Permintaan si kecil

Terlihat, seorang wanita cantik turun dari mobilnya. Kaca mata hitam bertengger cantik di hidung mancungnya, rambutnya hitam bergelombang menambah kecantikan wanita itu. Kulit putih bercahaya miliknya membuat aura kecantikannya bertambah. Dengan langkah anggun, wanita itu melangkah memasuki sebuah rumah besar dengan tatapan lurus ke depan.

"Shea!" Wanita cantik itu menoleh, ia menatap wanita paruh baya yang datang menghampiri dengan tatapan kesal.

"Dari mana kamu? Kerja lagi? Astaga, Shea. Mama sudah atur rencana pertemuan kamu sama si Richard. Kenapa kamu gak datang hah?!" Omel wanita paruh baya itu.

Shea Lexix Wiratama, seorang wanita cantik yang merupakan CEO di perusahaan Wiratama. Selepas ayahnya meninggal, Shea lah yang meneruskan perusahaan milik sang ayah. Shea juga merupakan janda anak dua, ia dan suaminya telah bercerai tiga tahun yang lalu. Kini, sang ibu berusaha menjodohkannya kembali dengan beberapa pria. Sayangnya, Shea merasa tak tertarik.

"Ma, Shea capek habis dari kantor. Bisa bahas nanti enggak?" Ujar Shea dengan sedikit kesal.

Mata wanita paruh baya itu membulat sempurna, "Naaahh ini nih, kenapa Mama suruh kamu menikah lagi. Biar Kamu ada yang bantuin di kantor, Mama pilihkan kamu pria yang sederajat sama keluarga kita. Biar anak-anak kamu juga mendapat peran seorang ayah. Richard itu duda tanpa anak, dia pasti menerima anak-anakmu." Serunya dengan kesal.

Shea menghela nafas berat, ia lelah terus di jodohkan oleh sang mama. Ia menganggap, dirinya tak membutuhkan seorang pria. Pernikahan yang kandas, membuat ia tak memiliki keinginan untuk menikah kembali. Namun, sang mama terus mendorongnya untuk kembali menikah. Dengan alasan, agar kedua anaknya mendapat sosok seorang ayah.

"Sudah yah Ma, aku capek. Mending, Mama aja deh yang nikah sama dia. Mama kan juga janda," ujar Shea dengan santai dan berlalu pergi meninggalkan sang mama yang melongo dengan tingkahnya.

"Anak minim akhlak! Masa Mama nya di suruh nikah lagi!" Desis Daisy dengan kesal.

Shea berniat masuk ke dalam kamarnya, tubuhnya terasa lelah setelah seharian bekerja. Namun, langkahnya terhenti tepat di depan pintu bercat biru langit. Ia tak sengaja mendengar sebuah suara nyaring dari dalam sana. Perlahan, Shea mendekatkan telinganya pada pintu tersebut.

"Halgaiii akuuu, jaga pelacaankuuu, aku bukan diaaa, dia bukan dilikuuu huooo .... Dia cuka kamuuu, aku cuka maltabaakk. Halgai akuuu huooo!!"

Shea melipat bibirnya, ingin rasanya dia tertawa. Perlahan, ia pun memutuskan untuk membuka pintu kamar itu. Herannya, lampu kamar itu justru mati. Tak ada suara apapun dan terlihat sunyi. Shea merasa aneh, sebab tadi ia mendengar suara bocah menggemaskan sedang bernyanyi riang. Ia pun memutuskan untuk menyalakan lampu kamar itu, dan terlihat lah sebuah gundukan selimut di atas ranjang.

"Wah, sedang mengajak Mommy bermain rupanya yah." Gumam Shea dengan seringai di bibirnya.

Ia pun mematikan lampu kembali dan masuk ke dalam kamar. Tak lupa, ia kembali menutup pintu. Selang beberapa saat, terlihat sebuah sorot cahaya dari atas ranjang. Melihat itu, Shea langsung menyalakan kembali lampu kamar tersebut. Terlihat lah, sosok bocah menggemaskan menatapnya dengan mata membulat sempurna.

"MOMMY!" Pekiknya dengan terkejut.

"Wah, Kai mengajak mommy bermain hm? Jam berapa ini? Kenapa masih bermain ipad?" Seru Shea seraya mendekati ranjang.

