Mulai Menerima

Angin dingin berhembus menyentuh pori - pori kulit wajah nya. Sinar matahari hangat yang masuk mengganggu tidurnya. Alesia mengernyitkan dahinya saat cahaya matahari mengganggu tidurnya. Ia membuka mata dan melihat sosok pria berambut sedikit ikal berwarna coklat tua yang agak berantakan, bentuk wajah yang sempurna , tinggi dan kulit nya berwarna putih gading terkena sinar matahari yang membuatnya nampak bersinar.

Ryoshi berdiri didepan jendela menghadap kearah Alesia setelah membuka tirai kamarnya . Alesia melemparkan senyuman kearah Ryoshi . Melihat senyuman manis diwajah Alesia ia kembali ke tempat tidur berbaring disamping Alesia.

" kamu bangun lebih awal " ucap Alesia dengan suara serak nya yang terdengar menggoda karena baru bangun tidur.

" hem " jawab Ryoshi sambil membelai rambut Alesia ia bahkan memainkan ujung rambut Alesia. Alesia mengedipkan mata nya dan tersenyum . Ryoshi mengusap bibir alesia yang terdapat luka mengering dan sedikit lebam lalu mengecup lembut bibir Alesia .

" sakit ? " tanya Ryoshi sambil mengusap kembali bibir Alesia.

Alesia menggelengkan kepala nya . Ryoshi menyibakkan rambut Alesia sehingga memperlihatkan leher Alesia yang penuh lebam. Di membuka dua kancing bagian atas piyama Alesia

" apa yang kamu lakukan ? " Alesia memegang tangan ryoshi yang membuka kancing piyama nya. Ryoshi menarik bagian tangan pakaian Alesia dan memperlihatkan bahunya.

" aku hanya ingin memeriksa lukamu , apakah kamu keberatan ? " tanya Ryoshi.

" em " jawab Alesia menggelengkan kepala lalu melepas pegangan tangannya pada ryoshi.

Ryoshi mengusap lembut luka di bahu Alesia lalu mengecup setiap luka ditubuh Alesia. Raut wajah suram ryoshi dan tatapan penuh penyesalan diwajah nya terlihat jelas oleh Alesia.

" aku tidak apa - apa ini tidak sakit sama sekali " ucap Alesia berusaha mengurangi rasa bersalah Ryoshi.

" benarkah ?" tanya Ryoshi.

" iya " Alesia mengangguk.

" maaf " ucap Ryoshi memeluk Alesia erat dibalas oleh Alesia. Ryoshi mengecup mata bengkak dan setiap sudut wajah alesia. Hati Alesia tersentuh sikap manis Ryoshi saat ini. Jantung nya berdebar wajahnya memerah bagaimana pun juga Alesia gadis yang sensitive. Setiap sentuhan Ryoshi membuatnya gugup perasaannya saat ini sangat tidak karuan .

drrtt drttt

suara ponsel menghentikan mereka . Ryoshi melihat kearah nakas dan melihat dua buah ponsel di atas nya kemudian mengambil salah satunya.

" ini milikmu " Ryoshi menyerahkan ponsel Alesia . Alesia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya.

' vino ? ' batin Alesia kemudian ia melirik kearah Ryoshi namun ryoshi tidak bereaksi apa - apa. Merasa Ryoshi bersikap biasa saja akhirnya ia mengangkat panggilan dari vino .

" halo " ucap Alesia.

" oh shit sia kamu kemana ? beberapa hari ini aku berusaha menghubungi mu, apa kamu baik - baik saja ? si brengsek itu tidak melukai mu kan ?" Vino mencecar Alesia dengan banyak pertanyaan. Ryoshi mengerutkan dahinya kesal dengan apa yang ia didengar. Alesia memang meloudspeaker agar Ryoshi bisa mendengarnya. Ryoshi memindahkan posisi duduknya ke belakang Alesia dan memeluk nya dari belakang agar Alesia tidak melihat kemarahan pada dirinya.

