di beli oleh Angel dari hasil kerjanya dan juga tabungannya.
Angel sengaja membeli mobil itu agar mereka bisa jalan-jalan bersama kalau hari libur, namun sekarang Angel belum pergi jalan-jalan menggunakan mobil itu dia sudah harus menikah dengan Devan.
"Kak Diki benar-benar kasihan, gue nggak menyangka kalau kak Diki akan meninggal secepat ini" ucap Mila sambil berusaha menahan air matanya dan tetap fokus mengemudikan mobil Angel.
"Iya gue juga, sepertinya ini ada hubungannya dengan orang jahat itu, seharusnya gue nggak memberi saran yang tidak-tidak kepada kak Diki" ucap Miko dengan penuh penyesalan.
"Seharusnya kita nggak mendukung waktu itu" ucap Mila juga dengan penyesalannya.
"Sudah nak semuanya sudah terjadi, kita tidak bisa mengulangnya lagi" ucap Ayah Angel.
"Iya nak, bukan cuma kalian yang menyesal tapi kita juga, tapi mau di apa ini semua sudah jadi takdir" ucap ibu Angel.
"Kita harus selalu mendoakan nak Diki agar dia tenang di alamnya, nak Diki anak yang sangat baik dan juga sopan" ucap ibu Angel lagi sambil mengeluarkan air matanya karena sudah tidak bisa menahan air matanya lagi, begitu dia mengingat segala kebaikan Diki pada keluarganya terutama pada anaknya Angel yang sangat di cintai Diki.
"Mama jangan menangis nanti aku juga menangis dan tidak konsentrasi bawa mobilnya" ucap Mila.
"Fokus loe" ucap Miko yang lagi berpura-pura terlihat baik-baik saja padahal dia salah satu orang yang sangat terpukul dengan meninggalnya Diki, karena Diki sudah menjadi teman baiknya yang selalu mengerti dirinya dan juga selalu menemaninya bermain game bahkan membantunya mengerjakan tugas apabila dia kesusahan mengerjakannya.
Miko pun mencoba menelepon Angel lagi setelah sudah beberapa kali dia coba menelepon tapi ponsel Angel tak pernah aktif.
"Kenapa yah nomor ponsel kak Angel tidak pernah aktif lagi" ucap Miko yang masih berusaha menelepon Angel walaupun dia tahu pasti sekarang Angel sudah menjadi istrinya Devan dan mereka tidak tahu sama sekali dimana keberadaan Angel sekarang dan juga nomor ponsel Angel yang tidak aktif pasti ada hubungannya dengan Devan.
"Pasti ini ada hubungannya dengan orang jahat itu, padahal gue benar-benar rindu dengan kak Angel dan gue khawatir banget sama kak Angel semoga dia baik-baik saja sekarang" ucap Mila.
"Iya semoga saja, padahal gue pengen banget memberitahukan tentang kabar kak Diki kepada kak Angel" ucap Miko.
"Pasti kak Angel udah tahu, semoga saja kita bisa bertemu kak Angel di rumah kak Diki"
"Gue nggak yakin kalau kita akan bertemu kak Angel" ucap Miko.
"Iya juga sih, tapi gue benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya tahu nggak, kak Diki hilang sewaktu dia melarikan diri dengan kak Angel lalu kak Angel tiba-tiba sudah bersama dengan orang jahat itu, lalu kak Diki sekarang di temukan meninggal"
"Loe itu ****** banget sih gue kan udah bilang tadi semua ini pasti ada hubungannya dengan orang jahat itu, ini pasti sudah kerjaan orang jahat itu, gue yakin dia di balik semua ini, kenapa ada orang setega dia" ucap Miko sambil menahan amarahnya dan juga kesedihannya.
"Iya deh, tapi loe lihat deh lokasi yang di kirimin kak Nadia, gue udah benar belum nih jalannya" ucap Mila.
Miko pun melihat pesan whatsapp di ponsel Mila.
"Iya udah benar kok" ucap Miko.
######
Clarisa semakin menangis begitu melihat jenazah Diki. Nadia pun sama.
Ayah Diki pun tidak henti-hentinya menangis sedangkan ibu Diki sudah beberapa kali pingsan.
"Diki kenapa loe pergi secepat ini Diki" ucap Clarisa masih dengan tangisannya.
Semua ini karena Angel, kalau dia tidak bersama Diki pasti semua ini tidak akan terjadi pada Diki batin Clarisa yang menyalahkan Angel padahal semuanya berawal dari dia.
"Diki gue benar-benar nggak menyangka kalau akan kehilangan teman sebaik loe secepat ini, dan sekarang Angel juga tidak ada kabar Diki, maafin gue, Angel sepertinya tidak akan datang Diki" ucap Nadia dengan tangisannya.
Kenapa kalian dipisahkan dengan cara seperti ini Diki, kasian Angel dan juga loe, apa mungkin kalau kalian tidak kabur waktu itu semuanya tidak akan seperti ini batin Nadia.
"Memang kemana nak Angel?" tanya Ayah Diki kepada Nadia.
"Dia sudah menikah dengan kakak ipar saya sendiri yang dia goda" jawab Clarisa.
"Clarisa kok loe bicara seperti itu, Angel itu hanya di jebak dia itu nggak ada niat sama sekali untuk menggoda kakak ipar loe" bentak Nadia kepada Clarisa.
"Benarkah buktinya sekarang dia sudah jadi istri kedua Nadia"
"Semua itu karena dia di paksa sama kakak ipar loe tahu nggak, kalau dia nggak di paksa dia juga nggak mungkin menikah dengan kakak ipar loe, Angel itu sangat mencintai Diki begitupun Diki tapi karena kakak ipar loe nasib hubungan mereka jadi seperti ini, dan sekarang gue yakin Angel pasti nggak akan datang kesini karena kakak ipar loe yang jahat itu" ucap Nadia yang benar-benar sudah kesal bercampur sedih.
"Loe emang selalu membela Angel tahu nggak"
Ayah Diki benar-benar bingung harus percaya siapa. Dia masih dalam keadaan sedih karena kehilangan anak satu-satunya.
######
"Oh pria yang bersama Angel wanita tidak tahu diri ini di temukan meninggal" ucap Devan yang sedang mendapatkan telfon dari bawahannya.
Angel yang sedang mengepel lantai benar-benar terkejut, dia bagaikan di sambar petir begitu mendengar ucapan Devan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Amilia Indriyanti
Kowe do bloon
2022-09-29
0
Purwanti Kurniawan
lanjut author sedih nasib engel tu gara gara Clarisa suka sama pacar engel rasain lo clarusa sekarang lo jggk dapet diki gimana perasaan lo masih aja nyalahin engel tu yg salah clarisa dan kknya dah selingkuh sama ayah mertuanya biadab tu clara
2021-10-06
0
Cilong
moga aja s devan kepalanya kejedot yg keras biar ggr otak biar dia lupa sm s clara jalang n cuma tau istrinya enggel,kasian diki ko di bikin mati sih?klu s diki orkay punya power dong buat ngelawan s devan !! next...💪💪
2021-08-07
0