Khawatirnya Bu Bos

Shea menatap ke arah Zayn yang tengah bersimpuh di depan sebuah makam yang baru saja di buat. Wanita itu tak berani mendekati Zayn, ia hanya berdiri di dekat sebuah pohon besar dengan memegangi payung berwarna hitam yang berwarna senada dengan baju yang ia pakai. Tak hanya ia saja, semua orang yang berada di makam juga memakai pakaian hitam yang sama dengannya.

"Nona, apa kita pulang sekarang?" Tanya Asisten Shea yang berdiri tepat di sebelahnya.

"Tunggu sebentar, aku masih ingin menunggunya." Balas Shea.

Satu persatu orang pergi setelah mengucap kata bela sungkawa pada Zayn. Hanya tersisa Zayn dan dua orang wanita berbeda usia yang masih belum beranjak pergi dari sana. Kedua wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Bu Devi dan Lita. Mereka masih menemani Zayn yang terpukul akan kepergian sang nenek.

"Zayn, aku turut berduka cita atas meninggalnya nenek." Ucap Lita seraya mengelus bahu Zayn.

"Terima kasih, selama ini kamu sudah membantuku menjaga nenek." Sahut Zayn sambil menatap ke arah Lita yang berdiri di sisinya.

"Sama-sama, aku juga sudah menganggap nenek sebagai nenekku sendiri." Balas Lita yang hanya di respon senyuman tipis oleg Zayn.

Interaksi keduanya, tak lepas dari pantauan Shea. Wanita itu mengerutkan keningnya di balik kaca mata hitamnya. Entah mengapa, Shea merasa aneh dengan kedekatan Zayn dan Lita. Ia merasa tidak suka melihat keduanya bersama, entah karena apa.

"Kenapa mereka berdua terlihat begitu dekat? Apa ... gadis itu pacar Zayn?" Batin Shea.

Lita mengajak Zayn pulang, karena cuaca yang mulai mendung. Dengan tak rela, Zayn menurut. Ia pulang bersama Lita dan ibunya, meninggalkan Shea yang masih berada di sana menatap kepergiannya. Ia belum berani menggangu Zayn, maka dari itu dia memilih untuk tidak mendekat.

"Nona, apa kita harus mengikutinya?" Tanya Asisten Shea saat melihat kepergian Zayn yang semakin menjauh. Ia tahu, jika sedari tadi bosnya berada disini untuk memantau kepergian pria itu. Tiba-tiba, Shea teringat akan kata-kata Nenek Dian sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

"Jangan biarkan Zayn tahu siapa orang tuanya. Kalau dia tahu ...,"

"Dia akan membenci kelahirannya? Memangnya, apa masalahnya jika Zayn tahu tentang orang tuanya? Mengapa ia harus membenci kelahirannya sendiri?" Gumam Shea.

Sementara itu, Kai sedang kesal lantaran sang mommy tidak menjemputnya sekolah. Jadi, ia harus menunggu supir datang menjemputnya. Seraya menunggu, Kai berdiri di depan gerbang. Ia hanya bisa melihat para teman-temannya yang di jemput oleh ayah dan ibu mereka. Tentunya, Kai merasa iri. Dia ingin juga seperti mereka, tapi sadar jika ia tak mampu melakukannya.

"Kai belum di jemput yaaaahh!" Seru seorang anak perempuan berkuncir dua yang tiba-tiba saja datang mengejutkan Kai.

"Macih bica liat kan?! Ngapain nanya!" Ketus Kai.

"Mama Papa aku udah jemput, kata mama orang tua kamu udah pisah. Kasihan, orang tua kamu pisah." Ledek anak itu.

Kai mengepalkan tangannya, ia menatap tajam ke arah anak yang berusia lebih tua darinya itu. "BIALIN! DALI PADA CITU GIGINYA YANG PICAH-PICAH!" Teriaknya dengan kesal.

