Biar aku isi hatimu

Zayn menghampiri Shea, pria itu terus saja tersenyum sejak tadi. Riki yang melihat sahabatnya menghampiri seorang wanita cantik bergegas menghampirinya. Dia tampak kepo dengan wanita yang di hampiri oleh sahabatnya yang anti wanita itu.

"Sudah kan? Ayo pulang." Ajak Shea.

"WAH! WAH! WAH!! UDAH MAIN AJAK PULANG AJA NIIIH!" Pekik Riki yang mendapat tatapan tajam dari Zayn.

"Siapa?" Tanya Shea seraya menunjuk Riki dengan dagunya.

"Sahabatku, namanya Riki." Jelas Zayn.

Riki mengusap tangannya di bajunya, lalu dia menyodorkannya ke arah Shea. "Kenalkan neng cantik, saya babang tampan." Ujar Riki dengan cengirannya.

Plak!

Zayn memukul tangan Riki, pria itu terlihat kesal karena Riki menggoda istrinya. Entahlah, Zayn memang belum memiliki perasaan pada Shean Tepatnya, ia belum mengerti tentang cinta. pria itu hanya merasa tidak suka dan menganggap jika Shea adalah miliknya. Siapapun, tidak boleh menyentuhnya.

"Apaan sih, orang mau kenalan sama cewek can ...,"

"Bini gue ini od4ding!" Seru Zayn dengan kesal.

Senyuman RIki luntur seketika, pria itu menatap Zayn dengan mata membulat sempurna. "Bi-bini lo? Kapan nikahnya remp3yek?! Eh neng, beneran bininya dia? Dia belok loh! Kok mau sih?!" Zayn tak tahan lagi, dia menarik tangan Shea pergi di bandingnya mendengarkan celotehan tak jelas dari sahabatnya itu.

"WOY! GUE DI TINGGAL NIH?! GAK ADA KEJELASAN GITU?!"

"Abang, boleh kenalan gak?" Tanya seorang gadis di sebelah Riki.

"Eh neng cantik, boleh dong. Nomor telponnya berapa?" Sahut Riki dengan senyuman ramahnya.

Sementara itu, Zayn langsung masuk ke dalam mobil. Pria itu memasang raut wajah kusutnya, dia tak suka istrinya di goda seperti tadi. Melihat sikap Zayn, Shea hanya tersenyum tipis. Wanita itu memasang sabuk pengamannya dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Cemburu?" Ledek Shea.

"Enggak cemburu, cuman kesal! Aku gak suka kamu di godain kayak tadi." Adu Zayn.

"Itu namanya cemburu," ujar Shea kembali.

"Enggak ih! Di bilangnya gak cemburu!" Kekeuh Zayn.

Shea hanya menggelengkan kepalanya pelan, dia merasa heran dengan sifat Zayn yang kelewat polos. Selanjutnya, dia harus mengajarkan pelan-pelan pada pria itu mengenai hubungan.

"Kamu kesal kalau aku dekat dengan pria lain?" Tanya Shea seraya fokus menyetir.

"Iya lah!" Sahut Zayn dengan cepat.

"Kalau Lita yang di deketin pria lain, apa kamu kesal juga?" Tanya kembali Shea seraya melirik pria itu.

"Enggak lah! Ngapain kesal!" Desis Zayn.

Shea tersenyum tipis, entah mengapa ia merasa senang dengan jawaban Zayn. "Itu artinya, kamu sudah mulai ada perasaan padaku. Iya kan?" Ledek Shea yang mana membuat Zayn mematung.

"Ma-mana ada! Kamu kan istriku, aku tidak suka milikku di ganggu orang lain. Beda dengan Lita, dia kan bukan istriku!" Omel Zayn.

Shea menghela nafas pelan, ia tahu jika Zayn hanya menutupi perasaannya saja. Tak ingin melanjutkan perdebatan mereka, Shea kembali fokus melihat jalan. Sementara Zayn, dia memandang ke arah jendela mobil dan melihat beberapa penjual yang berada di pinggir jalan.

"Shea, berhenti depan yah. Aku lapar, kita makan dulu." Titah Zayn.

