“ Kim menurut kamu aku atau pria tadi yang lebih tampan ?”
Pertanyaan aneh terlontar dari mulut Vico.
Apakah Anda tidak pernah sadar setiap wanita yang menatap
Anda Tuan Vico, dari tadi saja kita duduk di sini banyak wanita yang memperhatikanmu
tapi Tuan sama sekali tidak melihatnya. Anda sangat tampan Tuan. Batin
sekretaris Kim.
“ Anda jauh lebih tampan dari pria tadi tuan.” Jawab
sekretaris Kim.
“Kim cari tahu laki-laki tadi dan apa hubungannya dengan
Arini.” Perintah Vico pada sekretaris Kim
“ Baik Tuan.” Jawab sekretarisnya singkat.
Mereka sebenarnya datang ke Mall tersebut untuk meninjau
serta mengecek laporan keuangan tetapi mereka berhenti sebentar di restoran
tersebut untuk membeli minum sebentar, tapi karena melihat Arini Vico mengurungkan
pekerjaannya tersebut dan berakhir menguping pembicaraan Arini dan Aldo karena
rasa penasarannya. Sekretaris Kim yang memang sudah memahami keinginan tuannya
hanya mengikutinya saja dan duduk diam di depan tuannya ikut mendengarkan tanpa
menatapnya.
“Ayo kita kembali ke kantor Kim !” Ajak Vico
“Bagaimana dengan Inspeksi dan laporannya tuan ?” Sekretaris Kim mengingatkan tujuan
utamanya datang ke Mall tersebut sebelumnya.
“Suruh mereka mengirimnya hari ini.” Jawab Vico yang memang
tidak lagi berselera untuk Inspeksi dan mengecek Mall miliknya tersebut.
“Baik Tuan.” Jawab sekretaris Kim lalu mengikuti Tuannya
menuju tempat parkir.
Sesampainya di tempat parkir sekretaris Kim membukakan pintu
untuk Vico, lalu melajukan kendaraannya menuju kantor Angkasa Grup.
Sesampainya di kantor Vico segera masuk ke ruang kerjanya,
sekretaris Kim tidak mengikuti Vico masuk ke ruang kerjanya dia masuk ke ruang
kerjanya sendiri.
Sekretaris Kim menelepon pengelola pusat perbelanjaan yang
mereka sempat datangi tadi, memintanya menyerahkan Laporan hari ini. Selain itu
sekretaris Kim juga menghubungi anak buahnya yang lain untuk mencari tahu
tentang Aldo.
Sejenak sekretaris Kim memikirkan apa yang telah terjadi
hari ini dengan Vico yang bertingkah cukup aneh.
Ruangan Vico
Terlihat Vico membuat panggilan telepon dengan seseorang.
“Halo, Iya Vic kenapa menghubungi papah ?” Tanya papahnya
yang sebenarnya mengerti kenapa Vico menghubunginya, yang tak lain pasti
masalah permintaan Vico yang ingin dijodohkan dengan Arini.
“Bagaimana Pah pertemuannya dengan Om Permana ?” Tanya Vico
to the point.
“Oh sepertinya tidak bisa Vic, Arini sudah dijodohkan dari
lahir oleh keluarganya.” Jawab papah Vico berbohong pada putranya.
“Oh ya sudah Pah, terima kasih ya papah sudah mau menuruti permintaan
Vico, Bye pah.” Jawab Vico lemas mendengar pernyataan papahnya yang membuat dia
sangat kecewa, dia pun segera mengakhiri panggilan tersebut.
“ Sebentar dulu Vic.” Ucapan papahnya tersebut sudah
terputus dengan panggilan Vico.
Aduh anak ini orang tua belum selesai bicara dimatikan
padahal kan aku bercanda barusan. Batin Pak Marco sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Kim datang ke ruanganku sekarang.” Perintah Vico melalui
panggilan telepon kantornya.
Tidak selang lama sekretaris Kim memasuki ruangan Vico.
“Iya tuan, ada yang tuan perlukan ?” Tanya sekretaris Kim
sambil memandang Wajah Tuannya yang terlihat masam.
“Jadwalku selanjutnya apa ?” Tanyanya pada sekretarisnya
tersebut.
“Nanti sore ada pertemuan dengan Klien dari Australia Tuan,
setelah itu makan malam dengan Pak Ardan untuk membahas proyek perumahan.”
Jawab sekretaris Kim menjelaskan agenda Vico selanjutnya.
“Okey nanti setelah makan malam kita ke tempat biasa ya ?”
Ungkap Vico lagi.
“Baik Tuan”. Jawab sekretaris Kim.
