Santi sampai di rumah ibunya Arga, dengan cepat wanita itu langsung masuk ke rumah itu sambil mencari ibunya Arga.
"Mah, " panggil Santi.
Ibunya Arga yang sedang berada di lantai dua pun langsung turun untuk menghampiri Santi yang tengah berada di ruang tamu.
"Ada apa kamu ke sini? " tanya ibunya Arga yang sedang berjalan di tangga.
"Mah aku mau bicara serius sama mamah, " balas Santi.
Ibunya Arga kini sudah berada di hadapan Santi, " Mau bicara apa? Duduk dulu yuk, " ibunya Arga meminta Santi untuk duduk terlebih dahulu.
"Ambilkan minum! " ibunya Arga meminta pelayan rumahnya untuk mengambilkan minum.
"Mah liat deh, " Santi mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto pada ibunya Arga.
"Siapa wanita ini? " tanya ibunya Arga saat melihat foto itu.
"Aku juga gak tau mah, kalau tau aku gak mungkin ada di sini, mungkin aku bakalan udah datengin tuh cewek, " balas Santi kesal.
Pelayan yang membawa minum datang, ia langsung menyimpan minum nya di meja lalu kembali ke dapur.
"Kamu minum dulu yah! Nih, " ibunya Arga memberikan gelas yang berisikan air putih pada Santi.
Santi meminum air itu lalu menyimpan kembali gelasnya di meja, "Apa jangan-jangan dia adalah wanita yang dulu mah? " tanya Santi sambil menatap ibunya Arga.
"Kayaknya sih emang gitu, " balas ibunya Arga yang juga berpikir wanita itu adalah wanita yang dulu.
"Mamah tau gak siapa dia? " tanya Santi.
"Enggak, dulu mamah gak sempet liat wanita itu, " balas ibunya Arga yang memang tidak tau siapa wanita itu.
"Maaf nyonya, di luar ada tamu yang ingin bertemu dengan Nyonya, " seseorang pelayan datang memberitahukan bahwa di luar ada tamu.
"Siapa? " tanya Ibunya Arga.
"Sepertinya teman tuan besar, " balas pelayan itu.
"Suruh masuk, " titah ibunya Arga.
Pelayan itu kembali ke pintu masuk untuk mempersilahkan tamunya masuk, setelah masuk wanita itu langsung duduk di samping Ibunya Arga.
"Saya tidak Terima dengan apa yang di lakukan anak anda, " Tiba-tiba wanita itu langsung bicara seperti itu pada ibunya Arga.
"Memangnya apa yang di lakukan anak saya? " tanya ibunya Arga yang tidak mengerti.
Yang datang ke rumah ini adalah ibunya Alika, ia ingin mengadukan apa yang Arga lakukan tadi di sekolah padanya dan juga pada anaknya. Ibunya Alika langsung bercerita akan semua yang terjadi tadi di sekolah dengan sangat detail.
"Memangnya murid yang namanya Naura itu pintar? " tanya ibunya Arga.
"Katanya sih dia memang pintar, tapikan suami saya sama ayahnya Arga itu sahabat. Kenapa Arga malah membela anak itu, " balas ibunya Alika.
"Maaf yah, di sekolah kami lebih butuh anak pintar dari pada anak yang dekat dengan suami saya, lagian cuman karena masalah seperti itu masa harus di keluarin segala, yang benar saja? " ucap ibunya Arga sambil tersenyum kecut.
"Kenapa kau malah membela anakmu? " tanya ibunya Alika.
"Yah karena dia anak saya, " balas ibunya Arga.
"Bentar-bentar, tante tau dia siapa gak? " Santi malah memotong pembicaraan antara ibunya Alika dan ibunya Arga hanya untuk menanyakan wanita dalam foto itu.
"Bajunya kek sama dengan kakaknya si Naura itu, tapi tau deh soalnya kan mukannya gak keliatan, " balas ibunya Alika agak judes.
"Kakaknya Naura? " bingung Santi.
"Iyah, tadikan dia ada di sekolah, " balas Ibunya Alika.
"Tante rau gak mukanya kayak gimana? " tanya Santi penasaran.
"Cantik sih, terus badannya tinggi langsing, " balas ibunya Alika.
"Maksud aku, wajahnya kayak gimana? " tanya Santi kembali.
