Seranjang

Shea menatap pakaian yang ada di tangannya, wanita itu belum pernah melihatnya sebelumnya. Zayn menyebutnya daster, bagi Shea pakaian itu terlihat aneh. Melihat Shea yang hanya diam saja, Zayn berpikir jika wanita itu tak menyukainya. Jadi, dia mengambil daster yang lain.

"Nenek hanya punya daster saja, tidak ada pakaian yang lain. Maaf, dasternya mungkin terlihat jelek." Ujar Zayn seraya menyerahkan daster yang lain pada wanita itu.

Shea menggeleng, "Enggak kok, bajunya bagus! Unik gitu, aku belum pernah melihatnya. Aku pakai yang ini saja, dimana kamar mandinya?" Putus Shea.

"Kamar mandi, ada di belakang. Ayo," ucap Zayn dan mengajak Shea mengikutinya.

Hingga tibalah keduanya di kamar mandi rumah Zayn. Terlihat, kamar mandi itu tak memiliki pintu. Hanya ada gorden sebagai penutupnya, dan juga lampunya terlihat redup. Shea meneguk kasar lud4hnya, ia menatap Zayn dengan tatapan ragu.

"Ini ... kamar mandi?" Tanya Shea.

"Ya, ini kamar mandi. Kalau hanya ingin ganti baju saja lebih baik di kamar, saya akan menutup gordennya." Jelas Zayn.

Tatapan Shea menangkap ke arah seekor kec0a yang ada di gorden kamar mandi itu. Wanita itu bergidik ngeri, dia takut dengan hewan kecil semacam itu. "Ya-ya, lebih baik di kamar saja." Putus Shea.

Zayn mengangguk, dia kembali mengantar Shea ke kamar dan membantu menarik gordennya. Sementara, Zayn duduk di kursi rotan yang ada di ruang tengah seraya menunggu Shea. Kepalanya yang terasa pusing membuatnya menyandarkan punggungnya sambil memejamkan matanya. Ia akan tidur sebentar, berharap sakit kepalanya segera mereda.

"Zayn, apa seperti ini cara pakainya?" Suara Shea yang bertanya padanya membuat Zayn membuka matanya. Lalu, pria itu pun menoleh dan menatap Shea yang berjalan menghampirinya.

"Begini kan?" Tanya kembali Shea pada Zayn yang terpaku melihatnya memakai daster.

"Cantik." Batin Zayn.

"Zayn!" Sentak Shea dengan kesal.

"CANTIK! CANTIK!" Seru Zayn kelabakan.

Shea terkejut, begitu pun dengan Zayn. Pria itu langsung menutup mulutnya dan menatap wanita di hadapannya dengan pipi bersemu merah. "Ma-maksudnya cantik bajunya, iya. Anda bisa tidur di kamar nenek, atau di kamar saya. Hanya saja, kamar saya tidak ada ranjangnya. Hanya kasur lantai saja, lebih baik anda tidur di kamar nenek." Terang Zayn dengan ekspresi yang gugup.

Shea mengulum senyumnya, suami kecilnya itu tenyata sangat lucu. Lihat, pipi pria itu memerah. Shea ingin meledeknya, tetapi dia juga merasa jaim. "Kamu tidur di kamar nenek saja, biar aku tidur di kamarmu." Putus Shea.

"Jangan! Biar saya tidur di kamar saya saja bu Bos. Nanti badan Bu Bos akan sakit kalau tidur di kamar saya." Tolak Zayn.

Ranjang yang ada di kamar nenek Dian hanya cukup untuk satu orang saja. Shea merasa tak enak, dia sudah menginap dan justru mendapat kamar yang lebih bagus dari kamar Zayn. Tanpa di duga, Shea justru menempelkan kembali punggung tangannya di leher pria itu. Lalu, ia menyentuh kening Zayn dan juga lengannya untuk memastikan suhu tubuh pria itu.

"Ke- kenapa?" Tanya Zayn dengan perasaan yang gugup.

"Apa kepalamu pusing? Badanmu semakin hangat, besok kamu pasti akan demam." Jawab Shea.

"Hanya demam, tak usah di pusingkan. Bu Bos ..,"

"Bisakah kamu berbicara dengan bahasa yang santai? Bu bos, Bu Bos, saya-anda... apa aku ini bosmu huh?!" Sela Shea dengan kesal.

