Andra berhenti di perkarangan sebuah sekolah yang kosong karena sekolah ini masih libur. Dia memperhatikan semua dari dalam mobil, daun-daun yang berguguran yang berserakan di halaman sekolah itu.
Matanya menatap lurus kedepan, wajahnya menyimpan kesedihan.
Andra segera turun, berjalan masuk dan menyusuri lorong lorong yang sepi, cahaya matahari masuk kedalam lorong melalui jendela menerangi setiap sudutnya. Ada sebuah mading yang terdapat di lorong itu, a
Andra menatap manding itu dengan tatapan datar.
Dia memandangi kacanya yang kosong, tiba-tiba dia melihat banyangan Yosa di kaca itu.
Andra terkejut dan segera melihat kebelakang, melihat apakah benar yosa ada di belakangnya?. Tapi tidak ada siapa-siapa disana.
Wajahnya tampak sedih... Dia sangat merindukannya... Merindukan Yosa, dan sekarang semua bertambah berat dengan kedatangan Ayatha.
Andra berhenti di depan perpustakaan, dia membuka pintu perpustakaan itu, barisan rak rak buku dan beberapa kursi kosong, Andra memandang pada pada satu kursi di sana.
Matanya nanar menatap kursi itu.
Andra terbayang saat dia bersama Yosa di perpustakaan, saat Yosa masih ada, Andra bahkan sering tidak menghiraukannya.
" Kakak... Apakah kau sudah selesai? " tanya Yosa yang duduk di depan Andra.
" kenapa? Ini terlalu susah " kata Andra tetap mengerjakan soal fisikanya tanpa melihat Yosa.
" Ah... Itu mudah, begini saja, ini seperti ini, lalu ini dikalikan dengan ini, nah.. Ini dibagi dengan yang ini, bagaimana? Sudah dapat hasilnya kan? " kata Yosa menjelaskan soal yang dari tadi dikerjakan oleh Andra.
" Hah.. Kau menang lagi, kenapa kau pintar sekali, rasanya aku juga ingin mengajarimu sesuatu yang kau tidak tau, " kata Andra memandang Yosa dan tersenyum manis.
" Hahaha... Kalau begitu pasti kau sangat cocok dengan Ayatha" kata Yosa tersenyum manis
" Ayatha? Siapa itu? " kata Andra dengan wajah bertanya.
" Dia sahabatku, dia sangat manis... Dan sepertinya dia akan sangat cocok denganmu,kakak, " kata Yosa.
" Benarkah? kalau begitu kau harus mengenalkan ku dengan nya, " kata Andra bercanda.
" Yup, aku akan mengenalkannya dan kau pasti menyukainya, " kata Yosa tersenyum manis.
Andra memalingkan wajahnya.. matanya suram, tampak berkaca-kaca, menunjukan kesedihan yang amat sangat. Ini sudah lebih 2 tahun kepergian Yosa, namun banyangan Yosa masih jelas, kalau saja dia tidak pulang ke Amerika, dia pasti bisa lebih lama lagi bersamanya.
Tanpa sadar dia mengepalkan tangannya, memukul tembok perpustakaan yang ada di dekatnya. Tangannya tanpak lecet dan berdarah, namun hatinya terasa lebih sakit dari pada luka ditangannya.
Andra menyesali segalanya, ini tidak akan terjadi jika dia tetap di samping wanita yang dia cintai itu, dia yang sudah berjanji menjaganya, tapi dia juga yang meninggalkan Yosa.
Bahkan di saat terakhirnya dia tidak bisa bertemu dengan Yosa. Dia terus mengenggam tangannya dengan erat..darah menetes dari tangannya.
Dia terduduk bersandar di rak buku perpustakaan, menutup wajahnya dengan tangannya, dan tanpa terasa air matanya turun begitu saja.
Andra menyeka air matanya, seberapa lama pun dia menangis, Yosa tidak akan kembali lagi, dia segera berdiri, merapikan bajunya dan segera keluar dari sana.
Namun saat di simpang lorong, tiba- tiba dia bertabrakan dengan seorang gadis. Gadis itu terjatuh ke lantai.
" Maaf.. Apa kau tidak apa-apa? " kata aandra kelihatan cemas dan ingin menolong gadis itu, namun gadis itu langsung bangkit. gadis itu Risa, dia sedang mengurus beberapa hal untuk kepindahan sekolahnya besok.
" Apa kau tidak? " kata Risa kesal, namun tiba- tiba Risa hanya terdiam melihat Andra, apa aku sudah menabrak seorang malaikat? Tampan sekali... Teriak Risa dalam hati, Andra hanya terdiam, kebingungan kenapa gadis ini hanya terdiam saja, padahal dia tadi seperti ingin memarahinya.
Risa terus memandangi Andra tanpa berkedip, dia benar-benar mengagumi Andra, Andra mengerutkan dahinya, apa yang salah dengan gadis ini pikirnya?.
" Hei, kau tidak apa-apa? " tegur Andra yang langsung membuat Risa tersadar.
" Owh, tidak apa-apa, kau ini siapa? Dan apa yang kau lakukan disini? " kata Risa dengan gaya khasnya, Andra hanya tersenyum melihat gaya Risa.
" Bagus lah, aku hanya melihat-lihat, kalau tidak masalah, aku pergi dulu, jaga dirimu " kata Andra tersenyum manis dan langsung pergi menuju keluar.
Risa masih terpaku melihat Andra pergi, wow dia benar benar malaikat, siapa dia?, apakah dia artis? Aku harus mencari tahunya, aku sudah mendapatkan pangeranku!, pekik risa dalam hatinya, sepertinya Risa sudah jatuh hati pada pandangan pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Mimilngemil
😧😦
saingannya Ayatha berat nie....
2024-01-04
0
Mimilngemil
Risa temannya Ayatha?
serasa sempit dunia 😅
2024-01-04
0
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
teman jadi rival ini
2022-01-26
0