Maira berjalan lalu berdiri di hadapan Arga sambil mengelus lengan kekar pria itu, "Sayang udah jangan marah yah, " bujuk Maira dengan manis.
"Masuk mobil! " pinta Arga dengan nada suara yang masih kesal.
Maira pun langsung masuk mobil, setelah Maira masuk mobil Arga pun ikut masuk ke dalam mobilnya. Arga tak memajukan mobilnya ia hanya terdiam sambil menatap Maira dengan tatapan yang tak mudah di artikan.
"Hey kamu harusnya gak usah berlebihan kayak tadi, gak baik tau gak? " ucap Maira yang kembali membujuk Arga.
"Aku tidak suka melihat kau diperlakukan seperti tadi, " balas Arga sambil menekankan setiap katanya.
"Aku tau kamu marah karena aku di perlakukan seperti tadi, tapi kamu harus tau ini pekerjaan aku, " ucap Maira mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Kerjaan kamu? " ujar Arga sambil tersenyum kecut dan memutar bola matanya malas.
"Kamu pikir angkat barang belanjaan sebanyak itu adalah kerjaan seorang wanita, lagian berapa kali lagi sih aku harus bilang sama kamu kalau misalkan kau berhenti bekerja aja napa sih, " sambung Arga tegas.
"Aku akan berhenti bekerja asal kau jangan batalkan semua kerja sama dengan mereka, " balas Maira sambil menunjuk restoran itu.
"Bagaimana pun mereka sudah membuat aku hidup sampai saat ini, tanpa upah dari mereka aku mungkin dulu udah mati kelaparan, " sambung Maira tak kalah tegas.
"Baiklah aku akan turuti permintaan mu, asalkan janji dulu padaku. Kalua kau tak akan kerja lagi, " ujar Arga yang sudah mulai tersenyum.
"Baiklah aku janji, " Maira berjanji pada Arga untuk tidak akan bekerja lagi.
"Ya sudah mau sampaikan pada mereka sana kalau aku tidak akan membatalkan semuanya, tapi setelah itu kau kembali lagi ke mobilku. Aku akan ajak kamu ke sebuah tempat yang sangat berarti bagi hidup kita, " ujar Arga.
"Ok kamu tunggu di sini yah, " balas Maira yang langsung turun dari mobil dan berlari ke arah restoran itu kembali untuk membicarakan apa yang tadi Arga katakan.
Kebaikan mu lah yang membuat aku tak bisa mengubah perasaan cinta terhadap mu, semua yang berada di hatiku telah menjadi milik mu. Gumam Arga saat melihat Maira masuk kembali ke restoran itu.
Saat sampai di ruangan manager Maira langsung menghadap ke pemilik restoran ini, " Arga tadi bilang katanya dia tidak akan membatalkan semua kerja samanya, " ucap Maira.
"Benarkah? " tanya Pria itu dengan sorot mata yang berbinar-binar.
"Iyah bener kok, " balas Maira sambil tersenyum dan mengangguk.
"Makasih yah, " Pria itu langsung memegang tangan Maira karena sangking bahagianya.
Namun dengan cepat Maira langsung melepaskan tangan pria itu, " Maaf Pak, saya cuman takut nanti nyawa anda yang melayang kalau pegang tangan saya kayak barusan, " balas Maira sambil tersenyum kikuk.
"Oh saya minta maaf juga yah karena sudah tidak berlaku sopan terhadap mu, bagaimana kau akan bekerja lagi? " tanya pria itu sambil menatap Maira.
"Maaf Pak, saya tidak bisa kerja di sini lagi. Soalnya Arga meminta saya untuk meninggalkan tempat ini, " balas Maira.
"Sangat di sayangkan yah, " ucap Pria itu sambil tersenyum.
"Ya sudah yah saya permisi dulu, takutnya nanti malah nyawa saya lagi yang melayang, " Pamit Maira sambil berjalan menuju tempat dimana barang-barangnya berada.
Ia mengambil tas dan juga menganti pakaiannya, tadi kan ia menggunakan seragam pelayan di restoran ini.
Setelah selesai ia langsung menghampiri Arga dan masuk kembali ke mobil pria itu, "Udah yuk berangkat, " ucap Maira.
Sebelum berangkat Arga mengecup kening Maira terlebih dahulu, "Makasih yah sayang udah mau turuti permintaan aku, " ucap Arga manis.
