"Tapi Diki apa itu tidak merepotkan kamu, dan aku juga tidak mau melibatkan kamu dalam masalahku ini, disini banyak orang" ucap Angel.
"Aku nggak perduli Angel yang penting sekarang itu kamu dan kamu itu pacar aku, apalagi disitu banyak orang aku nggak mau sesuatu terjadi padamu. Tunggu disitu aku jemput kamu sekarang" ucap Diki lalu menutup panggilan telfonnya dan segera menjemput Angel.
Angel merasakan sejak tadi dia di perhatikan terus oleh orang yang ada di sekitar hotel itu bahkan ada yang membicarakan dia secara terang-terangan, hingga tak lama datanglah sekumpulan ibu-ibu yang membawa telur busuk, terigu, air dan masih banyak lagi membuat Angel ketakutan.
Ibu-ibu itu langsung saja melempari Angel menggunakan bahan-bahan yang mereka bawa di tambah dengan hinaan dan cacian mereka.
Bahkan ada banyak wartawan yang mereka panggil untuk meliput itu semua, mereka tidak berani mengganggu Devan karena sudah pasti tidak akan berakhir baik, tetapi Angel sudah pasti tidak apa-apa jika mereka menghinanya bahkan memperlakukan Angel mau bagaimanapun karena Angel hanya dari kalangan orang biasa, dan mereka pun sudah di bayar oleh orang suruhan Ayah Devan.
Angel hanya bisa tertunduk sambil menangis karena merasakan sakit di lempari telur belum lagi dengan segala hinaan dari orang-orang itu, Angel pun tidak bisa lari karena jalannya sudah di tutup. Angel di biarkan berada di tengah sehingga mereka bebas melempar Angel.
Beruntung Diki datang walaupun agak terlambat. Diki segera menerobos kerumunan itu dan membawa pergi Angel karena Diki sudah yakin pasti di balik kerumunan itu adalah Angel yang sedang mereka hina-hina dan juga lempari. Sebelum itu Diki memakaikan helm dan jaketnya dulu pada Angel.
Angel benar-benar terkejut dengan apa saja yang baru dia alami.
"Angel kamu nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Diki sambil mengendarai motornya pelan.
Diki sengaja membawa motornya karena kalau menggunakan motor bisa lebih cepat sampainya di tempat Angel, begitu pikir Diki dan memang dia lebih cepat sampai daripada dia menggunakan mobil.
Angel hanya diam saja.
Karena tidak ada jawaban dari Angel, Diki menghentikan motornya lalu menarik kedua tangan Angel agar melingkar ke pinggangnya, itu adalah kebiasaan Angel kalau mereka jalan-jalan menggunakan motor.
"Aku bau Diki" ucap Angel sambil menjauh duduk ke belakang.
"Udah nggak apa-apa kita bau sama-sama" ucap Diki lalu tersenyum.
Angel pun langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang Diki sambil menyandarkan dagu.y di bahu Diki.
Mungkin ini yang terakhir kalinya aku bisa boncengan seperti ini sama kamu Diki, karena besok aku akan menikah dengan orang yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya akan menikah dengan dia, sebelumnya aku selalu membayangkan akan menikah dengan kamu, akan memiliki anak dan hidup bahagia bersama kamu, tapi sekarang itu tidak mungkin lagi dan setelah menikah dengan dia aku tidak tahu lagi bagaimana hidupku nanti, yang pasti aku tahu kalau aku akan di siksa atas perbuatan yang tidak aku lakukan. Aku benar-benar sangat mencintai kamu Diki batin Angel sambil menangis.
Diki yang merasakan bahwa Angel sedang menangis langsung menghentikan kendaraannya lagi lalu menoleh ke belakang melihat Angel.
"Hei sayang kamu jangan menangis, kamu masih takut yah" ucap Diki sambil menghapus air mata Angel.
Diki terkejut melihat pipi Angel yang memar dan juga bibirnya.
"Ini kenapa sayang?" tanya Diki khawatir.
"Ini nggak kenapa-kenapa kok"
"Tapi ini memar, apa mereka main kasar padamu?"
Angel hanya tertunduk sambil diam.
"Apa benar Devan itu kakak iparnya Clarisa?" tanya Diki memastikan sekali lagi.