Kai Zaviyar Rowan, sosok bocah menggemaskan berusia empat tahun. Bocah tampan yang memiliki tingkah yang sangat menggemaskan. Dimana, ia selalu melanggar peraturan yang sang mommy buat. Seperti saat ini, anak itu masih memainkan ipad miliknya di jam tidurnya.

"Nda ada yang ajak, Mommy cana tidul." Usir Kai yang mana membuat Shea membulatkan mulutnya

"Kai, sekarang jam berapa? Ayo, letakkan ipad mu dan tidurlah. Besok kamu harus ke sekolah kan? Gurumu telpon Mommy jika tadi pagi kamu membolos lagi! Sampai kapan kamu tidak mau mendengar omongan Mommy?" Omel Dhea dengan kesal.

Kai mengerucutkan bibirnya sebal, dia melirik ke arah sang mommy yang berdiri di sisi ranjangnya. "Mommy juga nda pelnah dengal Kai. Pulang nda pelnah bawa daddy balu, bolo-bolo daddy balu. Maltabak aja nda pelnah." Gerutu Kai.

Shea melongo tak percaya, bisa-bisanya putranya mengatakan itu. Daddy baru katanya? Shea menepuk keningnya dengan sedikit keras. Sudah pasti mama nya lah yang meracuni pikiran bocah menggemaskan itu. Tadinya Kai tak pernah menuntut daddy baru, tapi belakangan ini bocah menggemaskan itu menuntutnya. Dengan alasan, teman sekolahnya semuanya di jemput oleh daddynya tapi dia tidak.

"Kai, stop berbicara tentang daddy baru." Tegur Shea.

"Kata Oma Mommy janda, jadi bica cali daddy balu buat Kai. Kai mau di jemput daddy, nda mau di jemput Pak cupil!" Sentak Kai dengan kesal.

"Astaga, tidur atau ...,"

"MOMMY NDA PELNAH CAYANG KAI! MOMMY CAYANGNA ABANG DOANG! KAI MAU DADDY BALU BIAL ADA YANG CAYANG KAI!" Teriak Kai yang mana membuat Shea terkesiap.

Nafas Kai mendengar memburu, matanya terlihat berkaca-kaca. Ia menatap sang mommy dengan wajah memerah menahan emosi. Shea tak pernah mendengar perkataan tadi dari putra kecilnya sebelumnya. Baru kali ini, dia mendengarnya. Bahkan, Kai berani berteriak padanya.

"Tidurlah, besok kamu harus sekolah." Pinta Shea dan beranjak keluar dari kamar putranya. Hati wanita itu terasa sakit, ia tak pernah mengira jika Kai akan mengatakan itu padanya. Shea menutup pintu kamar Kai dengan pelan, lalu ia menyandarkan kepalanya pada pintu itu dan menahan tangisnya.

"Mommy."

Shea menarik kepalanya, ia melihat seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun memandangnya dengan tatapan tanpa ekspresi. Kedua sudut bibir Shea terangkat, dia mengusap wajahnya dan segera menghampiri anak laki-laki itu.

"Azriel, belum tidur sayang?" Tanya Shea menghampiri anak laki-laki bernama lengkap Azriel Ezario Rowan. Anak pertama dari Shea yang memiliki sifat pendiam.

"Apa adek marah?" Tanya anak itu dengan tatapan khawatir.

"Enggak, biasa adikmu kalau di larang selalu menangis. Ayo, kita ke kamarmu." Ujar Shea seraya merangkul putranya berniat mengajaknya pergi.

"Mommy, aku bisa sendiri. Lebih baik Mommy menemani adek tidur. Selamat malam Mommy,"

Shea terdiam dengan tatapan sendu, ia memandang putranya yang pergi menjauh darinya. Helaan nafas berat terdengar, Shea tertunduk dalam. Dia merasa, belum bisa menjadi ibu yang baik untuk kedua anaknya. Ia belum bisa adil terhadap keduanya. Perceraiannya dengan mantan suami, tentu berdampak besar bagi kedua anaknya.

"Apa ... aku ibu yang buruk?" Batin Shea menahan sesak di d4d4nya. Ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya.

