Tok tok tok
Vico mengetuk kaca mobil Arini. Arini pun melihat siapa yang
mengetuk kaca mobilnya karena mengetahui dia adalah CEO di perusahaan yang tadi
dia presentasi, dia lalu turun dan menyapanya.
“Iya Pak Vico, ada apa ya ?” Tanya Arini yang bingung kenapa
CEO sekelas Vico mengetuk kaca mobilnya.
“Tadi saya lewat dan melihat kamu berhenti di sini.” Jawab
Vico
“Iya Pak Vico Mobil saya bannya bocor dan telepon saya mati
jadi saya menunggu telepon saya terisi daya untuk menghubungi kakak saya.” Jelas
Arini pada Vico
“Mau saya antar pulang ? ada sekretaris saya di dalam mobil
nanti mobil kamu biar dia urus.” Ucap Rico menawarkan bantuan.
“Terima kasih Pak Vico sebelumnya, saya dijemput kakak saya
saja.” Jawab Arini
“Ini sudah sangat larut dan tidak ada siapa pun yang
melintas, tidak usah sungkan dengan saya.” Jelas Vico memang jalan tersebut
sangat sepi dan tidak ada yang melintas selain Vico.
Aduh bagaimana ya
? Aku sebenarnya juga takut di sini, tapi aku juga tidak enak kalau menerima
bantuannya, masa iya baru tadi pagi ketemu sudah diantar pulang, nanti kalau
sampai kakak tahu aku bisa ditanyai macam-macam. Ucap Arini dalam hati
“Bagaimana ? kamu tidak perlu berpikir macam-macam saya
hanya ingin membantu karena ini sudah sangat larut dan berbahaya bagi wanita di
sini sendirian.” Ucap Vico membuyarkan lamunan Arini.
“Terima kasih Pak Vico sebentar saya ambil tas saya dan
kunci mobil saya. “ Jawab Arini
Mereka pun berjalan ke mobil Vico meninggalkan mobil Arini,
dan masuk di kursi belakang.
“ Saya antar nona ke alamat mana ?” Tanya sekretaris Kim
yang sudah mengerti maksud Tuannya saat Arini sudah duduk di samping Vico.
Arini pun memberitahukan alamatnya kepada sekretaris Kim.
“ O iya Kim sekalian urus mobilnya ya, bannya bocor dan
antar ke rumahnya besok pagi, Arini kuncinya kamu kasih Kim saja biar dia yang
urus.” Perintah Vico pada sekretaris Kim dan Arini
“Tidak perlu Pak Vico, nanti biar diurus sopir di rumah saja
.” Jawab Arini
Bisa tambah runyam nanti aku jelaskannya sama kak Putra
kalau mobilku diantar sama orang, apalagi orangnya baru ketemu sekali. Baru
membayangkan apa yang akan dia lakukan saja aku sudah merinding.
“Tidak papa biar Kim yang urus malam ini biar langsung
diantar” Paksa Vico pada Arini
“Terima kasih banyak Pak Vico atas bantuannya, sungguh tidak
apa-apa biar nanti diurus dengan sopir di rumah saja.” Jawab Arini merasa tidak
enak menolak bantuan Vico
Ini wanita dibantu susah sekali. Kalau wanita lain
jangankan aku bantu baru aku melihatnya saja sudah selalu berkata iya dengan apa
pun yang aku suruh. Ucap Vico dalam hati
Setelah penolakan tadi Vico tidak berbicara sama sekali
dengan Arini selama di perjalanan.
Apakah dia marah karena aku menolak bantuannya ? Kenapa
dia tidak berbicara sama sekali ? ya sudah tidak apa-apa, lebih baik aku dia
diamin daripada kakak yang diamin aku bisa tambah pusing aku. Batin Arini
Ini wanita kalau tidak diajak bicara hanya diam saja.
Tanya apa atau membicarakan bisnis begitu. Aku mau memulai pembicaraan juga
tidak mau dikira sok kenal lagi. Tadi saja aku tawari tumpangan tatapannya
seperti aku mau berbuat aneh-aneh, Ya sudahlah biarkan saja. Batin Vico
Suasananya kenapa jadi aneh begini ya. Tuan sepertinya
tidak mau mengajak bicara, sedangkan nona juga terlihat biasa saja tidak
tertarik dengan tuan. Batin sekretaris Kim sambil melirik kaca spion untuk
melihat Tuannya dan Arini.