" aku baik - baik saja , kamu tidak usah menghubungi ku " jawab Alesia dingin.

" apa ? apa maksud mu ? kamu bercanda ya apa kamu diancam b*jingan itu ? " Vino yang tidak terima menaikan suaranya.

" siapa yang kamu sebut b*jingan ? jangan hubungi aku karena aku sudah menikah " Alesia kesal mendengar Vino memanggil Ryoshi ******** karena ******** sesungguh nya adalah Vino sendiri.

" sia kenapa kamu berkata seperti itu ? aku ini kekasihmu , sepertinya dia memang mengancam mu " Vino tidak percaya bahwa Alesia kini telah melupakan nya.

" dia tidak ahh.. " alesia menghentikan perkataan nya karena ryoshi mencium tengkuk nya dan menggerayangi tubuh nya.

" sia ada apa ? "

" mmhh ti.. tidak " jawab alesia.

" baik lah , kamu tenang saja aku akan memikirkan cara untuk menyingkirkan pengganggu itu dan .." ucapan Vino terpotong.

" ahh.. " lenguh Alesia saat Ryoshi menyentuh bagian paling sensitive tubuh nya.

" sia kamu benar tidak apa - apa kan ? " tanya Vino saat mendengar suara alesia yang sedikit aneh.

" hmm.." jawab Alesia dan menjatuhkan ponselnya di atas kasur.

" baiklah aku akan menghubungi mu lagi nanti " ucap Vino.

" yahh " jawab Alesia dengan suara agak serak. Seharusnya ia bersikap lebih dingin kepada Vino sehingga vino tidak berusaha mendekati nya lagi. Tapi fokusnya telah terganggu oleh ryoshi. Alesia menggigit bibirnya menahan perasaan aneh pada tubuh nya. Satu persatu Ryoshi menanggalkan pakaian Alesia mencium dan menyentuh setiap bagian tubuh nya. Ryoshi menindih alesia dan mulai menyatukan diri dengan alesia. Saat mereka saling menikmati penyatuan mereka suara ketukan pintu mengganggu mereka.

" Pergi ! " bentak ryoshi tanpa menghentikan kegiatan nya.

" Tuan ada telepon dari Tuan besar " jawab seseorang dari belakang pintu yang tak lain adalah eva.

" Pergi jangan ganggu aku kalau kau tidak ingin mati " ancam ryoshi .

" ba.. baik " jawab eva lalu segera pergi.

" se..baiknya.. ka..ah..kamu mhh mhh" ucap alesia terpotong karena ryoshi mencium nya.

Suasana pagi hari itu semakin panas karena percintaan mereka. Setelah satu jam mereka menghentikan percintaan mereka. Alesia terengah - engah dan berusaha mengatur nafasnya kembali.

" sebaik nya kamu menelepon kakek dia tadi ingin berbicara dengan mu mungkin itu hal penting " ucap Alesia yang masih dalam pelukan Ryoshi.

" hmm " Ryoshi semakin membenamkan dirinya pada Alesia.

" kalau begitu cepat hubungi kakek sekarang dan jua lepaskan aku " Alesia menggeliat berusaha melepaskan dirinya.

" tunggu lima menit lagi " jawab Ryoshi.

" tidak aku ingin pergi ke kamar mandi jadi segera lepaskan aku " ucap alesia sambil masih terus bergerak .

" tunggu , dan jangan terlalu banyak bergerak kalau kamu tidak mau tetap disini selama satu jam ke depan " ancam ryoshi yang sebenarnya terganggu oleh gerakan tubuh alesia .

" baiklah "Alesia mengerucutkan bibir nya. Ryoshi tersenyum melihat alesia cemberut dan langsung diam seketika.

Setelah sekitar lima belas menit Ryoshi melepaskan Alesia. Alesia segera bangkit dan pergi meninggalkan ryoshi dengan terburu - buru takut ryoshi memeluknya dan memakan nya lagi. Ryoshi tersenyum melihat tingkah alesia yang menggemaskan . Melihat alesia masuk ke kamar mandi seperti seekor kelinci yang baru lepas dari terkaman serigala membuatnya terkekeh.

