Gerbang terbuka saat mobil maybach hitam milik Ryoshi memasuki pekarangan rumahnya. Reynand keluar lebih dulu untuk membukakan pintu mobil untuk ryoshi. Ia bergegas masuk kerumahnya karena siang ini ia ingin membawa Alesia keluar untuk makan siang.
" Dimana dia ? " Tanya Ryoshi datar pada marni pelayannya.
" Nyonya masih bersiap dikamarnya tuan " jawab marni.
Dengan segera Ryoshi menaiki anak tangga menuju ketempat dimana Alesia kini berada.
" na.. na.. na aku sungguh cantik sekali.. la.. la.. la pujaan setiap lelaki.. ya.. ya.. ya " suara nyanyian Alesia terdengar sampai keluar kamar karena ia lupa menutup pintu kamarnya.
" Wah sepertinya aku cocok bersanding dengan seribu orang pangeran tampan haha .. " Alesia berkata pada dirinya sendiri di depan cermin dengan bahagia.
Dia tak sadar ada sepasang mata tengah mengawasinya dengan aura gelap di sekelilingnya. Alesia berhenti bersenandung saat merasa bahwa ada seseorang yang memperhatikannya dari belakang. Ia menoleh dan melihat sosok pria tampan dengan tatapan yang seolah penuh dengan bara api di matanya tengah berdiri di samping pintu kamar.
Kemudian ryoshi masuk lalu duduk di sofa yang menghadap kearah Alesia. Suasana kamar menjadi dingin saat tatapan gelap kini tengah mengarah padanya. Bahkan terasa seperti ada kobaran api dikepalnya yang akan mampu membakar seisi ruangan.
Berdasarkan naluri dan rasa ketakutan yang Alesia rasakan ia menya dari bahwa Ryoshi tengah dalam suasana hati yang buruk . Atau bahkan bisa jadi ia sedang marah. Dalam diam Ryoshi bahkan nampak lebih mengerikan dari pada saat ia meluapkan amarahnya.
Alesia berpikir sejenak ia bukan lah seorang peramal jadi ia tidak tahu apa yang terjadi pada Ryoshi. Alesia tidak menyadari bahwa sumber kekesalan Ryoshi berasal dari dirinya sendiri. Alesia kini sibuk memikirkan cara menenangkan ryoshi yang tiba -tiba dalam suasana hati yang buruk.
' s*al, siapa sih yang mengganggu yang mulia raja iblis hingga menjadi semarah ini.. sekarang bagaimana nasib jalan - jalanku ' batin Alesia . Kemudian ia mendapat kan ide yang mungkin berhasil.
" Sayang kamu sudah datang untuk menjemputku ya " kata Alesia sangatlah lembut sambil mendekati lalu duduk dipangkuannya melingkarkan kedua tangannya dileher ryoshi dan mengecup bibirnya . Ide Alesia ialah bersikap manja pada ryoshi berusaha menenangkan nya . Selama ini ryoshi selalu bersikap tenang saat alesia menjadi gadis penurut . Mungkin ia akan menjadi lebih baik saat alesia bersikap manja dan sedikit agresif pada ryoshi. Walau pun iya harus mengambil resiko. Mungkin saja ryoshi akan menjadi lebih murka namun ia tidak memiliki cara lain.
Dan benar saja saat itu juga amarah , tatapan dingin dan gelap itu secara perlahan memudar.
' fyuhh hampir saja ' batin Alesia merasa sedikit lega.
" Sayang kamu kesini untuk menjemputku kan " ucap alesia.
Namun ryoshi masih terdiam sambil menatapnya dalam. Alesia merasa bingung karena ryoshi masih membisu dan malah semakin dalam menatapnya. Walau kini tatapan nya tidak setajamsebelumnya namun alesia merasa sedikit takut dan gugup. ' mungkinkah dia marah padaku, tapi kenapa ' batin alesia.
Beberapa menit suasana menjadi sepi karena. Ryoshi tak kunjung berbicara dan bola matanya masih menatap Alesia dalam.
" Kamu ingin bersanding dengan seribu pangeran,,? " Ucap ryoshi dingin seolah dapat membekukan jiwa dan raga Alesia saat ini. Setelah mendengar pertanyaan Ryoshi Alesia sedikit terkejut. Dia bingung ingin menjawab apa sekarang.
" Dan setiap pemuda memujamu ? " Ucap ryoshi sambil menunjukan tatapan gelapnya lagi.
Glek ! Alesia masih terkejut pada setiap kata yang di ucapkan Ryoshi. Karena tak butuh waktu lama baginya untuk menyadari bahwa sedari tadi yang membuat ryoshi marah adalah dirinya sendiri.
" I,, itu bukan hanya lagu sayang " kata alesia berusaha mencari alasan.
" Yang terakhir tidak seperti nyanyian " Ryshi mulai menekan Alesia.