.

.

.

Karena lelah seharian bekerja, Zayn tertidur seraya duduk di kursi yang berada di sebelah brankar. Pria itu tak menyadari, jika neneknya sudah bangun dan melihatnya. Tangan keriput wanita baya itu terangkat, berusaha mengusap kepala Zayn yang bersandar di tepi brankar. Sebelum nenek Dian menyentuhnya, Zayn sudah bangun lebih dulu.

"Nenek, Nenek sudah bangun?" Seru Zayn dengan semangat, terlihat matanya masih merah karena tertidur tadi.

"Kamu capek yah? Tidur lagi, Nenek tidak akan mengganggumu." Lirih wanita baya itu dengan lemas.

Zayn menggeleng, dia meraih tangan keriput sang nenek dan menggenggamnya dengan lembut. Lalu, ia menempatkan tangan itu di pipinya dan menatap nenek Dian dengan mata berkaca-kaca. "Maaf yah Nek, Zayn belum bisa maksimalkan pengobatan Nenek. Tapi, Zayn akan berusaha untuk mendapatkan uang. Agar nenek bisa sembuh," ujarnya dengan lirih.

"Jangan Nak, percuma. Nenek sudah tua, gak lama lagi Nenek juga akan menyusul kakekmu." Zayn tak lagi bisa menahan air matanya, perkataan neneknya sungguh menyayat hatinya.

"Jangan bicara gitu Nek, Zayn sama siapa kalau enggak sama Nenek. Zayn hanya punya Nenek, kalau Nenek gak ada Zayn sama siapa? Hiks ... Nenek harus tetap bertahan, Zayn gak mau sendirian." Lirih Zayn dengan air matanya yang terus luruh.

Tangan keriput nenek Dian mengusap lembut wajah cucunya, ia memandang pria tampan itu dengan mata berkaca-kaca. "Kamu kan bisa cari istri, sudah cukup umur kok untuk menikah." ucap Nenek Dian mencairkan suasana.

"Neneeekk!! Ih, Zayn masih kecil. Mau di kasih makan apa istri Zayn nanti, batu?" Kesal Zayn.

Nenek Dian tersenyum, dia mengusap lembut wajah cucunya. Sejak bayi, dialah yang merawat Zayn hingga tumbuh menjadi pria tampan seperti sekarang. Hanya dirinya yang Zayn punya, jika dia menyerah dia tidak tahu Zayn akan bersama siapa. Tapi, ia juga lelah menghadapi penyakitnya saat ini.

"Nenek harap, akan ada wanita yang mencintaimu dengan tulus." Lirih Nenek Dian saat melihat senyuman cucunya itu.

Setelah makan dan di beri obat, Nenek Dian kembali tertidur. Zayn pun menyalakan ponselnya yang sejak tadi ia matikan. Terlihat pesan masuk dari Riki yang menanyakan tentang kabar sang nenek. Mungkin, sahabatnya itu tahu dari Lita. Ia pun membalas pesan dari Riki. Namun, tiba-tiba Zayn terdiam.

"Ada lowongan pekerjaan di perusahaan Wiratama, apa aku coba aja yah." Gumam Zayn. Tatapan Zayn beralih menatap ke arah neneknya yang tertidur lelap. Lalu dia menghela nafas berat, kepalanya terasa sangat sakit saat ini.

"Mending aku coba aja deh." Putus Zayn.

____

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

ada sedih ada lucu nya 🤩🤩.

