Alika datang ke rumahnya sambil merengek dan berteriak memanggil ibunya, "Mah, " teriak Alika sambil berlari menuju ruang keluarga tempat di mana ibunya saat ini berada.
"Kau kenapa sayang? " tanya ibunya Alika sambil memeluk anaknya dengan erat.
"Mah masa tadi ada anak yang berani mukulin aku sih, " balas Alika sambil terus merengek.
Yah, wanita ini adalah wanita yang sama dengan wanita yang tadi di kamar mandi Naura pukuli, ia adalah anak dari salah satu donatur di sekolahnya, maka dari itu kenapa Naura tak mau melakukan apapun pada Alika.
Tapi tadi Naura sudah benar-benar kesal, ia tidak mau selamanya di rendahkan oleh orang lain. Jadi dengan resiko apapun ia akan menerimanya, bahkan jika harus keluar dari sekolah ini Naura tidak masalah.
"Mah pokoknya aku gak mau tau, mamah harus kasih anak itu pelajaran, " rengek Alika sambil masih memeluk ibunya.
"Mamah pasti akan melakukan yang terbaik untuk mu, besok mamah akan ke sekolah, " balas ibunya yang akan ke sekolah untuk membalas perbuatan Naura.
"Janji yah? Kalau bisa mamah buat dia keluar saja, " ucap Alika sambil menatap ke arah ibunya sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"Iya mamah janji, " balas ibunya.
"Ya sudah aku ke kamar dulu yah mau mandi dulu, " pamit Alika yang langsung berjalan menuju kamarnya dengan senyum di wajahnya.
Naura aku akan membuatmu menyesal karena telah berurusan dengan ku, Gumam Alika sambil tersenyum sinis.
Di tempat lain Maira sedang pesan makanan di sebuah restoran untuk ia bawa pulang, sedangkan Arga menunggu Maira di dalam mobil. Tadi ia tidak bawa masker dan topi jadi akhirnya ia tidak bisa turun bersama Maira untuk pesan makanan.
Setelah menunggu cukup lama Maira pun datang dan menyimpan makanan yang telah ia beli di kursi belakang, Arga kembali menjalankan mobilnya.
"Sayang kamu mau makan di rumah ku? " tanya Maira sambil menatap Arga.
"Boleh juga, " balas Arga yang juga menatap Maira dengan tatapan sekilas, karena saat ini ia sedang menyetir.
"Tapi bagaimana dengan istri mu? " tanya Maira.
"Sudahlah jangan pikirkan apapun lagi tentangnya, biarkan aku memikirkan mu untuk saat ini, " balas Arga sambil mengelus puncak rambut Maira.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumahnya Maira, mereka turun dengan Maira sebisa mungkin menghalangi wajah Arga agar tak terlihat oleh orang yang saat berjalan kaki melewati rumahnya.
"Dek, buka pintunya! Kakak udah pulang nih, " Maira mengetuk pintu rumahnya.
Tak perlu lama menunggu Naura pun datang dan membukakan pintu untuk kakaknya, namun ia sangat terkejut saat melihat ada pria di samping kakaknya. Namun sepertinya wajah pria itu begitu familiar di matanya Naura, seperti ia dulu sering sekali melihat pria ini.
"Hey, kau malah bengong sih? " tanya Maira sambil menepuk pundak Naura yang sedang melamun menatap ke arah Arga.
"Eh maaf kak, ya udah masuk yuk, " Naura langsung memberikan jalan untuk mereka masuk ke rumah itu.
"Sayang kita makan sekarang, kamu tunggu di meja makan yah, " Maira meminta Naura untuk pergi dan menunggunya di meja makan.
"Baik kak, " balas Naura sambil berjalan menuju meja makan.
Setelah berada di meja makan, Naura kembali memikirkan siapa pria itu karena ia sangat yakin bahwa ia dulu sempat mengenal pria itu. Sampai akhirnya ia kembali dikagetkan dengan kedatangan mereka yang tiba-tiba.
Maira langsung menyiapkan makanannya di bantu dengan Naura, setelah selesai menyiapkan makanan mereka langsung mulai makan. Ini bukan makan malam yah, karena ini masih sore, tapi yah karena Maira sudah lapar jadi ia mau makan sore saja.
