Hari sudah kembali pagi, Maira dan Naura saat sedang sarapan.
"Kak, kakak mau kerja? " tanya Naura sambil makan.
"Iyah, tapi kakak bukan mau kerja di tempat biasa. Kemarin kakak di pecat, " balas Maira santai.
"Kenapa? kenapa kakak bisa di pecat, " tanya Naura heran sambil menatap Maira dengan tatapan tak percaya.
"Bukan di pecat sih, lebih tetap nya mengundurkan diri saja, " balas Maira sambil menampilkan wajah yang sedang berpikir.
"Aku pikir kakak di pecat, " Naura mengangguk sambil kembali melanjutkan sarapannya.
"Kau tenang saja tidak akan ada yang berani memecat ku, " canda Maira sambil tersenyum dan mengelus rambut Naura lembut.
"Iyah sih kakak kan menakutkan, jadi tak ada yang mungkin melakukan itu pada kakak. Mereka pasti takut, " timpa Naura meledek kakaknya.
"Kau ini bisa saja, sudahlah kau makan saja, " balas Maira yang meminta Naura untuk melanjutkan sarapannya.
"Baik kakak ku yang menakutkan, " canda Naura sambil tertawa dan melanjutkan kembali sarapannya.
Maira pun ikut tertawa mendengar ledekan adiknya ini. Sampai beberapa menit kemudian mereka selesai sarapan, Naura langsung pamitan pada Maira untuk pergi bersekolah.
Setelah Naura berangkat sekolah Maira langsung membereskan meja makannya terlebih dahulu sebelum akhirnya ia akan pergi ke sebuah rumah yang selama ini ia inginkan.
Kini ia sudah siap berangkat menuju ke rumah itu, ia berjalan untuk mencari kendaraan umum menuju rumah dari keluarga Arga.
Sementara itu di rumah Arga sedang tidak mau berangkat ke kantor, lagi pula di kantor saat ini sedang tidak ada pekerjaan yang sangat penting. Di tambah hari ini pacarnya akan datang ke rumahnya, yah walaupun bukan sebagai pacar melainkan sebagai pelayannya yang baru.
Maira sampai di sebuah rumah orang tua Arga, ia menatap sebuah gerbang besi yang menjulang tinggi ke atas, "Sepertinya kalau di rumah ini ada maling, malingnya keburu capek naik gerbang kalinya, " gumam Maira sambil tertawa kecil.
"Maaf Mba mau ketemu siapa? " tanya seorang satpam pada Maira yang sedang melamun di depan gerbang.
"Oh, saya? " tanya Maira balik sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri.
"Benar anda Mba, " balas satpam itu kembali sambil menatap Maira dengan tatapan kesal.
"Saya mau ketemu bos anda, " ucap Maira sambil tersenyum manis.
"Sudah punya janji? " tanya satpamnya kembali.
"Kebetulan sudah, " balas Maira.
"Baiklah sebentar yah, saya telpon dulu, " untuk memastikan ucapan Maira satpam itu menelpon ibunya Arga.
Setelah bicara di telpon satpam itu langsung mengantar Maira ke tempat ibunya Arga berada.
Kalau orang penting mau ketemu aja sudah banget kayaknya yah. Gumam Maira saat memasuki rumah mewah itu.
Terlihat banyak sekali pekerja di rumah itu, sampai akhirnya Maira bertemu dengan ibunya Arga. Maira langsung tersenyum manis untuk menyapa ibunya Arga yang sedang menatap Maira.
"Kau adalah orang yang akan menggantikan Marisa? " tanya ibunya Arga sambil menatap Maira.
"Iyah, " balas Maira sambil menunduk.
"Baiklah kita akan pergi ke rumah anak saya sekarang juga, tapi ingat dia sudah punya istri jangan menggoda anak saya, " ucap ibunya Arga sambil berjalan mendahului Maira.
Maira tersenyum sambil berjalan di belakang ibunya Arga, "Nyonya tidak mau menanyakan apa saja yang saya bisa? atau mau melihat apa yang saya bisa dulu? " tanya Maira sedikit ragu.
"Tidak udah, Marisa bilang pada ku kalau kamu adalah anak yang rajin dan juga bisa di andalkan. Saya tau Marisa memilihmu karena sebuah alasan, ia tidak mungkin memilih orang yang salah, " balas ibunya Arga agak sedikit ramah.
