Hari sudah mulai siang, matahari sudah terbit menyinari dan menghangatkan bumi ini.
"Naura bangun udah pagi nihh! " Maira mengetuk pintu kamar Naura yang masih terkunci.
"Aku udah bangun kok kak, bentar lagi aku keluar, " balas Naura yang sudah bangun.
"Ya sudah kakak tunggu di meja makan yah? kita sarapan dulu pagi ini, " ucap Maira sambil berjalan meninggalkan pintu kamar Naura.
Maira sudah duduk di kursi, lalu tak lama kemudian Naura pun datang dan langsung menghampiri kakaknya itu, Naura duduk di samping Maira.
Sedangkan di tempat lain Arga pun sedang sarapan dengan Santi, " Sayang hari ini kamu mau lembur lagi? " tanya Santi sambil menyiapkan piring untuk Arga makan.
"HM, " balas Arga dingin.
"Kok lembur lagi sih? padahal kan kemarin pas hari sabtu juga lembur, " tanya Santi sambil menyimpan piring yang telah ia isi dengan makanan ke hadapan Arga.
"Bisa gak pagi-pagi gini gak usah buat aku kesel? " tanya balik Arga sambil menatap tajam Santi.
"Tapikan aku cuman nanya, apa salahnya sih? lagian kamu ini suami aku kan? " ucap Santi sambil membalas tatapan Arga.
Tanpa bicara apapun lagi Arga langsung berdiri dan pergi dari meja makan.
"Mau kemana? " tanya Santi sambil menatap punggung Arga.
"Mau berangkat kerja, " balas Arga dingin sambil terus melanjutkan jalannya.
"Tapi kamu belum sarapan? " ucap Santi.
"Gak nafsu, " balas Arga.
Pria itu kini sudah berada di luar rumah, Santi mengejar suaminya tersebut.
"Arga tungguin aku, " ucap Santi sambil berlari mengejar Arga.
Arga yang sudah berada di ambang pintu masuk pun menghentikan langkahnya sambil menatap Santi dengan tatapan datar, " Mau apa lagi? " tanya Arga.
"Kamu gak mau kasih aku morning kiss gitu? " tanya Santi malu-malu.
Bukannya menjawab Arga malah masuk ke mobilnya dan meminta supirnya untuk segera jalan meninggalkan rumahnya, rumah yang dulu menjadi teman ternyaman nya ini, namun saat ini rumah Arga malah menjadi neraka baginya.
Di tempat lain Naura sudah sampai di sekolah, ia langsung berlari menuju kedua temannya yang sudah menunggu Naura dengan sabar.
"Hay, " sapa Naura yang sudah berada di dekat mereka.
"Kemana aja luh? kita tungguin dari tadi juga lu mah, " tanya Nilam yang merupakan teman sekaligus sahabatnya Naura.
"Biasanya lah kendala angkot, " balas Naura sambil merangkul kedua temannya itu, Naura mengajak mereka masuk ke sekolah.
"Kayak yang lagi bahagia aja lu? " tanya Balqis yang merasa Naura hari ini terlihat sangat bahagia.
"Emang lagi bahagia, kemarin kakakku kayaknya lagi dapat uang lebih deh. Jadinya aku bisa beli makanan dan juga baju yang udah sedari dulu aku mau, " balas Naura sambil mengangguk dan menatap kedua temannya dengan bergantian.
"Benarkah? Memangnya kamu tidak ada niatan buat bagi-bagi sama kita gitu? " tanya Nilam sambil menatap Balqis.
"Benar, " setuju Balqis.
"Kalian berdua tenang saja, aku tidak akan melupakan kalian berdua, aku sudah membeli makanan dan juga ada dua baju kaos yang sengaja aku belikan untuk kalian berdua, " balas Naura yang memang sudah membeli pakaian untuk kedua sahabat nya ini.
"Ahhh kau memang sahabat yang paling pengertian, " ucap Nilam sambil memeluk pinggang Naura.
"Udah ahhh lepasin malu tau gak, " Naura mencoba melepaskan tangan Nilam yang memeluk pinggangnya.
Mereka bertiga pun sudah sampai di kelasnya, mereka sudah duduk di bangku mereka masing-masing. Naura satu bangku dengan Ken, pria paling pintar di kelasnya, nilai Naura dan pria itu kadang tidak beda jauh, tapi tetap saja Naura selalu berada di peringkat pertama.
