bab 2

Seharian di sibukkan dengan berbagai tumpukan kertas rasanya sangat melelahkan. Tak hanya membuat kelelahan, bahkan otak pun tak mampu lagi untuk berpikir dengan jernih. Tak menunggu lebih lama lagi, Arga memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya di rumah.

Setelah sampai dirumah ia dikejutkan dengan sesuatu yang sangat jarang dilihatnya.

" Kok tumben-tumbenan mereka mau bertamu saat aku diluar rumah. Apa mereka  ada perlu ? Atau sebenarnya hubungan mereka sudah membaik? Padahal biasanya mereka datang saat ada keperluan yang mendesak.

Berbagai pertanyaan melintas dipikiran Arga. Tapi tak satu pun ada alasan yang kuat membuat Ibu dan Adiknya tiba-tiba berubah.

Dari dulu Adik dan Ibunya tidak menyetujui keputusan arga untuk menikahi Nayla yang notabenenya hanya wanita rumahan. Baginya wanita karir lebih berkelas dari pada ibu-ibu berdaster. Namun sekeras apa pun Bu Ratih menolaknya, Arga tetap pada pendiriannya untuk menikahi putri tunggal pemilik pesantren itu.

Selain punya paras yang cantik. Nayla juga tipe orang yang ramah dan lembut. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Arga bisa mendapatkan wanita yang jadi idaman para pria itu.

Tak jarang para pengusaha dan Ustadz berlomba-lomba untuk mengambil hati ayahnya agar mendapatkan restu untuk menjadikannya sebagai menantu. Tetapi yang berhasil menarik perhatian sang ayah, ibu dan Nayla adalah Arga.

" Apa hakmu untuk membantah keinginanku? Bukankah uang yang kau punya berasal dari hasil kerja keras anakku?" Terdengar teriakan seseorang dari dalam rumah.

" Udah berani melawan kamu sekarang, hah! Dirumah ini kamu bukan siapa-siapa. Kamu hanya wanita biasa yang diangkat derajatnya oleh kakakku. Kalau bukan karena kemurahan hati kakakku untuk menikahimu, pasti tak akan ada pria yang bersedia untuk menjadikanmu sebagai istri," teriak Ayu tak mau kalah dengan Ibunya.

" Bukan siapa-siapa katamu? Apa perlu aku mengingatkanmu bahwa aku adalah istri sah dari Mas Arga. Dan aku atau pun  anakku jauh lebih berhak dari siapa pun," sahut Nayla.

Tak ingin mendengar pertengkaran mereka lebih lama lagi. Arga segera bergegas menuju ke dalam rumah. Ia tak pernah membayangkan kejadian hari ini bisa terjadi. Walau selama ini antara Ibu dan Istrinya memiliki hubungan yang tidak baik. Tapi mereka tak pernah terlihat adu mulut di  depan Arga.

Beberapa orang ada yang memberi laporan pada Arga tentang kelakuan ibu dan adiknya. Tapi ia tak pernah menggubris perkataan mereka. Ia berpikir itu hanya akal-akalan mereka untuk membuat hubungan keluarganya retak. Apalagi istrinya tak pernah mengeluh tentang saudaranya itu. Sejauh ini perdebatan mereka hanya masalah uang yang jatahnya diberi lebih banyak pada  Bu Ratih oleh Arga dari pada istrinya.

" Bu ada apa, ini?" Tanya Arga. Ia segera mendekati istrinya yang sedang menangis sesenggukan.

" Nak, kamu sudah pulang? Kenapa nggak memberitahu pada kami, kalau kamu akan pulang lebih awal? Andai saja kamu memberitahu Ibu, pasti Ibu dan Adikmu akan memasak makanan kesukaanmu," tutur Bu Ratih bersikap manis.

" Aku bertanya, kenapa ada keributan di rumah ini? Kenapa istriku bisa menangis seperti itu?" Tanya Arga sambil melihat ke arah Nayla.

" Sayang, apa kamu nggak apa-apa? Siapa yang membuatmu menangis?" Tanya Arga pada Nayla.

" Nggak apa-apa, mas. Kenapa kamu terkejut seperti itu? Apa yang kamu lihat hari ini udah sering terjadi dan ini bukan pertama kalinya," jawab Nayla sambil melirik mertua dan saudara iparnya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Bukan pertama kalinya dan sering terjadi? Apa selama ini hanya aku yang tak mengetahuinya?

" Maksud kamu apa? Apa kamu ingin menyalahkanku dan putriku? Apa kamu ingin merusak hubungan antara aku dengan anakku?" Tutur Bu Ratih menyela ucapan Nayla.

" Kenapa ibu membuat istriku menangis?" Tanya Arga untuk kesekian kalinya.

" Nggak ada yang membuat istrimu menangis. Dianya saja emang cengeng, dikit-dikit nangis. Kayak anak kecil aja. Seharusnya malu sama umur," jawab Bu Ratih sinis.

