Didikan Zayn

Zayn merasa bosan di rumah siang ini, apalagi Shea masih berada di kantornya. Sementara Kai, anak itu sedang tidur siang karena sudah masuk jam tidurnya. Mungkin, Zayn akan menerima tawaran Shea untuk kembali berkuliah saja. Sebab, dirinya merasa sangat bosan di rumah tak melakukan apapun. Jika ia berkuliah, dia juga bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik kan?

"Ngapain yah, bosen." Gumamnya.

Zayn pun beranjak keluar dari kamarnya, dia berjalan menuju dapur. Tiba-tiba, pria itu merasa haus. Setidaknya, di dapur ia bisa menemukan air dingin yang dapat melegakkan tenggorokannya. Namun, setibanya di sana. Zayn justru terkejut mendapati Azriel yang tengah berdiri di depan meja dapur seraya menundukkan kepalanya.

"Eh, Azriel? Enggak tidur siang?" Tanya Zayn basa basi.

Azriel hanya diam, anak itu mer3mas kuat kedua sisi celana nya. Wajahnya tampak terlihat takut. Melihat sikap Azriel saat ini, tentunya Zayn merasa heran. Padahal, dirinya hanya bertanya dengan suara yang lembut. Namun, mengapa Azriel terlihat takut sekali?

"Hei, ada apa hm?" Zayn mencoba menyentuh bahu Azriel, tetapi anak itu justru menjauh dengan perasaan yang takut.

Zayn menghela nafas pelan, dia mengingat perkataan Shea beberapa hari lalu. Jika memang Azriel takut padanya, Zayn tak akan memaksa anak itu. Ia memilih untuk mengambil gelas di lemari. Namun, tatapannya justru jatuh pada tempat sampah dimana terdapat pecahan piring.

Zayn berbalik, ia segera memegang bahu Azriel dan mengarahkan tatapan anak itu padanya. Ia sedikit merendahkan tubuhnya agar dapat melihat wajah Azriel dengan lekat. Jangan di tanyakan lagi bagaimana respon Azriel saat ini, anak itu tentunya merasa takut saat Zayn menatapnya seperti sekarang.

"Katakan yang jujur, apa yang telah terjadi?" Azriel menundukkan kepalanya, ia memainkan jari-jemarinya dengan perasaan gelisah.

Zayn sedikit gemas, ia menangkup wajah Azriel agar anak itu fokus menatapnya. "Om tahu, Om hanyalah ayah sambungmu. Tapi sekarang, anggaplah kita teman. Om tidak akan menyakitimu, begitu pun denganmu. Kalau kamu jujur, Om akan membantumu." Ujarnya.

"A-Azriel habis memecahkan piring, tolong jangan marah. Azriel sudah membersihkannya, jangan pukul Azriel hiks ...." Seru Azriel dengan air mata yang luruh di pipinya.

Zayn menegakkan tubuhnya, pria itu menghela nafas berat. Hanya karena persoalan piring pecah, kenapa Azriel setakut itu? Apakah trauma yang di alaminya sangat dalam? Apakah Shea juga mengerti tentang trauma anaknya saat ini? Ketakutan Azriel pada suatu hal yang sepele, sangat berlebihan dan ini tidak bisa di biarkan.

Zayn berjalan cepat menuju lemari, ia mengambil lima piring dari sana dan membawanya mendekat ke arah Azriel. "Ayo ikut Om!" Azriel ketakutan saat Zayn menarik tangannya. Anak itu hanya diam menurut, walaupun air matanya tak henti turun.

Azriel merasa takut, saat Zayn membawanya ke belakang rumah. Sampai, langkah Zayn terhenti setibanya ia berada di sudut rumah dekat dengan pintu gudang. Di sana, Zayn melepaskan tangan Azriel, dia lalu meletakkan kelima piring ya ia bawa di lantai.

"Mommy hiks ... mommy ...." Azriel menangis lirih, tubuhnya gemetar hebat saat ini.

Zayn seakan menulikan pendengarannya, ia menghiraukan tangisan Azriel. Pria itu lalu mengambil satu piring dan memberikannya pada anak laki-laki tersebut. "Lempar!" Titahnya dengan tatapan serius.

Azriel menghentikan tangisnya, anak itu langsung mengunci mulutnya rapat. D4danya terlihat kembang kempis, dia mengira jika Zayn marah karena dia menangis. Karena tak mendapat respon dari Azriel, Zayn langsung melempar piring itu ke dinding.

PYAR!!

Tentunya, Azriel sangat syok. Raut wajahnya terlihat pucat, matanya menatap ke arah pecahan piring yang berserakan di lantai. Posisi mereka memang jauh dari dinding, apalagi Zayn melemparnya dengan penuh kehati-hatian agar Azriel tak terkena pecahan piring itu.