"Nih aku beliin ini buat kalian, " Naura mengeluarkan kantong kresek yang sudah ia beri nama.
"Makasih Naura lu sayang, " ucap Balqis sambil memasang wajah lebay.
"Udah ah jangan kayak gitu, kalian ini kenapa sih? aku cuman kasih kalian berdua hal kayak gini, gak sebanding tau gak sama apa yang kalian kasih sama aku, " balas Naura.
"Hey, kita tidak pernah melihat pemberian orang dari harganya, tetapi dari seberapa tulus ia memberikannya. Eh terkecuali Emak gue yah, kalau minta sesuatu sama dia yang di lihat itu harus uangnya terlebih dahulu, " timpa Nilam.
"Kamu bisa aja, " ucap Naura sambil tertawa.
Tiba-tiba pria yang duduk di sebelah Naura datang dan langsung duduk di sana, " Ini punya siapa? " tanya pria itu sambil mengambil snack yang berada di meja Nilam dan Balqis.
"Punya kita lah, " balas Balqis sinis.
"Buat gue, " pria itu langsung mengambil makanan itu dan membukanya.
"Ahhh lu mah kan belum gue bolehin juga, " balas Balqis yang merasa tak Terima makanannya di ambil pria itu.
"Untung lu ganteng, kalau enggak udah gue buang ke kali lu, " timpa Nilam.
"Kalian berdua ini kenapa sih? " tanya Naura sambil tersenyum.
Seorang wanita masuk ke kelas itu, lalu matanya menatap ke arah Naura yang sedang duduk dengan pria yang wanita itu sukai. Andai saja kalau tempat duduk ini tidak di atur oleh guru mungkin wanita itu akan mengusir Naura agar tak duduk di sana.
Sementara itu di tempat lain Maira sudah berada di tempat kerjaan, namun saat ia akan melayani pengunjung ia bertemu dengan istrinya Arga. Dadanya sempat berdebar lebih kencang dari biasanya, ia takut kalau wanita itu kenal dengan dirinya.
"Permisi Mba, ada yang bisa saya bantu? " tanya Maira sambil membungkukkan tubuhnya sedikit.
"Minta buku menu nya, " balas Santi.
"Ini Mba, " ucap Maira sambil menyimpan buku menu itu di depan Santi.
"Saya mau ini, sama yang ini yah, " Santi menunjuk makanan dan minuman yang akan ia pesan, sedangkan Maira kembali melayani pengunjung lain.
Setelah pesanan Santi selesai, Maira juga yang mengantarkannya," Ini Mba manakan sama minumannya, " Maira menyiapkan makanan dan minuman yang Santi pesan.
"Maira, " pemilik restoran ini tiba-tiba memanggil Maira, dengan cepat Maira langsung berjalan menghampiri pemilihan restaran ini.
"Iya Pak ada apa? " tanya Maira sambil menundukkan kepalanya.
"Tolong belanja di supermarket terdekat, karena yang lain tak bisa di ganggu, " balas pria itu.
"Baik saya akan pergi untuk belanja, " Maira akhirnya mengambil uang dan catatan belanjaan yang harus mereka beli.
Setelah Maira pergi dari restoran ini untuk membeli beberapa makanan yang kurang, tiba-tiba beberapa pria datang dan duduk di meja Santi.
"Ada apa bos? kenapa bos panggil kita lagi? " tanya salah satu pria itu sambil menatap Santi.
"Kau cari tau siapa wanita yang selama ini masih bersama dengan suamiku, " titah Santi.
"Mantanya itu? " tanya pria itu kembali.
"Iyah masih dengan pria yang sama, pria di satu tahun yang lalu, " balas Santi sambil menatap pria itu bergantian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Revina Imut
jahat juga istrinya,tp aku masih bingung Thor,dg kata2 Arga,lihat foto sambil berkata masih gadis bodoh, bingung akunya🤔🤔🤔
2021-08-31
1
Maha arjun
istri mana yg gak gedek,di nikahi tapi sikap suaminya sll sengak, setidaknya hargai sikap baik istrinya 👎👎👎😡
2021-07-16
0
Darmin Darra Accah Kidul X
santi kau tidak sebaik yg aku kira
2020-12-16
5