Mereka saat ini langsung berjalan menuju mobil, setelah sampai di dalam mobil mereka langsung berjalan menuju rumah Arga.
Marisa adalah ketua pelayan di rumahnya Arga, tapi kemarin ia harus mengundurkan diri karena ia sudah tua. Kebetulan Marisa kenal dengan Maira, jadi ia meminta Maira untuk menggantikan Maira. Bukan karena alasan juga Marisa meminta Maira yang menggantikannya.
Marisa memilih Maira karena Maira adalah orang yang rajin, baik hati dan juga pantang menyerah. Di tambah lagi Maira sangat dekat dengan keluarga Marisa, awalnya Maira juga menolaknya karena takut. Tapi setelah di pikirkan kembali ini adalah kesempatan yang amat sangat bagus untuk mengungkapkan sebuah kesalahan seseorang di masa lalu.
Beberapa menit kemudian mereka berdua pun sampai di rumah Arga, mereka langsung di sambut oleh beberapa pelayan lainnya. Ibunya Arga langsung pergi ke ruang tamu, ia juga memanggil Arga dan yang lainnya untuk berkumpul di ruang tengah.
Setelah semuanya kumpul Ibunya Arga langsung angkat bicara, Arga pun sudah berada di sana.
"Saya mengumpulkan kalian di sini untuk memperkenalkan Maira, orang yang akan menganti Marisa, " ucap ibunya Arga sambil menunjuk Maira.
Maira langsung tersenyum sambil menganggukkan kepalanya sebagai pertanda hormatnya.
"Semoga kita bisa bekerja dengan baik, " ucap Maira sambil tersenyum manis.
"Aku pikir bakal ada apa, " ujar Arga sambil tersenyum sinis dan kembali ke lantai dua dengan tatapannya yang datar.
"Kau juga harus bisa mengerti kemauan Arga," ucap ibunya Arga sambil menatap kepergian Arga.
"Baik, " balas Maira sambil tersenyum, ia juga ikut menatap kepergian Arga.
Aku lebih dapat mengerti Arga, Gumam Maira dalam hatinya.
"Ya sudah saya pulang kembali, masih banyak hal yang ingin saya lakukan, " Ibunya Arga kembali ke rumahnya.
"Kau juga harus ikuti semua kemauan ku, " ucap Santi sinis sambil berjalan pergi dari sana.
Maira pun mengangguk dan menatap ke lantai dua, ia berharap Arga sedang tersenyum saat ini.
"Hey, kau masih muda sepertinya, " ucap pelayan lain pada Maira sambil tersenyum.
Maira langsung menatap ke arah pelayan yang bicara padanya sambil tersenyum, "Yah seperti itu lah, " balas Maira.
"Ya sudah kita kembali bekerja lagi yah, " ucap yang lainnya sambil berjalan meninggalkan Maira.
"Aku cuman mau ingatkan kamu satu hal, Hati-hati sama Nona Santi yah? dia akan terlihat aslinya kalau di rumah ini sudah tidak ada tuan Arga, " bisik salah satu pelayan.
Maira langsung menatap pelayan yang barusan bicara padanya, "Memangnya kenapa? " tanya Maira yang tidak tau apa-apa.
"Nanti kau akan tau siapa wanita itu yang sebenarnya, tunggu saja sampai tuan Arga pergi dari rumah ini. Tapi jangan bilang pada siapapun kalau aku bicara seperti ini padamu yah, " balas pelayan itu kembali sambil tersenyum.
"Hey, kenapa kalian malah terdiam di sana? " tanya Santi yang baru saja melihat Maira dan pelayan lainnya malah terdiam di ruangan tamu.
"Baik saya akan kerja, " balas mereka berdua sambil menunduk dan pergi dari sana untuk bekerja.
"Memang kalian sebaiknya seperti itu, " ucap Santi sinis sambil berjalan menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
୧⍤⃝🍭
santi perempuan bermuka dua 😒😒😒
2021-06-19
2
Efrida
asikkk aku bnr ya bela maira....tdk smua istri syah itu terzholimi
2020-11-27
5
Kusmini
fix santi wanita jahat
2020-10-04
16