Anak itu melunturkan senyumnya, ia memegangi mulutnya dengan mata berkaca-kaca. "Awas loh, aku bilangin ke Mama." Ia pun berlari pergi, meninggalkan Kai yang mencoba mengatur emosinya.

"Bilangin aja! Di kilanya Kai nda punya mama apa! Olang kata Mommy, Daddy balunya lagi di pli oldel kok." Gerutu Kai dengan kesal.

.

.

.

Zayn tertidur di kamar sang nenek, di pelukannya terdapat foto dan juga baju milik neneknya. Kesedihan pria itu, berlarut hingga tak sengaja tertidur. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tak ada tanda-tanda dirinya akan terbangun. Sampai tiba-tiba, suara ketukan pintu membuat Zayn sedikit terusik.

Tok!

Tok!

Zayn terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sedikit pusing. Ia pikir, mungkin karena kelamaan menangis membuat kepalanya terasa berat. Perlahan, ia beranjak dari ranjang kayu itu dan berjalan menuju pintu untuk membukanya. Ia tidak tahu siapa tamu yang datang malam-malam begini, mungkin saja salah satu warga yang ingin berbelasungkawa?

Cklek!

"Bu bos?!" Kaget Zayn saat melihat Shea berdiri di hadapannya.

"Aku datang untuk melihat keadaanmu, entah mengapa aku khawatir padamu. Apa keadaanmu baik-baik saja?" Tanya Shea dengan perasaan khawatir.

Zayn menatap ke sekitar kontrakannya yang terlihat sunyi. Memastikan tak ada orang yang melihat, Zayn menarik tangan Shea masuk ke dalam rumahnya. Khawatir, ada orang melihat Shea datang malam-malam begini ke kontrakannya. Memang, keduanya telah menikah. Tapi, pernikahan mereka masih di rahasiakan.

"Bu Bos ngapain kesini? Malam-malam lagi, kalau warga lihat bagaimana?" Tegur Zayn.

"Biarkan saja, kita sudah sah bukan?" Sahut Shea dengan santai.

Zayn terdiam karena apa yang Shea katakan benar adanya. Ia lalu, melangkah masuk ke dalam sebuah kamar yang berada di pojok ruangan. Tak lama, pria itu kembali dengan membawa tas yang sama seperti yang Shea berikan padanya saat itu. Dengan cepat, ia menyodorkan tas itu tepat di hadapan Shea.

"Bu bos, saya kembalikan uang ini. Kita sama-sama tidak saling mencintai, saya menyetujuinya karena nenek. Sekarang, nenek sudah tidak ada. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk saya tetap menjadi suami anda." Ujar Zayn seraya menundukkan kepalanya.

"Apa kamu lupa dengan isi perjanjiannya? Kamu harus menggantinya dua kali lipat. Ingat Zayn, kamu sudah menandatanganinya dan aku bisa menuntutmu." Perkataan Shea membuat Zayn membulatkan matanya, dia melupakan perjanjian keduanya.

Zayn memandang tas berisikan uang yang tadinya akan ia gunakan untuk pengobatan sang nenek. Uang itu ada, tapi neneknya sudah tidak ada. Lagi-lagi, Zayn menangis. Ia memeluk tas itu dengan air matanya yang luruh membasahi pipinya. D4danya terasa sesak, kepergian neneknya membuatnya sangat terpukul.

"Jangan menangis terus, Nenek akan sedih melihatmu terus menagisinya." Tegur Shea.

"Anda tidak akan mengerti." Isak Zayn.

"Aku mengerti, karena aku pernah kehilangan Papaku." Sahut Shea yang mana membuat Zayn menghentikan tangisnya.

Tatapan Shea beralih menatap ke arah sepiring nasi beserta lauknya ada di atas meja. Mungkin, makanan itu di berikan oleh tetangga melihat kondisi Zayn yang pastinya tak sempat makan seharian ini.

"Kemari lah." Shea menarik tangan Zayn menuju kursi rotan panjang. Terpaksa, Zayn mengikuti kemana wanita cantik itu membawanya.

"Duduk." Titah Shea.

