Ryoshi mendekati alesia lalu duduk dihadapannya. Tangannya menyentuh leher alesia. Alesia tidak menepis sentuhan ryoshi dilehernya walaupun sebenarnya ia merasa tegang dan sedikit takut. Sebab dimasa lalu saat ryoshi mendekatinya setelah malam itu alesia menghindar dari ryoshi yang membuat ryoshi semakin kesal padanya dan mengurung alesia lebih dari seminggu. Jika benar bahwa ia kembali kemasa lalu alesia bertekad untuk tidak mengulangi kebodohannya.
Ryoshi menatap alesia dengan wajah datarnya. Mengoleskan obat dileher dan tubuh alesia yang memar. Sentuhannya terasa dingin entah itu karena obatnya atau memang karena orang dihadapannya.
" aww " lenguh alesia saat ryoshi menyentuh ujung bibirnya yang juga terluka. ryoshi melembutkan sentuhannya. alesia menatap wajah tampan ryoshi yang tampak menawan dan berkelas.
ryoshi yang merasa diperhatikan menatap alesia dengan heran. alesia mengalihkan pandangannya saat mata mereka bertemu.
" ini tidak akan terjadi jika kamu tidak berusaha kabur dariku " ucap ryoshi dingin. Alesia yang mendengar itu tidak berkata apa pun.
" jika hal ini terjadi lagi aku tidak akan segan untuk membuatmu tidak bisa berjalan lagi " ancam ryoshi
" baiklah " alesia menjawab dengan sangat pelan. Namun karena keheningan disekitarnya ryoshi dapat mendengar apa yang diucapkan alesia. Raut wajahnya nampak heran saat menatap alesia.
Bagaimana tidak alesia yang biasanya
selalu melawan padanya kini bersikap sebaliknya. saat ryoshi mendekat alesia tidak menghindar. Bahkan sorot mata alesia terasa berbeda . Sorot mata tajam yang selalu diarahkan padanya kini berubah menjadi sayu seakan ada kesedihan didalamnya. Raut wajah ryoshi berubah awan hitam seakan muncul di atas kepalanya.
" bersihkan dirimu lalu turun untuk sarapan "
alesia hanya menjawab dengan anggukan. ryoshi meniggalkan tempat tidur pergi meninggalkan alesia sendiri. setelah mendengar suara pintu tertutup alesia merasa lega lalu bangkit dan menuju kekamar mandi.
ia menatap dirinya dicermin melihat tubuhnya yang penuh dengan tanda merah serta bekas gigitan yang tampak mengerikan. ryoshi menyiksanya semalaman dengan buas. alesia segera membersihkan dirinya lalu bergegas turun .
Para pelayan yang melihat alesia turun langsung membungkukan badannya tanda hormat. alesia duduk di samping ryoshi yang tengah sibuk dengan laptopnya. Menyadari kehadiran alesia disisinya ryoshi menghentikan aktifitasnya.
" makanlah bubur ini " ucap ryoshi datar sambil menyodorkan semangkuk bubur yang telah disiapkan para pelayannya yang kini mulai tegang.
Alesia mengangguk lalu mengambil mangkuk berisi bubur . Ryoshi menatap alesia yang mulai menikmati makannya. Ini pertamakalinya alesia menerima apa yang ditawarkan oleh ryoshi. Ryoshi merasa heran dengan perubahan alesia yang mendadak. Bukan hanya ryoshi para pelayanpun heran dengan sikap majikannya ini. Bagaimana tidak biasanya jika ryoshi dan alesia sarapan bersama maka disitu lah terjadinya perang dunia yang dahsyat. Namun kali ini pemandangan yang lain dari biasanya membuat mereka merasa tenang. sebab jika tuan dan nyonya nya bertengkar maka para pelayan akan menjadi pelampiasan dari kemarahan tuannya.
" tuan " seorang pria yang merupakan sekertaris sekaligus tangan kanan ryoshi menghampiri mereka.
" hmm " ryoshi menjawab dingin.
Sekertaris itu melirik ke arah alesia sebentar ragu dengan apa yang ingin disampaikannya.
" katakan saja " ucap ryoshi yang menyadari keraguan sekertarisnya.
" pria itu berhasil kabur tuan " sang sekrtaris langsung menundukan kepalanya sesudah mengatakan maksudnya. Ia sudah siap menerima amarah yang akan dikeluarkan majikannya. Namun ryoshi tetap tenang wajahnya tidak terlihat kesal sama sekali.
" biarkan saja " jawab ryoshi tanpa mengubah ekspresi datarnya.
Alesia mengetahui siapa orang yang dimaksud sekertaris kin. ya vino . Karena selain dirinya yang ditangkap vino juga berhasil diseret oleh ryoshi. jika di masa lalu alesia ribut karena ryoshi menangkap vino kini ia hanya diam tidak ingin memperdulikannya.
Ryoshi menoleh kearah alesia yang tetap tenang menyantap makanannya.
" kamu tidak ingin tahu siapa yang kutangkap ?" tanya ryoshi.
" aku tahu " jawab alesia .
Ryoshi mengerutkan dahinya heran atas sikap tenang alesia. Karena jika menyangkut vino alesia biasanya bertindak implusif. Namun kali ini alesia tenang dan bersikap biasa saja.
Ryoshi menatap alesia sorot matanya tajam bagaikan elang mengamati setiap sudut dan ekspresi di wajah polos alesia. Alesia yang merasakan tatapan ryoshi menjadi tegang dan membeku hingga ia tak sanggup lagi untuk menelan makanannya.
" aku sudah kenyang aku akan kembali kekamarku "
Alesia bangkit dari kursi beranjak pergi menghindari ryoshi. Langkahnya terhentii saat tangan milik ryoshi menggenggam tangannya.
" duduklah aku belum selesai " tahan ryoshi.
Seketika suasana berubah kelam mencekam karena alesia tidak suka mengikuti keinginnan ryoshi. Para pelayan dan sekertaris kin mulai gelisah saat alesia menatap ryoshi dengan tajam. Mereka tahu bahwa ketenangan diantara keduanya adalah hal yang mustahil.
" suamiku tapi aku ingin istirahat aku lelah dan badanku terasa sakit " jawab alesia melembutkan pandangannya .
Sontak setiap orang disana merasa terkejut dengan respon alesia termasuk ryoshi pertamakali mendengar alesia menyebutnya suami. Sekertaris kin pun menganga tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar.
" baiklah, " ryoshi melepaskan genggaman nya dan membiarkan alesia pergi.
Alesia lega karena ryoshi mendengarkannya lalu segera pergi kekamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Pandagabut🐼
dulu aku udah baca novel ini. tapi gk dilanjutkan dama othornya.. hehe udah lanjut lagi, tapi aku lupa jalan ceritanya.. jadi aku ulangi lagi, bagus kok. gk bosen aku baca ulang 😁😁😁
2021-11-26
0
Nur Anisah Anto
rapih sekali
2021-11-07
0
ayatul
menarik
2020-11-28
1