Saat memasuki Perumahan yang terlihat beberapa rumah megah
berjajar Arini berkata kepada sekretaris Kim untuk menurunkannya di salah satu
rumah.
“Apakah ini rumah nona, biar saya antar sampai ke dalam ?”
Ucap sekretaris Kim pada Arini
Vico pun menatap rumah yang ditunjuk sekretaris Kim
“Bukan sekretaris Kim, tidak apa-apa saya turun di sini
saja, rumah saya sudah dekat, Terima kasih atas bantuannya Pak Vico dan
sekretaris Kim saya pamit dulu.” Ucap Arini sambil membuka pintu mobil Vico
“ Jangan nona biar saya antar sampai di depan rumah nona
saja, kalau belum sampai ?” Jawab sekretaris Kim sambil akan melajukan mobilnya
kembali.
“Tidak perlu sekretaris Kim, saya turun di sini saja ,
sekali lagi saya sangat berterima kasih atas bantuannya” Jawab Arini sambil
keluar dari Mobil.
Arini keluar dari mobil dan menunggu mobil Vico
meninggalkannya. Tapi sekretaris Kim menunggu sampai Arini memasuki salah satu
rumah di perumahan tersebut. Karena Arini merasa mobil Vico tidak kunjung pergi
dia menghampiri mobil tersebut dan mengetuk kaca mobil di dekat sekretaris Kim
“Tidak perlu kawatir sekretaris Kim, rumah saya sudah dekat,
sekretaris Kim dapat meninggalkan saya di sini” Ucap Arini menjelaskan kepada
sekretaris kim agar meninggalkannya.
Sekretaris Kim sejenak berpikir sambil menutup kaca mobilnya
“Ayo pergi !” Ucap Vico membuyarkan pikiran sekretaris Kim
“Baik Tuan, tidak apa-apakah saya meninggalkan nona Arini di
sini ?” Tanya sekretaris Kim
“Sudah tidak apa-apa, dia saja tidak mau kenapa kamu
memaksa, Ayo pergi sekarang ?” Perintah
Vico kembali
“Baik Tuan” Jawab sekretaris Kim lalu menjalankan mobilnya
meninggalkan Arini di depan rumah orang lain.
Saat melihat mobil Vico sudah menjauh dan tak terlihat lagi
Arini berjalan dengan cepat menuju salah satu rumah yang sangat megah.
“Selamat malam non” Sapa satpam sambil membukakan pintu
gerbang untuk Arini.
“Selamat malam Pak, Kak Putra sudah pulang pak ?” Tanya
Arini pada satpam rumahnya.
“Den Putra belum pulang non “ Jawab satpam tersebut
Alhamdulillah kak putra belum pulang, kalau sampai
ketahuan kakak aku pulang diantar laki-laki bisa dihukum aku. Batin Arini
“Pak Jukri dimana Pak ?” Tanya Arini lagi
“Tadi ke kamar mandi non, ada apa ya non mencari Pak Jukri
?” Tanya Pak satpam.
“Pak ini saya titip kunci tolong sampaikan ke Pak Jukri
untuk mengambil mobil saya ya di alamat ini karena tadi mobil saya bocor dan
saya meninggalkannya di sana.” Jelas Arini kepada pak satpam
“Baik Non.” Jawab Satpam sambil mengangguk mendengar
penjelasan Arini.
Arini lalu meninggalkan Pos satpam dan menuju rumah. Arini
memang sangat takut dengan kakaknya karena selama mamah dan papahnya tidak ada
kakaknyalah yang menjaga dia. Selain itu kakak Arini sangat protektif dengan
Arini.
Arini lalu pergi mandi dan menunaikan sholat Insya’ dan
Istirahat.
Di dalam mobil Vico
“Apakah tuan tertarik dengan nona Arini ?” Sekretaris
memberanikan diri untuk bertanya karena melihat ekspresi Vico dari spion
mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Yokelin Ririhena
parkir dulu,Thor....
2023-07-26
0
Franki Lengkey
lanjud
2021-04-06
0
Deasy Ismaniar
semangatt yaa thorr, biar aja yg gak suka jgn di dengerin, mati satu tumbuh seribuhu😂😂
2021-02-14
0