"Tau ah lupa, sudahlah saya mau pulang gak ada untungnya juga saya di sini, " ibunya Alika malah pergi dari rumah itu.
"Ih gak punya sopan santun sekali, " ucap ibunya Arga sambil melihat kepergian Ibunya Alika dari rumahnya.
"Aku harus ke rumah Naura untuk melihat kakaknya, " ujar Santi sambil berdiri.
"Hey memangnya kamu tau rumahnya dia dimana? sudahlah jangan dulu terlalu gegabah, " ibunya Arga meminta Santi untuk tenang terlebih dahulu.
"Tapi mah aku harus ke rumahnya sekarang, soal rumahnya di mana nanti aku tanyain deh sama orang-orang, " balas Santi.
"Kamu gak bisa selesain masalah dengan kepala mu yang panas ini, coba tenangin dulu, kita coba tanya sama Arga nya langsung aja nanti. Biar mamah yang tanya, mamah ke rumahmu sekarang, " ucap ibunya Arga.
Santi pun terdiam, ia tidak bisa membantah ucapan ibunya Arga untuk saat ini.
Ya sudahlah ku turuti saja semua maunya terlebih dahulu, biar nanti aku datang ke rumah Naura tanpa dia tau. Gumam Santi.
Di tempat lain Arga baru saja keluar dari kantor, Arga sudah masuk ke mobilnya. Ia tersenyum manis saat melihat Maira sedang tertidur dengan pulas di sampingnya. Arga mencium kening Maira sambil memasangkan sabuk pengaman pada Maira.
Setelah selesai memakaikan sabuk pengaman ke Maira, kini gilirannya yang memakai sabuk pengaman. Maira terbangun lalu membuka matanya perlahan-lahan sambil menatap Arga yang kini berada di sampingnya.
"Sejak kapan kamu ada di sini? " tanya Maira dengan suara bangun tidurnya.
"Baru dateng kok, kalau mau tidur, tidur aja, " balas Arga.
"Enggak ah, " ucap Maira.
"Sekarang kita pulang ke rumah ku yah, " ujar Arga.
"Ini udah jam berapa coba? Aku pulang aja lah, " balas Maira.
"Kamu tidur di rumah aku aja, tapi jangan sampai ada yang tau kalau kamu ada di rumah, " ucap Arga.
"Caranya? " tanya Maira.
"Tenang kita kan punya pelayan andalan, " balas Arga sambil mengelus rambut Maira.
"Iya tapi kalau ketauan gimana? " tanya Maira yang takut ketahuan.
"Gak bakalan, kamu tenang aja yah, " Arga meyakinkan Maira.
"Ya udahlah terserah kamu, " balas Maira pasrah.
Arga langsung menjalankan mobilnya ke untuk pulang ke rumahnya, di perjalanan mereka tidak mengobrol apapun. Maira sepertinya masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya, Maira masih menguap dan itu membuat Arga tersenyum.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumahnya Arga, Arga langsung menghubungi salah satu pelayan rumahnya yang berpihak padanya bukan pada ibunya.
Pelayan itu datang, mereka langsung menjalankan misi mereka bertiga untuk menyembunyikan Maira.
"Aku harus gimana? " tanya Maira.
"Kamu masuk lewat lift aja, " ucap Arga.
"Iyah tapi gimana? " tanya Maira kembali.
"Di rumah gak ada nona Santi nya kok, dia lagi pergi kebetulan belum pulang, " ujar pelayan itu.
"Kebetulan juga para penjaga di pintu depan lagi pada makan, " sambung pelayan tadi.
"Bagus, kamu tuntun Maira ke jalan bawah aja, kan ada pintu di samping belakang rumah yang bisa langsung masuk ke lantai dua, " balas Arga.
"Ya udah deh aku jalan sana aja, " setuju Maira.
"Baik Nona ikut dengan saya yah, " pelayan itu langsung membawa Maira masuk jalan pintu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Devita Alexandra
aduh jadi inget muda dulh klu cinta emang susah ya , nekat aja dah
2021-05-04
2
Tionar Linda
permainan nya Uda main sembunyi dirumah Arga 🤗 ga takut 22 nya ketahuan🤦
2020-11-24
3
Nhanha Xaviera
deg deg bacanya
2020-10-12
3