"Iya dia itu kakak ipar Clarisa, pasti sekarang Clarisa salah paham padaku" ucap Angel.
"Nanti kita jelaskan bersama, sekarang katakan padaku kenapa pipi kamu ini dan juga bibir kamu?" tanya Diki lagi.
"Nggak kenapa-kenapa kok sayang, ku mohon jangan tanyakan ini lagi" ucap Angel dengan wajah memohonnya.
"Heem baiklah, tapi berhentilah menangis, aku nggak bisa konsentrasi bawa motor kalau kamu menangis"
Diki mengerti pasti Angel tidak mau membicarakan mengenai itu dan dia juga tidak mau memaksa Angel.
"Diki aku menangis karena aku nggak bisa pisah dengan kamu, aku benar-benar mencintai kamu Diki" ucap Angel lalu melanjutkan menangisnya lagi.
Diki pun mengernyitkan keningnya bingung kenapa bisa Angel berbicara seperti itu, karena Diki sama sekali tidak membayangkan akan berpisah dengan Angel.
"Sayang kamu kenapa berbicara seperti itu sih, siapa juga yang mau pisah dengan kamu, aku nggak akan mau pisah dengan kamu apapun yang orang bilang, apapun yang di media beritakan, aku akan tetap percaya sama kamu jadi kamu tidak usah khawatir yah, aku nggak akan mau pisah dengan kamu hanya karena ini" ucap Diki sambil mengusap air mata Angel.
"Aku.. aku besok akan menikah dengan Devan" ucap Angel sambil menangis sejadi-jadinya.
Diki benar-benar terkejut mendengar ucapan Angel.
"Kamu bercanda kan sayang?"
Angel pun menggelengkan kepalanya pertanda dia tidak sedang bercanda.
"Aku nggak bercanda, Devan akan menikahi aku besok walaupun aku bilang tidak mau"
"Nggak boleh, kamu nggak boleh menikah dengan siapapun kecuali sama aku, kamu nggak usah menangis yah sayang, kita bicarakan baik-baik dengan dia bukannya dia itu sangat mencintai istrinya aku pernah melihat di media betapa dia sangat memanjakan istrinya dan juga tidak pernah tergoda dengan wanita lain. Jadi kamu tidak usah khawatir, aku akan bantu kamu berbicara dengan Devan dan membatalkan pernikahan kalian" ucap Diki sambil menghapus air mata Angel lagi.
"Sekarang aku antar kamu dulu pulang lalu kamu gantian terus kita pergi bertemu dengan Devan"
"Terus kamu?" tanya Angel karena melihat pakaian Diki yang sudah kotor dan bau juga.
"Kan di rumah kamu ada baju aku sayang, aku sengaja menaruhnya supaya kalau kita mau keluar jalan aku nggak perlu lagi pulang ke rumah hanya untuk gantian, lupa yah?"
"Oh iya, ya sudah ayo kita pulang sayang" ucap Angel dengan semangatnya karena Diki mau membantunya berbicara pada Devan dan Diki juga percaya padanya.
######
Sementara di tempat lain Clara dan Clarisa sedang tertawa bahagia di atas pemberitaan Angel.
Mereka melihat Angel yang sedang di lempari telur dan juga berbagai bahan lainnya.
"Ya ampun kak dia memang cocok di perlakukan seperti itu, dan sekarang pasti Diki sangat membenci Angel" ucap Clarisa lalu tertawa lagi.
"Iya sayang, kamu nggak melihatnya sih tadi, dia itu di tampar sama suami aku dan aku juga" ucap Clara lalu tertawa bahagia.
"Hem seharusnya kakak video waktu dia di tampar" ucap Clarisa lalu tertawa lagi namun langsung terdiam seketika begitu melihat Diki menolong Angel.
#############
Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...
- DENDAM DAN CINTA
- SEORANG PELAYAN
- CINTA PRESDIR TAMPAN
klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Muhammad Egi maulana ibrahim
😭😭😭😭😭
2022-08-30
0
Nur Azizah
tertawa sepuasnya,,,,
sebelum kau menangis darah nantinya,,,,,
2021-12-18
0
Amira Dayana Natasya
ee jahat nya
2021-11-07
0