Jam 8 pagi Alesia bangun dari tidurnya. Namun Ryoshi sudah pergi dari kamarnya. Ryoshi memang selalu berangkat kekantor tepat pukul 7 dan akan kembali pukul 5 sore kecuali kalau ia harus bertemu klien atau hal lainnya tang bersifat penting. Itu sebabnya alesia tidak memusingkan ketidak adaannya Ryoshi saat ini. Toh lagi pula Alesia belum sepenuhnya membuka hatinya untuk ryoshi.
Ia bangun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Alesia tidak berlama lama dikamar mandi. Dia hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit saja. Dia duduk dimeja riasnya untuk mengaplikasikan berbagai perawatan wajah. Alesia di kehidupan lalu dan sekarang tidak berubah jika soal perawatan diri. Dia selalu mementingkan penampilan dikehidupan yang lalu dan kurang peka terhadap orang disekitar. Tapi ia dikehidupan yang baru ingin lebih peka dan dewasa agar tidak mudah dibodohi.
Tok tok tok
" Masuk " ucap alesia.
Lalu masuklah dua orang pelayan wanita ke dalam kamar alesia. Satu pelayan yang sudah berumur namun menunjukan kesan berwibawa dalam pandangannya dan satu lagi pelayan wanita muda usia sekitar dua puluh tahun dengan senyum ramah dibibirnya.
" Ada apa ? " Tanya alesia.
" Saya kemari atas perintah tuan untuk membereskan barang - barang nyonya yang akan dipindahkan ke kamar utama " kata salah satu pelayan wanita paruh baya tersebut.
Alesia " Oh . . Apakah harus ? "
Sang pelayan tidak menjawab hanya mengangguk sambil tersenyum kearah Alesia.
" Baiklah lakukan saja apa yang dia suruh " kata Alesia pasrah . Dia tak ingin memancing keributan dengan Ryoshi kali ini. Jadi ia akan mulai dengan sedikit mengalah selama keinginannya masih wajar menurut alesia . Kedua pelayan langsung mengerjakan tugasnya dengan sigap setelah mendapat persetujuan dari majikannya. Alesia yang telah selesai memakai berbagai jenis skincare keluar meninggalkan kedua pelayan yang tengah sibuk membereskan barang - barangnya.
Dikantor Ryoshi sedang ditemani beberapa karyawan nya yang tengah membahas beberapa laporan penting diperusahaannya.
" Perbaiki ini buat lebih detail lagi banyak kesalahan ketik dimana mana dan harus selesai hari ini juga " titah Ryoshi dingin namun terdengar normal. Namun bagi para karyawan nya itu sikap bos mereka justru sangatlah tidak normal.
Ryoshi adalah sosok bos yang tegas bahkan terkesan kejam saat ada kesalahan walaupun itu hanya masalah kecil. Bahkan satu huruf saja salah dalam dokumen yang mereka kerjakan maka mereka harus siap akan amukan dari bos mereka. Intinya mereka harus membuatnya sesempurna mungkin. Tapi entah apa yang terjadi hari ini . Wajah datar dan dingin nya masih sama seprti biasa. Namun kemana perginya tempramen nya itu hilang.
Pagi ini saat Ryoshi tiba di kantor ia meminta berbagai divisi dikantornya untuk memberikan laporan mereka segera. Biasanya Ryoshi akan memberi perintah sehari sebelumnya sehingga mereka bisa memeriksa kembali laporannya. Tapi kali ini sungguh tidak terduga. Para staff disetiap divisi merasa panik bahkan beberapa orang ada yang terlihat sangat frustasi. Kenapa tidak beberapa dari mereka bahkan belum menyelesaikan tugas nya.
Akhirnya mereka memberikan laporan seadanya walaupun belum selesai. Jangankan untuk menyelesaikan nya untuk memeriksa ulang saja sungguh tidak ada waktu.
Para karyawan yang semula tegang dan gelisah akan nasib pekerjaan mereka kini tengah terheran - heran atas respon yang di tunjukan Ryoshi. Walaupun begitu mereka tenang dengan hanya teguran biasa dari bos nya.
Mereka keluar dengan wajah lega seolah telah bebas dari makhluk buas yang akan menerkam mereka.
" Ada apa dengan mu hari ini ? " Tanya sean salah satu direktur diperusahaan nya dan juga sahabatnya.
Ryoshi hanya mendongkak melihat kearah sean yang berdiri di hadapan nya.
" kau sakit ya " sean menyentuh dahi Ryoshi dengan telapak tangan nya yang di tepis ryoshi kasar.
" Padahal tidak demam " kata sean .
." Pergi sana " Ryoshi terlihat mulai kesal.
