Mendengar penjelasan papahnya Vico berpikir ulang untuk
meminta Papahnya menikahkannya dengan Arini ada kebimbangan dalam hati Vico
dengan semua yang Papahnya jelaskan, selain itu Vico juga belum mengenal sosok
Arini. Tapi entah kenapa Vico sangat tertarik dengan Arini, sedangkan biasanya
jangankan tertarik melirik saja dia tidak pernah. Walaupun Vico anak orang kaya
dan memiliki wajah yang tampan rupawan tapi Vico tidak pernah bermain
perempuan.
“Baiklah Pah, Vico akan mengenal Arini dulu, Tapi papah
janji ya kalau nanti Vico setuju papah minta om Permana untuk menjodohkan Arini
sama Vico ?” Ungkap Vico lagi
“Nanti papah coba bicara sama Pak Permana tapi papah tidak
bisa janji ya Vic, karena Keluarganya Pak Permana sangat menjunjung tinggi agamanya
dan Papah juga tidak tahu bagaimana statusnya Arini apakah dia sudah dijodohkan
oleh Pak Permana atau belum.” Jawab Papah Vico menjelaskan agar anaknya tidak
kecewa.
“ Oke Pah, Terima Kasih jangan beritahu mamah dulu ya.”
Ungkap Vico lagi.
“Oke tenang saja, ya sudah papah sibuk nanti pas papah
pulang di Indonesia kamu jelaskan lagi, papah matikan teleponnya.” Jawab Papah
Vico dan mematikan panggilannya sebelum Vico menjawab.
Aku harus menugaskan mata-mata untuk melihat keseharian
Arini. Aku juga harus menyembunyikan pekerjaan keduaku jangan sampai keluarga
dan Arini mengetahuinya. Batin Vico
Tak berapa lama berselang Vico menghubungi seseorang.
“ Orlando kirim satu orang mata-mata untukku untuk
memberikan beberapa informasi padaku,” Vico berkata kepada orang yang
dihubunginya.
“ Oke besok dia akan aku suruh ke sana Jawab Orlando tanpa
bertanya.
“ Satu lagi Orlando untuk sementara aku tidak bisa ikut
membantu ya, aku sedikit sibuk kamu bisa menyelesaikan semuanya sendiri kan ?”
Vico mengungkapkan tujuannya pada temannya tersebut.
“Oke, tidak masalah.” Jawab Orlando
Mereka pun mengakhiri panggilan tersebut. Semua kejadian
tersebut tidak dilihat sekretaris Kim karena Vico menyuruhnya mengawasi
Perkembangan Proyek setelah rapat desain tadi usai.
Dikantor Arini
Setelah sampai dikantor Arini dapat informasi kalau ada
klien baru yang menghubungi perusahaannya untuk membuatkan desain sebuah gedung
orkestra khusus untuk konser musik yang sangat megah.
Arga Purnama seorang Laki-laki muda yang sudah menjadi
Komposer dan pianis terkenal di dalam negeri dan luar negeri.
Arini lalu menghubungi Kliennya tersebut.
“ Hallo “ sahutan dari seberang yang Arini Panggil
“ Hallo, selamat siang saya Arini dan Perusahaanan desain
Queen, Apakah benar saya berbicara dengan Bapak Arga Purnama ?” Jelas Arini
pada kliennya tersebut.
“Iya saya Arga selamat siang nona Arini, begini saya baru
tiba di negara ini saya ingin membangun Gedung Konser Musik yang sangat megah
dengan gaya eropa dan tetap ada kesan unik dari tradisi jawa karena saya ingin
menggabungkan beberapa musik Internasional dengan musik khas Jawa.” Jelas Arga
pada Arini.
“Baik tuan Arga. Kapan kira-kira bapak dapat bertemu untuk
membicarakan detailnya untuk Gedung Konser tersebut ?” Tanya Arini pada Klien
barunya.
“Bagaimana kalau besok kita bertemu di lokasi yang akan
dibangun ?” Jawab Arga.
“Mohon maaf Pak Arga besok saya sudah ada janji dengan klien
lain untuk membahas desain akhir. Bagaimana jika lusa, apakah bapak Arga bisa
?” Tanya Arini pada Arga.
“ Oke Lusa, alamatnya nanti saya beritahukan lewat pesan ya
nona Arini ?” Jawab Arga menerima waktu pertemuan mereka.
“Baik Pak Arga , terima kasih sudah mempercayakan kami
menjadi desainer Gedung Bapak Arga .” Jawab Arini
Pembicaraan melalui telepon itu pun segera berakhir.
“Vivi masukkan ke jadwal ya lusa kita ada pertemuan dengan
Klien baru untuk gedung konser musik dan untuk desain klien kita yang ditangani
karyawan lain bagaimana ?.” Tanya Arini untuk mengecek desain Karyawannya yang
lain karena memang untuk pesanan yang masih bisa karyawannya kerjakan dia
menyerahkan ke karyawannya.
