" aku akan melihat Sia di atas " Ucap Ryoshi yang mulai kesal karena Yuma terus menasihati nya.
" yah cepat bawa dia kemari " jawab Yuma .
Ryoshi menaiki anak tangga pergi kesisi kanan tangga. Kebetulan tangga dirumah kakek model dua arah. Dengan railing besi tempa dengan menggunakan jenis melingkar untuk kedua arah besi di bagian tengah. Membuatnya memberikan kesan megah dan elegan. Ryoshi menaiki anak tangga sebelah kanan karena kamarnya terletak disisi bagian kanan. Ryoshi berhenti di salah satu pintu kamar yang terbuka ia masuk namun tidak melihat sosok yang dicari nya. Matanya menatap ke segala arah berusaha menemukan sosok yang di carinya tersebut.
klek
Pintu kamar mandi terbuka dan muncul lah sosok yang dicarinya. Alesia yang melihat ryoshi tersenyum kearah nya.
" apa yang kau lakukan kenapa lama sekali ? " Ryoshi menatap dingin pada Alesia.
" ah ini aku juga mau turun , kamar mu bagus jadi aku melihat - lihat sebentar " Alesia tersenyum menunjukan giginya.
" kamu menyukai nya " tanya Ryoshi.
" iya suka , bahkan aku suka desain kamar mandinya " jawab Alesia sambil mengangguk.
" hemm " gumam ryoshi entah apa yang di pikirkan nya.
" cepat turun kakek sudah menunggu obat nya " ucap ryoshi.
" oh iya aku lupa, seharusnya tadi memberikan obat kakek dulu baru naik keatas " jawab Alesia lalu meraih beberapa kotak yang tergeletak dimeja. Ryoshi merebut kotak - kotak dari tangan Alesia.
" ini berat aku akan membawanya " ucap Ryoshi masih dengan ekspresi datarnya yang dingin di angguki oleh Alesia. Ryoshi melangkah keluar diikuti Alesia dari belakang.
" kakek ini obatnya " ucap alesia menyodorkan obat di tangannya.
" oh terima kasih sia " Yuma mengambil obat dari tangan Alesia lalu meminumnya.
" kalian akan menginap kan ? " Tanya Yuma.
" tidak " Ryoshi menjawab dengan ketus.
" kenapa ? kalian sudah lama tidak berkunjung jadi menginaplah semalam saja " Yuma masih bertanya tidak memperdulikan cucunya yang berbicara ketus sebab Ryoshi memang biasa seperti itu walaupun dengan kakek nya sendiri.
" tidak " ucap Ryoshi tegas.
" baiklah kalau kau tidak ingin menginap biar Sia saja yang menginap disini " Yuma melirik kearah Alesia meminta persetujuannya.
" tidak bisa , Sia tidak akan menginap jika aku juga tidak " Ryoshi memutar bola matanya sangat tidak setuju dengan permintaan Yuma.
" kalau begitu kamu juga ikut menginap " desak Yuma.
" tidak " jawab Ryoshi .
" Dasar anak ini keras kepala sekali pokok nya hari ini kalian harus menginap aku tidak mau tahu " ucap Yuma memaksa dan mulai jengkel dengan sikap keras kepala dari Ryoshi.
" sayang kenapa kita tidak menginap saja ? " Alesia berusaha membujuk Ryoshi . Kedua orang keras kepala ini harus segera dihentikan agar urusannya tidak panjang. Karena Alesia tidak mungkin membujuk kakek jadi ia lebih memilih membujuk Ryoshi.
" baiklah " Ryoshi mengusap kepala Alesia lalu memainkan ujung rambut alesia. Alesia hanya tersenyum saat ryoshi langsung setuju dengan ucapan nya. Sedangkan Yuma hanya bisa menggelengkan kepala . Bagaimana tidak ia membutuhkan banyak usaha jika ingn membujuk Ryoshi. Sedangkan alesia hanya dengan satu kalimat mampu mengatasi Ryoshi dengan mudah.
" kenapa kamu langsung menyetujuinya begitu saja ? tidak seperti kamu yang biasanya saja" suara seseorang menginterupsi percakapan mereka bertiga. Ryoshi dan Alesia menengok kearah asal dari suara itu datang. Sosok pria tinggi dengan kulit putih rambut hitam pekat, hidung mancung dan mata hitam terlihat berjalan kearah mereka sambil tersenyum.
