“Mah Vico maunya dijodohkan dengan Arini tidak mau dengan
yang lain.” Jawab Vico tegas.
“ Vico mamah itu lebih tahu tentang wanita, jadi mamah tahu
mana yang baik untuk kamu dan mana yang tidak, jadi terima ya permintaan mamah
untuk membatalkan perjodohan dengan anak Pak Permana, masalah papah nanti biar
mamah yang bicara.” Ucap mamahnya lagi.
Mamah ini kalau punya keinginan selalu saja tidak mau
ditolak, selain itu membandingkan Arini dengan putrinya Pak Marcell yang
seperti itu. Bagaikan bumi dan langit. Arini jauh lebih baik dan tidak
aneh-aneh dibanding Fellicia yang sukanya di Club malam dan sering
bergonta-ganti pasangan . Perjodohan ini juga aku yang meminta ke Papah, aku
diterima Arini saja sudah sangat bersyukur malah mau aku batalin dan memilih
Fellicia pasti aku sudah gila jika melakukan itu. Batin Vico
“ Mah pokoknya Vico mau sama Arini titik.” Ucap Vico sedikit
keras terhadap mamahnya dan memutuskan teleponnya.
Vico sebenarnya sangat menghormati mamahnya dan tidak pernah berkata kasar serta menolak permintaan
mamahnya untuk banyak hal, tapi untuk kali ini Vico tidak bisa mengikuti permintaan mamahnya itu.
“Anak ini sama saja dengan papahnya, sihir apa yang
dilakukan perempuan itu sampai mereka berdua tidak mau mendengarkanku, aku tahu
keluarga Permana selevel dengan keluarga ini tapi melihat anak perempuan
keluarga Permana yang seperti itu aku merasa kurang cocok dengan Vico. Dia
tidak ramah dan baik seperti Fellicia, bagaimana aku bertemu dengan teman-teman
sosialitaku kalau menantuku Arini yang tidak mengerti apa-apa dengan dunia
kalangan atas bahkan pernikahannya saja minta yang sederhana, kan aku ingin
pernikahan yang mewah dan berkelas agar bisa mengundang banyak teman-temanku
selain itu Vico adalah anakku satu-satunya. Dasar.. sebelum mereka menikah aku
akan membujuk Vico untuk membatalkan perjodohan ini. Anak itu harus dinasehati
sebelum terjerumus.” Mamah Vico yang masih duduk di sofa ruang keluarga sambil
bergumam-gumam membuat rencana pembatalan perjodohan Vico dan Arini.
Belanda
“Felix bagaimana sudah dapat informasi tentang kontak yang
ada di ponsel mata-mata itu ?” Tanya Putra pada Felix
“ Begini tuan, alamat IP nomor tersebut terdaftar di Cina
dan saat kita mencari tahu identitas pemilik ponselnya adalah orang yang sudah
meninggal dunia.” Jawab Felix
“ Kurang ajar sepertinya dia bukan orang biasa. Ketatkan
penjagaan untuk adikku aku tidak mau terjadi apa-apa dengannya, cukup satu kali
saja aku membuat kebodohan yang membuat dia hampir celaka.” Jawab Putra.
“ Besok persiapkan pertemuan dengan semua pimpinan kita yang
ada di Asia, selain membahas soal penurunan pendapatan juga mengenai informasi
siapa saja yang membeli nomor ilegal itu. Dan pastikan semua hal harus sudah
bisa berjalan dengan sempurna karena aku di sini hanya seminggu aku harus
segera kembali ke Indonesia.
Drt drt drt
Arini dijodohkan papah kak, calon suami Arini Vico dari
Perusahaan Angkasa Grup.—Adik Kesayangan
Ponsel Putra bergetar terlihat ada pesan masuk dari adiknya.
Putra yang mengetahui itu merasa bingung kenapa Papahnya tiba-tiba menjodohkan
adiknya dengan Keluarga Marleno dan pernikahannya kenapa sangat mendadak. Tapi
Putra juga tidak terlalu memikirkannya karena dia merasa papahnya tidak mungkin
memutuskan tanpa pertimbangan matang masalah pernikahan adiknya dengan Vico
itu.
“ O iya Felix, selidiki juga tentang Vico CEO Perusahaan
Angkasa Grup karena dia akan menjadi suami adikku, aku tidak mau sampai Arini
mengalami hal buruk saat menjadi istrinya nanti. Semua detail dari dia lahir
sampai sekarang.” Perintah Putra lagi.
“ Baik tuan, akan saya bereskan semuanya, ada lagi tuan ?”