Setelah Zayn duduk di sebelahnya, Shea meraih piring itu. Ia menyendokkan nasi beserta lauknya dan menyodorkan pada Zayn. Dengan tatapan bingung, pria itu hanya membuka mulutnya saja dengan ragu. Ia masih memikirkan sikap Shea padanya saat ini.

"Lapar kan? Makanya makan." Omel Shea.

Zayn menatap lekat ke arah wanita cantik itu, ia akui jika Shea sangatlah cantik. Walau raut wajah wanita itu lebih banyak terlihat dingin dan datar, tetapi tetap saja aura lembutnya masih terlihat. Menurutnya, Shea merupakan sosok wanita yang memiliki sifat keibuan. Mungkin saja, Karena ia sudah memiliki anak.

Melihat wajah pucat Zayn, reflek Shea menempelkan punggung tangannya di leher pria itu. Seketika, d4rah Zayn berdesir aneh. Jantungnya berdegup sangat kencang, tatapan matanya terkunci pada ekspresi khawatir wanita itu saat ini. Zayn meneguk kasar lud4hnya, membuat j4kunnya pun bergerak naik turun.

"Badanmu sedikit panas, mungkin kebanyakan mena ...." Shea menghentikan ucapannya saat matanya bersitatap dengan mata milik Zayn. Tatapan keduanya saling terkunci satu sama lain, sekaan sepasang suami istri itu tengah mendalami perasaan mereka lewat mata lawannya.

"Ekhem!" Zayn berdehem pelan untuk menyadarkan keterdiaman keduanya. Mendadak, Shea menjadi salah tingkah. Ia menarik tangannya dan kembali memasang raut wajah datarnya.

BREESS!

Keduanya tercengang saat mendengar suara hujan yang cukup besar. Zayn beralih menatap Shea yang terlihat khawatir. "Bu Bos bawa mobil kan?" Tanya Zayn pada istrinya itu.

"Bawa, tapi aku gak berani bawa mobil dalam keadaan hujan deras seperti ini." Jawab Shea dengan tatapan khawatir.

"Kalau begitu, menginap saja. Sebelum matahari terbit, anda bisa pulang." Usul Zayn yang di balas anggukan setuju oleh Shea. Tak mungkin juga ia pulang malam-malam dan dalam keadaan hujan begini. Salahnya sendiri tak memakai supir datang kesini.

"Tapi bajuku ...,"

"Nenek ada daster, pake daster nenek saja." Sahut Zayn dengan santai.

"Daster? Apa itu daster?"

"Eh?!"

__

Triple yah kawan😍

Terpopuler

Comments

🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я

🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я

ya ampun Bu bos ... daster itu adalah baju dinas seorang istri. Masa Bu bos ngga tau sih, makanya Bu bos harus sering pakai daster 🤣🤣🤣

2025-03-05

0

Ta..h

Ta..h

daster itu baju wajib para istri sea 😂😂.

