Kau hanya ingin menatapku

Malam ini Ayatha tidak bisa tidur, jam sudah menunjukkan tengah malam, tapi dia benar-benar tidak bisa tidur. Ayatha sedikit kelaparan, dia duduk dan mengambil tas yang selalu dibawanya. Dia ingat sepertinya dia memiliki mie instan yang pernah dibelinya saat berada di rumah Risa.

Ayatha keluar dari kamarnya, menatap kesekeliling, kosong dan sepi, dia berjalan perlahan, takut membangunkan orang karena ini sudah sangat larut malam. Dia segera menuju dapur yang seperti ruang yang lain, sepi dan tidak ada seorang pun disana.

Ayatha mulai memasak mie instannya, dia segaja memasakanya seperti yang biasa dia lakukan di desanya, mie instan yang sederhana saja, setelah siap ayatha ingin meletakkan mienya di meja dapur saat tiba-tiba Wayren sudah ada di depan meja dapur dengan setelan baju tidurnya.

Ayatha hampir mau pingsan karena tiba-tiba melihat Wayren, untung saja dia tidak berteriak, karena awalnya Ayatha mengira Wayren adalah hantu.

" Wangi nya enak, apa yang kau masak?, " kata Wayren sambil mencium aroma yang semerbak.

" Mie..mie instan atuan" kata Ayatha terbata karena masih merasakan degup jantungnya yang begitu kecang karena kaget tadi.

" Mie instan...aku tidak pernah makan mie instan, " kata Wayren lagi

" Benarkah?, " kata Ayatha sedikit kaget dengan pengakuan wayren, zaman sekarang mana ada orang yang tidak pernah makan mie instan, kenapa dia tidak pernah makan mie instan? Pikir ayatha sambil menatap wayren dengan tidak percaya.

" iya, disini semua makanan harus diperhitungkan gizinya, nanny yang mengaturnya..nanny nenekku" kata wayren duduk di bangku meja dapur.

Pantas lah, pikir ayatha sambil tetap melihat tuan mudanya sudah duduk manis di depannya, dia tidak tahu lagi harus bagaimana, dan mie instan yang dipengangnya mulai membuat kedua tangannya panas.

"kau hanya mau melihatku atau mau memberikan mie instan itu untuk ku?" kata wayren karena melihat ayatha yang mematung saja didepannya. Ayatha kebingungan, tidak kedua pilihan itu yang mau dilakukannya, dia hanya mau memakan mie instannya dengan tenang.

" anda ingin makan mie instan ini?" kata ayatha bingung

" iya, aku ingin tahu rasanya, apakah seenak aromanya" kata wayren

" tapi ini mie instan, ini tidak bagus untuk anda" kata ayatha lagi

" kalau begitu kenapa kau memakkannya, buktinya kau tidak apa-apa, ayo cepat... aku sudah lapar dari tadi mencium baunya" kata wayrena lagi

Ayatha dengan sedikit bingung harus bagaimana tapi tidak bisa menolak, langsung meletakkan mie instan yang dibuatnya di hadapan wayren, wayren langsung melihat ayatha lagi.

" seperti biasa? Air minumnya?" kata wayren lagi.

Ayatha segera menuangkan minuman ke gelas yang ada didekat wayren, wayren kelihatan hati hati mengambil kuah dari mie instan itu.

"wah...ternyata sangat enak" kata wayren seperti anak kecil yang baru mencicipi coklat yang enak, dia langsung memakan mie yang ada didepannya.

Ayatha hanya melihat tuan mudanya yang kelihatan sangat lahap memakan mie buatannya, melihat wayren begitu bernapsu memakan mie instannya, membuat ayatha kenyang sendiri.

Wayren meminum kuah mie instan itu hingga hampir habis, dia benar-benar menikmati setiap suapan mie instan itu, ayatha hanya melihatnya dengan wajah tak percaya. Wayren akhirnya menyadari tatapan ayatha padanya. Dia segera bersikap kembali seperti seorang tuan muda.

" ehm.. lain kali kau harus memasakan makanan ini jika aku tidak bisa tidur" kata wayren menatap ayatha

" baik tuan" kata ayatha segera memberikan salam

" aku sangat menyukainya, oh, iya, besok kau harus menemaniku pergi kesuatu tempat, aku sudah izin pada ibu" kata wayren sambil berdiri lalu menatap ayatha yang berdiri didepannya

" eh... baik tuan" kata ayatha, walaupun kaget, dia tidak mungkin membantahnya, itu salah satu tugasnya juga

" baiklah... selamat malam" kata wayren tersenyum manis pada ayatha sebelum dia keluar dari dapur.

Ayatha terdiam, yah..dia tidak jadi merasakan mie instan ala desa yang sangat ingin dimakannya. Tapi melihat tuan mudanya makan dengan sangat lahap, ayatha sedikit senang, seperti tuan muda menyukai setiap makanan yang dia buat.