Hukuman

Alesia tidak pergi membawa Ryoshi ke kamar dan membawanya ke Home theater di lantai atas. Memasuki ruangan dengan nuansa abu - abu yang memberikan kesan minimalis dan futuristik. Dengan pencahayaan di setiap dinding dan sebuah sofa bed besar ditengah nya membuat ruangan tersebut terlihat nyaman.

Alesia membawa Ryoshi untuk duduk di sana. Alesia memang sengaja tidak mengajak Ryoshi ke kamar karena seperti perkataannya tadi. Pikirnya untuk apa pergi ke kamar yang memang sudah sangat rapih yang ada bukannya membereskan kamar malah mereka akan melakukan hal yang lain lagi pula kakek memintanya bukan benar - benar untuk dilakukan melainkan hanya pengalihan semata.

" sayang ayo kita nonton " ajak Alesia dengan binar dikedua matanya. Ryoshi tidak merubah ekspresi wajahnya dia masih dalam mode kesal . Tatapannya kian menusuk melihat alesia.

" sayang " panggil Alesia lebih lembut lagi. Namun kali ini Ryoshi tidak terbujuk dengan tingkah manis Alesia. Alesia tidak kehabisan akal dia mengecup bibir Ryoshi sekilas namun Ryoshi tetap tidak merubah mood nya.

' aku tidak akan terbujuk semudah itu ' batin Ryoshi.

Alesia memegang dada bidang Ryoshi mendekatkan dirinya lalu mengecup Ryoshi kembali namun kali ini bukan hanya sebuah kecupan tapi ciuman . Alesia menghentikan ciumannya dan mendongkakan kepalanya keatas berusaha melihat perubahan diwajah Ryoshi. Benar saja saat ini raut wajah Ryoshi sedikit melembut .

Alesia terkekeh dalam benaknya karena sekali lagi ia berhasil menenangkan amarah Ryoshi. Jika kata - kata manis tidak bisa maka ia akan melakukannya dengan sedikit sentuhan jika masih juga tidak berhasil maka ia harus menambahkan tingkatnya begitu seterusnya. Kemudian alesia tersenyum getir jika dimasa lalu ia tahu begitu mudahnya membujuk Ryoshi dia mungkin tidak perlu mengalami penderitaan yang berarti.

" apa ini sogokan ? " tanya Ryoshi.

" sayang apa maksud mu ? sogokan apa ? " Alesia yang semakin menyandarkan tubuhnya ditubuh Ryoshi. Ryoshi memeluk Alesia yang mendekatkan dirinya sendiri pada tubuhnya.

" sogokan karena kamu berselingkuh dariku " jawab Ryoshi dan mengeratkan pelukannya.

" aku tidak selingkuh kenapa kamu berpikir seperti itu ?" Alesia tidak habis pikir dengan pemikiran Ryoshi saat ini.

" nama panggilan itu " ucap ryoshi. Alesia mendelik melihat Ryoshi tidak habis pikir. Bagaimana mungkin memanggil nama panggilan seseorang bisa dianggap selingkuh.

'wah sebenarnya apa sih isi otak pria ini jika yang seperti itu saja disebut selingkuh maka apa panggilan bagi orang yang melakukan lebih dari itu ' ucap alesia dalam pikirannya.

" jadi benar ya ? " tanya Ryoshi lagi karena tidak mendengar jawaban apapun .

" sayang kamu tidak percaya padaku ? " Ucap alesia dengan wajah sedih. Ryoshi malah menatap alesia semakin tajam .

" kamu kan tau aku dan ronand teman kuliah dan dia selalu memanggilku dengan sebutan sia - sia untuk mengolok - olokku jadi aku juga memanggilnya begitu , apa kamu marah ? " Alesia memasang raut memelas.

" jangan panggil dia seperti itu lagi " Ryoshi mengelus pipi alesia .

" baiklah aku hanya akan memanggilnya dengan nama saja " jawab alesia.

" jangan terlalu dekat dengannya " Ryoshi memberi alesia peringatan dengan tegas.

" ya aku tidak akan terlalu dekat dengan nya" Alesia mengiyakan tidak ingin membantah Ryoshi dan memulai pertengkaran.

" dan pria - pria lainnya " sambung Ryoshi yang tingkat posesifnya semakin akut.

" tidak akan pernah aku janji" ucap Alesia tegas dan terdengar meyakinkan.

" hemm " jawab Ryoshi. Merasa Ryoshi sudah reda amarahnya ia menjauhkan dirinya dari pelukan Ryoshi.

" mau kemana ? " Ryoshi menghentikan Alesia yang bangkit dari sofa dengan menggenggam tangan nya.