2024-11-22

0

Lilis

Lilis

🤣🤣🤣

2025-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Hanya pria sederhana
2 Permintaan si kecil
3 Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4 Pernikahan yang menguntungkan
5 Tangisan Zayn
6 Khawatirnya Bu Bos
7 Seranjang
8 Perhatian kecil dari istri
9 Mode cemburu
10 Antara jail dan modus
11 Mommy udah punya cuami balu!
12 Dapet berondong dari mana kamu?!
13 Suami kecil!
14 Penolakan Azriel
15 Aku tertarik sama yang berotot!
16 Semakin berbunga-bunga
17 Biar aku isi hatimu
18 Didikan Zayn
19 Sebatas ayah sambung
20 Perdebatan panas
21 Salah siapa?
22 Tangguhnya Shea
23 Hubungan yang semakin manis
24 First kiss Zayn
25 Aku tidak suka kamu memakainya!
26 Dia yang jail, dia juga yang panik
27 Kolam renang
28 Kekhawatiran Shea
29 Azriel sakit
30 Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31 Pasar
32 Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33 Harapan semu
34 Zayn marah?
35 Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36 Malam penuh damba
37 Sudah tidak ting ting lagi!
38 Cepelti cilol
39 Hadiah terindah
40 Menaruh duniaku padamu
41 Kedatangan keluarga Richard
42 Ketakutan Davita
43 Pertemuan tak terduga
44 Daddy sambung atau daddy kandung?
45 Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46 Pertengkaran Felix dan Yasmin
47 Aku mau punya bayi!
48 Gugatan Felix
49 Menjenguk Felix
50 kecemburuan Zayn
51 Belum jadi bayinya
52 Ketahuan
53 Siapa Zayn?
54 Cemburunya Zayn di pagi hari
55 Siapa orang tua Zayn?
56 Salvatore
57 Zayn sakit
58 Manjanya Zayn
59 Zidan Kairi Salvatore
60 Sikap aneh Zayn
61 Tragedi Testpack
62 Ayah kandung Zayn Albert
63 Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64 Yakin?
65 Aku takut kehilanganmu
66 Perdebatan Vanya dan Davita
67 Apa dia ayahku?
68 Dua garis merah
69 Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70 Hasil tes DNA
71 Anggap saja saya tidak ada
72 Ungkapan cinta
73 Itu USG apa DP motor?
74 Antara saya dan ibumu
75 Perbincangan panas
76 Cuaminya Oma mana?
77 Respon Azriel dan Kai
78 Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79 Tuan Roderick sakit
80 Kediaman Salvatore
81 Uang jajan dari kakek
82 Bergosip ria
83 Bukti yang lama hilang
84 Si bayi besar banyak drama
85 Apesnya Riki
86 Kejutan di luar dugaan
87 Mantu kesayangan
88 Isak tangis Zayn
89 Makam Areha
90 Harapan Jenna
91 Tamparan menyakitkan
92 Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93 Pembelaan Shea
94 Kebencian Davita
95 Kisah tragis Areha
96 Hancur
97 Biarkan aku tenang
98 Tingkah suami berondong Shea
99 Lupa jemput Kai
100 Pindah untuk sementara
101 Tempat baru
102 Kehidupan yang mulai berubah
103 Tak terduga
104 Mendadak operasi
105 Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106 Glanpa uang beljalan
107 Nama untuk triple
108 Tugas menjadi ayah
109 Peran keluarga
110 Persahabatan yang kuat
111 Kepulangan keluarga Salvatore
112 Jamu racikan ala Mama Daisy
113 Kabar baik
114 Om-Om stres!
115 Catu-catu Omaaa
116 Sama-sama lelah
117 Saling mengerti
118 Kepanikan Kai
119 Semoga lancar
120 Harap cemas
121 Keluarga impian
122 Daddy muda
123 Gara-gara si buntelan
124 Persiapan yang penuh drama
125 Hari bahagia
126 Patah hatinya Lita
127 Mana ini olang tuanya!
128 Pulang
129 Harus di jaga
130 Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131 3 Tahun Kemudian
132 Kelakuan Anya
133 Luka itu sudah sembuh
134 Jail nya Lionel
135 Kepekaan Azriel
136 Obrolan dua daddy
137 Pagi yang berbeda
138 Alasan marga yang berbeda
139 Ketulusan hati
140 IF YOU COME BACK
141 BONCHAP
142 Bonchap 2
143 Bonchap 3
144 Bonchap 4
145 Misiii numpang lewat bentar
146 Bonchap 5
147 Bonchap
148 Bonchap akhiiir
149 UNDANGAN!