"Oh, oke." Shea langsung menghentikan mobilnya. Bergegas, Zayn keluar dan menghampiri salah satu gerobak penjual nasi goreng.

"Bang, nasi gorengnya satu yah jangan pedes." PEsan Zayn pada penjual nasi goreng itu.

"Kenapa kita enggak makan di resto aja?" Bisik Shea saat menghampiri suaminya itu.

"Hais, nanti di sana namanya Rice oseng-oseng. harganya jadi tiga ratus ribu, padahal kan sama aja nasi goreng. Udah gitu porsinya dikit, mana kenyang." Balas Zayn.

Seraya menunggu pesanannya, Zayn mengajak Shea duduk. Dia tak memesankan makanan untuk Shea, karena khawatir wanita itu tak menyukainya. Apalagi, Zayn merasa jika ini adalah kali pertama Shea makan di pinggir jalan. Terlihat sekali, jika wanita itu merasa risih dengan keadaan sekitar.

Shea mengusap lengannya, ia merasa kedinginan sebab tak memakai baju panjang. Zayn menangkap pergerakan dari istrinya itu, membuatnya mengalihkan tatapannya dari ponselnya. "Dingin?" Tanya Zayn.

Shea hanya mengangguk, suhu malam ini memang terasa dingin. Mungkin, karena tadi habis hujan jadi suhu terasa sangat dingin. Zayn pun reflek melepas kemejanya, untunglah ia memakai kaos hitam. Lalu, ia beranjak berdiri dan memasangkannya pada Shea.

"Besok, jangan pakai baju terbuka lagi." Ujar Zayn seraya kembali duduk di kursinya.

"Heum." Shea hanya berdehem, wanita itu menatap ke arah Zayn yang fokus bermain ponselnya.

"Dia memang berumur jauh lebih muda, tapi ... Sepertinya dia memiliki pikiran yang jauh lebih dewasa. Pertama kalinya, aku di perlakukan seistimewa ini." Batin Shea menatap Zayn dengan tatapan lekat.

Pesanan Zayn datang, pria itu dengan semangat memakannya. Perutnya yang lapar membuatnya lupa dengan Shea yang sedari tadi menontonnya. Wanita itu sepertinya merasa tertarik dengan nasi goreng yang Zayn makan.

"Mau?" Tawar Zayn. Shea tak menjawabnya, sepertinya wanita itu malu. Karena tak mendapat jawaban, Zayn langsung menyodorkan sesendok nasi goreng di depan bibir wanita itu. Perlahan tapi pasti, Shea membuka mulutnya dan melahap suapan dari Zayn.

"Gimana? Enakkan?" Tanya Zayn dengan tatapan berbinar.

Shea mengangguk, dia tersenyum tipis. "Enak ternyata." Gumamnya .

"Mau pesan? Atau kita makan berdua saja?" Shea menggeleng kan kepalanya, jika pesan lagi akan membutuhkan waktu. Hari sudah semakin malam, kedua anaknya pasti mencarinya.

"Anak-anak pasti akan mencariku, karena sebentar lagi jam tidur mereka." Tolak Shea.

"Oke, kita bagi dua. Buka mulut, aku akan kembali menyuapimu." Ponta Zayn dan kembali menyuapi istri cantiknya itu.

"Oh ya, Zayn. Kalau aku memintamu untuk kuliah, apa kamu mau?" Pertanyaan Shea membuat Zayn menghentikan kegiatannya, pria itu mengangkat pandangannya ke arah sang istri.

"Jangan bermaksud macam-macam, aku hanya ingin kamu melanjutkan pendidikanmu. Umurmu masih dua puluh satu tahun, sayang kan kalau di lewatkan." Zayn menundukkan kepalanya.

"Kuliah itu mahal, mending langsung kerja aja." Ujar Zayn.

"Enggak, enggak mahal. Aku yang akan membiayaimu nanti, tidak perlu pikirkan biayanya. Kamu bisa masuk jurusan bisnis, sekalian kamu bekerja di kantorku. Bagaimana? Aku tahu, kamu pria yang tak akan menyia-nyiakan kesempatan." Bujuk Shea kembali.