"Kau mau mencoba melemparnya?" TAnya Zayn seraya tersenyum lembut pada anak itu.

Azriel menggeleng kaku, dia masih syok dengan apa yang terjadi di depannya. Tak sampai di sana, Zayn kembali melempar piring itu ke tembok. Azriel benar-benar mengamati nya, tatapannya langsung beralih menatap wajah Zayn yang terlihat sangat ceria.

Zayn mengambil satu piring kembali, lalu ia menyerahkannya pada Azriel. "Ayo, lakukan. Ini sangat menyenangkan." Pintanya.

Dengan ragu, Azriel mengambil piring itu. Lalu, ia melemparnya ke dinding. Tanpa di duga, bibir Azriel melengkungkan sebuah senyuman tipis. Tampaknya, ia mulai mengerti maksud Zayn. Melihat ekspresi anak itu saat ini, membuat Zayn juga turut tersenyum. Ia kembali mengambilkan piring untuk Azriel, dan anak itu kembali melemparnya.

Setelah piring yang ke lima pecah, Azriel menghela nafas panjang. Anak itu beralih kembali menatap Zayn yang menatapnya dengan senyuman lembut. Kemudian, dia memejamkan matanya sejenak saat daddy sambungnya itu mengusap kepalanya.

"Ayo, kita bersihkan." Ajak Zayn.

Azriel mengangguk, ia turut membantu Zayn membersihkan bekas pecahan tadi. Tentunya, Zayn tak membiarkan Azriel mengambil pecahan beling itu. Ia hanya meminta Azriel mengambilkan plastik dan juga sapu. Keduanya terlihat jauh lebih dekat dari sebelumnya.

"Maaf tuan, ini ada paket dari kurir." Seorang bodyguard datang dengan membawa sebuah kardus berukuran sedang di tangannya.

"Oh iya, terima kasih."

Zayn mengajak Azriel kembali ke dapur, lalu pria itu membuka kardus yang ia bawa tepat di hadapan anak tampan itu. Dengan tatapan bingung, Azriel mengamati apa yang sedang Zayn lakukan.

"Om sudah memesankan piring yang sama persis seperti yang kita pecahkan tadi." Terang Zayn.

Pria tampan itu membawa ke enam piring yang ia beli dan memasukkannya ke dalam lemari. Lalu, ia berbalik mendekati Azriel. Tanpa izin darinya, Zayn langsung menggendong anak menggemaskan itu dan membawanya mendekat ke arah lemari piring tersebut.

"Sekarang, coba hitung. Apa ada piring yang berkurang?" Tanya Zayn.

Azriel mencoba menghitung piring itu, awalnya ia memecahkan satu di tambah dengan lima piring yang keduanya pecahkan. Setelah menemukan jawabannya, Azriel beralih menatap Zayn yang tersenyum padanya. Seolah, pria itu tahu pasti jawaban anak laki-laki itu.

"Dengar ...." Zayn mendudukkan Azriel di meja dapur dan menatap anak itu dengan tatapan lekat.

"Jangan pernah takut! Kamu seorang pria, besar nanti kau akan menjadi seorang pemimpin. Laki-laki sejati tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab. Apa yang kamu lakukan tadi sudah benar, membereskan kesalahan yang kamu buat. Tak ada salahnya kamu mengakui kesalahanmu, mommy pasti tahu jika kamu tidak sengaja." Azriel hanya mendengarkan Perkataan Zayn dengan seksama.

"Piring pecahnya bisa di bereskan gak? Bisa di ganti yang baru? Sekarang, apa ada piring yang pecah? Kenapa harus takut hm?" Lanjut Zayn.

"Maaf, aku salah." Lirih Azriel seraya menundukkan kepalanya.

Zayn tersenyum, ia menepuk pelan kepala anak itu. "Kalau kamu tak sengaja berbuat salah, kamu harus ...,"

"Berani mengatakan maaf dan membereskannya. Tidak perlu takut, karena Om yang akan mengganti kerugiannya."

"Eh?! Perasaan gak gitu deh." Batin Zayn merasa aneh dengan jawaban anak itu.

