Honeymoon

Brakk

Gebrakan di meja membuat kaget lawan bicara dihadapannya. Gadis itu menyentuh keningnya ia menahan amarah dan terlihat frustasi . Menenggak minuman di atas meja dengan kasar menunjukan sosok yang tidak seperti gadis bermartabat.

" Anna tenanglah ini tempat umum " kata teman bicara Anna yang melihat anna begitu emosi.

Anna menatap Vino dengan sinis dan tatapan jengkel " Diam lo vino , akh sial " maki anna pada Vino.

" kenapa lo jadi marah dan kesal tidak jelas sama gue ? " tanya Vino.

" ini emang salah lo , Alesia mana mungkin berubah kalau gak terjadi sesuatu sama lo " jelas Anna.

" gak ada apapun yang terjadi hari itu selain anak buah ryoshi yang berhasil nemuin gue dan sia , dan lagi gue belum ketemu sia sejak hari itu lo sendiri kan tau gue lagi sembunyi sementara waktu ini " Jelas Vino dengan serius.

" terus kenapa mata - mata gue bilang Sia dan Ryoshi semakin dekat bukan hanya dekat malah bisa dibilang mesra " Anna menyentuh kening frustasi.

" itu gue juga gak tau, waktu lo bilang gitu gue langsung hubungi sia dan dia biasa aja gak ada perubahan yang berarti " ucap Vino.

" arghhh " Geram anna kesal.

" hal ini kan tidak mungkin terjadi tanpa sebab dan lagi ini terlalu tiba - tiba " ucap Anna penuh selidik.

" iya gue tau, terus rencana lo apa sekarang ? jika alesia dekat dengan ryoshi otomatis dia akan semakin melindunginya sekarang "

Anna mengernyitkan dahinya berpikir keras " nanti gue pikirin lagi, lo fokus aja deketin Alesia " Vino hanya mengangguk mendengar penjelasan Anna.

_____

" makan ini " Ryoshi menyendokkan makanan kepiring Alesia.

Alesia tersenyum kearah Ryoshi " terima kasih "

" mau aku suapi ? " tanya Ryoshi.

" tidak usah aku makan sendiri saja " tolak Alesia enggan disuapi Ryoshi . Terlihat rasa tidak suka diwajahnya karena penolakan Alesia.

Alesia mendekatkan bibirnya ke telinga Ryoshi dan berbisik " tidak enak disini kan ada kakek dan juga adikmu " .

" hmm " gumam ryoshi merasa lebih baik mendengar alasan Alesia dan mulai menikmati sarapan nya.

" kak hari ini aku mulai bekerja diperusahaan pusat dikantor kakak " Ronand memulai pembicaraannya.

" hmm " seperti biasa Ryoshi hanya menjawab seadanya.

" itu bagus kamu bisa belajar dan membantu kakakmu " ucap Yuma .

" haha tenang saja kek aku akan membantu kakak dan mengawasinya dengan baik lalu melaporkannya pada kakek " ucap ronand dengan santainya. Kakek mendelik pada ronand mendengar ucapannya barusan.

plakk ! kakek memukul tangan ronand " berani nya kamu bicara sembarangan" Yuma berdalih. Cucunya ini benar - benar bermulut ember . Yuma menengok Ryoshi yang malah asik memperhatikan Alesia dan sibuk mengisi piring Alesia dengan makanan. Benar - benar serasa dunia milik berdua Ryoshi tidak memperdulikan orang disekitarnya dan hanya fokus pada Alesia. Percuma jika Yuma merasa khawatir Ryoshi mendengar pembicaraannya. Bagi Ryoshi sekarang hanya ada dirinya dan Alesia saja.

Dia bahkan tidak merespon saat Ronand dan Yuma mengajak bicara padanya.

" hey ryoshi " panggil Yuma

" sayang kakek sedang bicara denganmu " Alesia menyikut tangan Ryoshi.

" apa ? " ketus Ryoshi.

" kau tidak dengar yang tadi kukatakan ? " ucap Yuma kesal. Ryoshi hanya mengernyitkan dahi tidak mengerti maksud Yuma.

" hhhh " Yuma menghela nafas dalam tanpa berkata apa pun.

" ada apa ? " tanya Ryoshi .

" kakek bertanya tentang proses merger perusahaan di swiss " jawab ronand.

" aku akan pergi ke sana sendiri untuk mengurusnya " ucap ryoshi.

" kenapa kamu yang pergi ke sana lalu bagaimana dengan kantor pusat disini ? " tanya kakek.

" sekertaris kin akan bertanggung jawab untuk sementara " jawab ryoshi

" kenapa tidak sekertaris kin saja yang pergi ? " tanya Ronand .

