Apakah Dia Orangnya?

Di kediaman Arga saat ini sedang kedatangan ibunya Arga, Arga masih berada di lantai atas sambil menonton film dengan di temani makanan ringan yang tadi pelayannya berikan pada nya.

"Arga, " panggil seseorang sambil teriak dari arah lantai bawah.

"Iyah, " saut Arga tanpa bergeming dari tempatnya.

"Kemari, " panggil orang itu kembali.

Arga tetap terdiam, ia malas bergerak untuk saat ini. Sampai akhirnya seorang pelayan datang menghampiri Arga, " Maaf tuan, di bawah ada nyonya dan tuan di panggil oleh nyonya, " ucap pelayan itu sambil menundukkan kepalanya.

"Lima menit lagi saya turun, " balas Arga yang memang sudah tau kalau yang memanggilnya tadi adalah ibunya.

"Baik Tuan, " pelayan itu kembali turun untuk menyampaikan apa yang Arga katakan.

Setelah di lantai bawah pelayan itu kembali menghadap ke ibunya Arga, " Maaf Nyonya, kata Tuan Muda dia akan turun dalam 5 menit lagi, " pelayan itu menyampaikan apa yang Arga katakan.

"Baiklah, " ucap Ibunya Arga.

Pelayan itu kembali ke dapur, sedangkan Ibunya Arga berdiam di sofa bersama dengan Santi di sampingnya.

"Sayang gimana? Ada perubahan? " tanya Ibunya Arga sambil menatap Santi.

Ibunya Arga bernama Amelia, sedangkan ayahnya Arga bernama Darma.

"Masih sama aja mah, gak ada yang berubah sama sekali, " balas Santi dengan wajah yang sedih.

"Benarkah? Mamah juga sudah bosan bicara pada pria itu. Pria yang keras kepalanya melebihi batu, " Amelia pun sepertinya sudah tak tau harus berbuat apa lagi untuk membuat Arga mencintai Santi.

Mereka bahkan sudah menikah hampir satu tahun lamanya, tapi jujur saja Arga benar-benar tak punya sedikit pun rasa cinta pada hatinya untuk Santi. Semua pikiran dan jiwanya sudah tertuju pada Maira, gadis sederhana dan cantik yang dulu ia temui karena hal yang juga sederhana.

Arga berjalan di tangga untuk menghampiri ibunya, ia duduk di sofa yang berada di samping sofa ibunya.

"Ada apa? " tanya Arga datar.

"Kamu antar kan Santi ke supermarket yah, " pinta Amelia.

Bukannya langsung menjawab pria itu malah tersenyum kecut sambil memutar bola matanya malas, " Yang benar saja? Mah dia masih punya kaki untuk berjalan kan? terus di luar juga ada supir loh, kenapa harus minta di atar oleh saya? " tanya Arga.

"Hey kau inikan suaminya, harusnya kamu dong yang mengantarkan Santi ke manapun yang dia mau, " balas Amelia.

"Saya suaminya? " Arga tersenyum kecut.

"Mungkin itu menurut anda, tapi tidak menurut saya, " sambung Arga sambil pergi dari sana.

"Baiklah, kau mau saya berbuat tidak mengenakan pada dia? " ucap ibunya sambil berdiri.

Arga yang sedang ingin kembali ke lantai atas mendadak menghentikan langkahnya, pria itu berbalik, " Mau apa kau padanya? " tanya Arga.

"Apapun akan ku lakukan, " balas Amelia.

"Mah jangan pernah ganggu gadisku, " ujar Arga sambil menekankan setiap katanya.

"Baiklah kalau begitu, pergi ke supermarket bersama dengan Santi, " balas Amelia sambil mengangkat kan satu alisnya.

Arga bernafas kesal bahkan hidungnya saat ini sudah kembang kempis, tatapannya menyorot Santi dengan tajam. Setiap hari bukannya Arga semakin mencintai Santi, melainkan setiap hari selalu saja Santi membuatnya semakin benci.

Arga berjalan keluar untuk pergi ke supermarket, hari ini sudah mulai sore.

"Sana kau pergi bersama dengan Arga, " Amelia tersenyum sambil menyuruh Santi untuk mengejar Arga.

Dengan lengkungan senyum di wajahnya ia berjalan menghampiri Arga lalu masuk ke dalam mobilnya, di dalam perjalanan menuju supermarket Arga benar-benar tak bicara apapun. Ia hanya terdiam sambil menatap ke arah depan, mulutnya seakan-akan langsung membisu seketika.

Terlihat dari tatapannya pria itu masih kesal dengan apa yang ibunya lakukan, tapi andai kalian tau ibunya Arga sendiri bahkan belum tau yang mana yang namanya Maira.

"Kau masih marah? " tanya Santi sambil menatap Arga.

"Diam atau aku akan menurunkan mu di sini, " balas Arga dingin tanpa membalas tatapan Santi.

