Saat Maira berjalan menuju kamar mandi sambil menatap ponselnya, tiba-tiba saat Maira masih berada di lorong kamar mandi ada seseorang yang menarik tangannya. Membuat gadis itu menyenderkan tubuhnya ke tembok, kedua tangan orang yang menarik Maira menghalangi jalan keluar Maira.
Sedangkan kini Maira menatap orang itu dengan tatapan kesal, " Kau buat aku kaget saja, " ucap Maira.
"Benarkah gadisku ini kaget? " tanya pria itu sambil mendekatkan wajahnya ke arah Maira.
"Hey jangan di sini, nanti ada orang lewat bagaimana? " balas Maira sambil mendorong wajah pria itu agar menjauh dari wajahnya.
"Ya sudah bagaimana kalau kita ke kamar mandi saja? " tanya Arga, yah pria itu adalah Arga.
Tanpa menunggu jawaban Maira, Arga langsung menarik Maira masuk ke kamar mandi. Pria itu mengunci kamar mandi yang saat ini ia tempati bersama dengan Maira, agar tak ada yang dapat menganggu nya untuk berduaan dengan gadisnya ini.
Arga mendudukkan Maira di wastafel yang berada di sana, sedangkan Maira melingkarkan tangannya di leher Arga sambil tersenyum.
"Kau mau apa? " tanya Maira.
"Tidak akan melakukan apapun, aku hanya ingin melihatmu dengan posisi yang seperti ini, " balas Arga yang hanya ingin melihat Maira saja.
"Kau ini memang aneh, " ucap Maira sambil tersenyum.
Arga mencium bibirnya Maira singkat, ia memang tak mau melakukan apapun pada Maira saat ini. Ia benar-benar hanya ingin melihat dan memeluk Maira untuk waktu yang agak lama, tapi sayang ia saat ini tak punya banyak waktu. Yah kalian tau sendiri kenapa ia tak punya banyak waktu.
"Kau ke sini bersama dengan siapa? " tanya Maira.
"Bersama dengannya, " balas Arga agak sedikit malas membicarakan perempuan itu.
"Pantas saja kau mengajak ku ke kamar mandi, biasanya juga kan kamu selalu langsung menghampiri ku kalau tak bersama dia, " ucap Maira.
"Oh iya, ada hal yang ingin aku bicarakan padamu, " Arga melepas pelukannya lalu menyenderkan tubuhnya di tembok sambil mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.
"Mau bicara apa? " tanya Maira yang masih terduduk di atas wastafel sambil menatap Arga.
"Kau pasti taukan siapa mereka? " tanya balik Arga sambil memperlihatkan poto kedua orang tua dan istrinya.
Maira pun mengangguk, " Memangnya ada apa lagi? " tanya Maira.
"Berhati-hatilah dengan mereka semua, karena aku yakin mereka akan mencelakai mu jika sampai mereka tau siapa kamu, " balas Arga.
Maira memang tau siapa kedua orang tua dan istrinya Arga, tapi ia tak pernah bertatap muka secara langsung dengan mereka. Ia tau hanya dari beberapa foto yang Arga perlihatkan padanya.
"Baiklah aku pergi dulu yah, uang yang ku kirimkan kurang gak? " tanya Arga sambil kembali mendekati Maira, bahkan kali ini sambil memegang pipi kanannya Maira.
"Tidak usah, ini masih banyak kok, " balas Maira sambil tersenyum manis.
Sebelum pergi meninggalkan Maira Arga pun mengecup kening dan bibirnya Maira terlebih dahulu, tapi itu hanya sebuah kecupan biasa saja tidak lebih.
Setelah beberapa menit Arga keluar barulah sekarang giliran Maira yang keluar dan langsung berjalan menuju arah adiknya yang sudah menunggu Maira di dekat kasir, sedangkan Arga saat ini sedang membayar belanjaan yang Santi beli.
Mereka berdua sudah berjalan menuju mobil, untuk segera pulang, " Di kamar mandinya lama banget sih? " tanya Santi hangat sambil berjalan menuju parkiran mobil.