2024-11-22

1

Ade Bunda86

Ade Bunda86

pengen nangis tp pengen ketawa juga

2025-01-01

0

Alfian Jr

Alfian Jr

aduh gantengnya🤣🤣

2025-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Hanya pria sederhana
2 Permintaan si kecil
3 Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4 Pernikahan yang menguntungkan
5 Tangisan Zayn
6 Khawatirnya Bu Bos
7 Seranjang
8 Perhatian kecil dari istri
9 Mode cemburu
10 Antara jail dan modus
11 Mommy udah punya cuami balu!
12 Dapet berondong dari mana kamu?!
13 Suami kecil!
14 Penolakan Azriel
15 Aku tertarik sama yang berotot!
16 Semakin berbunga-bunga
17 Biar aku isi hatimu
18 Didikan Zayn
19 Sebatas ayah sambung
20 Perdebatan panas
21 Salah siapa?
22 Tangguhnya Shea
23 Hubungan yang semakin manis
24 First kiss Zayn
25 Aku tidak suka kamu memakainya!
26 Dia yang jail, dia juga yang panik
27 Kolam renang
28 Kekhawatiran Shea
29 Azriel sakit
30 Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31 Pasar
32 Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33 Harapan semu
34 Zayn marah?
35 Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36 Malam penuh damba
37 Sudah tidak ting ting lagi!
38 Cepelti cilol
39 Hadiah terindah
40 Menaruh duniaku padamu
41 Kedatangan keluarga Richard
42 Ketakutan Davita
43 Pertemuan tak terduga
44 Daddy sambung atau daddy kandung?
45 Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46 Pertengkaran Felix dan Yasmin
47 Aku mau punya bayi!
48 Gugatan Felix
49 Menjenguk Felix
50 kecemburuan Zayn
51 Belum jadi bayinya
52 Ketahuan
53 Siapa Zayn?
54 Cemburunya Zayn di pagi hari
55 Siapa orang tua Zayn?
56 Salvatore
57 Zayn sakit
58 Manjanya Zayn
59 Zidan Kairi Salvatore
60 Sikap aneh Zayn
61 Tragedi Testpack
62 Ayah kandung Zayn Albert
63 Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64 Yakin?
65 Aku takut kehilanganmu
66 Perdebatan Vanya dan Davita
67 Apa dia ayahku?
68 Dua garis merah
69 Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70 Hasil tes DNA
71 Anggap saja saya tidak ada
72 Ungkapan cinta
73 Itu USG apa DP motor?
74 Antara saya dan ibumu
75 Perbincangan panas
76 Cuaminya Oma mana?
77 Respon Azriel dan Kai
78 Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79 Tuan Roderick sakit
80 Kediaman Salvatore
81 Uang jajan dari kakek
82 Bergosip ria
83 Bukti yang lama hilang
84 Si bayi besar banyak drama
85 Apesnya Riki
86 Kejutan di luar dugaan
87 Mantu kesayangan
88 Isak tangis Zayn
89 Makam Areha
90 Harapan Jenna
91 Tamparan menyakitkan
92 Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93 Pembelaan Shea
94 Kebencian Davita
95 Kisah tragis Areha
96 Hancur
97 Biarkan aku tenang
98 Tingkah suami berondong Shea
99 Lupa jemput Kai
100 Pindah untuk sementara
101 Tempat baru
102 Kehidupan yang mulai berubah
103 Tak terduga
104 Mendadak operasi
105 Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106 Glanpa uang beljalan
107 Nama untuk triple
108 Tugas menjadi ayah
109 Peran keluarga
110 Persahabatan yang kuat
111 Kepulangan keluarga Salvatore
112 Jamu racikan ala Mama Daisy
113 Kabar baik
114 Om-Om stres!
115 Catu-catu Omaaa
116 Sama-sama lelah
117 Saling mengerti
118 Kepanikan Kai
119 Semoga lancar
120 Harap cemas
121 Keluarga impian
122 Daddy muda
123 Gara-gara si buntelan
124 Persiapan yang penuh drama
125 Hari bahagia
126 Patah hatinya Lita
127 Mana ini olang tuanya!
128 Pulang
129 Harus di jaga
130 Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131 3 Tahun Kemudian
132 Kelakuan Anya
133 Luka itu sudah sembuh
134 Jail nya Lionel
135 Kepekaan Azriel
136 Obrolan dua daddy
137 Pagi yang berbeda
138 Alasan marga yang berbeda
139 Ketulusan hati
140 IF YOU COME BACK
141 BONCHAP
142 Bonchap 2
143 Bonchap 3
144 Bonchap 4
145 Misiii numpang lewat bentar
146 Bonchap 5
