Kakek Yuma duduk di halam depan rumah nya sambil meminum teh. Dia sengaja duduk disana karena sedang menunggu cucu dan menantunya. Selama beberapa bulan pernikahan cucunya tersebut belum pernah sekalipun ia mendengar hubungan keduanya baik. Setiap hari suasana dikediaman Ryoshi selalu panas dengan pertengkaran mereka yang tiada akhir. Walau pun sebenarnya hanya Alesia yang lebih sering mengeluarkan kekesalan nya . Dari pada meladeni Alesia dengan perkataan Ryoshi lebih meladeninya dengan tindakan seperti mengurung Alesia dirumah atau membuat masalah pada Vino merupakan akar dari pertengkaran mereka yang tidak diketahui kakeknya . Tapi beberapa hari yang lalu ia mendapat kabar bahwa sepasang suami istri itu terlihat layaknya suami istri pada umum nya. Awalnya kakek merasa senang mungkin akhir nya dia akan segera menimang cicit. Lalu kemarin malam eva yang merupakan pelayan yang ia tempatkan dikediaman Ryoshi menyampaikan bahwa hubungan kedua nya memanas kembali.
" Edgar kemarilah " panggil Yuma pada salah seorang pengawal nya. Edgar membungkuk memberi hormat dihadapan Yuma.
" Sudah berapa lama semenjak aku menelepon Ryoshi tadi ? " Tanya Yuma pada Edgar. Edgar mengangkat tangan dan melihat jam yang bertengger dipergelangan nya.
" Sudah satu jam lebih lima belas menit tuan " jawab edgar.
" Berapa waktu yang ditempuh dari tempatnya kemari ?" Tanya Yuma lagi.
"Jika tuan muda yang mengemudi maka akan menghabiskan waktu empat puluh lima menit tapi jika itu supirnya maka butuh waktu sekitar satu jam " jelas Edgar penuh pertimbangan.
" menurutmu begitu ? " tanya Yuma .
" iya tuan " Jawab Edgar.
Yuma mengangguk tanda mengerti kemudian melambaikan tangannya menyuruh Edgar kembali ke posisinya semula. Tak berapa lama sebuah mobil mewah Bugatti La Voitute Noire mulai memasuki kediaman mewah bergaya eropa tersebut. Yuma tersenyum saat Alesia turun. Alesia membalas senyuman Yuma .
" kakek " sapa Alesia menghampiri dan hendak memberi pelukan pada Yuma. Ryoshi mencegah Alesia memberi pelukan pada Yuma.
" dasar anak ini " ucap Yuma kesal saat ryoshi menghentikan Alesia yang akan memeluknya.
" biar aku saja " jawab Ryoshi memeluk kakek. Alesia terkekeh melihat kedua orang tersebut berinteraksi.
" menjauh sana "ucap Yuma seolah tak ingin dipeluk Ryoshi.
" kakek apa kabar ? " ucap Alesia ingin menengahi keduanya yang bersikap kekanakan.
" baik, kamu sendiri bagaimana apakah anak nakal itu baik padamu ? kemarilah sia kakek sangat merindukan mu " kakek menepuk kursi di sebelah nya.
" Ryoshi sangat memanjakan ku jadi aku sangatlah baik " Senyum Alesia mengembang membuat Yuma dan Ryoshi terpesona. Alesia duduk di samping Yuma membuat Ryoshi menunjukan wajah tidak suka. Ryoshi sangat posesif jika menyangkut Alesia bahkan tanpa pandang bulu.
Yuma senang dengan perubahan Alesia sekarang yang lebih banyak tersenyum . Pembawaan nya sekarang lebih ceria berbeda dengan yang terakhir kali ia lihat. Alesia selalu murung dan memberikan senyuman palsu di hadapan Yuma membuatnya sempat berpikir bahwa ia telah melakukan kesalahan dengan menjodohkan Alesia dan Ryoshi.
" baguslah , bilang saja padaku jika gunung es itu memperlakukan mu dengan buruk aku akan mematahkan kakinya " ucap Yuma.
" aku tidak akan pernah melakukan nya " sela Ryoshi membela dirinya.
" haha kakek Ryoshi tidak akan pernah melakukan itu lagi karena dia sangat mencintaiku " jawab Alesia.
" lagi ? " tanya Yuma .
Alesia keceplosan bingung harus menjawab apa ia melirik Ryoshi meminta bantuan. Ryoshi tidak merespon apa - apa ia masih duduk diam dengan wajah santai nya sambil menyeruput kopi yang baru saja di antarkan pelayan.