Zayn diam, dia berpikir keras saat ini. Mulutnya masih mengunyah nasi goreng yang baru ia suapkan ke dalam mulutnya. Setelah ia berhasil menelannya, pandangannya pun berangkat dan kembali menatap ke arah Shea.

"Kamu tidak boleh terlalu percaya padaku Shea. Bagaimana kalau setelah sukses nanti aku malah meninggalkanmu?"

"Itu tidak akan pernah terjadi, aku percaya padamu. Jadi tolong, jangan sia-siakan kepercayaanku." Perkataan Shea, membuat tatapan Zayn berubah sendu. Bagaimana bisa wanita itu begitu mempercayainya? Apalagi, banyak cerita seorang pria menikah dengan wanita kaya hanya untuk mengeruk habis hartanya.

"Zayn, hatiku sudah mati untuk seorang pria, yang ku punya hanya kepercayaan. Jadi, aku harap kamu tidak menjadi pria yang mengecewakanku. Cukup mantan suamiku yang menjadi penghancur harapanku. Kamu pria yang baik, aku tahu itu." Lanjut Shea seraya meraih tangan Zayn dan menggenggamnya dengan lembut.

"Hatimu tidak mati Shea, hatimu hanya kosong. Aku yang menempatinya, nanti." Batin Zayn.

Sementara itu di rumah, tampak Kai uring-uringan menunggu sang mommy pulang seraya memegangi perutnya. Raut wajahnya terlihat menahan sesuatu. Dua orang bodyguard yang berjaga melihat tingkah anak menggemaskan itu dengan tatapan heran.

"Mana ci mommyyy, ekheee!!"

"Astagaa!! Heh! Kalau udah kebelet, masuk kamar mandi. Kalau kebablasan disini gimana?!" Seru Daisy yang melihat cucunya menahan buang air.

"Mommy belum pulang hiks ... nanti ciapa yang ceb0kin Kaaai Omaaa." Rengek Kai.

Daisy menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Ya Oma gak mau yah, makanya kamu tuh belajar ceb0k sendiri. Sekarang buang aja dulu, paling bentar lagi mommy pulang." Perkataan Daisy, bukannya membuat Kai diam justru malah bertambah histeris.

"Cehalusna Oma yang belajal ceb0kin, kenapa malah Kai yang belajaaaall hiks ... ekheee ...."

"Eh, nih anak. Gimana ceritanya aku yang belajar ny3b0kin." Gumam Daisy dengan tatapan heran.

Mendadak, suasana menjadi hening karena ada suara angin yang aneh. Raut wajah Kai sudah pucat pasi, dia melirik ke arah sang oma yang memandangnya dengan tatapan terkejut.

"Oma, Kai kec3pilit ekheeee!!"

"Kaaaan! Kaaaan!! Kaaan!! APa tadi oma bilang apa? Susah sih di bilangin!"

"HUAAAAA!!"

__

Di larang ngikngik di jam kunti🤡

Terpopuler

Comments

Gina Savitri

Gina Savitri

Waduh..oma cucu sendiri masa nggak mau sih cebokin..
Nanti gimana klo di masa tuanya udah gak bisa apa2, shea gak mau cebokin, karna oma gak mau nyebokin anaknya 😅

