Keluarga Angel benar-benar terkejut mendengar ucapan Kevin, bagaimana Angel bisa bersama Devan sedangkan Angel sedang kabur bersama Diki.
"Apa benar kak Angel sedang bersama bosmu?" tanya Mila.
"Iya, sekarang Nona Angel sedang bersama tuan Devan dan sepertinya dia sedang sakit, karena tadi saya di perintah untuk menghubungi dokter pribadi tuan Devan, tapi kalian tidak perlu khawatir sepertinya Nona Angel tidak apa-apa, karena besok mereka tetap akan menikah" ucap Kevin lalu tersenyum.
Keluarga Angel benar-benar terkejut, mereka sudah tidak tahu mau berbicara apa lagi dan juga mereka masih menerka-nerka di dalam hati masing-masing karena mereka tidak mungkin menanyakan tentang Diki kepada Kevin.
Kevin pun pamit untuk pulang.
#####
"Gimana ini kak Angel berada di rumah orang jahat itu, lalu kak Diki kemana kak. Dan kak Angel juga pergi sedang baik-baik saja kok bisa sakit" ucap Miko khawatir.
"Gue juga nggak tahu, kenapa jadi seperti ini sih, jangan sampai kak Diki di apa-apain dan kak Angel jangan-jangan di siksa lagi, itulah dia sakit" ucap Mila sambil bergidik ngeri.
"Apaan sih loe sembarangan ajah kalau loe ngomong" ucap Miko.
"Duh gue nggak sembarangan kali, semoga saja tidak seperti yang gue pikirkan" ucap Mila.
"Lebih baik kita telfon kakak.mu dan nak Diki" ucap Ayah Angel walaupun tadi mereka tahu kalau ponsel keduanya tidak aktif.
Ayah Angel pun segera menelepon Angel terlebih dahulu tetapi ponselnya masih tidak aktif kemudian dia menelepon Diki dan sama ponselnya juga masih tidak aktif.
"Ponsel mereka masih tidak aktif, tidak ada cara lain selain menunggu kabar dari mereka sendiri, semoga saja secepatnya mereka memberi kabar" ucap Ayah Angel yang terlihat sangat khawatir.
######
"Diki" teriak Angel begitu bangun dari pingsannya.
Devan pun melihatnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Nggak usah panggil-panggil nama kekasihmu itu, bukankah kamu melihatnya jatuh di jembatan" ucap Devan yang sedang duduk di sofa kamar Angel.
Angel tersentak kaget begitu mendengar suara Devan. Dia pun pelan-pelan menoleh ke arah Devan duduk dan berbicara.
Angel langsung beranjak dari tempat tidur sambil berjalan ke tempat Devan walaupun dia masih pusing.
"Kak Devan, saya mohon kak lepasin saya, saya mau pergi mencari Diki kak" mohon Angel kepada Devan sambil berlutut di kaki Devan.
"Berlututlah sepuasmu, aku tidak akan mengizinkan kamu Angel apalagi melepaskan kamu. Ingat besok kita akan menikah jadi buanglah keinganan kamu itu, karena mulai besok kamu akan menderita fokuslah sama penderitaanmu tidak usah memikirkan kekasihmu yang pasti sudah tidak tertolong lagi" ucap Devan.
Devan pun teringat dengan kata-kata dokter yang menyuruh Angel makan lalu minum obat ketika dia sadar.
"Berdirilah" perintah Devan.
"Nggak mau, kak Devan tolonglah lepaskan aku, kakak hanya salah paham saja padaku, aku tidak pernah ada niat untuk menggoda kakak apalagi tidur dengan kakak, tolong kak lepaskan aku batalkan pernikahan kita kak" mohon Angel lagi yang masih tetap berlutut.
"Berdiri Angel" bentak Devan yang membuat Angel tersentak kaget.
"Berdiri" bentak Devan lagi.
Angel pun akhirnya berdiri dari berlututnya.
"Kembali ke tempat tidurmu" perintah Devan.
Angel pun menuruti perintah Devan karena Devan benar-benar sangat menakutkan di matanya, padahal selama ini Angel tidak takut kepada Devan, walaupun banyak gosip tentang Devan tapi dia sudah pernah bertemu dengan Devan dan Devan orangnya baik apalagi kepada istrinya Clara.
Gosip yang beredar memang benar, kak Devan memang kejam batin Angel.
Devan pun segera menelepon pelayan yang di bawah oleh sopirnya, untuk membawakan Angel makanan.