Santi pun langsung terdiam dan menyenderkan punggungnya ke senderan kursi, ia terkadang merasa lelah berada di posisi seperti ini. Sebenarnya mereka berdua saat ini sama tersiksa nya, tapi Santi selalu berpikir kalau bahagia yang ia impikan akan segera datang.

Namun sudah satu tahun ini bahagia yang Santi inginkan belum juga ia dapatkan, terkadang ia sempat berpikir apakah ia harus melupakan semua ini atau terus bertahan.

Sampailah mereka di supermarket yang ukurannya cukup besar, Santi dan Arga pun turun dan langsung masuk ke supermarket itu untuk membeli beberapa stok bulanan. Saat sedang asik belanja tiba-tiba mata Arga tertuju pada seorang wanita yang tengah belanja juga.

"Maira, " Gumamnya saat melihat wanita itu.

Santi yang mendengar samar-samar ucapan yang di ucapkan Arga langsung menatap ke arah Arga dan ikut mengikuti tatapan yang pria itu tatap dengan tanpa berkedip.

"Siapa wanita itu? " hanya itulah yang saat ini ada di kepala Santi.

Apakah dia orang yang selama ini Arga cintai? Banyak pertanyaan di otaknya saat ini.

Sedangkan Maira saat ini sedang membeli beberapa stok makanan untuk di rumahnya bersama dengan Naura, tadi pulang dari Mall mereka langsung pergi ke supermarket yang jaraknya tak jauh dari rumahnya. Arga sepertinya sengaja pergi ke supermarket yang berada di sini karena ingin melihat Maira, ternyata sangat kebetulan Maira juga ada di sini.

"Sayang kamu mau beli apapun terserah kamu, kali-kali gitu kita ngerasain gimana enaknya jadi orang kayak, " ucap Maira sambil tersenyum ke arah Naura.

"Kakak ini ada-ada aja, " balas Naura sambil ikut tersenyum.

"Ih beneran, kakak lagi dapat uang lebih, " ucap Maira yang memang tak main-main dengan ucapannya.

"Lebihnya kok banyak banget sih kak? " tanya Naura.

"Memangnya dapat uang dari siapa? " Sambung Naura.

"Dari orang spesial, " balas Maira sambil tersenyum.

"Cie yang punya pacar, siapa tuhh? " goda Maira sambil menyenggol lengan Maira perlahan.

"Sudah ah jangan di pikirkan, " balas Maira yang malu.

Saat ini mereka langsung membeli beberapa makanan untuk stok bulan ini, di tambah Naura yang membeli beberapa snack untuk dirinya, kakaknya dan juga untuk berbagi pada teman-teman nya di sekolah.

Tiba-tiba Maira mendapatkan pesan, saat Maira membuka pesan itu isinya adalah perintah, " Ke kamar mandi sekarang, " titah orang yang mengirim pesan itu.

Maira langsung celingukan mencari orang yang mengirim pesan itu padanya, tanpa berpikir panjang ia langsung pergi ke kamar mandi supermarket tersebut.

"Dek, Kakak ke kamar mandi dulu yah, " pamit Maira sambil berjalan menuju kamar mandi.

Sementara itu di tempat lain, "Arga mau kemana? " tanya Santi saat melihat Arga pergi.

"Ke kamar mandi, " balas Arga dingin dan datar.

Terpopuler

Comments

Sari Haryanti

Sari Haryanti

lnjut

2022-06-22

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nasip y kalau gini mau gimana

2022-02-20

0

Khuriyatun Khasannah

Khuriyatun Khasannah

setiap wanita gak ada yah yg ingin jadi pelakor ataupun pelacur🤭

tp kadang takdirlah yang menentukan atau memang hidup pilihan?
aku gak ngerti deh🙈
ada yg mengatasnamakan cinta jadi mereka buta mana yg benar dan salah seperti yg lagi viral sekarang,,
tp balik lagi ke takdir apa memang takdir dia sebagai pelakor?