" Baiklah aku juga tidak ingin merusak suasana hati mu yang baik dan membuatmu kesal sehingga memecat puluhan karyawan sehingga akan membuatku pusing dengan mencari pegawai baru ditengah tugasku yang menumpuk "kata sean seolah menyindir Ryoshi
Ryosi memandang geram kearah sahabatnya. Namun sean memaling kan wajah nya lalu pergi tanpa melihat kerah ryoshi yang geram pada nya.
" Rey carikan orang untuk jadi asisten sia "
" Baik tuan " reynand yang sedari tadi diruangan bersama Ryoshi segera pergi meninggalkan nya.
Kini diruangan Ryoshi menghentikan pekerjaannya. Dia memegang keningnya dengan salah satu tangannya dan satunya lagi memanikan bolpoint. Pikirannya tak luput dari Alesia dengan tingkah dan perilaku yang sekarang berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat.
Walaupun ia senang dengan perubahan Alesia tapi ia juga khawatir. Terlalu manis saat ini entah kepahitan apa yang akan terjadi kedepannya.
Seharian Alesia merasa bosan berada dirumah ia masih dilarang keluar Ryoshi . Walaupun ia sudah bersikap manis dan nurut tapi sepertinya ryoshi belum mempercayainya sepenuhnya. Alesia hanya membolak balikan tubuhnya di sofa sambil menonton televisi .
' mungkin lebih baik aku menghubungi adiku dan memintanya kesini ' batin Alesia.
" Shit aku lupa aku kan tidak punya ponsel sekarang " rutuk Alesia pada dirinya sendiri.
Alesia ingin menggunakan telepon rumah tapi ia tidak ingat no hp adiknya. Akhirnya ia memutuskan pergi ke belakang melihat lihat ditaman belakang. Seorang pelayan menghentikan Alesia.
" Nyonya " panggil pelayan paruh baya bernama marni.
" Ada apa ? " Tanya alesia dingin.
" Tuan menelpon " kata marni sambil menyodorkan ponselnya pada Alesia.
Alesia menaikan salah satu alis nya saat menerima ponsel milik marni.
" Hai , ada apa sayang ? " Alesia merubah nada bicaranya menjadi sangat lembut.
" Uhuk.. uhuk " Ryoshi yang sedang menikmati kopinya malah tersedak mendengar suara Alesia.
' sayang ? ' batin Ryoshi.
" Kamu kenapa ? Kamu sakit ? " Tanya alesia lagi saat mendengar suara batuk di sebrang sana.
" Aku akan mengajakmu makan siang diluar bersiaplah" jawab ryoshi tanpa menjawab pertanyaan Alesia.
" Baiklah, aku akan segera bersiap apa yang harus aku kenakan ? Apa hanya makan siang ? Bisakah kita jalan - jalan sebentar ? Kata Alesia antusias dan senang bukan main mendengar ajakan Ryoshi.
" Hemm " jawab ryoshi.
" Oke kalau begitu aku akan bersiap sayang , bye " ucap alesia begitu bersemangat.
Ryoshi " Bye "
Alesia bergegas naik menuju kamarnya yang sekarang sudah pindah ke kamar Ryoshi. Sangat luas dan desain interiornya sesuai dengan seleranya. Padahal baru saja tadi pagi ia pindah kekamar Ryoshi tidak mungkin kan mereka menyiapkan nya hanya dalam beberapa jam. Alesia tidak tahu bahwa setelah menikah Ryoshi sudah mengatur kamarnya sesuai selera Alesia. Namun tidak pernah sekalipun Alesia masuk kekamarnya hingga saat ini lah pertamakalinya Alesia masuk ke kamar Ryoshi.
Foto pernikahan yang super besar mereka terpampang didinding diatas kasur. Alesia terkesima dengan tampilan kamarnya sekarang.
" apa ini ? Dia sudah menyiapkan segalanya dari dulu rupanya " gumam Alesia. Alesia berhenti mengamati kamar baru nya dan masuk kesebuah ruangan tempat pakaian disimpan. Disana terlihat pakaian miliknya dan Ryoshi memenuhi ruangan tersebut.
" inikan bukan punya ku, apa ryoshi menyiapkannya untuk ku " kata alesia saat memegang salah satu dress yang menggantung diantara pakaian miliknya. Namun ia tak ambil pusing dan langsung mengambil dress tanpa lengan tersebut lalu memakainya. Setelah mengganti pakaiannya ia segera memakai riasan wajah yang tidak terlalu berlebihan. Hanya make up sederhana namun membuatnya telihat sangat cantik mempesona dan elegan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Arifianaputri
visual,y dong thorr...
2020-09-29
6
vivi
lanjut thor
2020-08-14
5
Umi Ningsih Mujung
🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩😍😍😍
2020-08-14
3