"Iyah sayang, " balas Maira sambil mengelus lengan Arga sebentar.
Mereka saat ini langsung menuju ke sebuah tempat yang menjadi sejarah kisah cinta mereka berdua ini di mulai. Sementara itu di tempat lain Santi baru saja pulang dari kantor Arga, saat ia datang untuk mengantarkan makan siang Arga tiba-tiba Arga sudah tidak ada di kantor.
Karyawannya sih bilang katanya Arga sedang pergi makan siang di luar, jadi saat ini Santi terpaksa harus pulang kembali ke rumahnya. Namun saat di basemen kantor ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria.
"Maaf gak sengaja, " ucap Santi tanpa menatap wajah pria yang ia tabrak.
"Santi, " tanpa melihat wajah Santi dengan jelas pria ini sudah tau siapa wanita yang ia tabrak.
Santi langsung menatap wajah pria itu, namun setelah ia melihat wajah pria itu Santi malah langsung berlari menuju mobilnya.
"Hey kau mau kemana? " tanya pria itu sambil menatap Santi.
Santi tak sama sekali menggubris ucapan Pria itu, " Hey kau belum menyelesaikan masalah kita yahh, " sambung pria itu.
"Woy lu teriak sama siapa? " seseorang menyapa pria yang tadi bertabrakan dengan Santi.
"Eh elu Van? " saut pria yang tadi menabrak Santi pada seseorang yang barusan menyapa dirinya.
"Ngapain di sini? katanya mau cari lowongan pekerjaan? " tanya Revan.
"Oh tadi aku ketemu sama temen aku Santi, jadi aku panggil dulu deh. Tapi dia malah ninggalin aku, " balas pria itu.
"Santi? diakan istrinya Arga, pemilik perusahaan ini, " ucap Revan.
"Dia udah nikah? sama pemilik perusahaan ini? " tanya pria itu sedikit syok.
"Iyah udah nikah, malah udah mau hampir satu tahun deh kayaknya, " ucap Revan kembali.
"Udah ah sekarang kita masuk aja, siapa tau tuan Arga nya udah dateng, " sambung Revan yang mengajak pria itu untuk masuk.
"Ya udah deh, " setuju pria itu sambil berjalan secara berdampingan bersama dengan Revan.
Di tempat lain Santi saat ini sedang cemas, "Kenapa pria itu harus bertemu dengan ku? " tanya Santi sambil memukul setir mobilnya dengan keras.
"Bisa hancur semuanya kalau sampai dia kasih tau sama semua orang yang sebenarnya, " sambung Santi semakin ketakutan.
"Aku harus melakukan sesuatu pada pria itu, aku harus melenyapkan, " terlintas dalam otaknya sebuah ide liciknya lagi.
Di tempat lain Maira masih berada dalam perjalanan bersama dengan Arga, ia menyenderkan kepalanya ke bahu Arga sambil sesekali menatap Arga.
"Makin hari kamu makin cantik aja, " puji Arga sambil menatap Maira.
"Kamu bisa aja, " balas Maira sambil tersenyum tipis.
"Yeh aku gak bercanda tau, kamu makin cantik aja, " ucap Arga sekali lagi untuk meyakinkan Maira kalau ucapannya itu adalah kenyataan.
"Kamu juga makin ganteng aja, " balas Maira yang membalikan ucapan Arga tadi padanya.
"Ya iyalah aku makin ganteng, kan sering perawatan, " sombong Arga yang juga menggunakan nada suara sombongnya.
"Ih sombong lu, " balas Maira sambil mencubit perut Arga.
"Sakit sayang, kamu tuh kebiasaan deh, " ucap Arga.
"Tapi kan aku pengen banget cubit kamu, " balas Maira sambil memasang wajah memelas andalannya.
"Ahh suka gak tahan deh kalau udah liat kamu kayak gini, Iyah deh boleh cubit, " pasrah Arga yang tak tahan dengan wajah Maira.
Maira pun tersenyum, tapi bukannya cubit Arga Maira malah mencium Arga, karena Arga terpancing oleh Maira. Arga langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan, kebetulan jalan itu terlihat sangat sepi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Revina Imut
hempaskan ajalah Isti lucknut hadeeeh 😝😛😛😛
2021-08-31
0
miming mink
kagak bener nih santi... ada yg disembunyiin sama dia
2020-10-24
4
Nhanha Xaviera
Santi punya masa lalu Ama pria itu....
2020-10-12
3