“O iya tuan dari informan yang saya suruh mencari informasi
tentang Aldo mengatakan Aldo dan nona Arini merupakan teman sekolah saat di
Belanda saat Aldo sekolah di sana tetapi tidak beberapa lama Aldo pindah ke
Indonesia mengikuti kedua orang tuanya yang memang pindah tugas sebagai
kedutaan besar di sini, serta kedekatannya dikarenakan Aldo memesan desain
rumah pada nona Arini, kabarnya dia menyukai nona Arini juga tuan.” Penjelasan
sekretaris Kim
“ Iya”. Jawab Vico singkat sambil terlihat dia menyeringai.
Mau mendekati Arini, dia sudah dijodohkan sejak lahir,
ternyata ada juga yang seperjuangan denganku. Batin Vico yang merasa tidak
sedih sendirian akan perasaan cintanya pada Arini.
Kenapa Tuan Vico malah menyeringai seperti itu mendengar
penjelasanku tentang Aldo, apa yang dia katakan bahwa dia tidak tertarik itu
benar, kalau dari kebiasaan Tuan Vico dia akan menyuruhku membereskannya bukan
malah tersenyum begitu, tapi dari tanda-tanda kemarin dia tertarik dengan nona
Arini, Ya sudahlah aku konsentrasi mengemudi saja. Batin sekretaris Kim.
Sesampainya di kantor mereka berdua menuju ruangan Vico.
Cafe Arizona
Siang itu Arini tidak ditemani Vivi bertemu dengan Arga
untuk membicarakan proyek desain gedung konser milik Arga entah kenapa Vivi
selalu berhalangan saat pertemuan dengan Arga. Arini telah menyiapkan desain
terbaru yang sudah Arini selesaikan sesuai permintaan Arga. Mereka bertemu di
salah satu Cafe yang paling terkenal di kota tersebut.
“ Selamat siang Pak Arga berikut beberapa hasil desain saya,
yang saya rasa sesuai dengan permintaan bapak di pertemuan pertama.” Ucap Arini
dan memberikan kertas-kertas desainnya.
“Sepertinya ini bagus, nanti tolong detail tradisional jawa
ditambah di area ini ya nona Arini.” Begitu penjelasan Arga sambil menunjukkan
bagian yang dia maksud.
“Baik Pak Arga, Untuk pencahayaan dan warna sudah cocok ya
?” Tanya Arini memastikan desainnya sudah sesuai dengan permintaan klien.
“Sudah nona Arini, Tidak heran banyak yang mengatakan
desain-desain nona sangat unik, saya sangat menyukai desain ini.” Jawab Arga dan tersenyum pada Arini.
“ Nona Arini sebenarnya saya adalah teman masa kecil nona di
Indonesia dulu saat sekolah dasar, apakah nona masih ingat dengan saya ?” Tanya
Arga yang cukup mengagetkan Arini.
“Benarkah Pak Arga, mohon maaf saya tidak terlalu ingat masa
kecil saya di Indonesia karena memang saya lebih lama di luar negeri.” Jawab
Arini. Karena dia memang tidak suka mengingat kejadian-kejadian selama di
Indonesia karena menurutnya itu menyakitkan kecuali saat dia bersama seorang
anak laki-laki yang selalu menolongnya dan menemaninya saat bersekolah di sini,
tapi Arini sudah lupa nama anak itu.
“Oh begitu, saya yang biasanya selalu menemani nona Arini
sampai-sampai kita pernah berjanji untuk menikah di masa depan , hahahahaha.”
Jawab Arga dan tertawa mengenang hal tersebut.
Arini yang mendengar hal itu terlihat malu, Arini mengingat
masa sekolah itu. Benar walaupun cukup singkat mereka sangat dekat sangat
kecil, karena kalau ada Arini pasti ada Arga bahkan mereka duduk berdampingan
saat sekolah, dan karena Argalah Arini kuat menjalani sekolah di Indonesia saat
itu.
“ Maaf ya Arini, saya panggil begitu saja ya biar lebih
akrab, dulu saya harus ikut pergi keluar negeri untuk beberapa hari dengan
orang tua saya sehingga tidak dapat menemani kamu, saat aku kembali teman-teman
yang lain memberitahukan bahwa kamu sudah pindah keluar negeri dan terjadi
kejadian itu.” Jelas Arga yang terlihat menyesal karena kejadian itu membuatnya
berpisah dengan Arini.