Zayn mengg4ruk tengkuknya yang tak gatal, dia merasa gelisah saat ini. Melihat Zayn yang hanya diam, tanpa aba-aba ia langsung menarik tangan pria itu masuk ke dalam kamar Nenek Dian. Seketika, Zayn membulatkan matanya. Ia berusaha melepas tangannya dari Shea tetapi sulit.

"Tidur!" Titah Shea.

"Saya ... maksudnya, aku tidak akan membiarkanmu tidur di kamarku! Kasurnya sangat tipis, badanmu akan sakit nanti!" Seru Zayn.

"Apa masalahnya kalau kita tidur seranjang berdua!" Greget Shea yang mana membuat mata Zayn hampir saja keluar.

"Ma-maksudnya?!" Gugup Zayn, dia merasa canggung saat ini. Apalagi melihat Shea yang hanya memakai daster. Sungguh, aura wanita itu terlihat berbeda saat memakai daster tersebut.

"Masih harus ku jelaskan lagi? Kita suami istri, bahkan jika sekali pun kamu tanpa pakaian, tidak ada salahnya kan?!" Ujar Shea dengan santai. Tapi tidak dengan Zayn, pria itu semakin di buat canggung.

.

.

.

Jadilah keduanya tidur satu ranjang yang sempit. Hanya guling kecil yang memisahkan sepasang suami istri itu. Keduanya sama-sama tidur terlentang seraya menatap langit-langit kamar. Perlahan, Shea menoleh dan menatap ke arah Zayn yang mulai memejamkan matanya berniat masuk ke dalam mimpinya.

"Aku memiliki dua orang putra, satu berumur tujuh tahun dan satu lagi empat tahun. Mereka anak yang baik, aku harap kamu bisa dekat dengan mereka nantinya." Ujar Shea dengan suara pelan, membuat Zayn pun mengurungkan niatnya untuk memejamkan matanya.

Zayn memiringkan tubuhnya, ia menggunakan lengannya sebagai bantal agar kepalanya lebih naik. Matanya menatap ke arah wajah cantik Shea dengan tatapan lekat. "Sebenarnya, kenapa kamu mengajakku menikah? Kamu seorang CEO, cantik dan kaya raya. Banyak pria yang pastinya mengantri untuk mendapatkan mu. Tapi, kenapa kamu justru menikah denganku? Pria miskin yang sekarang hidup sebatang kara." Tanyanya dengan suara lirih.

Shea menggeleng, "Kamu pernah bertemu dengan salah putraku kan? Namanya Kai, ia orang yang sangat pemilih. Bahkan, setiap pria yang mamaku jodohkan padaku, ia tak menyukainya. Tapi, ketika melihatmu ... dia langsung memintaku menjadikanmu daddynya. Karena mama menuntutku untuk menikah lagi, dan juga ... karena kamu tampan." Jujur Shea.

"Kalau aku jelek, kamu enggak mau?" Tanya kembali Zayn dengan tatapan heran.

"Tentu saja, aku memiliki standar yang tinggi. Bersyukurlah kamu memiliki wajah yang tampan." Jawab Shea dengan mata yang terpejam.

Merasa tak ada lagi suara, Shea kembali membuka matanya. Ia menatap ke arah Zayn yang entah dari kapan tertidur. Wajah polos pria itu ketika tidur, membuat Shea tersenyum tipis. Di matanya, Zayn bukan hanya tampan. Tapi, pria itu memiliki sisi lucunya. Lihat sekarang, tidur seperti ini saja ia terlihat seperti bayi.

Bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, serta bibir yang tipis menambah nilai ketampanan pria itu. Perlahan, Shea mengangkat tangannya. Dia mengelus pipi Zayn yang terasa halus. Pipi pria itu terasa hangat, mungkin saja ia demam karena kelamaan menangis seharian ini. Pasti rasanya sangat sakit ketika kehilangan satu-satunya orang berharga dalam hidupnya.

"Aku sendiri tidak tahu dengan jelas, kenapa aku memilihmu menjadi suamiku tanpa pikir panjang. Aku merasa, kamu pria yang baik." Batin Shea. Tak lama, Shea pun menyusul Zayn masuk ke dalam mimpi.

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Yashinta

Yashinta

jika memang sdh jodoh alhamdulilah

2024-11-27

0

Ta..h

Ta..h

kai pinter ya cari daddy tinggi tampan 🤩🤩.