" tidak bisa " jawab Ryoshi tegas .

" ya sudah bagaimana baiknya saja kakek tidak akan ikut campur lagi sekarang , sudah saat nya kakek harus pensiun apalagi sekarang Ronand juga sudah mulai terbiasa mengurus perusahaan " ucap kakek.

" hmm " jawab Ryoshi dingin sedangkan Ronand hanya mengangguk.

" kakek sudah selesai kalian lanjutkan saja " Yuma berdiri meninggalkan cucu - cucunya di meja makan.

" kek jangan lupa obatmu " ucap Alesia menghentikan langkah kaki yuma.

" tentu sia kakek akan meminumnya dikamar " Jawab Yuma.

Alesia menghentikan sarapannya setelah merasa agak kenyang.

" makanannya belum habis " ucap Ryoshi saat melihat alesia menghentikan makannya .

" aku sudah kenyang " jawab Alesia.

" makan sedikit lagi sayang " bujuk Ryoshi .

uhukk ..uhukkk

Ronand tersedak mendengar kata keramat yang keluar dari mulut Ryoshi. Alesia pun terkejut mendengar kata sayang dari mulut Ryoshi. Apalagi Ryoshi mengatakannya dengan wajah datar dan tanpa emosi membuatnya terlihat agak tidak biasa.

' bagaimana bisa dia mengata kan itu dengan wajah datar begitu ' batin Alesia.

" kak sebaiknya aku pergi melihat kakek dulu " ucap Ronand ingin segera pergi sebelum kakaknya itu melakukan tingkah tidak biasa didepannya. Sungguh ia tidak akan sanggup melihat perubahan pada diri Ryoshi. Mendengar ryoshi mengatakan kata umum seperti sayang saja ia merasa merinding. Ronand meninggalkan sepasang kekasih itu sambil bergidik mengingat ucapan ryoshi. Sementara Ryoshi dan Alesia tidak memperdulikan kepergian Ronand

" sayang aku benar - benar kenyang " ucap Alesia.

" ini masih banyak " tangan Ryoshi menunjuk piring Alesia yang masih penuh.

" itu karena kamu terus menuangkan makanan itu ke piringku " Rengek Alesia sengaja bersikap manja dengan pura - pura cemberut yang membuatnya terlihat lucu dan menggemaskan.

" hmm " Gumam Ryoshi tidak berusaha membujuk setelah Alesia bersikap manja padanya.

" sayang kamu bilang tadi akan pergi ke swiss "

" iya " jawab Ryoshi.

" kalau begitu saat kamu pergi aku akan menginap dirumah ayahku , boleh kan ? "usul Alesia .

" tidak " tegas ryoshi.

" kenapa ? aku tidak ingin berada di rumah sendirian , dan kamu sudah janji tidak akan mengurungku dirumah " dengan wajah sedih alesia tertunduk.

" aku tidak akan mengurung mu " ucap Ryoshi.

" lalu kenapa ? " Alesia mengangkat wajahnya melihat kearah Ryoshi menunggu penjelasan.

" itu karena kamu juga akan pergi ke swiss " jelas ryoshi yang kini menghentikan sarapan nya dan membalas tatapan Alesia.

" eh , apa maksudmu ? "

" kamu juga akan ikut pergi bersamaku " ucap ryoshi.

Alesia memang menyadari bahwa kehidupannya sekarang berbeda dengan masa lalu. Karena ia memang berusaha merubah nasibnya jadi ia tahu bahwa kehidupannya akan berbeda dari sebelumnya. Namun ia tidak menyangka sama sekali bahwa ia akan bebas menghirup udara luar di luar negri. Batinnya bersorak dan tertawa puas. Bagaimana tidak Alesia sudah mengalami terkurung selama tiga tahun di istana milik Ryoshi. Dan saat terbebas dari cengkraman Ryoshi ia hanya sanggup menghirup kebebasan itu hanya dalam waktu sepuluh hari kemudian meninggal dengan tragis.

Ryoshi yang mendapati raut wajah Alesia terlihat sangat senang membuatnya tersenyum tipis. Dia semakin senang saat memikirkan bahwa ini juga merupakan perjalanan bulan madu mereka ia tidak dapat menghentikan senyum diwajahnya. Alesia melihat senyum diwajah Ryoshi sangat indah tanpa curiga apa penyebab senyum di wajah ryoshi.

Terpopuler

Comments

Gracia Ayu

Gracia Ayu

kok dikit banget ya like nya.....

2020-11-15

2

W.Willyandarin

W.Willyandarin

aku mampir kak 🤗

2020-08-24

6

vivi

vivi

lanjut thor

2020-08-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!