Ke Mall Bersama Adik

Di rumah Arga saat ini mereka sedang sarapan, Iyah mereka. Arga dan juga Santi, Santi membuat nasi goreng untuk sarapan mereka pagi ini.

Kerjaan Arga sedari tadi hanya diam sambil makan nasi goreng itu, ia tak mau bicara apapun pada Santi untuk kali ini. Suasana di sana menjadi sangat sepi dan canggung.

"Arga, " panggil Santi memecahkan keheningan.

"HM, " balas Arga singkat tanpa mau menatap wajah Santi, pria itu malah terus memfokuskan dirinya pada sarapannya pagi ini.

"Hari ini kamu libur? " tanya Santi.

"Iyah, " balas Arga yang kembali singkat.

"Bisa antar kan aku ke supermarket? " tanya Santi.

"Di luar kan ada supir kamu suruh dia aja yang nganterin kamu, kasian supir itu gak guna kalau gak di pakai, " balas Arga malas.

"Oh baiklah, aku akan pergi sama supir, " ucap Santi sambil bernafas kasar.

"Kamu akan kemana? makanan kamu belum habis loh? " tanya Santi yang melihat Arga malah pergi dari meja makan, padahal makannya belum habis.

"Gak nafsu makan, " balas Arga sambil terus berjalan menuju lantai atas.

"Arga tadi ibumu bilang katanya ia mau datang ke sini, " ucap Santi.

"HM, " balas Arga yang terus berjalan menuju lantai dua, di sana ia selalu menghabiskan waktunya jika libur kerja.

Santi hanya dapat menatap kepergian Arga dengan tatapan sedih dan kesal, terkadang ia selalu bingung berada di posisi yang membuatnya tak dapat melakukan pilihan apapun. Ia bingung dengan keadaan yang terus memaksanya bersama Arga, tapi pria itu juga selalu memaksa untuk pergi menjauh darinya.

Ia mengaku salah karena dulu telah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Arga, kalau ia tau akan seperti ini pada akhirnya mungkin ia juga tidak mau bersama Arga. Andai waktu dapat ia putar kembali, mungkin ia ingin kembali ke waktu ia melakukan hal itu untuk mendapatkan Arga.

Kalau pun saat ini bicara apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu, ini akan sangat terlambat atau bahkan mungkin akan memperburuk keadaan dan situasinya.

Untuk saat ini ia hanya berharap sesuatu terjadi saja pada rumah tangganya, ia berharap Arga akan jatuh cinta padanya.

Di atas Arga sedang menonton sebuah acara televisi yang dulu sempat ia tonton berdua dengan Maira di rumah ini, tepat di tempat ini juga. Maira dulu pun sering datang ke rumah ini, wanita itu sering menghabiskan waktunya bersama-sama di sini.

Sebelum akhirnya Santi datang dan menghancurkan semua kebahagian mereka berdua pada saat itu.

Di tempat lain Maira sudah berada di tempat kerjanya, ia sedang melayani beberapa pengunjung yang datang ke restoran milik seorang pengusaha muda yang tampan dan juga masih muda loh.

"Hey, bagaimana hari mu saat ini? " tanya kania, teman kerja Maira.

"Sangat menyenangkan, " balas Maira sambil tersenyum, saat ini Maira sedang memberikan beberapa pesanan pengunjung pada chef di restoran ini.

"Pantas saja kau sedari tadi tersenyum mulu, " Sedari tadi Maira memang tak pernah melepaskan senyumnya du wajah.

"Kan kalau jadi pelayan kita harus tersenyum, " balas Maira.

"Hey, senyummu hari ini tuh sangat berbeda dari biasanya, " ucap Kania sambil menggoda Maira.

"Sudah ah, ada pengunjung baru lagi tuh, " balas Maira yang pergi untuk melayani pengunjung yang baru datang ke kafe itu.

"Dasar, Maira-Maira, " ucap Kania sambil kembali melanjutkan kerjanya.

Maira saat ini terus melayani pengunjung yang datang dengan tak lepasnya tersenyum, wajah manisnya itu tambah manis saat ia tersenyum tanpa adanya paksaan. Senyuman yang benar-benar tulus dari hatinya, bahkan sampai sip nya habis pun Maira masih saja tersenyum.

Hari sudah mulai sore dan kerjaan Maira sudah selesai, karena gadis itu hanya bekerja sampai Sore saja.

"Sampai jumpa kalian, " Maira melambaikan tangannya pada pekerja lainnya.

"Sampai jumpa juga, " balas mereka yang juga membalas lambaian tangan Maira.

"Semangat yahh, " ucap Maira sambil mengangkat tangan kanannya untuk memberikan semangat pada mereka.