' manisnya ' batin Ryoshi. Mengingat perkataan alesia akhirnya ryoshi mengambil ponsel dan menghubungi kakek nya.

" bocah kurang ajar berani - berani nya kamu menolak berbicara dengan ku dan mengancam pelayan " suara teriakan langsung memekakkan telinga ryoshi saat panggilan tersambung.

" ada apa kakek menghubungi ku pagi - pagi sekali " jawab ryoshi dingin.

" dasar kau ini, apa nya yang pagi aku menghubungi mu jam sepuluh dan sekarang kamu menghubungiku kembali setelah satu jam dasar bocah tidak tahu diri " Kakek yuma berteriak memarahi cucunya.

" sama saja jangan ganggu aku di pagi dan malam hari " jawab Ryoshi singkat.

" haah " kakek menghela nafas.

" dimana cucu menantuku ? ku dengar kalian bertengkar kemarin apa yang kamu lakukan padanya ? " Tanya kakek penuh selidik.

" tidak usah ikut campur " jawab Ryoshi sinis.

" dasar bocah nakal , bawa cucu menantu ku kesini sekarang aku tidak mau tahu " ucap kakek kesal lalu memutuskan panggilan nya sepihak.

klek

Suara pintu kamar mandi terbuka sesaat setelah panggilan telepon dengan kakek berakhir. Alesia keluar dengan menggunakan jubah mandi berwarna hitam yang kontras dengan kulit putih nya.

" apa kamu sudah menghubungi kakek ? " tanya Alesia kemudian duduk dimeja rias dan mulai mengeringkan rambut nya.

" sudah " jawab Ryoshi singkat.

Alesia " apa yang dikatakan nya ?"

" dia meminta kita datang mengunjunginya sekarang " ucap Ryoshi .

" jadi kita akan mengunjungi kakek hari ini ? " tanya alesia.

" hmm " jawab ryoshi yang tengah fokus memperhatikan Alesia dengan rutinitasnya. Alesia yang sudah mengeringkan rambut lalu mengaplikasikan beberapa produk skincare pada wajah nya yang diikuti oleh tatapan Ryoshi.

" Mau kemana ? " tanya Ryoshi saat alesia beranjak.

" aku akan berganti pakaian " jawab alesia pergi ke ruang pakaian di ikuti ryoshi.

" kenapa kamu mengikuti ku kesini ? " tanya Alesia .

" aku akan memilih pakaian untuk mu " jawab ryoshi enteng kemudian mengambil satu pakaian yang menurutnya cocok lalu ia memberikan pada alesia. Alesia menerima dress yang diberikan oleh Ryoshi.

" kenapa diam cepat ganti " ucap Ryoshi melihat Alesia hanya mematung.

" kamu masih disini " jawab Alesia

" hmm " Ryoshi mengerutkan dahi nya seolah tidak mengerti.

" aku malu kalau kamu masih disini dan melihatku berganti pakaian " jawab Alesia sambil mengalihkan pandangan nya.

" kenapa ? lagi pula aku sudah melihat semuanya bahkan aku sudah menyentuh dan merasakan setiap inchi dari tubuhmu " jawab ryoshi masih dengan wajah datar nya.

Alesia ternganga mendengar perkataan Ryoshi yang terperinci itu. Dia tak habis pikir kalau Ryoshi bisa mengatakan hal memalukan seperti itu dengan raut wajah datar dan biasa saja.

" aku pergi " ucap Ryoshi setelah melihat ekspresi Alesia.

" Kita akan mengunjungi kakek setelah makan " ucap ryoshi lagi sebelum menutup pintu.

Terpopuler

Comments

Firdawati Mamanya Nakila

Firdawati Mamanya Nakila

smngat thor😊💪

2021-12-29

0

lni

lni

ku suka karyamu thorrrrrrrr

2021-01-28

1

bluuocean__

bluuocean__

baru baca dan ternyata seruuuu

2020-11-11

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!