2024-12-29

0

Mhyta

Mhyta

astaga kaiiii lucunya deh dirimu bocil🤣🤣🤣

2024-11-20

3

Siti Fatonah

Siti Fatonah

baguss cerita nya beda biasanya klo beda status sosial pasti dipandang rendahh

2025-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Hanya pria sederhana
2 Permintaan si kecil
3 Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4 Pernikahan yang menguntungkan
5 Tangisan Zayn
6 Khawatirnya Bu Bos
7 Seranjang
8 Perhatian kecil dari istri
9 Mode cemburu
10 Antara jail dan modus
11 Mommy udah punya cuami balu!
12 Dapet berondong dari mana kamu?!
13 Suami kecil!
14 Penolakan Azriel
15 Aku tertarik sama yang berotot!
16 Semakin berbunga-bunga
17 Biar aku isi hatimu
18 Didikan Zayn
19 Sebatas ayah sambung
20 Perdebatan panas
21 Salah siapa?
22 Tangguhnya Shea
23 Hubungan yang semakin manis
24 First kiss Zayn
25 Aku tidak suka kamu memakainya!
26 Dia yang jail, dia juga yang panik
27 Kolam renang
28 Kekhawatiran Shea
29 Azriel sakit
30 Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31 Pasar
32 Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33 Harapan semu
34 Zayn marah?
35 Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36 Malam penuh damba
37 Sudah tidak ting ting lagi!
38 Cepelti cilol
39 Hadiah terindah
40 Menaruh duniaku padamu
41 Kedatangan keluarga Richard
42 Ketakutan Davita
43 Pertemuan tak terduga
44 Daddy sambung atau daddy kandung?
45 Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46 Pertengkaran Felix dan Yasmin
47 Aku mau punya bayi!
48 Gugatan Felix
49 Menjenguk Felix
50 kecemburuan Zayn
51 Belum jadi bayinya
52 Ketahuan
53 Siapa Zayn?
54 Cemburunya Zayn di pagi hari
55 Siapa orang tua Zayn?
56 Salvatore
57 Zayn sakit
58 Manjanya Zayn
59 Zidan Kairi Salvatore
60 Sikap aneh Zayn
61 Tragedi Testpack
62 Ayah kandung Zayn Albert
63 Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64 Yakin?
65 Aku takut kehilanganmu
66 Perdebatan Vanya dan Davita
67 Apa dia ayahku?
68 Dua garis merah
69 Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70 Hasil tes DNA
71 Anggap saja saya tidak ada
72 Ungkapan cinta
73 Itu USG apa DP motor?
74 Antara saya dan ibumu
75 Perbincangan panas
76 Cuaminya Oma mana?
77 Respon Azriel dan Kai
78 Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79 Tuan Roderick sakit
80 Kediaman Salvatore
81 Uang jajan dari kakek
82 Bergosip ria
83 Bukti yang lama hilang
84 Si bayi besar banyak drama
85 Apesnya Riki
86 Kejutan di luar dugaan
87 Mantu kesayangan
88 Isak tangis Zayn
89 Makam Areha
90 Harapan Jenna
91 Tamparan menyakitkan
92 Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93 Pembelaan Shea
94 Kebencian Davita
95 Kisah tragis Areha
96 Hancur
97 Biarkan aku tenang
98 Tingkah suami berondong Shea
99 Lupa jemput Kai
100 Pindah untuk sementara
101 Tempat baru
102 Kehidupan yang mulai berubah
103 Tak terduga
104 Mendadak operasi
105 Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106 Glanpa uang beljalan
107 Nama untuk triple
108 Tugas menjadi ayah
109 Peran keluarga
110 Persahabatan yang kuat
111 Kepulangan keluarga Salvatore
112 Jamu racikan ala Mama Daisy
113 Kabar baik
114 Om-Om stres!
115 Catu-catu Omaaa
116 Sama-sama lelah
117 Saling mengerti
118 Kepanikan Kai
119 Semoga lancar
120 Harap cemas
121 Keluarga impian
122 Daddy muda
123 Gara-gara si buntelan
124 Persiapan yang penuh drama
125 Hari bahagia
126 Patah hatinya Lita
127 Mana ini olang tuanya!
128 Pulang
129 Harus di jaga
130 Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131 3 Tahun Kemudian
132 Kelakuan Anya
133 Luka itu sudah sembuh
134 Jail nya Lionel
135 Kepekaan Azriel
136 Obrolan dua daddy
137 Pagi yang berbeda
138 Alasan marga yang berbeda
139 Ketulusan hati
140 IF YOU COME BACK
141 BONCHAP
142 Bonchap 2
143 Bonchap 3
144 Bonchap 4