Setelah Vivi memberitahukan jadwal untuk besok ke Vivi,
Arini segera menuju mushola untuk sholat.
Selesai sholat Vivi kembali ke ruang kerjanya.
Dret dret dret
Notifikasi ada pesan masuk di telepon genggam Arini. Selama
bekerja Arini memang tidak menyalakan Nada dering yang keras takut kalau sedang
rapat atau bertemu klien akan mengganggu, selain itu dapat memecah
konsentrasinya saat mendesain. Arini pun membuka isi pesan tersebut yang ternyata
dari kakaknya.
Sibuk ? Ayo aku traktir makan aku sedang senggang. –Kakakku
Tersayang
Arini pun membalasnya. Tidak beberapa lama telepon genggam
Putra juga bergetar. Dia segera melihat isi pesannya.
Lagi senggang kak, makan dimana ? kita langsung ketemu
disana saja ya ?” –Adik Kesayangan
Telepon genggam Arini kembali bergetar. Pesan kakaknya baru
masuk.
“Ok di tempat biasa, aku ke sana sekarang.—Kakakku Tersayang
Arini yang menerima pesan tersebut segera bersiap-siap
berangkat untuk makan dengan kakaknya. Tak lupa Arini menitipkan pesan pada
sekretarisnya Vivi kalau dia akan pergi.
Sesampainya di tempat makan Arini duduk di dekat jendela.
Tidak berselang beberapa lama kakaknya datang.
“Tunggu lama ?” Tanya kakaknya.
“Tidak kak, barusan saja Arini sampai dan duduk disini.”
Jawab Arini
Saat mereka berdua sudah duduk pelayan menghampiri mereka
untuk mencatat pesanannya.
Setelah mereka berdua memesan makanan yang mereka inginkan
dan dicatat oleh pelayan, pelayan pun meninggalkan mereka untuk segera
menyiapkan pesanannya. Karena ini restoran milik keluarga mereka pelayan, chef
dan pengelola restoran datang menemui mereka dan mengucapkan selamat datang.
Putra dan Arini pun menjawab salam mereka. Setelah itu mereka meninggalkan
mereka berdua dan segera menyiapkan makanan pesanannya.
“ Andrew laporan bulan ini tolong bawakan kesini ya,
sekalian saya cek ?” Perintah Putra kepada pimpinan restoran tersebut.
O iya walaupun Arini adalah putri dari keluarga Permana tapi
tidak ada yang mengetahuinya karena memang Arini sebelumnya selalu bersekolah
di luar negeri dan tidak pernah terekspos di media. Serta dia tidak pernah
mengikuti orang tuanya dan kakaknya saat ada pertemuan atau jamuan bisnis. Itu
sebabnya karyawan restoran tidak mengetahui siapa Arini.
Pimpinan restoran datang dan menyerahkan laporannya kepada
putra. Putra melihat laporan restoran tersebut dan meneliti setiap anggaran dan
pemasukannya, laporan itu menunjukkan grafik yang baik dari restoran ini.
“Bagus kerjamu, tingkatkan lagi ya, nanti akan aku beri
bonus.” Ucap Putra kepada pimpinan restoran itu. Putra memang terkenal loyal
dengan semua karyawannya jika dia melihat hasil yang melebihi ekspektasinya,
tetapi jangan sampai membuat dia marah dia juga tidak segan-segan untuk
memecatnya.
“Terima kasih Pak Putra, Baik saya akan meningkatkan lagi
untuk penjualannya, nanti ada beberapa rencana untuk peningkatannya saya akan
informasikan ke Pak Putra melalui email.” Ucap pimpinan restoran tersebut.
“Oke, kamu boleh pergi.” Jawab Putra singkat.
“Bagaimana kak proyek dan pabrik yang kakak kunjungi hari
ini ?” Tanya Arini kepada kakaknya saat memulai pembicaraan.
“ Semuanya lancar, kerjaan kamu bagaimana ?” Tanya Kakak
Arini
“Alhamdulillah lancar kak, hari ini aku mendapat klien baru
untuk desain gedung konser musik, pertemuan dengan perusahaan Angkasa aku hari
ini mendapat bagian mendesain taman bermain, setelah ini aku akan bertemu teman
papah untuk desain akhir yang sudah aku buat di kantor.” Jelas Arini panjang
lebar dengan kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Franki Lengkey
lanjud
2021-04-06
0
DD😇
YANG SEMANGAT YAA AUTHOR.. TERUS BERKARYAAA.. SEMOGA SELALU SUKSESSSSSS☺☺☺☺
2020-12-07
0
Aam Sumiati
Lanjut
2020-10-19
0