“Iya Arga, terima kasih sudah selalu ada untuk saya saat
itu.” Jawab Arini dan sedikit meneteskan air mata karena memang masa-masa
itulah yang sangat sulit. Dimana dia setiap hari selalu dibuli anak-anak
perempuan lain yang tidak suka dengannya, mulai kursinya diberi lem sehingga
dia duduk celana olahraganya menempel, dilempar telur, dikurung di kamar mandi,
dan banyak hal yang sangat menyedihkan, hanya Arga yang selalu menolongnya.
Kakaknya yang memang saat itu sudah SMP dan berbeda sekolah dengan Arini tidak
bisa menemani adiknya tersebut.
“Arini jangan menangis, saya sangat senang sekarang melihat
kamu bahagia dan sukses seperti ini.” Ucap Arga dan menyapu air mata Arini
dengan Tisu.
Di meja lain yang cukup jauh terlihat Vico sudah mau
memecahkan gelas di hadapannya melihat adegan itu.
Haduh Tuan Vico cemburu lagi, kenapa dia tidak mendekati
nona Arini saja, daripada seperti ini. Dan lagi kenapa setiap tuan keluar
kantor melihat adegan kebersamaan nona Arini dengan pria lain. Kalau kemarin
masih bisa ditahan kalau yang ini sepertinya Tuan sangat marah. Batin
sekretaris Kim karena melihat ekspresi dan kelakuan Vico itu.
“Kim cari tahu tentang dia, dan ayo kita pergi apa yang kita
lakukan di sini ?” Perintah Arga dan pergi karena merasa hatinya tidak kuat
dengan adegan itu.
Tuan mudaku yang tampan cobalah Anda lebih konsisten tadi
pagi tersenyum sekarang malah marah, dan tadi tanya apa yang dia lakukan di sana,
itu yang harusnya saya tanyakan tuan, sabar nasib sekretaris pribadi. Batin
sekretaris Kim yang meratapi nasibnya
“Terima kasih Arga.” Ucap Arini sambil tersenyum. Ntah
kenapa Arini cukup tersentuh dengan kata-kata itu.
“Bagaimana kalau malam ini kita makan bersama, aku sangat
senang bertemu kamu lagi.” Ajak Arga
“Maaf Ga aku tidak bisa malam ini, mungkin lain waktu ya.”
Jawab Arini
“Oke, masih banyak waktu kok, mau saya antar pulang ?” Arga
menawarkan untuk mengantar Arini pulang.
“Tidak perlu saya bawa mobil sendiri. Lain kali kita
lanjutkan lagi ya saya harus kembali ke kantor.” Ucap Arini
“Oke, sampai jumpa Arini.” Jawab Arga yang masih duduk dan
melihat kepergian Arini
Mobil Vico
“Hallo Pah, ada apa ?” Jawab Vico mengangkat telepon
genggamnya.
“ Nanti malam kita ada makan malam dengan keluarga Permana
kamu atur waktu kamu harus bisa.” Ucap
papah Vico yang memaksa.
“ Ada ada pah ?” Tanya Vico yang belum mengerti maksud
papahnya.
“ Sebenarnya papah kemarin berhasil meyakinkan Pak Permana
untuk menjodohkan putrinya denganmu, dan tadi pagi Pak Permana juga memberi
kabar kalau Arini menerima perjodohan itu.” Ungkap Papah Vico.
“Oke oke Pah siap, Terima kasih Papah I Love You.” Jawab
Vico yang langsung berubah menjadi sangat bahagia mendengar kabar itu.
“ Ya sudah papah matikan, jangan sampai lupa.” Ucap papah
Vico
“Iya Pah, Pasti tidak lupa.” Jawab Vico dengan sangat
semangat.
Itu lihat tuanku memang sangat berubah setelah bertemu
nona Arini barusan marah-marah sekarang senyum-senyum sendiri. Batin
sekretaris Kim
“Kim makan malam batalkan, aku punya janji yang sangat
sangat penting malam ini.” Ucap Vico
“ Baik Tuan.” Jawab sekretaris Kim
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Citra Anggri
lucu lihat vino cemburu...tiba tiba dengar kabar kesenangan 😁☺️
2021-02-24
0
DD😇
CIYEE.. CIYEE.. YG HATINYA LAGI BERBUNGA2..😍😍😍😍... SAMA KAYA AKU SEKARANG YG JUGA BERBUNGA2 BACA PANEL INI.. SENYAM SENYUM SENDIRI🤣🤣🤣
2020-12-07
0
Aam Sumiati
Membatalkan makan malam secara sepihak, hadeuh si Vico....
2020-10-19
0