" lagi apa maksud kakek ? " Alesia berusaha mengalihkan dengan berpura - pura seolah tidak tahu.
" kamu bilang ryoshi tidak akan menyakitimu lagi, jadi selama ini dia memperlakukan mu dengan tidak baik " ucap Yuma lalu melotot kearah ryoshi.
" ah kakek itu hanya salah paham maksudnya bukan begitu " jawab alesia berusaha menjelaskan.
" lalu apa ? sia kamu tidak perlu menutupi kesalahan nya jangan takut kakek akan membelamu, hey anak kurang ajar apa yang kau lakukan pada menantu ku ? " tanya kakek yang tidak di pedulikan malah mengambil lagi gelas didepan nya. Yuma sedikit geram karena di acuhkan oleh ryoshi ia hendak melemparkan tongkat ditangan nya namun di cegah alesia.
" kakek jangan, maksud ku dia sedikit menyakitiku sebelum melakukan itu " ucap Alesia . Ryoshi yang kaget menyemburkan minuman yang sedang diminum nya. Kakek pun terkejut mendengar penuturan menantunya ia menjatuhkan tongkat nya ketanah .
"ah tapi kakek tenang saja dia berjanji tidak akan melakukan nya lagi " jawab Alesia sambil tersenyum.
' cih , kenapa aku beralasan seperti itu pasti dia akan marah ' batin alesia sambil melirik Ryoshi yang masih kaget.
' kasihan sekali gadis polos ini dia masih bisa tersenyum memiliki suami seorang masokis' Yuma menatap Alesia khawatir . Yuma kembali menatap ke arah Ryoshi tak habis pikir bahwa cucunya seorang masokis. Dia pikir walaupun Ryoshi seorang yang dingin dan nampak kejam bukan berarti dia adalah seseorang yang bisa menikmati rasa sakit dari pasangan nya. Nyatanya Ryoshi memang bersikap seperti apa yang terlihat diluar sungguh sangat hal yang disesali Yuma.
" kakek jangan berpikir yang tidak perlu semuanya baik - baik saja, aku merasa bahagia sekarang terima kasih kakek " ucap Alesia agar Yuma tidak khawatir . Alesia juga sengaja berkata seperti itu agar Ryoshi tidak marah kepadanya karena perkataan nya pada Yuma.
" kenapa kamu berterima kasih kakek yang seharusnya berterima kasih bahwa kamu bisa menerima suami seperti itu dan bahkan kamu bilang kamu bahagia bersama nya " ucap Yuma yang merasa terkesan karena Alesia bisa menerima Ryoshi dan sifat melencengnya begitu pikir Yuma. Ryoshi yang dibicarakan hanya bisa diam dan tidak berkata sepatah kata pun.
Alesia hanya tersenyum mendengar penuturan kakek dan sesekali melirik Ryoshi yang menatapnya tajam .
" ayo masuk disini mulai sedikit panas " ajak Yuma pada Alesia .
" iya kek " jawab Alesia mengikuti Yuma yang berjalan masuk terlebih dahulu.
" sia bisakah kamu membantuku ? " tanya Yuma.
" tentu saja kakek , apa yang harus kulakukan ? " tanya Alesia.
" tolong kamu ambilkan obat kakek di kamar dan kakek juga sudah menyiapkan hadiah untukmu menaruhnya dikamar Ryoshi kamu ambil dan bawa kesini" ucap kakek pada Alesia.
" baik kek tunggu sebentar " jawab Alesia lalu pergi ke kamar Kakek yang masih berada dilantai bawah.
" Kemari dan bicara dengan ku " ucap Yuma pada Ryoshi saat Alesia sudah tidak terlihat lagi. Ryoshi duduk di sofa dihadapan Yuma sambil menyilangkan salah satu kaki nya.
" hahh " Yuma menghela nafas saat melihat wajah dingin Ryoshi. Dia sangat tidak habis pikir ternyata ia memang tidak tahu apa - apa tentang cucu nya.
" aku tidak akan mempermasalahkan perilaku menyimpang karena melihat Alesia tidak masalah dengan itu dan ia masih bisa tersenyum seperti itu " jelas Yuma.
" hemm " ryoshi menjawab dengan deheman .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Chacha shyla
Kasih huruf besar thor setiap ada tanda titik untuk memulai menulis yg baru maaf korek dikit🙏🙏🙏😁
2022-07-21
0
Gracia Ayu
ckk..salah paham dah kakek...
2020-10-07
8
😇🐈😈
next
2020-08-22
0