"Memangnya kalau ke kamar mandi gak boleh lama? " tanya Arga datar tanpa berbalik ke arah Santi.
"Yah bukannya seperti itu, cuman yahh tumben aja gitu, " ucap Santi yang memang merasa Arga tadi bukan hanya ke kamar mandi saja.
"Kalau misalkan lu masih mau banyak omong mendingan pulang naik taksi aja sana, " tegas Arga sambil menatap dan menghentikan langkahnya di hadapan Santi.
Wanita itu mendadak ikut terdiam sambil menatap ke arah Arga, " Iya aku diam, " balas Santi yang akhirnya mau terdiam.
Setelah beberapa menit kemudian mereka berdua sampai di rumahnya Arga, Arga masuk tanpa enggan membawakan barang belanjaan yang Santi bawa sendirian itu.
"Biar saya aja non yang bawanya, " ucap salah satu pelayan rumah itu sambil mengambil semua belanjaan yang di bawakan Santi.
"Makasih, " balas Santi, wanita itu langsung duduk di sofa sambil meluruskan punggung nya yang terasa pegal.
Sedangkan Arga saat ini ingin berjalan menuju kamarnya, ada beberapa hal yang ingin ia lakukan di kamarnya itu. Tapi lagi-lagi ada seseorang yang memanggilnya dan membuat pria itu kembali terdiam di tangga.
"Kau mau kemana Arga? harusnya kamu temani istri mu saat ini, " ucap ibunya, yang ternyata masih ada di sana.
Arga terdiam, " Aku sudah bilang berapa kali pada kalian semua yang berada di sini, kalau dia bukanlah istri ku, " balas Arga kesal.
"Oh, mau main-main kamu sama mamah sendiri, " ibunya merasa Arga menantang dirinya, ibunya pikir Arga terlalu menganggap remeh ancamannya.
"Mah aku udah capek dengan perintah mamah yang tak sama sekali aku sukai ini, jadi tolong untuk kali ini biarkan aku beristirahat di kamar, " balas Arga sambil kembali berjalan ke kamarnya.
"Sudahlah mah, mungkin dia memang benar-benar capek, " Timpa Santi yang juga setuju dengan ucapan Arga.
"Yah sudahlah, " balas ibunya Arga yang sudah kebingungan.
Setelah berada di kamarnya, Arga langsung menidurkan tubuhnya ke arah yang sembarangan, Arga menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.
Lalu pria itu mengeluarkan ponselnya sambil melihat-lihat beberapa foto lama dirinya dan Maira, dulu sebelum sebuah mimpi buruk ini datang di antara keduanya.
Arga berbalik ke arah kanan sambil tersenyum, " Ternyata kau adalah wanita bodoh, " ucap Arga sambil terus menatap foto itu.
"Tak ada perubahan yang benar-benar berubah dalam hidupmu sedari dulu, " sambung dirinya sendiri.
Sementara itu di tempat lain Maira juga sudah sampai di rumahnya mereka, Naura dan Maria langsung saja masuk ke rumah tersebut.
Naura menyimpan semua belanjaan dirinya dan juga punya kakaknya di meja tamu, ia sudah pegal membawa hal seperti itu. Maira pun ikut duduk di samping Naura.
"Besok masuk sekolah? " tanya Maira.
"iyah kan siapa tau aja lu masih libur, " balas Maira.
"Mau libur mulu kakak mah, udahlah aku ke kamar mandi dulu yang untuk pakai baju tidur sana.
Sementara itu Maira masih berada di kamarnya sedang membuka baju, ia tersenyum melihat kaca jika melihat sesuatu tentang apa yang ia lewatkan bersama dengan Arga.
"Andai saja waktu bisa berhenti barang satu menit aja, biar aku sama Arga agak lama ketemuan ya, " ucap Maira yang menanyakan hal tak mungkin terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Sari Haryanti
yes
2022-06-22
0
Masitoh Masitoh
Maira Maira maira
2022-06-15
0
Katherina Ajawaila
Arga aneh knp mau nikah kalau ngk anggap istri. ngk sopan jadi laki
2022-02-20
0