atau memang
dia lebih memilih jadi pelakor?
ah pusing amat mikirin takdir😂😂😂🤭

tp serius hal ini sering kepikiran

2021-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Tak Mudah Memulai Semua Dari Awal Lagi
2 Jangan Malu Jika Kamu Miskin
3 Ke Mall Bersama Adik
4 Apakah Dia Orangnya?
5 Di WC supermarket
6 Cari Tau Tentangnya
7 Kejadian Di Supermarket
8 Pergi Ke Suatu Tempat
9 Makan Siang
10 Kedatangan Maira
11 Tugas Pertama Di Rumah Arga
12 Keributan Di Rumah Arga
13 Formulir perlombaan
14 Kasih Sayang Seorang Kakak
15 Ke Sekolah Naura
16 Sebuah Foto
17 Apakah Kamu Tidak Capek?
18 Titik Terang Siapa Wanita Di Foto Itu.
19 Sebuah Mobil
20 Ada Hal Yang Penting
21 Hal Yang Ku takutkan selain kepergianmu
22 Terbongkar Sudah
23 Sebuah Tragedi
24 Izinkan Aku Melihatnya Untuk Yang Terakhir Kalinya
25 Melepaskan Kan Mu
26 Hubungan Batin Itu Ada
27 Kepulangan Arga
28 Semakin Membuat Ku Bingung
29 Sahabat Lama Ku
30 Sampai Kapan Kebohongan Ini Akan bertahan
31 Titik Terang Masalah Ini
32 Aprilio
33 Ternyata Dia Memang Licik
34 Bakar-Bakar
35 Antara Bahagia Dan Sedih
36 Apakah Hanya Sampai Di Situ Saja Cintamu
37 Semua telah terlambat
38 Terbongkar Lah Semua Kejahatannya
39 Aku Akan Menepati Janjiku pada-Mu
40 Aku Hanya Ingin Meminta Maaf Saja
41 Aku telah memaafkan mu
42 Mempersiapkan Pernikahan part 1
43 Persiapan Pernikahan Part 2
44 Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
45 Sehari Sebelum Pernikahan
46 Tubuhku sudah tidak sanggup lagi
47 Hari Pernikahan
48 Terimakasih untuk apa yang telah kau korbankan
49 Pemanasan Malam Pertama
50 Malam Pertama
51 Perpisahan Dengan sahabat Lama
52 Malam Kedua Setelah Pernikahan
53 Kenapa Harus Pergi
54 Semuanya Benar-benar Kalut
55 Mengikhlaskan Semuanya Itu Baik
56 Beberapa Bulan Kemudian
57 Apakah Benar Hamil??
58 Kejadian Di Supermarket
59 Ternyata Itu hanyalah...
60 Pendarahan
61 Keputusan yang berat.
62 Aku Minta Maaf
63 Anak Angkat
64 Kebahagiaan Keluarga Kecil
65 Indah Pada Waktunya (END)
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Tak Mudah Memulai Semua Dari Awal Lagi
2
Jangan Malu Jika Kamu Miskin
3
Ke Mall Bersama Adik
4
Apakah Dia Orangnya?
5
Di WC supermarket
6
Cari Tau Tentangnya
7
Kejadian Di Supermarket
8
Pergi Ke Suatu Tempat
9
Makan Siang
10
Kedatangan Maira
11
Tugas Pertama Di Rumah Arga
12
Keributan Di Rumah Arga
13
Formulir perlombaan
14
Kasih Sayang Seorang Kakak
15
Ke Sekolah Naura
16
Sebuah Foto
17
Apakah Kamu Tidak Capek?
18
Titik Terang Siapa Wanita Di Foto Itu.
19
Sebuah Mobil
20
Ada Hal Yang Penting
21
Hal Yang Ku takutkan selain kepergianmu
22
Terbongkar Sudah
23
Sebuah Tragedi
24
Izinkan Aku Melihatnya Untuk Yang Terakhir Kalinya
25
Melepaskan Kan Mu
26
Hubungan Batin Itu Ada
27
Kepulangan Arga
28
Semakin Membuat Ku Bingung
29
Sahabat Lama Ku
30
Sampai Kapan Kebohongan Ini Akan bertahan
31
Titik Terang Masalah Ini
32
Aprilio
33
Ternyata Dia Memang Licik
34
Bakar-Bakar
35
Antara Bahagia Dan Sedih
36
Apakah Hanya Sampai Di Situ Saja Cintamu
37
Semua telah terlambat
38
Terbongkar Lah Semua Kejahatannya
39
Aku Akan Menepati Janjiku pada-Mu
40
Aku Hanya Ingin Meminta Maaf Saja
41
Aku telah memaafkan mu
42
Mempersiapkan Pernikahan part 1
43
Persiapan Pernikahan Part 2
44
Beberapa Hari Menjelang Pernikahan
45
Sehari Sebelum Pernikahan
46
Tubuhku sudah tidak sanggup lagi
47
Hari Pernikahan
48
Terimakasih untuk apa yang telah kau korbankan
49
Pemanasan Malam Pertama
50
Malam Pertama
51
Perpisahan Dengan sahabat Lama
52
Malam Kedua Setelah Pernikahan
53
Kenapa Harus Pergi
54
Semuanya Benar-benar Kalut
55
Mengikhlaskan Semuanya Itu Baik
56
Beberapa Bulan Kemudian
57
Apakah Benar Hamil??
58
Kejadian Di Supermarket
59
Ternyata Itu hanyalah...
60
Pendarahan
61
Keputusan yang berat.
62
Aku Minta Maaf
63
Anak Angkat
64
Kebahagiaan Keluarga Kecil
65
Indah Pada Waktunya (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!