___

Terpopuler

Comments

Gina Savitri

Gina Savitri

Hahaha..zayn udah bnr ngajarin nya, tapi anak kecil mana tau cara gantinya
Ya wajar klo dia bilang orang dewasa yang harus menggantinya 😂

2024-12-29

0

linanti yani

linanti yani

wakakakak 🤣🤣 anak pinter

2024-12-17

0

Grey

Grey

ga gitu ganteng konsepnya 😭 tapi ya ga salah juga sih🤧

2024-11-19

3

lihat semua
Episodes
1 Hanya pria sederhana
2 Permintaan si kecil
3 Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4 Pernikahan yang menguntungkan
5 Tangisan Zayn
6 Khawatirnya Bu Bos
7 Seranjang
8 Perhatian kecil dari istri
9 Mode cemburu
10 Antara jail dan modus
11 Mommy udah punya cuami balu!
12 Dapet berondong dari mana kamu?!
13 Suami kecil!
14 Penolakan Azriel
15 Aku tertarik sama yang berotot!
16 Semakin berbunga-bunga
17 Biar aku isi hatimu
18 Didikan Zayn
19 Sebatas ayah sambung
20 Perdebatan panas
21 Salah siapa?
22 Tangguhnya Shea
23 Hubungan yang semakin manis
24 First kiss Zayn
25 Aku tidak suka kamu memakainya!
26 Dia yang jail, dia juga yang panik
27 Kolam renang
28 Kekhawatiran Shea
29 Azriel sakit
30 Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31 Pasar
32 Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33 Harapan semu
34 Zayn marah?
35 Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36 Malam penuh damba
37 Sudah tidak ting ting lagi!
38 Cepelti cilol
39 Hadiah terindah
40 Menaruh duniaku padamu
41 Kedatangan keluarga Richard
42 Ketakutan Davita
43 Pertemuan tak terduga
44 Daddy sambung atau daddy kandung?
45 Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46 Pertengkaran Felix dan Yasmin
47 Aku mau punya bayi!
48 Gugatan Felix
49 Menjenguk Felix
50 kecemburuan Zayn
51 Belum jadi bayinya
52 Ketahuan
53 Siapa Zayn?
54 Cemburunya Zayn di pagi hari
55 Siapa orang tua Zayn?
56 Salvatore
57 Zayn sakit
58 Manjanya Zayn
59 Zidan Kairi Salvatore
60 Sikap aneh Zayn
61 Tragedi Testpack
62 Ayah kandung Zayn Albert
63 Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64 Yakin?
65 Aku takut kehilanganmu
66 Perdebatan Vanya dan Davita
67 Apa dia ayahku?
68 Dua garis merah
69 Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70 Hasil tes DNA
71 Anggap saja saya tidak ada
72 Ungkapan cinta
73 Itu USG apa DP motor?
74 Antara saya dan ibumu
75 Perbincangan panas
76 Cuaminya Oma mana?
77 Respon Azriel dan Kai
78 Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79 Tuan Roderick sakit
80 Kediaman Salvatore
81 Uang jajan dari kakek
82 Bergosip ria
83 Bukti yang lama hilang
84 Si bayi besar banyak drama
85 Apesnya Riki
86 Kejutan di luar dugaan
87 Mantu kesayangan
88 Isak tangis Zayn
89 Makam Areha
90 Harapan Jenna
91 Tamparan menyakitkan
92 Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93 Pembelaan Shea
94 Kebencian Davita
95 Kisah tragis Areha
96 Hancur
97 Biarkan aku tenang
98 Tingkah suami berondong Shea
99 Lupa jemput Kai
100 Pindah untuk sementara
101 Tempat baru
102 Kehidupan yang mulai berubah
103 Tak terduga
104 Mendadak operasi
105 Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106 Glanpa uang beljalan
107 Nama untuk triple
108 Tugas menjadi ayah
109 Peran keluarga
110 Persahabatan yang kuat
111 Kepulangan keluarga Salvatore
112 Jamu racikan ala Mama Daisy
113 Kabar baik
114 Om-Om stres!
115 Catu-catu Omaaa
116 Sama-sama lelah
117 Saling mengerti
118 Kepanikan Kai
119 Semoga lancar
120 Harap cemas
121 Keluarga impian
122 Daddy muda
123 Gara-gara si buntelan
124 Persiapan yang penuh drama
125 Hari bahagia
126 Patah hatinya Lita
127 Mana ini olang tuanya!
128 Pulang
129 Harus di jaga
130 Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131 3 Tahun Kemudian
132 Kelakuan Anya
133 Luka itu sudah sembuh
134 Jail nya Lionel
135 Kepekaan Azriel
136 Obrolan dua daddy
137 Pagi yang berbeda