Setelah keluar dari tempat kerjanya ia langsung berjalan menghampiri sebuah kursi jalan, ia duduk di kursi panjang itu sambil mengeluarkan ponselnya, wanita itu menelpon adiknya.

"Halo kak ada apa? " tanya Naura yang sudah mengangkat telpon dari Maira.

"Kau pergi ke jalan yang akan ku kirimkan nanti, aku menunggumu di sini untuk pergi ke mall, " balas Maira.

"Baik kak aku akan pergi ke tempat itu, " ucap Naura kegirangan.

"Ya sudah kakak tunggu yah, " balas Maira sambil mematikan ponselnya dan memasukannya kembali ke dalam tas yang ia bawa.

Setelah waktu menunggu yang lumayan lama akhirnya Naura datang dan berlari menghampiri Maira.

"Yuk kak, " ajak Naura yang sudah tidak sabar ingin pergi ke mall.

Mereka berdua pun langsung berjalan menuju mall, setelah sampai Maira mengajak Naura untuk melihat berapa uang yang berada di rekeningnya saat ini. Takutnya uang yang di berikan Arga itu tak cukup untuk membeli sepatu yang berada di mall.

Saat Maira mengecek berapa saldo ATM-nya ia benar-benar tak percaya dengan apa yang ia lihatnya saat ini, " Ini beneran uang ku? " tanya Maira tak percaya.

"Memangnya kenapa kak? kurang yah uangnya? " tanya Naura.

"Bukan itu, tapi ini uangnya banyak sekali, " balas Maira masih tak percaya, selama ini ia memang tak pernah melihat rekeningnya.

Ini pun yang ia gunakan adalah ATM milik Arga yang waktu itu Arga berikan padanya.

"Ya sudahlah jangan di pikirkan, pokoknya kamu sekarang boleh belanja apapun, " ucap Maira sambil merangkul Naura dan berjalan menuju toko sepatu.

Di Sana Naura dan Maira mencari sebuah sepatu yang cocok untuk mereka dengan di temani seorang pakaian tokonya, setelah beberapa kali melihat-lihat sepatu itu akhirnya Naura dapat menemukan sepatu yang ia inginkan sejak dulu.

"Kak gak papa kan kalau aku beli sepatu ini? " tanya Naura yang takut uangnya kurang.

"Boleh kok sayang, " balas Maira sambil tersenyum.

Setelah selesai memilih mereka langsung berjalan ke toko pakaian, mereka juga membeli beberapa pakaian, setelah itu mereka beristirahat di kopi shop yang berada di mall itu.

Mereka membeli dua cangkir kopi dan juga makanan ringan, " Nih uang untukmu, " Maira memberikan uang pecahan seratus ribu pada Naura.

"Untuk apa uang sebanyak ini? " tanya Naura heran.

"Untuk pegangan kamu, kamu pasti mau jajan kan sama kayak yang lainnya. Kamu juga boleh traktir teman kamu di sekolah, kali-kali kita berbagi sama mereka, " balas Maira sambil tersenyum.

"Tapi kak, " ucap Naura yang merasa terlalu gimana gitu.

"Sudah lah dan ini uang untuk beli seragam sekolah, " Maira kembali memberikan uang pada Naura kali ini uang itu untuk membeli seragam sekolah adiknya.

Terpopuler

Comments

Sari Haryanti

Sari Haryanti

ok

2022-06-22

0

Revina Imut

Revina Imut

katanya gak butuh uangnya Arga,hmm kepake juga kan,knp Arga membiarkan kekasih hatinya jalan kaki, kasih kendaraan kek he he,Maruk ya😛😛😛😛