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Hanya pria sederhana
2
Permintaan si kecil
3
Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4
Pernikahan yang menguntungkan
5
Tangisan Zayn
6
Khawatirnya Bu Bos
7
Seranjang
8
Perhatian kecil dari istri
9
Mode cemburu
10
Antara jail dan modus
11
Mommy udah punya cuami balu!
12
Dapet berondong dari mana kamu?!
13
Suami kecil!
14
Penolakan Azriel
15
Aku tertarik sama yang berotot!
16
Semakin berbunga-bunga
17
Biar aku isi hatimu
18
Didikan Zayn
19
Sebatas ayah sambung
20
Perdebatan panas
21
Salah siapa?
22
Tangguhnya Shea
23
Hubungan yang semakin manis
24
First kiss Zayn
25
Aku tidak suka kamu memakainya!
26
Dia yang jail, dia juga yang panik
27
Kolam renang
28
Kekhawatiran Shea
29
Azriel sakit
30
Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31
Pasar
32
Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33
Harapan semu
34
Zayn marah?
35
Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36
Malam penuh damba
37
Sudah tidak ting ting lagi!
38
Cepelti cilol
39
Hadiah terindah
40
Menaruh duniaku padamu
41
Kedatangan keluarga Richard
42
Ketakutan Davita
43
Pertemuan tak terduga
44
Daddy sambung atau daddy kandung?
45
Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46
Pertengkaran Felix dan Yasmin
47
Aku mau punya bayi!
48
Gugatan Felix
49
Menjenguk Felix
50
kecemburuan Zayn
51
Belum jadi bayinya
52
Ketahuan
53
Siapa Zayn?
54
Cemburunya Zayn di pagi hari
55
Siapa orang tua Zayn?
56
Salvatore
57
Zayn sakit
58
Manjanya Zayn
59
Zidan Kairi Salvatore
60
Sikap aneh Zayn
61
Tragedi Testpack
62
Ayah kandung Zayn Albert
63
Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64
Yakin?
65
Aku takut kehilanganmu
66
Perdebatan Vanya dan Davita
67
Apa dia ayahku?
68
Dua garis merah
69
Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70
Hasil tes DNA
71
Anggap saja saya tidak ada
72
Ungkapan cinta
73
Itu USG apa DP motor?
74
Antara saya dan ibumu
75
Perbincangan panas
76
Cuaminya Oma mana?
77
Respon Azriel dan Kai
78
Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79
Tuan Roderick sakit
80
Kediaman Salvatore
81
Uang jajan dari kakek
82
Bergosip ria
83
Bukti yang lama hilang
84
Si bayi besar banyak drama
85
Apesnya Riki
86
Kejutan di luar dugaan
87
Mantu kesayangan
88
Isak tangis Zayn
89
Makam Areha
90
Harapan Jenna
91
Tamparan menyakitkan
92
Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93
Pembelaan Shea
94
Kebencian Davita
95
Kisah tragis Areha
96
Hancur
97
Biarkan aku tenang
98
Tingkah suami berondong Shea
99
Lupa jemput Kai
100
Pindah untuk sementara
101
Tempat baru
102
Kehidupan yang mulai berubah
103
Tak terduga
104
Mendadak operasi
105
Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106
Glanpa uang beljalan
107
Nama untuk triple
108
Tugas menjadi ayah
109
Peran keluarga
110
Persahabatan yang kuat
111
Kepulangan keluarga Salvatore
112
Jamu racikan ala Mama Daisy
113
Kabar baik
114
Om-Om stres!
115
Catu-catu Omaaa
116
Sama-sama lelah
117
Saling mengerti
118
Kepanikan Kai
119
Semoga lancar
120
Harap cemas
121
Keluarga impian
122
Daddy muda
123
Gara-gara si buntelan
124
Persiapan yang penuh drama
125
Hari bahagia
126
Patah hatinya Lita
127
Mana ini olang tuanya!
128
Pulang
129
Harus di jaga
130
Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131
3 Tahun Kemudian
132
Kelakuan Anya
133
Luka itu sudah sembuh
134
Jail nya Lionel
135
Kepekaan Azriel
136
Obrolan dua daddy
137
Pagi yang berbeda
138
Alasan marga yang berbeda
139
Ketulusan hati
140
IF YOU COME BACK
141
BONCHAP
142
Bonchap 2
143
Bonchap 3
144
Bonchap 4
145
Misiii numpang lewat bentar
146
Bonchap 5
147
Bonchap
148
Bonchap akhiiir
149
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!