" aku akan mengambil air sebentar kita akan menonton film bukan " jawab Alesia.

" duduk aku belum selesai dengan mu" Ryoshi menarik kembali Alesia untuk duduk.

" apa lagi ?" tanya alesia heran.

" hukumanmu " dengan dingin Ryoshi mengatakan maksudnya.

" hu..hukuman ?" alesia gugup mendengar kata hukuman dari mulut Ryoshi.

" aku pikir kita sudah selesai membahas masalah tadi saat aku berjanji padamu " ujar Alesia yang merasa ngeri mendengar kata hukuman.

" ini hal yang berbeda " jawab ryoshi.

" berbeda ? apa aku melakukan kesalahan yang lain ? " Alesia heran dan merasa tidak paham apa yang di maksud Ryoshi sebenarnya.

Ryoshi selalu saja mengatakan maksudnya dengan tidak jelas sehingga Alesia harus berpikir keras untuk mengetahui maksud sebenarnya.

" kamu mengatai ku seorang masokis " ucap Ryoshi.

Seketika Alesia tersentak kaget . Padahal ia sudah melupakan apa yang di ucapannya pada kakek. Tidak disangka kini Ryoshi membahasnya dan ingin memberinya perhitungan. Alesia kesal pada dirinya sendiri karena terlalu bodoh sehingga ia berkata seperti itu.

' habislah aku ' batin Alesia yang sekarang menyadari situasinya. Dia memikirkan hukuman seperti apa yang mungkin di lakukan Ryoshi padanya.

" soal itu bisakah kamu melupakannya ? " ujar Alesia memohon.

" hmm " Ryoshi seolah enggan mengabulkan permintaan alesia.

" aku akan melakukan apapun asal jangan hukum aku " tambah alesia lagi.

" apapun ? " tanya ryoshi.

" iya apapun , aku akan melakukan apapun yang kamu minta " Alesia berusaha meyakinkan Ryoshi. Untuk sesaat Ryoshi ingin menolak namun ia berubah pikiran dan ingin mengambil kesempatan langka yang datang pada nya.

" lakukan seperti apa yang kamu katakan pada kakek kepadaku " jawab Ryoshi.

" apa ? sayang kamu yakin aku harus melakukan itu ?" Alesia sangat kaget dengan permintaan Ryoshi. Sungguh tidak masuk akal permintaan ryoshi padanya.

" ya lakukanlah " ucap Ryoshi meyakinkan Alesia.

" apa tidak bisa kamu menggantinya dengan hal lain ? " Alesia benar - benar enggan melakukan permintaan Ryoshi barusan.

" tidak " jawab Ryoshi tegas.

Alesia mengkerutkan dahinya berpikir keras ia menggigit bibirnya lalu menoleh kearah Ryoshi yang sedang menunggu Alesia melakukan permintaannya.

' habislah aku ' batin alesia.

Karena ia tidak dapat memikirkan jalan keluar lain akhirnya ia memutuskan untuk melakukan permintaan Ryoshi. Alesia mendorong Ryoshi keras sehingga terlentang di sofa dan di duduk diatasnya. Dia meraba perut Ryoshi dan perlahan menjalar ke dada bidang Ryoshi. Wajah Alesia kini merah padam merasa malu dengan perbuatannya sendiri. Alesia mendekatkan wajahnya mencium ryoshi dengan liar dan sesekali menggigitnya. Saat melepaskan ciumannya terlihat bibi Ryoshi memerah karena gigitannya barusan.

" terlalu lembut " ucap Ryoshi .

Mendengar ucapan Ryoshi Alesia membuka pakaian yang dikenakan Ryoshi dan melepaskan pita dipinggang Alesia. Ia mengikatkan kedua tangan Ryoshi dengan pita miliknya. Alesia mencium setiap bagian depan tubuh Ryoshi. Lalu alesia menghentikan apa yang dilakukannya dan melepaskan kembali ikatan ditangan Ryoshi.

" apa hanya ini ? " tanya Ryoshi yang sudah mulai terbawa suasana.

" aku tidak bisa melakukannya maafkan aku " Alesia lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Ryoshi mengerti jika alesia merasa sangat malu. Karena sejak tadi wajahnya sangat merah seperti apel benar - benar menggemaskan pikir Ryoshi.

" baiklah aku saja yang melakukan nya " ujar Ryoshi kemudian memeluk Alesia yang membelakanginya.

Terpopuler

Comments

potekan lidi

potekan lidi

author liar🤣🤣🤣🤣🤣

2020-10-16

2

vivi

vivi

lanjut thor

2020-08-22

1

khila maharani

khila maharani

next thorrrr

2020-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!