2024-11-22

0

Yudi Sudiantoro

Yudi Sudiantoro

anaknya jg yg jd filter mana yg dia suka jd bapaknya hahaa

2024-10-25

2

lihat semua
Episodes
1 Hanya pria sederhana
2 Permintaan si kecil
3 Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4 Pernikahan yang menguntungkan
5 Tangisan Zayn
6 Khawatirnya Bu Bos
7 Seranjang
8 Perhatian kecil dari istri
9 Mode cemburu
10 Antara jail dan modus
11 Mommy udah punya cuami balu!
12 Dapet berondong dari mana kamu?!
13 Suami kecil!
14 Penolakan Azriel
15 Aku tertarik sama yang berotot!
16 Semakin berbunga-bunga
17 Biar aku isi hatimu
18 Didikan Zayn
19 Sebatas ayah sambung
20 Perdebatan panas
21 Salah siapa?
22 Tangguhnya Shea
23 Hubungan yang semakin manis
24 First kiss Zayn
25 Aku tidak suka kamu memakainya!
26 Dia yang jail, dia juga yang panik
27 Kolam renang
28 Kekhawatiran Shea
29 Azriel sakit
30 Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31 Pasar
32 Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33 Harapan semu
34 Zayn marah?
35 Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36 Malam penuh damba
37 Sudah tidak ting ting lagi!
38 Cepelti cilol
39 Hadiah terindah
40 Menaruh duniaku padamu
41 Kedatangan keluarga Richard
42 Ketakutan Davita
43 Pertemuan tak terduga
44 Daddy sambung atau daddy kandung?
45 Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46 Pertengkaran Felix dan Yasmin
47 Aku mau punya bayi!
48 Gugatan Felix
49 Menjenguk Felix
50 kecemburuan Zayn
51 Belum jadi bayinya
52 Ketahuan
53 Siapa Zayn?
54 Cemburunya Zayn di pagi hari
55 Siapa orang tua Zayn?
56 Salvatore
57 Zayn sakit
58 Manjanya Zayn
59 Zidan Kairi Salvatore
60 Sikap aneh Zayn
61 Tragedi Testpack
62 Ayah kandung Zayn Albert
63 Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64 Yakin?
65 Aku takut kehilanganmu
66 Perdebatan Vanya dan Davita
67 Apa dia ayahku?
68 Dua garis merah
69 Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70 Hasil tes DNA
71 Anggap saja saya tidak ada
72 Ungkapan cinta
73 Itu USG apa DP motor?
74 Antara saya dan ibumu
75 Perbincangan panas
76 Cuaminya Oma mana?
77 Respon Azriel dan Kai
78 Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79 Tuan Roderick sakit
80 Kediaman Salvatore
81 Uang jajan dari kakek
82 Bergosip ria
83 Bukti yang lama hilang
84 Si bayi besar banyak drama
85 Apesnya Riki
86 Kejutan di luar dugaan
87 Mantu kesayangan
88 Isak tangis Zayn
89 Makam Areha
90 Harapan Jenna
91 Tamparan menyakitkan
92 Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93 Pembelaan Shea
94 Kebencian Davita
95 Kisah tragis Areha
96 Hancur
97 Biarkan aku tenang
98 Tingkah suami berondong Shea
99 Lupa jemput Kai
100 Pindah untuk sementara
101 Tempat baru
102 Kehidupan yang mulai berubah
103 Tak terduga
104 Mendadak operasi
105 Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106 Glanpa uang beljalan
107 Nama untuk triple
108 Tugas menjadi ayah
109 Peran keluarga
110 Persahabatan yang kuat
111 Kepulangan keluarga Salvatore
112 Jamu racikan ala Mama Daisy
113 Kabar baik
114 Om-Om stres!
115 Catu-catu Omaaa
116 Sama-sama lelah
117 Saling mengerti
118 Kepanikan Kai
119 Semoga lancar
120 Harap cemas
121 Keluarga impian
122 Daddy muda
123 Gara-gara si buntelan
124 Persiapan yang penuh drama
125 Hari bahagia
126 Patah hatinya Lita
127 Mana ini olang tuanya!
128 Pulang
129 Harus di jaga
130 Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131 3 Tahun Kemudian
132 Kelakuan Anya
133 Luka itu sudah sembuh
134 Jail nya Lionel
135 Kepekaan Azriel
136 Obrolan dua daddy
137 Pagi yang berbeda
138 Alasan marga yang berbeda
139 Ketulusan hati
140 IF YOU COME BACK
141 BONCHAP
142 Bonchap 2
143 Bonchap 3
144 Bonchap 4
145 Misiii numpang lewat bentar
146 Bonchap 5
147 Bonchap
