Angel terus saja menangis histeris, dia tidak pernah membayangkan sama sekali kalau dia akan kehilangan Diki di depan matanya sendiri.
Angel memutuskan untuk lompat juga menyusul Diki, dia sudah tidak mau hidup lagi biarlah dia meninggal bersama Diki, daripada dia harus hidup tanpa Diki dan mengingat semua itu adalah salahnya sehingga Diki bisa mengalami semua kejadian ini.
Namun Angel tidak bisa buang diri karena bawahan Devan sudah menahannya, Angel terus saja berusaha supaya pria itu melepaskan dia namun percuma saja karena tenaga pria itu lebih kuat daripada tenaga Angel.
Hingga sampai Angel jatuh pingsan dan pria itu segera membawa Angel ke rumah Devan. Namun rumah itu bukanlah rumah Devan bersama Clara dan orang tua Devan, melainkan rumah lain yang sudah di siapkan Devan untuk mengurung Angel dan menyiksa Angel.
#######
Rumah keluarga Devan
"Sayang apa kamu masih salah paham padaku, masih tidak percaya padaku?" tanya Devan kepada Clara yang sedang rebahan di dalam kamar mereka.
"Aku kecewa sama kamu mas, pokoknya aku nggak percaya, bagaimana aku bisa percaya sih kalau aku melihat dengan kedua mataku sendiri kamu seranjang dengan Angel dan juga sudah tidak memakai sehelai benang pun" ucap Clara sambil menangis padahal itu cuma bohongan, dia tidak sedih sama sekali.
"Sayang kamu jangan menangis seperti itu, aku hanya setia pada kamu sayang, aku nggak pernah macam-macam di belakang kamu, aku nggak pernah ada niat sedikit pun untuk menghianati kamu, percayalah padaku" mohon Devan sambil memegang kedua tangan Clara.
Clara dengan cepat menepis tangan Devan dan itu sama sekali tidak membuat Devan marah, Devan bisa marah kepada siapapun tapi tidak pada Clara, Devan tidak pernah marah kepada Clara karena dia sangat mencintai dan sangat memanjakan Clara.
"Kamu bohong mas, buktinya sekarang kamu mau menikahi Angel. Kamu sudah tidak cinta dan setia lagi padaku padahal aku selalu setia dan sangat mencintai kamu mas" ucap Clara sambil sesenggukan.
"Sayang kamu jangan menangis terus, aku benar-benar nggak bisa lihat kamu menangis seperti ini, aku mau menikahi Angel hanya untuk membuat dia menderita sayang, bukan karena aku mencintai dia" ucap Devan.
"Kamu bohong mas, kamu mau menikahi dia karena kamu sudah tidur dengan dia dan kamu sudah mencintai dia karena dia lebih cantik dan juga masih sangat muda berbeda dengan aku ini" bentak Clara.
"Percayalah padaku sayang aku nggak mungkin seperti itu, aku cuma mencintai kamu. Aku menikahi dia supaya kita berdua bisa menyiksa dia" ucap Devan.
Clara langsung menghentikan tangisannya.
"Benar yang mas katakan?" tanya Clara.
"Iya sayang, kamu bisa menyiksa dia karena aku setelah menikahi dia, aku akan mengurungnya, kalau aku tidak menikahi dia, dia masih bisa bebas di luaran sana, aku bisa saja sebenarnya membunuhnya langsung tapi itu terlalu enak buat dia sayang, dia harus di siksa perlahan-lahan karena telah berani menggodaku, aku ingat betul malam itu ada wanita yang menggodaku walaupun samar-samar tapi warna bajunya sama dengan yang Angel pakai" ucap Devan.
Clara langsung memeluk Devan begitu mendengar ucapan Devan, karena memang sejak tadi dia hanya bersandiwara saja dan juga itulah yang ingin dia dengar dari Devan suaminya sendiri.
"Aku mendukung mas menikahi dia asal mas tidak boleh jatuh cinta pada dia" ucap Clara sambil memeluk Devan.
Devan tertawa mendengar ucapan Clara membuat Clara mengernyitkan keningnya bingung.
"Kenapa mas tertawa?" tanya Clara sambil melihat Devan dengan tatapan kesal, namun itu sangat menggemaskan di mata Devan.
"Karena kamu lucu sayang, mana mungkin sih aku jatuh cinta pada wanita seperti Angel itu sayang. Aku hanya mencintai kamu" ucap Devan lalu mencium pipi Clara.