2021-08-31

1

chusnul chotimah

chusnul chotimah

belum apa2 menangis bombay

2021-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Tak Mudah Memulai Semua Dari Awal Lagi
2 Jangan Malu Jika Kamu Miskin
3 Ke Mall Bersama Adik
4 Apakah Dia Orangnya?
5 Di WC supermarket
6 Cari Tau Tentangnya
7 Kejadian Di Supermarket
8 Pergi Ke Suatu Tempat
9 Makan Siang
10 Kedatangan Maira
11 Tugas Pertama Di Rumah Arga
12 Keributan Di Rumah Arga
13 Formulir perlombaan
14 Kasih Sayang Seorang Kakak
15 Ke Sekolah Naura
16 Sebuah Foto
17 Apakah Kamu Tidak Capek?
18 Titik Terang Siapa Wanita Di Foto Itu.
19 Sebuah Mobil
20 Ada Hal Yang Penting
21 Hal Yang Ku takutkan selain kepergianmu
22 Terbongkar Sudah
23 Sebuah Tragedi
24 Izinkan Aku Melihatnya Untuk Yang Terakhir Kalinya
25 Melepaskan Kan Mu
26 Hubungan Batin Itu Ada
27 Kepulangan Arga
28 Semakin Membuat Ku Bingung
29 Sahabat Lama Ku
30 Sampai Kapan Kebohongan Ini Akan bertahan
31 Titik Terang Masalah Ini
32 Aprilio
33 Ternyata Dia Memang Licik
34 Bakar-Bakar
35 Antara Bahagia Dan Sedih
36 Apakah Hanya Sampai Di Situ Saja Cintamu
37 Semua telah terlambat
38 Terbongkar Lah Semua Kejahatannya
39 Aku Akan Menepati Janjiku pada-Mu
40 Aku Hanya Ingin Meminta Maaf Saja
41 Aku telah memaafkan mu
42 Mempersiapkan Pernikahan part 1
43 Persiapan Pernikahan Part 2
44 Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
45 Sehari Sebelum Pernikahan
46 Tubuhku sudah tidak sanggup lagi
47 Hari Pernikahan
48 Terimakasih untuk apa yang telah kau korbankan
49 Pemanasan Malam Pertama
50 Malam Pertama
51 Perpisahan Dengan sahabat Lama
52 Malam Kedua Setelah Pernikahan
53 Kenapa Harus Pergi
54 Semuanya Benar-benar Kalut
55 Mengikhlaskan Semuanya Itu Baik
56 Beberapa Bulan Kemudian
57 Apakah Benar Hamil??
58 Kejadian Di Supermarket
59 Ternyata Itu hanyalah...
60 Pendarahan
61 Keputusan yang berat.
62 Aku Minta Maaf
63 Anak Angkat
64 Kebahagiaan Keluarga Kecil
65 Indah Pada Waktunya (END)
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Tak Mudah Memulai Semua Dari Awal Lagi
2
Jangan Malu Jika Kamu Miskin
3
Ke Mall Bersama Adik
4
Apakah Dia Orangnya?
5
Di WC supermarket
6
Cari Tau Tentangnya
7
Kejadian Di Supermarket
8
Pergi Ke Suatu Tempat
9
Makan Siang
10
Kedatangan Maira
11
Tugas Pertama Di Rumah Arga
12
Keributan Di Rumah Arga
13
Formulir perlombaan
14
Kasih Sayang Seorang Kakak
15
Ke Sekolah Naura
16
Sebuah Foto
17
Apakah Kamu Tidak Capek?
18
Titik Terang Siapa Wanita Di Foto Itu.
19
Sebuah Mobil
20
Ada Hal Yang Penting
21
Hal Yang Ku takutkan selain kepergianmu
22
Terbongkar Sudah
23
Sebuah Tragedi
24
Izinkan Aku Melihatnya Untuk Yang Terakhir Kalinya
25
Melepaskan Kan Mu
26
Hubungan Batin Itu Ada
27
Kepulangan Arga
28
Semakin Membuat Ku Bingung
29
Sahabat Lama Ku
30
Sampai Kapan Kebohongan Ini Akan bertahan
31
Titik Terang Masalah Ini
32
Aprilio
33
Ternyata Dia Memang Licik
34
Bakar-Bakar
35
Antara Bahagia Dan Sedih
36
Apakah Hanya Sampai Di Situ Saja Cintamu
37
Semua telah terlambat
38
Terbongkar Lah Semua Kejahatannya
39
Aku Akan Menepati Janjiku pada-Mu
40
Aku Hanya Ingin Meminta Maaf Saja
41
Aku telah memaafkan mu
42
Mempersiapkan Pernikahan part 1
43
Persiapan Pernikahan Part 2
44
Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
45
Sehari Sebelum Pernikahan
46
Tubuhku sudah tidak sanggup lagi
47
Hari Pernikahan
48
Terimakasih untuk apa yang telah kau korbankan
49
Pemanasan Malam Pertama
50
Malam Pertama
51
Perpisahan Dengan sahabat Lama
52
Malam Kedua Setelah Pernikahan
53
Kenapa Harus Pergi
54
Semuanya Benar-benar Kalut
55
Mengikhlaskan Semuanya Itu Baik
56
Beberapa Bulan Kemudian
57
Apakah Benar Hamil??
58
Kejadian Di Supermarket
59
Ternyata Itu hanyalah...
60
Pendarahan
61
Keputusan yang berat.
62
Aku Minta Maaf
63
Anak Angkat
64
Kebahagiaan Keluarga Kecil
65
Indah Pada Waktunya (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!