147 Bonchap
148 Bonchap akhiiir
149 UNDANGAN!
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Hanya pria sederhana
2
Permintaan si kecil
3
Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4
Pernikahan yang menguntungkan
5
Tangisan Zayn
6
Khawatirnya Bu Bos
7
Seranjang
8
Perhatian kecil dari istri
9
Mode cemburu
10
Antara jail dan modus
11
Mommy udah punya cuami balu!
12
Dapet berondong dari mana kamu?!
13
Suami kecil!
14
Penolakan Azriel
15
Aku tertarik sama yang berotot!
16
Semakin berbunga-bunga
17
Biar aku isi hatimu
18
Didikan Zayn
19
Sebatas ayah sambung
20
Perdebatan panas
21
Salah siapa?
22
Tangguhnya Shea
23
Hubungan yang semakin manis
24
First kiss Zayn
25
Aku tidak suka kamu memakainya!
26
Dia yang jail, dia juga yang panik
27
Kolam renang
28
Kekhawatiran Shea
29
Azriel sakit
30
Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31
Pasar
32
Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33
Harapan semu
34
Zayn marah?
35
Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36
Malam penuh damba
37
Sudah tidak ting ting lagi!
38
Cepelti cilol
39
Hadiah terindah
40
Menaruh duniaku padamu
41
Kedatangan keluarga Richard
42
Ketakutan Davita
43
Pertemuan tak terduga
44
Daddy sambung atau daddy kandung?
45
Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46
Pertengkaran Felix dan Yasmin
47
Aku mau punya bayi!
48
Gugatan Felix
49
Menjenguk Felix
50
kecemburuan Zayn
51
Belum jadi bayinya
52
Ketahuan
53
Siapa Zayn?
54
Cemburunya Zayn di pagi hari
55
Siapa orang tua Zayn?
56
Salvatore
57
Zayn sakit
58
Manjanya Zayn
59
Zidan Kairi Salvatore
60
Sikap aneh Zayn
61
Tragedi Testpack
62
Ayah kandung Zayn Albert
63
Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64
Yakin?
65
Aku takut kehilanganmu
66
Perdebatan Vanya dan Davita
67
Apa dia ayahku?
68
Dua garis merah
69
Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70
Hasil tes DNA
71
Anggap saja saya tidak ada
72
Ungkapan cinta
73
Itu USG apa DP motor?
74
Antara saya dan ibumu
75
Perbincangan panas
76
Cuaminya Oma mana?
77
Respon Azriel dan Kai
78
Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79
Tuan Roderick sakit
80
Kediaman Salvatore
81
Uang jajan dari kakek
82
Bergosip ria
83
Bukti yang lama hilang
84
Si bayi besar banyak drama
85
Apesnya Riki
86
Kejutan di luar dugaan
87
Mantu kesayangan
88
Isak tangis Zayn
89
Makam Areha
90
Harapan Jenna
91
Tamparan menyakitkan
92
Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93
Pembelaan Shea
94
Kebencian Davita
95
Kisah tragis Areha
96
Hancur
97
Biarkan aku tenang
98
Tingkah suami berondong Shea
99
Lupa jemput Kai
100
Pindah untuk sementara
101
Tempat baru
102
Kehidupan yang mulai berubah
103
Tak terduga
104
Mendadak operasi
105
Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106
Glanpa uang beljalan
107
Nama untuk triple
108
Tugas menjadi ayah
109
Peran keluarga
110
Persahabatan yang kuat
111
Kepulangan keluarga Salvatore
112
Jamu racikan ala Mama Daisy
113
Kabar baik
114
Om-Om stres!
115
Catu-catu Omaaa
116
Sama-sama lelah
117
Saling mengerti
118
Kepanikan Kai
119
Semoga lancar
120
Harap cemas
121
Keluarga impian
122
Daddy muda
123
Gara-gara si buntelan
124
Persiapan yang penuh drama
125
Hari bahagia
126
Patah hatinya Lita
127
Mana ini olang tuanya!
128
Pulang
129
Harus di jaga
130
Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131
3 Tahun Kemudian
132
Kelakuan Anya
133
Luka itu sudah sembuh
134
Jail nya Lionel
135
Kepekaan Azriel
136
Obrolan dua daddy
137
Pagi yang berbeda
138
Alasan marga yang berbeda
139
Ketulusan hati
140
IF YOU COME BACK
141
BONCHAP
142
Bonchap 2
143
Bonchap 3
144
Bonchap 4
145
Misiii numpang lewat bentar
146
Bonchap 5
147
Bonchap
148
Bonchap akhiiir
149
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!