"Baguslah mas, kapan mas akan menikahi wanita tidak tahu diri itu?" tanya Clara pura-pura tidak mengetahui apa-apa padahal Ayah Devan sudah memberitahukan padanya bahwa Angel dan Devan akan menikah besok.
"Besok sayang" jawab Devan.
Clara pura-pura terkejut setelah mendengar ucapan Devan.
"Secepat itu mas" ucap Clara seperti tidak terima padahal di dalam hatinya dia sangat senang dan itulah yang dia tunggu-tunggu.
"Iya sayang, bukankah lebih cepat lebih baik agar dia juga cepat menderitanya. Kamu jangan berpikir yang macam-macam sayang" ucap Devan.
"Baiklah mas aku tidak akan berpikir macam-macam" ucap Clara lalu mencium bibir Devan.
Devan sedikit terkejut namun dia akhirnya meladeni permainan Clara.
"Kamu memang sangat pintar menggodaku sayang" ucap Devan begitu selesai dengan ciuman panas mereka.
Clara langsung saja membuka pakaiannya dan mulai mencium bibir Devan lagi.
Ketika mereka sedang asik bercumbu tiba-tiba ponsel Devan berdering.
Devan menghentikan aktivitasnya lalu melihat siapa yang menelepon dirinya dan ternyata bawahan yang dia suruh untuk mengawasi Angel, karena Devan sudah berpikiran bahwa Angel bisa saja kabur dengan pacarnya atau dengan orang lain supaya terhindar dari pernikahan mereka.
Devan segera mengangkat panggilan telfon dari bawahannya itu.
"Halo" ucap Devan.
"Halo tuan, wanita yang tuan suruh untuk kami awasi tadi sempat ingin kabur bersama laki-laki lain, tapi kami sudah mencegahnya"
Heem memang benar dugaanku, dasar wanita tidak tahu diri, beraninya dia mau lari setelah mencari masalah denganku batin Devan.
"Lalu sekarang dimana dia?" tanya Devan.
"Di rumah yang tuan sudah siapkan buat dia, tapi wanita ini sedang pingsan tuan karena terlalu banyak menangis dan teriak-teriak sepertinya"
"Pingsan?" tanya Devan memastikan sekali lagi.
"Iya tuan"
"Kenapa dia bisa pingsan dan menangis?" tanya Devan.
"Karena laki-laki yang kabur bersama dia jatuh di jembatan tuan dan arusnya sangat kencang sepertinya pacar wanita ini, itulah sebabnya wanita ini menangis histeris dan tadi sempat ingin menyusul pacarnya tapi saya tahan"
"Kenapa dia bisa jatuh?" tanya Devan.
"Kita tadi saling membela diri tuan di dekat jembatan karena dia ingin membawa lari wanita itu dan dia terpelesat hingga akhirnya jatuh" bohong pria itu karena Devan tidak memerintahkan dia untuk membunuh orang, dia hanya di perintahkan untuk mengawasi Angel dan menangkapnya apabila Angel ingin kabur.
"Oh begitu, lalu pria itu bagaimana apa sudah kalian temukan?" tanya Devan.
Devan sudah berpikir pasti pria yang di maksud oleh bawahannya adalah pacar Angel yang berbicara dengannya sewaktu Devan ke rumah Angel.
"Belum tuan karena arusnya sangat kencang"
"Carilah dia kalau sudah memungkinkan"
"Iya tuan"
"Wanita itu belum sadar juga?"
"Belum tuan"
"Telfon Kevin sekarang beritahu dia untuk menghubungi dokter pribadiku dan segera suruh dokter itu kesana, saya juga akan kesana, dia tidak boleh mati sebelum saya menyiksanya"
"Baik tuan"
Devan segera menutup panggilan telfonnya.
"Sayang aku ke tempat wanita itu dulu yah, aku harus memastikan keadaannya, nanti kita lanjut lagi" ucap Devan lalu mengecup kening Clara dan segera keluar kamar tanpa mendengarkan ucapan Clara lagi.
Clara benar-benar kesal dengan kelakuan Devan.
#############
Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...
- DENDAM DAN CINTA
- SEORANG PELAYAN
- CINTA PRESDIR TAMPAN
klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Amilia Indriyanti
Ono ya co tp bloon
2022-09-29
0
Benazier Jasmine
clara si jalang semoga nnt u akan menyesal atas perbuatan jHat u
2022-01-24
0
Siti Habibah Habiba Cthy
clara munafik jd kesel...mertuanya di embat devan.,...kamu dibohongi sm mulut manis calara .
2021-11-30
0