Setelah makan sore Arga langsung pamit pulang dari rumah Maira, yah karena ia tidak bisa berlama-lama berada di sana. Setelah mengantarkan Arga sampai ke depan pintu keluar tiba-tiba Naura mengingat kejadian tadi di sekolah.
"Kak, aku mau bicara sama kakak, " panggil Naura sambil menundukkan pandangnya.
Maira langsung berbalik ke arah Naura, "Mau bicara apa sayang? " tanya Maira.
"Aku tadi berantem di sekolah, terus kayaknya besok kakak bakalan di panggil ke sekolah, " balas Naura yang tak berani menatap wajah kakaknya.
"Kau tidak memukulnya duluan kan? " tanya Maira.
Naura langsung menatap ke arah Maira sambil menangis, " Tidak kak aku tidak memukulnya duluan, mereka yang selalu memukulku duluan. Awalnya aku tidak terpancing oleh mereka tapi tadi mereka sudah benar-benar keterlaluan padaku, " jelas Naura sambil menangis tersedu-sedu.
Maira melayangkan tangannya, lalu Naura saat ini benar-benar ketakutan. Tapi ia harus menerima kemarahan kakaknya karena ia memang salah, Namun tak di sangkan Maira malah memeluk Naura sambil tersenyum.
"Kau sudah melakukan hal yang hebat, kenapa kau tidak dari dulu saja melakukan hal ini. Kakak tidak akan Terima kalau adik kecil kakak di sakiti oleh orang lain, " ucap Maira sambil mengelus pundak Naura lembut.
Naura tersenyum lalu membalas pelukan kakaknya, Maira langsung mengajak Naura duduk di sofa yang berada di ruangan utama.
"Kakak memang pernah bilang kalau orang yang menggunakan fisik untuk balas dendam itu adalah hal buruk, tapi kakak juga pernah bilang kalau kau diam saja saat harga dirimu di injak itu jauh lebih buruk, " jelas Maira.
"Tapi besok kakak akan ke sekolah kan? " tanya Naura.
"Kakak akan ke sekolah, sebelum berangkat kerja kakak ke sekolah dulu. Udah yah jangan nangis, kamu gak salah kok, tapi kalau sampai kamu besok di keluarin gimana? " tanya Maira.
"Gak papa kok kak, soal itu aku benar-benar udah pasrah. Kalau bisa aku malah ingin berhenti kerja, aku mau bantuin kakak cari uang, " balas Naura.
"Hey jangan bicara seperti itu, kakak mau kamu punya pendidikan yang tinggi dan jadi orang sukses biar nanti kita gak di hina karena drajat lagi, " ucap Maira.
"Kakak gak mau kamu ngerasain apa yang kakak rasain, cukup kakak saja yang merasakan hal itu. Pokoknya kamu harus jadi orang kayak dan sukses, " sambung kakaknya.
"Ternyata teman ku bener yah Kak, sekarang uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang, " balas Naura.
"Cewek atau cowok nih temennya? " tanya Maira sambil meledek Naura.
"Cewek kak, " balas Naura sambil menatap Maira dengan tatapan sinis.
"Pokoknya kakak gak mau tau juga, kalau kamu punya pacar kakak harus melihat nya, kakak harus tau dulu dia siapa? anak siapa? keturunan raja apa? dan pokoknya masih banyak lagi yang akan kakak tanyain, " canda Maira.
"Udah kayak mau masuk FBI di interogasi, " balas Naura sambil tertawa.
"Ih kamu gak tau yah kalau sebenarnya kakak ini adalah FBI yang sedang menjadi penjaga anak raja, " ucap Maira sambil menampilkan wajah serius.
"Oh benarkah? Kakak berharap aku berkata seperti itu? tidak akan pernah terjadi, sudah ah menghayal nya nanti kita terusin lagi, aku mau ke kamar dulu, " balas Naura sambil berjalan menuju kamarnya.
Maira menatap kepergian Naura. Hanya kau yang saat ini ku miliki, jadi sampai kapan pun aku akan berusaha membuatmu bahagia, aku akan berusaha semampuku untuk melindungi mu dari apapun. Gumam Maira dalam hatinya.
Jangan lupa like nya yah, kalau berkesempatan kalian follow aku juga yah😘😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lina Siti Nurlina
penasaran sama si santi
2021-07-15
1
Marsela Puspita Ambarwati
lnjuut thoor dan jngn lupa 💪💪💪
2021-03-29
2
Nur Aminah
bagus thor...
2020-10-11
3