148 Bonchap akhiiir
149 UNDANGAN!
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Hanya pria sederhana
2
Permintaan si kecil
3
Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4
Pernikahan yang menguntungkan
5
Tangisan Zayn
6
Khawatirnya Bu Bos
7
Seranjang
8
Perhatian kecil dari istri
9
Mode cemburu
10
Antara jail dan modus
11
Mommy udah punya cuami balu!
12
Dapet berondong dari mana kamu?!
13
Suami kecil!
14
Penolakan Azriel
15
Aku tertarik sama yang berotot!
16
Semakin berbunga-bunga
17
Biar aku isi hatimu
18
Didikan Zayn
19
Sebatas ayah sambung
20
Perdebatan panas
21
Salah siapa?
22
Tangguhnya Shea
23
Hubungan yang semakin manis
24
First kiss Zayn
25
Aku tidak suka kamu memakainya!
26
Dia yang jail, dia juga yang panik
27
Kolam renang
28
Kekhawatiran Shea
29
Azriel sakit
30
Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31
Pasar
32
Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33
Harapan semu
34
Zayn marah?
35
Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36
Malam penuh damba
37
Sudah tidak ting ting lagi!
38
Cepelti cilol
39
Hadiah terindah
40
Menaruh duniaku padamu
41
Kedatangan keluarga Richard
42
Ketakutan Davita
43
Pertemuan tak terduga
44
Daddy sambung atau daddy kandung?
45
Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46
Pertengkaran Felix dan Yasmin
47
Aku mau punya bayi!
48
Gugatan Felix
49
Menjenguk Felix
50
kecemburuan Zayn
51
Belum jadi bayinya
52
Ketahuan
53
Siapa Zayn?
54
Cemburunya Zayn di pagi hari
55
Siapa orang tua Zayn?
56
Salvatore
57
Zayn sakit
58
Manjanya Zayn
59
Zidan Kairi Salvatore
60
Sikap aneh Zayn
61
Tragedi Testpack
62
Ayah kandung Zayn Albert
63
Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64
Yakin?
65
Aku takut kehilanganmu
66
Perdebatan Vanya dan Davita
67
Apa dia ayahku?
68
Dua garis merah
69
Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70
Hasil tes DNA
71
Anggap saja saya tidak ada
72
Ungkapan cinta
73
Itu USG apa DP motor?
74
Antara saya dan ibumu
75
Perbincangan panas
76
Cuaminya Oma mana?
77
Respon Azriel dan Kai
78
Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79
Tuan Roderick sakit
80
Kediaman Salvatore
81
Uang jajan dari kakek
82
Bergosip ria
83
Bukti yang lama hilang
84
Si bayi besar banyak drama
85
Apesnya Riki
86
Kejutan di luar dugaan
87
Mantu kesayangan
88
Isak tangis Zayn
89
Makam Areha
90
Harapan Jenna
91
Tamparan menyakitkan
92
Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93
Pembelaan Shea
94
Kebencian Davita
95
Kisah tragis Areha
96
Hancur
97
Biarkan aku tenang
98
Tingkah suami berondong Shea
99
Lupa jemput Kai
100
Pindah untuk sementara
101
Tempat baru
102
Kehidupan yang mulai berubah
103
Tak terduga
104
Mendadak operasi
105
Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106
Glanpa uang beljalan
107
Nama untuk triple
108
Tugas menjadi ayah
109
Peran keluarga
110
Persahabatan yang kuat
111
Kepulangan keluarga Salvatore
112
Jamu racikan ala Mama Daisy
113
Kabar baik
114
Om-Om stres!
115
Catu-catu Omaaa
116
Sama-sama lelah
117
Saling mengerti
118
Kepanikan Kai
119
Semoga lancar
120
Harap cemas
121
Keluarga impian
122
Daddy muda
123
Gara-gara si buntelan
124
Persiapan yang penuh drama
125
Hari bahagia
126
Patah hatinya Lita
127
Mana ini olang tuanya!
128
Pulang
129
Harus di jaga
130
Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131
3 Tahun Kemudian
132
Kelakuan Anya
133
Luka itu sudah sembuh
134
Jail nya Lionel
135
Kepekaan Azriel
136
Obrolan dua daddy
137
Pagi yang berbeda
138
Alasan marga yang berbeda
139
Ketulusan hati
140
IF YOU COME BACK
141
BONCHAP
142
Bonchap 2
143
Bonchap 3
144
Bonchap 4
145
Misiii numpang lewat bentar
146
Bonchap 5
147
Bonchap
148
Bonchap akhiiir
149
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!