145 Misiii numpang lewat bentar
146 Bonchap 5
147 Bonchap
148 Bonchap akhiiir
149 UNDANGAN!
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Hanya pria sederhana
2
Permintaan si kecil
3
Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4
Pernikahan yang menguntungkan
5
Tangisan Zayn
6
Khawatirnya Bu Bos
7
Seranjang
8
Perhatian kecil dari istri
9
Mode cemburu
10
Antara jail dan modus
11
Mommy udah punya cuami balu!
12
Dapet berondong dari mana kamu?!
13
Suami kecil!
14
Penolakan Azriel
15
Aku tertarik sama yang berotot!
16
Semakin berbunga-bunga
17
Biar aku isi hatimu
18
Didikan Zayn
19
Sebatas ayah sambung
20
Perdebatan panas
21
Salah siapa?
22
Tangguhnya Shea
23
Hubungan yang semakin manis
24
First kiss Zayn
25
Aku tidak suka kamu memakainya!
26
Dia yang jail, dia juga yang panik
27
Kolam renang
28
Kekhawatiran Shea
29
Azriel sakit
30
Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31
Pasar
32
Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33
Harapan semu
34
Zayn marah?
35
Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36
Malam penuh damba
37
Sudah tidak ting ting lagi!
38
Cepelti cilol
39
Hadiah terindah
40
Menaruh duniaku padamu
41
Kedatangan keluarga Richard
42
Ketakutan Davita
43
Pertemuan tak terduga
44
Daddy sambung atau daddy kandung?
45
Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46
Pertengkaran Felix dan Yasmin
47
Aku mau punya bayi!
48
Gugatan Felix
49
Menjenguk Felix
50
kecemburuan Zayn
51
Belum jadi bayinya
52
Ketahuan
53
Siapa Zayn?
54
Cemburunya Zayn di pagi hari
55
Siapa orang tua Zayn?
56
Salvatore
57
Zayn sakit
58
Manjanya Zayn
59
Zidan Kairi Salvatore
60
Sikap aneh Zayn
61
Tragedi Testpack
62
Ayah kandung Zayn Albert
63
Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64
Yakin?
65
Aku takut kehilanganmu
66
Perdebatan Vanya dan Davita
67
Apa dia ayahku?
68
Dua garis merah
69
Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70
Hasil tes DNA
71
Anggap saja saya tidak ada
72
Ungkapan cinta
73
Itu USG apa DP motor?
74
Antara saya dan ibumu
75
Perbincangan panas
76
Cuaminya Oma mana?
77
Respon Azriel dan Kai
78
Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79
Tuan Roderick sakit
80
Kediaman Salvatore
81
Uang jajan dari kakek
82
Bergosip ria
83
Bukti yang lama hilang
84
Si bayi besar banyak drama
85
Apesnya Riki
86
Kejutan di luar dugaan
87
Mantu kesayangan
88
Isak tangis Zayn
89
Makam Areha
90
Harapan Jenna
91
Tamparan menyakitkan
92
Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93
Pembelaan Shea
94
Kebencian Davita
95
Kisah tragis Areha
96
Hancur
97
Biarkan aku tenang
98
Tingkah suami berondong Shea
99
Lupa jemput Kai
100
Pindah untuk sementara
101
Tempat baru
102
Kehidupan yang mulai berubah
103
Tak terduga
104
Mendadak operasi
105
Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106
Glanpa uang beljalan
107
Nama untuk triple
108
Tugas menjadi ayah
109
Peran keluarga
110
Persahabatan yang kuat
111
Kepulangan keluarga Salvatore
112
Jamu racikan ala Mama Daisy
113
Kabar baik
114
Om-Om stres!
115
Catu-catu Omaaa
116
Sama-sama lelah
117
Saling mengerti
118
Kepanikan Kai
119
Semoga lancar
120
Harap cemas
121
Keluarga impian
122
Daddy muda
123
Gara-gara si buntelan
124
Persiapan yang penuh drama
125
Hari bahagia
126
Patah hatinya Lita
127
Mana ini olang tuanya!
128
Pulang
129
Harus di jaga
130
Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131
3 Tahun Kemudian
132
Kelakuan Anya
133
Luka itu sudah sembuh
134
Jail nya Lionel
135
Kepekaan Azriel
136
Obrolan dua daddy
137
Pagi yang berbeda
138
Alasan marga yang berbeda
139
Ketulusan hati
140
IF YOU COME BACK
141
BONCHAP
142
Bonchap 2
143
Bonchap 3
144
Bonchap 4
145
Misiii numpang lewat bentar
146
Bonchap 5
147
Bonchap
148
Bonchap akhiiir
149
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!