Vico merasa hatinya hancur baru pertama kali ini dia
mengalami perasaan seperti ini yang sangat serius dengan wanita tapi sudah
harus pupus sebelum memulainya. Jangankan untuk menikah mendekatinya saja dia
sudah tidak bisa. Sebenarnya Vico pernah sekali menjalin hubungan dengan wanita
dia adalah Poppy Ardinata seorang model internasional dan anak dari pengusaha
yang terkenal dalam negeri tapi hubungannya kandas karena Poppy menghianatinya
saat melakukan pekerjaannya di luar negeri. Sejak saat itu Vico tidak tertarik menjalin
hubungan karena memang hubungannya dengan Poppy sangat lama dari mulai SMA
sampai mereka meneruskan di Universitas yang sama di Inggris. Vico juga
berpikir mungkin ini karma karena selama ini setiap dia dikenalkan dengan
wanita anak dari beberapa rekan bisnis Papahnya selalu menolak dan perlakuannya
yang dingin kepada wanita yang menyukainya.
Agenda hari ini selesai semua, Vico dan sekretaris Kim
menuju ke salah satu tempat hiburan malam nomor satu di kota tersebut.
Terlihat beberapa temannya berada di ruangan yang biasa
mereka tempati.
Mike, Peter, Zack dan Rezky duduk sambil ditemani berbagai
jenis minuman dan wanita cantik tentunya.
“ Tumben kesini kamu Vic, ada masalah apa bro ?” Mike
bertanya karena Vico jarang sekali ke tempat hiburan malam kecuali ada masalah
pertemuan bisnis, atau hal lain mengenai perasaannya.
“ Tidak ada, aku hanya ingin kesini saja.” Ungkap Vico
berbohong kepada teman-temannya.
Sekretaris Kim ikut memasuki ruangan tersebut dan duduk di
sebelah kanan Vico.
“Kim pesankan jus jeruk ya ?” Pinta Vico pada sekretaris
Kim, walaupun tempat hiburan itu miliknya, kepemilikan ini tanpa diketahui
orang tuanya. Hanya sekretaris Kim dan 4 temannya tersebut yang tahu, karena
memang dia menyerahkan pengelolaannya pada Mike.
“Baik Tuan, akan saya ambilkan.” Jawab sekretaris Kim dan
berlalu mengambilkan pesanan Tuannya tersebut. Iya Vico memang tidak terlalu
suka minum minuman beralkohol dia lebih menyukai Jus jeruk saat datang ke
tempat itu, teman-temannya sudah biasa melihat kebiasaan tersebut.
Vico duduk dan ditemani salah satu wanita, wanita tersebut
hanya duduk dan mengambilkan air putih dengan ditaruh beberapa es batu tanpa
menyentuh atau bertindak lebih pada Vico. Vico meminum air tersebut, Vico
memang tidak suka disentuh orang asing apalagi bermain-main dengan wanita.
Sekretaris Kim datang dan membawakan segelas jus jeruk pesanan Vico.
“Silahkan Tuan.” Sekretaris Kim menaruh di dekat Vico dan
mempersilahkan untuk minum.
“Terima kasih Kim” Jawab Vico singkat.
Vico menatap Mike memberikan isyarat agar menyuruh
wanita-wanita yang ada di dalam pergi.
“Ladies silahkan pergi dulu nanti kalau ada perlu lagi akan aku
panggil.” Ucap Mike.
Semua wanita yang berjumlah enam orang dengan penampilan
seksi dan wajah aduhai meninggalkan ruangan tersebut. Saat semua wanita sudah
pergi meninggalkan mereka berenam Vico memulai pembicaraannya.
“Mike bagaimana keadaan disini ?” Tanyanya pada Mike
“ Lancar Vic, ada peningkatan pelanggan serta ada beberapa
penghibur baru.” Jawab Mike
“ Untuk pesanan pelanggan senjata kemarin bagaimana Zack ?”
Viko beralih ke Zack.
“Sudah siap, kapal sudah sandar kemarin saat ini sedang aku
atur pengirimannya ke klien.” Jawab Zack.
“Untuk beberapa masalah di cabang Jerman sudah aku bereskan
Vic.” Peter memberi informasi sebelum Vico bertanya padanya.
“ Pamanmu saat ini mulai bergerak merambah Asia Vic, dia
mengajak beberapa rekan bisnis gelap untuk membantunya, menghancurkanmu dan
Orlando.” Jawab Rezky.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
mardiana sari
tp suka sich sm sifatnya viko yg ga main wanita. dan ga suka minum2an.
2021-02-24
1
DD😇
WAAHHHH... PATAH HATII.. BARU JUGA DIKERJAIN SEDIKITSDH MELOWW😆😆😆😆
2020-12-07
0
Vera Yulianti
pasti setiap pebisnis mempunyai saingan yg kuat
2020-11-20
0