" Haha itu hanya kiasan saja untuk untuk menggambarkan kecantikan seseorang, lagi pula aku tidak butuh seribu pangeran tampan saat aku sudah memiliki seorang pangeran yang ketampan nya tidak bosa di bandingkan dengan seribu pangeran " seketika mulut Alesia dipenuhi dengan madu. Kata - kata nya begitu manis membuat pria dihadapan nya kini telah tenang kembali. Namun kemudian Ryoshi nampak murung dalam hitungan detik.
" siapa ?" Tanya Ryoshi. Alesia mengerti mengapa ryoshi mendadak murung dan bertanya seperti itu. Mungkin ryoshi berpikir bahwa pangeran yang di maksud adalah vino.
" Tentu saja suamiku " jawab alesia sambil mengecup pipi dan bibir ryoshi. Wajah cerah bangkit kembali pada diri Ryoshi saat mendengar perkataan Alesia.
Ryoshi bahkan membalas kecupan Alesia dibibirnya yang sekarang sudah berubah menjadi sebuah ciuman panas.
" apa kita akan pergi sekarang ? tanya Alesia saat menyadari bahwa suasana nya tidak lah lagi mencekam dan suram seperti tadi .
" hemm aku akan mengganti pakaianku dulu " jawab Ryoshi . Alesia bangkit dari pangkuan ryoshi lalu duduk disamping nya.
" baiklah aku akan menuggumu disini "kata alesia sambil turun dari pangkuan Ryoshi.
" hemm "Ryoshi bangkit meninggalkan Alesia menuju kamar pakaian. Alesia menatap punggung tegap dan kekar milik Ryoshi. Dia merasa lega saat ryoshi sudah tak nampak. Seolah dirinya telah berperang Alesia benar benar sangat bangga karena berhasil memadamkan api kemarahan ryoshi walau pun api itu ia sendiri sebenarnya disebabkan oleh alesia sendiri. Alesia menunggu beberapa menit
klek suara pintu terbuka. keluarlah sosok wajah tampan tampak seperti model dalam pakaian casualnya. Alesia berdiri melihatpria tampan dihadapan nya. untuk sesaat ia terpesona wajah tampan milik suaminya .
" ayo pergi " suara berat lelaki membuyarkan lamunan alesia.
" oh iy iya " ucap alesia terbata bata.
Ryoshi menggandeng tangan alesia berjalan menuruni tangga . Disamping mobil ryoshi sudah ada reynand yang berdiri menunggu majikannya. Ryoshi mendekati reynand lalu meminta kunci mobil darinya. Ryoshi berencana hanya akan pergi berdua dengan Alesia tanpa pengawal pribadi mau pun seorang supir.
" berikan kunci mobilnya " titah ryoshi.
" buakan nya lebih baik saya yang mengantar tuan dan nyonya pergi " Reynand sedikit enggan memberikan kunci mobil pada Ryoshi. Bukan apa apa ia hanya merasa bahwa itu adalah memang tugas nya .
" berikan " ryoshi memutar bola matanya menatap reynand sedikit mengerikan. Reynand melihat dengan jelas raut wajah ryoshi saat ini.
" silah kan tuan " reynand dengan terpaksa menyodorkan kunci mobil kearah ryoshi.
ryoshi " hmm "
Ryoshi membuka kan pintu mobil untuk Alesia di jok samping pengemudi. Diikuti oleh ryoshi yang masuk di kursi pengemudi. Alesia masih sedikit gugup karena ini adalah hari yang ditunggu oleh nya untuk bisa keluar dari sangkar emas milik ryoshi walau pun hanya sementara. Pintu gerbang dibuka saat mobil sudah dekat kemudian meluncur dengan santai. Ryoshi sesekali melirik Alesia sepanjang perjalanan. Dia dapat melihat raut wajah bahagia milik alesia. Bahkan senyumnya kini tak henti hentinya mengembang.
" sia " ucap ryoshi .
Alesia menoleh kearah panggilan tersebut lalu melihat sebuah senyum dan tatapan mata hangat kini sedang tertuju padanya.
' oh my ternyata gunung es ini bisa tersenyum seindah itu ' batin Alesia yang terkesima oleh senyuman tulus di wajah Ryoshi.
__________________________
hallo readers makasih ya sudah mengikuti cerita author sejauh ini..🤗🤗
*semoga kedepannya makin banyak yang suka dan saya sebagai author bisa lebih semangat lagi untuk menulis ceritanya untuk kalian..*
jadi jangan lupa ya klik favorit ,
dan like , komen dan vote nya ya.. 😉
terima kasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
~Diamond Cat🐺
Q mulai menyukainya, bagus alur ceritaan smp dgn di part ini...
semangat thor
2021-04-12
0
potekan lidi
bagus karyanya😘
2020-10-16
4
🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨
senyum man langka
2020-10-11
4