Siang itu Arini menemui Arga untuk membuat rencana awal
desain untuk Arga tanpa ditemani Vivi karena kebetulan Vivi sakit serta
karyawan lain terlihat sibuk sehingga Arini berangkat sendiri menemui Arga.
“Selamat siang Pak Arga, berikut referensi desain untuk
Gedung konsernya.” Ucap Arini setelah saling menyapa dan menyerahkan referensi
desain yang sudah dia buat.
“Desain kamu memang unik dan bagus, saya mendapat referensi
kamu dari teman saya.” Ucap Arga memuji desain yang dibuat Arini.
“Terima kasih Pak Arga atas pujiannya.” Ucap Arini yang
mendengar pujian Arga tapi tidak membuatnya tersanjung sedikit pun.
Terlihat Arga melihat desain satu persatu dan sudah Arini
buat sambil memperhatikan Arini.
Dia terlihat sangat cantik, walau sudah lama sekali kita
tidak bertemu, Apakah dia sudah tidak mengingatku ? Batin Arga
Kenapa Pak Arga menatapku begitu ya, dia memang sangat
tampan, dan lembut saat bicara, apalagi dia pemain musik yang terkenal, tetapi
aku tidak tertarik dengannya. Batin Arini
Arga yang sadar ditatap Arini lalu membuang pandangannya ke
arah desain yang dia pegang. Lalu memberikan beberapa ide untuk perbaikan
desain untuk Arini sesuai seleranya.
Pertemuan mereka berjalan lancar dan mereka menutup
pertemuan dengan pergi makan di restoran.
Semua berjalan lancar untuk Arini, dia segera pulang ke
rumah karena besok akan menjemput kedua orang tuannya di Bandara pagi dengan
kakaknya. Arini segera mandi sholat dan istirahat, tidak lupa dia berdoa
sebelum tidur.
Hari kedatangan orang tua Vico pun tiba.
Pagi itu Vico dan sekretarisnya menjemputnya di Bandara.
Setelah beberapa saat menunggu mereka bertemu dengan kedua orang tuanya dan
orang tua Arini.
Pak Marco papah Vico memperkenalkan anaknya pada Arini dan
keluarganya.
“Permana kenalkan ini anak aku.” Ucap Pak Marco sambil
menarik Vico dan memperkenalkannya di
depan keluarga Permana
“ Anak kamu tampan ya sepertimu saat masih muda, o iya
perkenalkan ini kedua anakku ini Putra dan ini Arini.” Ucap pak Permana
menunjuk kedua anaknya Putra dan Arini dan memperkenalkan nama anaknya-anaknya,
Putra dan Arini lalu menyapa keluarga Vico sambil tersenyum
“ Wah anak perempuanmu cantik sekali, tidak ingin dijodohkan
dengan anakku ?” Ucap papah Vico membuat semua orang terdiam dan kaget.
“Kamu bisa saja Co.” Jawab pak Permana merasa Pak Marco
bercanda dengan ucapnya
Kedua keluarga tersebut saling berpamitan untuk berpisah dan
menuju rumahnya masing-masing.
Sesampainya di rumah Papah Vico memanggilnya untuk masuk ke
ruangan kerjanya.
Sekretaris Vico menunggu Vico di sofa karena setelah
menjemput orang tua Vico mereka harus kembali ke kantor.
Vico pun mengikuti ayahnya ke ruangan kerjanya.
“Bagaimana sudah kamu putuskan belum ?” Ucap Pak Marco
“Sudah Pah Vico mau dijodohkan dengan Arini.” Ucap Vico
menyampaikan maksud hatinya pada Papahnya. Keputusan itu dia buat setelah
mendengar informasi dari mata-matanya bahwa banyak pemuda tampan yang tidak
kalah sukses dan menarik mendekati Arini, serta melihat bahwa Arini selain
memiliki penampilan yang menarik dia juga seorang yang baik dan tidak melakukan
hal yang aneh-aneh.
“Baiklah besok papah coba bicara dengan Pak Permana, papah
lihat Arini anak yang cantik , baik dan sopan, berbeda dengan beberapa anak
teman bisnis papah yang lain.” Ucap Pak Marco setelah bertemu pertama kali
dengan Arini hari ini. Karena memang dia tahu kalau keluarga Pak Permana akan
dijemput kedua anaknya dia meminta Vico untuk menjemputnya hari ini, sebab
biasanya dia tidak pernah dijemput Vico hanya sopir yang akan menjemputnya.