138 Alasan marga yang berbeda
139 Ketulusan hati
140 IF YOU COME BACK
141 BONCHAP
142 Bonchap 2
143 Bonchap 3
144 Bonchap 4
145 Misiii numpang lewat bentar
146 Bonchap 5
147 Bonchap
148 Bonchap akhiiir
149 UNDANGAN!
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Hanya pria sederhana
2
Permintaan si kecil
3
Saya lamar kerja, bukan lamar jadi suami!
4
Pernikahan yang menguntungkan
5
Tangisan Zayn
6
Khawatirnya Bu Bos
7
Seranjang
8
Perhatian kecil dari istri
9
Mode cemburu
10
Antara jail dan modus
11
Mommy udah punya cuami balu!
12
Dapet berondong dari mana kamu?!
13
Suami kecil!
14
Penolakan Azriel
15
Aku tertarik sama yang berotot!
16
Semakin berbunga-bunga
17
Biar aku isi hatimu
18
Didikan Zayn
19
Sebatas ayah sambung
20
Perdebatan panas
21
Salah siapa?
22
Tangguhnya Shea
23
Hubungan yang semakin manis
24
First kiss Zayn
25
Aku tidak suka kamu memakainya!
26
Dia yang jail, dia juga yang panik
27
Kolam renang
28
Kekhawatiran Shea
29
Azriel sakit
30
Mengisi penuh hatiku dengan namamu
31
Pasar
32
Bolehkah aku memanggil mu daddy?
33
Harapan semu
34
Zayn marah?
35
Aku pikir, kita hanya rekan kerja saja
36
Malam penuh damba
37
Sudah tidak ting ting lagi!
38
Cepelti cilol
39
Hadiah terindah
40
Menaruh duniaku padamu
41
Kedatangan keluarga Richard
42
Ketakutan Davita
43
Pertemuan tak terduga
44
Daddy sambung atau daddy kandung?
45
Posisimu sebagai ayah sudah Zayn rebut
46
Pertengkaran Felix dan Yasmin
47
Aku mau punya bayi!
48
Gugatan Felix
49
Menjenguk Felix
50
kecemburuan Zayn
51
Belum jadi bayinya
52
Ketahuan
53
Siapa Zayn?
54
Cemburunya Zayn di pagi hari
55
Siapa orang tua Zayn?
56
Salvatore
57
Zayn sakit
58
Manjanya Zayn
59
Zidan Kairi Salvatore
60
Sikap aneh Zayn
61
Tragedi Testpack
62
Ayah kandung Zayn Albert
63
Karena anda adalah ayah kandung suami saya!
64
Yakin?
65
Aku takut kehilanganmu
66
Perdebatan Vanya dan Davita
67
Apa dia ayahku?
68
Dua garis merah
69
Anaknya udah jadi, bapaknya udah cinta belum?
70
Hasil tes DNA
71
Anggap saja saya tidak ada
72
Ungkapan cinta
73
Itu USG apa DP motor?
74
Antara saya dan ibumu
75
Perbincangan panas
76
Cuaminya Oma mana?
77
Respon Azriel dan Kai
78
Kerjaan tak terduga tiga pria kesayangan Shea
79
Tuan Roderick sakit
80
Kediaman Salvatore
81
Uang jajan dari kakek
82
Bergosip ria
83
Bukti yang lama hilang
84
Si bayi besar banyak drama
85
Apesnya Riki
86
Kejutan di luar dugaan
87
Mantu kesayangan
88
Isak tangis Zayn
89
Makam Areha
90
Harapan Jenna
91
Tamparan menyakitkan
92
Selisih tanggal yang mengungkapkan semua
93
Pembelaan Shea
94
Kebencian Davita
95
Kisah tragis Areha
96
Hancur
97
Biarkan aku tenang
98
Tingkah suami berondong Shea
99
Lupa jemput Kai
100
Pindah untuk sementara
101
Tempat baru
102
Kehidupan yang mulai berubah
103
Tak terduga
104
Mendadak operasi
105
Hadirnya tiga bayi yang menggemaskan
106
Glanpa uang beljalan
107
Nama untuk triple
108
Tugas menjadi ayah
109
Peran keluarga
110
Persahabatan yang kuat
111
Kepulangan keluarga Salvatore
112
Jamu racikan ala Mama Daisy
113
Kabar baik
114
Om-Om stres!
115
Catu-catu Omaaa
116
Sama-sama lelah
117
Saling mengerti
118
Kepanikan Kai
119
Semoga lancar
120
Harap cemas
121
Keluarga impian
122
Daddy muda
123
Gara-gara si buntelan
124
Persiapan yang penuh drama
125
Hari bahagia
126
Patah hatinya Lita
127
Mana ini olang tuanya!
128
Pulang
129
Harus di jaga
130
Tak menyia-nyiakan kesempatan ala Zayn
131
3 Tahun Kemudian
132
Kelakuan Anya
133
Luka itu sudah sembuh
134
Jail nya Lionel
135
Kepekaan Azriel
136
Obrolan dua daddy
137
Pagi yang berbeda
138
Alasan marga yang berbeda
139
Ketulusan hati
140
IF YOU COME BACK
141
BONCHAP
142
Bonchap 2
143
Bonchap 3
144
Bonchap 4
145
Misiii numpang lewat bentar
146
Bonchap 5
147
Bonchap
148
Bonchap akhiiir
149
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!