" Ronand sejak kapan kamu datang " tanya Yuma melihat sosok pria muda yang kini sudah duduk di samping nya. Ronand memberi salam dan memeluk kakeknya yang dibalas Yuma.
" aku sudah datang saat kakek sedang berusaha membujuk mahkluk dingin itu dan ia terus menolaknya " jawab Ronand dengan terkekeh.
" kak bagaimana bisa kau begitu kejam pada kakek ? " ucap Ronand yang tidak menghilangkan senyum diwajah nya.
" hmm " gumam Ryoshi. Ronand kemudian mengalihkan pandangannya pada Alesia dan tersenyum kearahnya.
" kak ipar kau sungguh hebat " Ronand mengacungkan kedua jempolnya kearah Alesia yang hanya membalasnya dengan senyuman.
" apa rahasia nya aku juga ingin menaklukan mahkluk dingin itu ? " tanya ronand antusias dan menatap Alesia. Alesia tersenyum cerah melihat sikap Ronand yang menurutnya menyenangkan. Ryoshi menatap Alesia yang tersenyum cerah pada Ronand. Suasana di sekitar Ryoshi mendadak berubah matanya menjadi semakin gelap menatap kearah Ronand. Yuma menyadari perubahan pada diri Ryoshi.
" diamlah, dasar anak ini kalian sama saja " Yuma memukul pundak Ronand berusaha menghentikan sikap sok akrab Ronand pada Alesia. Yuma mengerti bahwa cucunya sangat posesif pada Alesia. Pada dirinya saja yang notabennya kakek mertua alesia Ryoshi merasa tidak suka jika Alesia terlalu dekat dengan nya apalagi pada Ronand . Yah Ryoshi memang tidak ingin Alesia dekat dengan laki - laki manapun bahkan jika itu ayah Alesia sendiri. Dia merasa sangat tidak suka membayangkan Alesia dekat dengan pria lain selain dirinya.
" arghh , kenapa kakek memukulku " Ronand mengelus punggung yang dipukul Yuma.
" diam lah jangan ganggu Alesia " Ucap Yuma memberi Ronand peringatan.
" mengganggu apa aku hanya bertanya, kak ipar apa aku mengganggumu ? " Ronand yang belum menyadari tatapan tidak suka Ryoshi masih mengajak Alesia bicara.
" tidak daldal sama sekali tidak mengganggu " jawab Alesia .
" kakek dengar ? " ucap Ronand pada Yuma
" daladal ? " ucap Ryoshi penuh penekanan. Alesia menoleh kearah Ryoshi yang kini tengah menatapnya tajam.
' ada apa dengannya kenapa dia menatapku seperti itu ' batin alesia yang merasakan Ryoshi yang berusaha mencabik - cabik dirinya dengan tatapan tajamnya.
" kenapa kak ? " tanya Ronand yang melihat Ryoshi menatap alesia tajam. Ryoshi beralih menatap Ronand tidak suka , kabut hitam seolah mengelilingi dirinya. Ronand merasa bingung dengan sikap Ryoshi padanya. Dia memang tahu jika ryoshi merupakan sosok dingin yang terlihat bengis dan kejam. Tapi tatapannya kali ini bukan tatapan dingin biasa namun seperti ada aura membunuh didalam nya.
" kakek akan istirahat, dulu ryoshi karena kalian akan menginap lebih baik kamu ajak Alesia untuk merapikan kamarmu karena hari ini pelayan hanya ada satu jadi belum sempat melakukannya " Yuma yang sedari tadi menyadari suasana hati ryoshi tidak baik berusaha mengalihkan perhatiannya.
Alesia baru menyadari setelah berpikir beberapa saat. Dia kemudian menggenggam tangan Ryoshi .
" iya sayang karena sudah diputuskan kita akan menginap sebaiknya kamu bantu aku merapihkan kamarmu " Alesia meyakinkan Ryoshi agar segera pergi dengannya.
" hemm " jawab Ryoshi. Segera setelah mendengar jawaban ryoshi alesia menarik tangan Ryoshi dan membawanya pergi kelantai atas meninggalkan Ronand yang masih kebingungan.
" ada apasih " gumam Ronand mengangkat kedua bahu nya tidak mengerti dengan situasi yang baru saja terjadi. Melihat semua orang pergi meninggalkannya ia pun ikut pergi meninggalkan kediaman milik Yuma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
WiLz
masih stay
2020-10-12
4
vivi
lanjut thor
2020-08-22
2
Umi Ningsih Mujung
😍😍😍😍
2020-08-22
1