“Terima kasih Pah.” Ucap Vico yang terlihat bahagia dengan
apa yang papahnya sampaikan.
“Tapi Vico, kamu harus janji dengan Papah kamu jangan
main-main dengan permintaan ini, jika Pak Permana mengizinkan kamu menikahi
putrinya jangan sampai kamu membuatnya menangis saat menjadi istrimu nanti,
Papah akan sangat marah denganmu jika itu terjadi.” Ucap Pak Marco tegas dengan
Vico.
“Baik Pah, Vico janji .” Ucap Vico sungguh-sungguh dengan
maksudnya tersebut.
Vico pun pamit dengan papahnya dan meninggalkan ruangan
ayahnya dan menemui sekretaris kim di sofa dan mengajaknya berangkat ke kantor.
Sesampainya di kantor dia menghubungi mata-mata suruhannya.
“Tugas kamu sudah selesai kamu bisa kembali.” Ucap Vico
kepada mata-matanya.
“Baik Tuan,’ Jawab Alex singkat.
Alex pun pergi saat sedang berada di depan kantor Arini
mengawasi Arini. Alex segera memesan tiket pesawat dan kembali ke negaranya.
Vico siang itu ada rapat mengenai desain proyek barunya
dengan perusahaan yang sudah terpilih termasuk perusahaan Arini. Rapat berlangsung
dengan Kondusif dan terlihat masing-masing Perusahaan mempresentasikan
desainnya masing-masing, setelah pertemuan itu setiap perusahaan yang mengikuti
tender diberikan satu orang penanggung jawab desain dari perusahaan Angkasa
sehingga pertemuan selanjutnya akan dibahas pada masing-masing penanggung jawab
tersebut.
Rapat selesai Vico kembali ke ruangannya. Terlihat ada
seorang gadis muda menunggunya di dalam ruangan tersebut dia adalah Velove
teman Vico yang menjadi Artis terkenal yang selain di dalam negeri juga di luar
negeri, itu semua berkat aktingnya yang bagus dan dukungan Vico, karena memang
Velove sudah seperti adik bagi Vico keluarga mereka sudah sangat dekat sejak
Vico kecil. Tetapi tidak dengan Velove, dia menyukai Vico sejak kecil tapi di berbagai
kesempatan Vico hanya mengacuhkannya dan tidak menganggapnya.
“Vic aku hari ini ada pemutaran Film pertama di Bioskop X,
kamu temani aku ya sebagai tamu spesial ?” Ucap Velove dengan merangkul tangan
Vico.
Kalau aku ikut Velove rencanaku menikahi Arini akan gagal
karena om Permana akan berpikir kalau aku suka gonta-ganti wanita. Batin
Vico
“Aku tidak bisa, aku sibuk hari ini sampai malam.” Ucap Vico
tegas dan menjauhkan tangan Velove dari tangannya.
Sekretaris Kim yang berdiri tidak jauh hanya diam saja
karena memang itu sudah kebiasaan Velove jika meminta sesuatu pada Vico.
“Ayolah Vic, 1x ini saja kamu menemaniku, kamu selalu tidak
mau kalau aku ajak. “ ucap Velove sambil cemberut.
“Tidak bisa Ve, aku hari ini sangat sibuk, kamu bisa tanya
pada sekretaris Kim kalau tidak percaya.” Ucap Vico karena malas meladeni
Velove yang memang sangat manja.
Tuan Vico selalu melemparkan padaku jika berurusan dengan
nona Velove jika dia tidak bisa menolak permintaannya.-Batin Sekretaris Kim
“Nona tuan Vico hari ini sangat sibuk, beliau memiliki
jadwal padat dan pertemuan penting dengan klien luar negeri yang tidak dapat
ditinggalkan.” Ucap sekretaris Kim Tegas dengan pandangan datar.
“ Baiklah, o iya Vic lusa aku ada pesta ulang tahun di
Hotelku kamu jangan sampai tidak datang, aku tidak menerima penolakan.” Ucap
Velove mengancam sambil meninggalkan ruangan Vico.
Setelah Velove meninggalkan ruangan tersebut Vico meminta
Han untuk memanggil penanggung jawab desain perusahaan Arini. Sekretaris kim
pun menjawab perintah tersebut dan meninggalkan ruangan Vico untuk meminta
sekretaris depan memanggil orang tersebut.
Tidak beberapa lama terdengar pintu di ketuk dan sekretaris
Kim mempersilahkannya masuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Aam Sumiati
Mulai deh ada rasa" tegang.
2020-10-19
3