Arga melirik ke arah Nayla berharap jawaban yang terjadi pada saat ini. Tapi Nayla sama sekali tak menggubrisnya dan membuat Arga semakin penasaran.

Tak sengaja Arga melihat ke arah yang tak jauh dari posisinya saat ini.

"Tunggu, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa ada uang yang berserakan dilantai? Apa kalian sudah tak menghargai hasil kerja kerasku?" Tanya Arga minta penjelasan

Mata Bu Ratih dan AYU tertuju pada uang yang dimaksud Arga.

" Ini nggak seperti yang kamu  pikirkan. Mana mungkin kami nggak menghargai hasil kerja kerasmu, mas. Kita bersaudara, jadi sudah seharusnya kamu tahu gimana Aku dan Ibu."

Arga ragu dengan pikirannya sendiri. Ia merasa ucapan adiknya ada benarnya. Mereka terlahir dari rahim yang sama dan sudah saling mengenal satu sama lain.

" Bisa jelaskan tentang uang-uang ini?" Tanya Arga pada Ibunya dan Adiknya.

" I-iya itu uang Ibu yang direbut sama mbak Nayla, mas. Untungnya kamu cepat pulang, jadi uang itu nggak sempat berpindah ke tangan mbak Nayla."

" Kenapa bisa gitu? Kalian kan, sudah ada jatah masing-masing. Kenapa masih pada rebutan?"

" Udahlah, mas. Semua udah terjadi, jadi nggak perlu diperpanjang lagi," ucap Ayu sambil memungut uang berserakan dilantai.

" Adikmu benar, Arga. Lebih baik kami pulang saja. Kamu juga pasti lelah seharian bekerja. Lebih baik langsung istirahat saja," ucap Bu Ratih.

Setelah kepergian Ibu dan Adik iparnya, Nayla langsung bergegas menemani putrinya bermain. Tanpa peduli dengan kehadiran Arga.

Sementara Arga hanya mengikuti dari belakang karena merasa keberadaannya benar-benar tak dihargai sebagai seorang suami. Tak ada sambutan hangat dari istrinya. Biasanya Nayla selalu terlihat semangat menanti kepulangan Arga. Namun semua berubah dengan perlahan-lahan saat Nayla mengetahui keuangan suaminya dikendalikan oleh mertuanya.

" Apa malam ini kita nggak ada makanan lagi?"

" Ada," jawab Nayla singkat.

" Terus kenapa diatas meja nggak ada apa-apa? Di lemari pun terlihat kosong. Bahkan kulkas terlihat sama seperti saat masih baru, semuanya kosong," ucap Arga sambil memeriksa semua tempat yang biasa mereka gunakan untuk menyimpan bahan makanan.

" Kita hanya punya nasi, kecap dan dua butir telur, mas," jawab Nayla santai.

" Kenapa bisa gitu? Tadi pagi aku sudah memberimu uang untuk keperluan dapur dan aku juga melihatmu belanja di warung langganan kita. Nggak mungkin kamu menjualnya lagi saat aku berangkat kerja, kan? Apalagi menghabiskan semuanya dalam sehari rasanya sangat mustahil."

Nayla menarik salah satu kursi dan duduk tepat di depan Arga. Ia menarik nafas dalam-dalam sembari menatap tajam pada Arga.

" Bukannya ini yang kamu inginkan? Aku membiarkan ibu melakukan apa yang dia mau. Bukannya kamu yang mau aku selalu tunduk pada semua aturan kamu dan juga Ibu?

" Maksud kamu apa ngomong kayak gitu?"

" Apa kamu lupa setiap kali aku membantah mu, apa yang kamu katakan? Kamu selalu mengatakan bahwa aku adalah istri yang tak tahu diri, nggak berguna. Berkali-kali kamu menghinaku dengan kesalahan yang kulakukan, sekali pun aku nggak pernah berpikir untuk membalasnya. Aku selalu berusaha untuk memperbaiki kesalahanku walau belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Kamu menuntutku untuk melakukan kewajibanku, tapi kita nggak ada bedanya. Kita sama-sama punya kesalahan,  tapi anehnya kamu nggak pernah mengakuinya. Kamu menganggap semua yang terjadi adalah kesalahanku. Apa kamu pernah memikirkan perasaanku? Apa kamu pernah berpikir apa yang dilakukan Adikmu dan Ibu saat kamu nggak ada?"

Arga hanya mematung mendengar penuturan Nayla. Ia bukan tak ingin mempercayai semua ucapan istrinya. Namun ia sulit untuk mengakui semua kekacauan yang terjadi disebabkan oleh ibu dan adiknya. Sangat mustahil rasanya jika orang yang sangat disayanginya adalah pemicu retaknya hubungan antara ia dan Nayla, begitulah pikir Arga.

Terpopuler

Comments

Queen love 🌷,hiatus

Queen love 🌷,hiatus

aku mampir,semangat thor /Good/

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!