Angel hanya duduk diam saja di tempat tidurnya sambil memikirkan Diki, memikirkan Diki yang jatuh di depan matanya. Memikirkan bagaimana Diki di pukuli di depan matanya.
Kak Devan benar-benar jahat aku kehilangan Diki karena orang suruhannya yang sudah pasti atas perintah dirinya, kenapa ada orang seperti kak Devan, Diki maafkan aku semua ini karena aku, bagaimana dengan keluargamu nanti jika mereka mengetahui tentang kamu batin Angel.
Angel tiba-tiba saja menangis karena tidak bisa menahan kesedihannya dan itu tak luput dari penglihatan Devan.
Devan tidak perduli sama sekali dengan kesedihan Angel.
Tak lama pelayan pun datang membawakan Angel makanan.
Angel masih saja menangis sambil menyebut nama Diki, dia benar-benar terguncang dengan apa yang dia alami, perasaan bersalahnya yang terus saja menghantuinya, perasaan cintanya kepada Diki, perasaan kehilangannya semuanya campur aduk, di tambah lagi Devan yang membentaknya dan tetap akan melangsungkan pernikahan besok, yang sudah pasti dia akan di siksa jika sudah terikat dengan ikatan pernikahan, belum menikah saja Devan sudah sangat menakutkan apalagi setelah menikah.
"Makanlah Angel jangan menangis terus karena aku tidak akan kasihan padamu, jadi lebih baik kamu makan sebelum kesabaranku habis"
Angel masih tetap tidak mau makan.
"Angel kamu cepatlah makan, atau kamu mau adik-adikmu yang menanggung semuanya"
Angel dengan segera memakan-makanannya.
Di dalam pikiran Angel, dia tidak mau kalau sampai saudara-saudaranya mengalami nasib yang sama seperti Diki hanya karena dirinya, Angel bisa-bisa jadi gila kalau sampai saudaranya juga mengalami hal yang sama seperti Diki, kehilangan Diki saja sudah menjadi pukulan yang berat buat Angel.
Setelah Angel makan, Devan segera menyuruh Angel untuk minum obat dan Angel hanya menurut saja.
"Sekarang kamu tidur jangan menangis lagi karena aku sangat malas mendengar suara orang menangis" ucap Devan.
Angel sebenarnya bingung dia berada di mana sekarang.
"Kak tas saya mana?" tanya Angel yang tiba-tiba teringat dengan tasnya. Angel ingin mengambil ponselnya untuk menghubungi keluarganya.
"Tasmu sudah aku buang beserta ponselmu, hanya yang di butuhkan saja yang aku tidak buang Angel, berani-beraninya kamu merencanakan pernikahan dengan kekasihmu" ucap Devan sambil mencengkram kedua pipi Angel.
Angel pun meringis kesakitan.
"Kak aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai kak apa itu salah" ucap Angel setelah Devan melepaskan cengkraman tangannya.
"Salah karena kamu sudah mencari masalah dengan aku" ucap Devan.
"Kak aku tidak pernah melakukan apapun kak, semua yang terjadi di hotel itu hanya salah paham, percayalah padaku dan aku juga tidak berniat membuat istri kak Devan salah paham" ucap Angel.
Devan langsung menampar pipi Angel.
"Diam dan tidur" perintah Devan setelah menampar pipi Angel.
Angel langsung menarik selimut dan tidur membelakangi Devan yang sedang berdiri di samping tempat tidurnya.
Sebelum tidur Angel masih melanjutkan tangisannya, karena masih memikirkan Diki dan juga merasakan sakit akibat dari tamparan Devan.
######
Pada akhirnya Angel dan Devan telah resmi menikah, Angel telah resmi menjadi istri kedua Devan. Pernikahan itu sah secara hukum maupun agama.
Ayah Angel menjadi saksi pernikahan mereka dengan dua orang saksi lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Risa Risa
devan kasar banget bolak balik tampar angel..aneh jg sih angel hrs nikahi devan pdhl dia gak nuntut dinikahi..
2022-10-12
0
Benazier Jasmine
dasar clarA BODOH SUAMI DSRH NIKAH LAGI, CLARA MUNGKIN LG SAKIT JIWA, TUNGGU SAJA HBS INI SUAMIMU AKAN JATUH CINTA SM ANGEL
2022-01-25
0
Purwanti Kurniawan
lanjut author
2021-10-06
0