Tanya Felix
“Sementara itu saja, kamu bisa pergi sekarang, oh satu lagi
lepaskan mata-mata di bawah, dia sudah tidak berguna lagi.” Perintahnya lagi
“ Baik Tuan.” Jawab Felix dan berlalu meninggalkan Ruangan
Putra
Kantor Arini
Terlihat Arini baru datang ke kantor dan memasuki
ruangannya, dia meminta Vivi untuk ke ruangannya. Vivi pun memasuki ruangan
Arini dan duduk di sofa.
“Vivi Bagaimana desain-desain pesanan Klien ada yang komplain
atau tidak terselesaikan ?”
“ Nona sebaiknya kita merekrut beberapa desainer lagi karena
saat ini banyak yang memesan pada perusahaan kita, sementara beberapa karyawan
melakukan lembur untuk membereskan itu semua tapi aku takut akan mengganggu
kesehatan karyawan nona.” Jelas Vivi
“ Oke buatkan pengumuman di beberapa media sosial dan surat
kabar, minta kirimkan CVnya di email kita dan seleksi beberapa yang menurut
kamu memiliki kompetensi dan pengalaman yang bagus, jangan hanya melihat dia
dari latar belakang pendidikannya tapi lebih ke keahliannya ya.” Ucap Arini
“Baik Nona.” Jawab Vivi.
“ Kamu sudah konsultasi dengan staf perusahaan Angkasa Grup
ya dengan hasil desain terakhir kita, apakah ada penyesuaian atau lainnya ?”
Tanya Arini
“ Sudah nona, belum ada konfirmasi untuk penyesuaianya, tadi
pagi saya sudah konfirmasi dan masih menunggu persetujuan dari pimpinan mereka,
nona ada lagi yang perlu saya sampaikan barusan saya dapat informasi kalau
Perusahaan Horison membuka tender untuk pembuatan desain Pusat Perbelanjaan
nona.” Jelas Vivi
“ Oke untuk Perusahaan Angkasa grup jika sampai siang belum
ada konfirmasi kamu hubungi lagi staf itu, untuk tender Perusahaan Horison
minta Karyawan untuk mendesainnya jika sudah selesai letakkan di mejaku, Oiya
Vivi minggu depan aku akan cuti selama 3 hari pastikan semua beres sebelum aku
tidak ada, dan tolong kamu handle semuanya sampai aku kembali.” Jelas Arini
pada Vivi.
“Baik Nona.” Jawab Vivi tanpa menanyakan alasan Arini tidak
masuk kerja.
Jangan.. .. Jangan sentuh aku, kakak huhuhuhu kakak tolong
Arini. Terlihat Arini mengigau saat tertidur di meja kerjanya.
“Jangan Valdo” . Arini terbangun dari tidurnya bermimpi hal
yang pernah ia alami dengan pria yang menjadi kekasihnya dahulu.
Terlihat Arini mengatur nafasnya dan mengusap keringat yang
ada di dahinya . Semua kejadian masa lalu yang kelam terulang membuat Arini
menjadi cemas. Itu merupakan kejadian yang membuat Arini tidak ingin terlalu
dekat dengan pria dan tidak pernah menjalin hubungan spesial.
Drt drt drt terdengar ponsel Arini bergetar. Terlihat ada
panggilan masuk dari Arga.
“ Hallo.. “ sapa Arini dengan nafas yang belum teratur.
“ Hallo Arini, ada apa denganmu ?” Tanya Arga.
“Tidak apa-apa Arga aku hanya bermimpi buruk.” Jawab Arini
“ Arini, apa kamu sedang senggang, aku ingin mengajakmu
makan siang kalau boleh ?” Tanya Arga.
“Baiklah, kita makan dimana ?” Tanya Arini, dia mengiyakan
karena merasa Arga adalah temannya yang memang sudah lama tidak bertemu.
“ Di Restoran Botanika ya ?, aku jemput ya ?” Arga
menawarkan pada Arini.
“ Oke tidak perlu Ga kita langsung bertemu saja.” Jawab
Arini
“Oke aku tunggu jam 11 di sana ya ?” Balas Arga.
“Oke sampai nanti.” Ucap Arini
“ Oke sampai nanti Arini.” Balas Arga dan mematikan
panggilannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
DD😇
masih awal2 cerita.. jd masih bnyak misteri2 yg belum diketahui😆😆😆 sok tuwir bner lah akuh ini🤣🤣🤣🥰 yg penting semangat thor
2020-12-07
1
☆???🐇
kgk tau mau komen apa.. yeh semngt bro 🐰
2020-10-26
0
Aam Sumiati
Seneng ya bisa ketemu teman lama, semangat thor
2020-10-19
1